Anda di halaman 1dari 12

I.

IDENTITAS

Nama pasien : Ny. Henny

Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal lahir : 20 Maret 1972

Alamat : Jl. Tanah tinggi I

No. telepon : 089613352858

Status perkawinan : Sudah menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

II. Anamnesis
1. Keluhan utama: seorang pasien wanita berusia 46 tahun ingin dilakukan perawatan
saluran akar (PSA) dan perawatan onlay untuk kebutuhan perawatan gigi tiruan sebagian
lepasan (GTSL).

III. Pemeriksaan Klinik


a. Keadaan Umum
1. Tinggi badan (cm2) :-
2. Berat badan (Kg) :-
3. Status gizi (Kg/cm2) :-
4. Golonbgan darah :O
5. Riwayat kesehatan lain : -

b. Kesadaran
1. Kesadaran` : Compos mentis
2. Tekanan darah :-
3. Nadi (/menit) : 60x/menit

1
4. Pernafaasan (/menit) : 20x/menit
5. Kebiasaan buruk :-
6. Penyakit sistemik :-

c. Pemeriksaan ekstraoral
1. Pemeriksaan kelenjar
a. Submandibular ki/ka : TAK
b. Submental ki/ka : TAK
c. Servikal ki/ka : TAK

2. Wajah : simetri
3. Bibir : normal
4. TMJ : normal

d. Pemeriksaan intraoral
1. Sisa makanan : ada, regio 16 dan 17
2. Plak : ada, regio 1-2 dan anterior region 3 dan 4
3. Kalkulus : ada, regio 1-2 dan anterior region 3 dan 4
4. Gingiva :-
5. Crowding :-
6. Mukosa : sehat
7. Perkusi :(-)
8. Palpasi :(-)

2
Odontogram

Elemen Diagnosis Rencana Elemen Diagnosis Rencana


perawatan Perawatan
18 une - 21 61 Sou -
17 O car 22 62 Sou -
16 O m car 23 63 Sou -
15 55 Mis - 24 64 Mis -
14 54 Mis - 25 65 Mis -
13 53 Sou - 26 M cof -
12 52 Sou - 27 Mis -
11 51 DV - 28 NON -

une non

Elemen Diagnosis Rencana Elemen Diagnosis Rencana


perawatan perawatan
41 81 Sou - 38 O car -
42 82 Sou - 37 Mis -
43 83 Sou - 36 Mis -
44 84 Sou - 35 75 Mis -
45 85 D O car 34 74 Sou -
46 Mis - 33 73 Sou -
47 Mis - 32 72 Sou -
48 Mis - 31 71 Sou -

Radiografi Panoramik

3
Gambaran klinis

FAKTOR RESIKO KARIES

FAKTOR RESIKO KARIES


C A = Mau mengubah sikap
B B = Mungkin mengubah sikap
SIKAP

A  C = tidak mau mengubah sikap


1 2 3 1 = Tidak ada penyakit
2 = Perlu diperbaiki

4
STATUS 3 = Penyakit aktif
SALIVA PLAK FLUOR
TANPA STIMULASI DENGAN STIMULASI pH Pasta Ya 
Hidrasi Kecepatan aliran/5m ≤5,5 M gigi Tidak
>60 detik M >3,5 ml M 6,0-6,5 K Air Ya 
30 – 60 detik K 3,5 – 5,0 ml K ≥7,0 H Minum Tidak
<30 detik H <5,0 ml H Aktivitas Topikal Ya
Viskositas Kapasitas Buffer Stain biru M Tidak
Kental M 0–5 K Merah Diet
K
Berbusa K 6-9 H Kebiruan >2x/hr
Gula
Jernih, cair H 10 - 12 H Stain merah H >1x/hr
pH pH Tidak 
5,0 – 5,8 M 5,0 – 5,8 M >3x/hr
6,0 – 6,6 K 6,0 – 6,6 K Asam >2x/hr
6,8 – 7,8 H 6,8 – 7,8 H <2x/hr 
FAKTOR MODIFIKASI
Obat peningkat aliran saliva Ya Tidak 
=5 ya M
Penyakit penyebaba mulut kering Ya Tidak 
Protesa/ Alat orthodonsi Ya Tidak  1-5 K
Karies aktif Ya  Tidak
1 ya H
Sikap Ya  Tidak
PENILAIAN AKHIR RESIKO KARIES
SALIVA 
PLAK 
DIET 
FLUOR 
MODIFIKASI 
MERAH KUNING HIJAU

PERAWATAN NON INVASIF


Sikat gigi 2x sehari 
3x sehari
Pembersihan gigi dan mulut
Flossing setiap hari
Sikat interdental
Agen antibakteri Obat kumur chlorhexidine
Diet mengurangi Gula dan cemilan diantara waktu makan utama 
Minuman asam tinggi

