IDENTITAS
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
II. Anamnesis
1. Keluhan utama: seorang pasien wanita berusia 46 tahun ingin dilakukan perawatan
saluran akar (PSA) dan perawatan onlay untuk kebutuhan perawatan gigi tiruan sebagian
lepasan (GTSL).
b. Kesadaran
1. Kesadaran` : Compos mentis
2. Tekanan darah :-
3. Nadi (/menit) : 60x/menit
1
4. Pernafaasan (/menit) : 20x/menit
5. Kebiasaan buruk :-
6. Penyakit sistemik :-
c. Pemeriksaan ekstraoral
1. Pemeriksaan kelenjar
a. Submandibular ki/ka : TAK
b. Submental ki/ka : TAK
c. Servikal ki/ka : TAK
2. Wajah : simetri
3. Bibir : normal
4. TMJ : normal
d. Pemeriksaan intraoral
1. Sisa makanan : ada, regio 16 dan 17
2. Plak : ada, regio 1-2 dan anterior region 3 dan 4
3. Kalkulus : ada, regio 1-2 dan anterior region 3 dan 4
4. Gingiva :-
5. Crowding :-
6. Mukosa : sehat
7. Perkusi :(-)
8. Palpasi :(-)
2
Odontogram
une non
Radiografi Panoramik
3
Gambaran klinis
4
STATUS 3 = Penyakit aktif
SALIVA PLAK FLUOR
TANPA STIMULASI DENGAN STIMULASI pH Pasta Ya
Hidrasi Kecepatan aliran/5m ≤5,5 M gigi Tidak
>60 detik M >3,5 ml M 6,0-6,5 K Air Ya
30 – 60 detik K 3,5 – 5,0 ml K ≥7,0 H Minum Tidak
<30 detik H <5,0 ml H Aktivitas Topikal Ya
Viskositas Kapasitas Buffer Stain biru M Tidak
Kental M 0–5 K Merah Diet
K
Berbusa K 6-9 H Kebiruan >2x/hr
Gula
Jernih, cair H 10 - 12 H Stain merah H >1x/hr
pH pH Tidak
5,0 – 5,8 M 5,0 – 5,8 M >3x/hr
6,0 – 6,6 K 6,0 – 6,6 K Asam >2x/hr
6,8 – 7,8 H 6,8 – 7,8 H <2x/hr
FAKTOR MODIFIKASI
Obat peningkat aliran saliva Ya Tidak
=5 ya M
Penyakit penyebaba mulut kering Ya Tidak
Protesa/ Alat orthodonsi Ya Tidak 1-5 K
Karies aktif Ya Tidak
1 ya H
Sikap Ya Tidak
PENILAIAN AKHIR RESIKO KARIES
SALIVA
PLAK
DIET
FLUOR
MODIFIKASI
MERAH KUNING HIJAU
5
Minuman berkafein
Meningkatkan asupan air
Obat kumur baking soda
Saliva
Konsumsi makanan/minuman berbahan dasar susu
Permen karet xylitol/ CCP-ACP
Pasta gigi
Setiap hari
Kumur
Fluor Setiap minggu
Setiap hari
Gel
Setiap minggu
Penutupan pit dan fisur Perlu
dengan GIC Tidak perlu
Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan
mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi
oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal.
Tujuan perawatan endodontik adalah mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat
6
diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya, ini berarti bahwa gigi tersebut tanpa simptom,
dapat berfungsi dan tidak ada tanda-tanda patologik yang lain. Tujuan perawatan endodontik
juga untuk membersihkan kavitas pulpa yang terinfeksi dan kotoran toksik serta untuk
membentuk saluran akar agar dapat menerima bahan pengisi yang akan menutup seluruh sistem
saluran akar dari jaringan periodontal dan dari rongga mulut. Tujuan perawatan saluran akar
adalah reduksi mikroba di dalam sistem saluran akar, agar terjadi proses penyembuhan melalui
tindakan pembersihan dan pembentukan saluran akar (cleaning and shaping). Pembersihan di
lakukan dengan mengeluarkan jaringan pulpa vital dan nekrotik serta mereduksi
mikroorganisme. Pembentukan dilakukan dengan membentuk saluran akar sedemikian rupa agar
dapat menerima bahan pengisi.
7
b. Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusen terhalang oleh akar
berkurva/bengkok, akar berliku-liku, dentin sekunder, kanal yang mengapur atau
sebagian mengapur, gigi malposisi, atau suatu instrumen yang patah
c. Bila apeks akar mengalami fraktur.
2. Bentuk retensi
Daerah sepertiga apeks sepanjang 2-5 mm dari kontriksi apical harus dipertahankan
bentuknya seperti file utama agar kon utama dapat menigsi seluruh daerah ini dengan
rapat. Dengan demikian akan diperoleh pengisian yang hermetis. Kehermetisan ini dapat
diketahui dengan adanya retensi pada kon utama tersebut, yang ketika ditarik terasa ada
tahanan atau disebut sebagai tug back.
3. Bentuk resisten
Penyempitasn anatomis di apeks yang disebut konstriksi apeks harus dipertahankan untuk
menahan agar bahan pengisi tidak terdorong ke daerah periapeks (apical stop)
8
4. Alat yang tumpul, bengkok-tajam, rolled-up, atau elongasi harus dibuang
5. Selama preparasi, saluran akar harus dalam keadaan tergantung cairan NaOCL 2,5%
6. Penggunaan alat jangan dipaksakan seandainya ditemui hambatan
7. Gunakan alat dengan gerakan yang tepat (reaming dan filling)
8. Sebelum, setiap penggantian alat, dan setelah preparasi, saluran akar harus diirigasi
Tahapan PSA dengan teknik kombinasi crown down dan step back
1. Gambar outline akses kamar pulpa dari aspek oklusal/insisal, mesial/distal, bukal/lingual.
9
3. Masukan FA dengan gerakan watch winding sampai panjang kerja
4. Irigasi saluran akar dengan 1cc NaOCL 2,5%
5. Catat FA pada kolom catatan (dengan formula No file/panjang kerja dalam mm)
10
Pemberian medikamen dan tumpatan sementara
1. Irigasi saluran akar kemudian keringkan dengan memasukkan paper point sesuai nomor
FAU/MAF ke dalam saluran akar dengan pinset, tinggalkan beberapa saat, lalu keluarkan.
Ulangi sampai paper point tetap kering.
2. Medikasi saluran akar dengan Ca(OH)2 atau ChKM.
11
e. Olesi KGU/MAC dengan semen, masukkan sampai panjang kerja
f. Masukkan spreader sampai 2mm dari panjang kerja
g. Olesi kon gutta percha tambahan dengan semen
h. Angkat spreader, dan segera masukkan kon gutta percha tambahan
i. Ulangi sampai padat
j. Potong kon gutta percha dengan memanaskan semen stopper (khusus untuk memotong
gutta percha) di atas api spiritus
k. Tekankan pada gutta percha dengan plugger sampai kurang lebih 1mm di bawah orifis
l. Bila hasil sudah baik buat basis GIC dan tumpat sementara dengancavit.
12