5
Minuman berkafein
Meningkatkan asupan air 
Obat kumur baking soda
Saliva
Konsumsi makanan/minuman berbahan dasar susu
Permen karet xylitol/ CCP-ACP 
Pasta gigi 
Setiap hari 
Kumur
Fluor Setiap minggu
Setiap hari
Gel
Setiap minggu
Penutupan pit dan fisur Perlu
dengan GIC Tidak perlu 

PERAWATAN SALURAN AKAR (PSA)

Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan
mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi
oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal.
Tujuan perawatan endodontik adalah mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat

6
diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya, ini berarti bahwa gigi tersebut tanpa simptom,
dapat berfungsi dan tidak ada tanda-tanda patologik yang lain. Tujuan perawatan endodontik
juga untuk membersihkan kavitas pulpa yang terinfeksi dan kotoran toksik serta untuk
membentuk saluran akar agar dapat menerima bahan pengisi yang akan menutup seluruh sistem
saluran akar dari jaringan periodontal dan dari rongga mulut. Tujuan perawatan saluran akar
adalah reduksi mikroba di dalam sistem saluran akar, agar terjadi proses penyembuhan melalui
tindakan pembersihan dan pembentukan saluran akar (cleaning and shaping). Pembersihan di
lakukan dengan mengeluarkan jaringan pulpa vital dan nekrotik serta mereduksi
mikroorganisme. Pembentukan dilakukan dengan membentuk saluran akar sedemikian rupa agar
dapat menerima bahan pengisi.

Indikasi Perawatan Endodontik


a. Karies yang luas.
b. Email yang tidak di dukung oleh dentin
c. Saluran akar yang dapat dimasukkan instrument
d. Kelainan jaringan periapeks pada gambaran radiografi kurang dari sepertiga apeks.
e. Mahkota gigi masih bisa direstorasi dan berguna untuk keperluan prostetik (untuk pilar
restorasi jembatan)
f. Gigi tidak goyang dan periodonsium normal
g. Kondisi pasien baik
h. Pasien ingin giginya di pertahankan dan bersedia untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulutnya.

Kontraindikasi Perawatan Endodontik


a. Bila dijumpai kerusakan luas jaringan periapikal yang melibatkan lebih dari sepertiga
panjang akar. Kasus seperti ini merupakan kasus yang luar biasa, karena dalam
pengamatan dikatakan bahwa makin besar jumlah kerusakan tulang yang rusak, makin
kecil kemungkinan untuk diperbaiki.

7
b. Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusen terhalang oleh akar
berkurva/bengkok, akar berliku-liku, dentin sekunder, kanal yang mengapur atau
sebagian mengapur, gigi malposisi, atau suatu instrumen yang patah
c. Bila apeks akar mengalami fraktur.

Prinsip preparasi saluran akar, yaitu:

1. Pembersihan saluran akar


Pembersihan saluran akar merupakan lanjutan dari pembersihan kavitas yang telah
dilaksanakan di kamar pulpa. Irigasi sangat membantu dalam pembersihan saluran akar
dari debris dan jaringan nekrotik. Oleh karena itu irigasi harus selalu dilakukan sebelum,
setiap, dan sesudah pergantian alat.

2. Bentuk retensi
Daerah sepertiga apeks sepanjang 2-5 mm dari kontriksi apical harus dipertahankan
bentuknya seperti file utama agar kon utama dapat menigsi seluruh daerah ini dengan
rapat. Dengan demikian akan diperoleh pengisian yang hermetis. Kehermetisan ini dapat
diketahui dengan adanya retensi pada kon utama tersebut, yang ketika ditarik terasa ada
tahanan atau disebut sebagai tug back.

3. Bentuk resisten
Penyempitasn anatomis di apeks yang disebut konstriksi apeks harus dipertahankan untuk
menahan agar bahan pengisi tidak terdorong ke daerah periapeks (apical stop)

Syarat preparasi saluran akar, yaitu:


1. Panjang kerja yang pasti harus ditentukan dahulu sebelum preparasi, dan jarum diberi
stop
2. Alat-alat preparasi harus bersih, steril, dan disusun secara sesuai nomor
3. Gunakan alat secara berurutan mulai dari nomor yang kecil tanpa dipaksa

8
4. Alat yang tumpul, bengkok-tajam, rolled-up, atau elongasi harus dibuang
5. Selama preparasi, saluran akar harus dalam keadaan tergantung cairan NaOCL 2,5%
6. Penggunaan alat jangan dipaksakan seandainya ditemui hambatan
7. Gunakan alat dengan gerakan yang tepat (reaming dan filling)
8. Sebelum, setiap penggantian alat, dan setelah preparasi, saluran akar harus diirigasi

Tahapan PSA dengan teknik kombinasi crown down dan step back

1. Gambar outline akses kamar pulpa dari aspek oklusal/insisal, mesial/distal, bukal/lingual.

2. Preparasi akses kamar pulpa:


1. Membentuk ragangan kavitas
2. Mencari dan membuka/menembus atas pulpa
3. Pengangkatan seluruh atap pulpa
4. Menentukan letak saluran akar

3. Penentuan panjang kerja


1. Cara perbandingan
Rumus:
PMS : PGS = PMR : PGR
PGS = PMS X PGR
PMR
Panjang kerja = PGS - 1mm

Preparasi dan pengisian saluran akar


Penentuan inisial file/file awal:
1. Tentukan inisial file/file awal (FA)
2. Olesi FA dengan gel EDTA

9
3. Masukan FA dengan gerakan watch winding sampai panjang kerja
4. Irigasi saluran akar dengan 1cc NaOCL 2,5%
5. Catat FA pada kolom catatan (dengan formula No file/panjang kerja dalam mm)

Preparasi apikal dengan gerakan reaming.


1. Preparasi apikal dari file awal sampai file apikal utama/master apical file (FAU/MAF).
Olesi setiap file dengan EDTA sebelum digunakan, dan irigasi saluran akar dengan
NaOCL 2,5% setiap pergantian alat dan pada akhir preparasi.
2. Periksa FAU/MAF dengan adanya tug back panjang kerja dengan kon gutta percha sesuai
nomor FAU/MAF
3. Catat FAU/MAF pada kolom catatan

Preparasi step back dengan circumferential filling:


1. Preparasi dengan file satu nomor lebih besar dari FAU/MAF, dan panjang kerja dikurangi
2 mm
2. Lakukan rekapitulasi
3. Preparasi dengan file dua nomor lebih besar dari FAU/MAF, dan panjang kerja dikurangi
3 mm
4. Lakukan rekapitulasi
5. Preparasi dengan file tiga nomor lebih besar dari FAU/MAF, dan panjang kerja dikurangi
4 mm
6. Lakukan rekapitulasi
7. Catat file terbesar pada kolom catatan.

Coba Kon Guttapercha Utama/Master Apical Cone (MAC)


1. Masukkan KGU.MAC sesuai nomor FAU/MAF, periksa adanya tug back (koreksi bila
perlu).
2. Pastikan KGU/MAC tepat sepanjang kerja.

10
Pemberian medikamen dan tumpatan sementara

1. Irigasi saluran akar kemudian keringkan dengan memasukkan paper point sesuai nomor
FAU/MAF ke dalam saluran akar dengan pinset, tinggalkan beberapa saat, lalu keluarkan.
Ulangi sampai paper point tetap kering.
2. Medikasi saluran akar dengan Ca(OH)2 atau ChKM.

Cara manipulasi dan aplikasi Ca(OH)2:


a. Letakkan bubuk Ca(OH)2 di atas kaca pengaduk dengan spatula
b. Teteskan aquadest di samping bubuk
c. Campurkan bubuk pada aquadest dengan gerakan memutar dan melipat sampai
konsistensi seperti pasta
d. Pasang jarum lentulo dengan kode merah pada handpiece
e. Tentukan panjang kerja lentulo dengan memasukkan lentulo ke dalam saluran akar
sambil diputar sepanjang kerja lentulo kemudian ditarik perlahan-lahan
f. Ambil Ca(OH)2 dengan lentulo, lalu masukkan ke dalam saluran akar sambil diputar
sepanjang kerja lentulo kemudian ditarik perlahan-lahan
g. Ulangi prosedur bagian f sampai seluruh saluran akar terisi penuh dengan Ca(OH)2
h. Padatkan Ca(OH)2 dengan tangkai gutta percha besar
i. Letakkan kapas butir di dasar kamar pulpa. Jika medikasi saluran akar menggunakan
ChKM, caranya dengan meneteskannya ke kapas butir lalu di jepit dengan kapas gulung
agar cairan tidak menetes ke jaringan periapeks
j. Kavitas ditumpat dengan menggunakan tumpatan sementara (ZnO/cavit) sampai penuh
dan padat. Buang kelebihan tumpatan dengan kapas butir basah.

Tahapan teknik kondensasi lateral

a. Bongkar tumpatan sementara


b. Irigasi saluran akar dengan I cc NaOCL 2,5 %
c. Keringkan dengan paper point
d. Pengadukan semen pengisi sampai konsistensi seperti krim

11
e. Olesi KGU/MAC dengan semen, masukkan sampai panjang kerja
f. Masukkan spreader sampai 2mm dari panjang kerja
g. Olesi kon gutta percha tambahan dengan semen
h. Angkat spreader, dan segera masukkan kon gutta percha tambahan
i. Ulangi sampai padat
j. Potong kon gutta percha dengan memanaskan semen stopper (khusus untuk memotong
gutta percha) di atas api spiritus
k. Tekankan pada gutta percha dengan plugger sampai kurang lebih 1mm di bawah orifis
l. Bila hasil sudah baik buat basis GIC dan tumpat sementara dengancavit.

12

Anda mungkin juga menyukai