Anda di halaman 1dari 7

1.

1 Identitas pasien
Nama : Abdul Rachman
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 33 tahun
Alamat : Cempaka putih tengah
No. telpon :
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Tanggal kunjungan : 19/9/2019
1.2 Temuan masalah umum
a. Data subjektif
Pasien laki-laki berusia 33 tahun datang dengan keluhan terasa ngilu pada gigi
belakang kanan dan kiri rahang atas saat minum dan makanan yang dingin. Pasien
mempunyai riwayat merokok 1 bungkus sehari, pasien terakhir kedokter gigi kurang
lebih 1 tahun yang lalu dan pasien menyikat gigi 2 kali sehari saat pagi dan sore hari.
b. Data objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
Status Gizi : Normal
Tanda Vital : 120/80mmHg
Penyakit sistemik : TAK
c. Pemeriksaan ekstra oral
Pembesaran kelenjar : TAK
Wajah : Simetri
Bibir : Normal
Kebiasaan buruk : Tidak ada
TMJ : Normal
d. Pemeriksaam intra oral
Sisa makanan : Regio 1, 2, 3, 4
Plak : Ada pada semua region
Kalkulus : Ada pada region 3, 4
Gingiva :-
Crowding :-
Mukosa :
1
ODONTOGRAM

Gig Rencana Rencana


Diagnosis Gigi Diagnosis
i Perawatan Perawatan
18 Non 21 Sou
17 Sou 22 Sou
16 Sou 23 Sou
15 Abf Desensitasi 24 Abf Desensitasi
14 Abf Desensitasi 25 Sou
13 Sou 26 Sou
12 Sou 27 Sou
11 Sou 28 Non

Gig Rencana Rencana


Diagnosis Gigi Diagnosis
i Perawatan Perawatan
41 Sou 38 Non
42 Sou 37 Sou
43 Sou 36 Sou
D4, site 3, size 2
44 Rk kls V 35 Sou
(pup rever)
45 Sou 34 Sou
46 Sou 33 Sou
47 Sou 32 Sou
48 Non 31 Sou

1.3 Faktor resiko karies


1. Sikap
A: Mau merubah sikap
2: Perlu diperbaiki
2. Saliva
Tanpa Stimulasi
Hidrasi : 30-60 detik (Kuning)
Viskositas : Kental (Merah)
pH : 6,0-6,6 (Kuning)
Dengn stimulus
Kecepatan aliran/ 5 menit : 3,5-5,0 ml (Kuning)
Kapasitas buffer : 6-9 (Kuning)
pH :6,0-6,6 (Kuning)
3. Fluor
Pasta gigi : Ya
Air minum : Ya
Topikal : Tidak

2
4. Diet
Gula : 1-2x/hr (Kuning)
Asam : < 1x/hr (Hijau)
5. Faktor modifikasi
Obat peningkat aliran saliva : Tidak
Penyakit penyebab mulut kering : Tidak
Protesa / Alat orthodonti : Tidak
Karies aktif : Ya
Sikap : Ya
6. Penilaian akhir faktor resiko karies
Saliva : Kuning
Diet : Kuning
Fluor : Kuning
Faktor modifikasi : Kuning
1.4 Perawatan non-invasif
1. Pembersihan gigi dan mulut : Sikat gigi 2-3x sehari
2. Agen antibakteri :-
3. Diet mengurangi : Gula dan cemilan di antara
waktu makan utama
4. Saliva : Meningkatkan asupan air
5. Fluor :-
6. Penutupan pit dan fissure dengan GIC :-
1.5 Pemeriksaan, diagnosis, dan rencana perawatan
1) Gigi 15, 14, 24
a. Pemeriksaan
 Pemeriksaan subjektif
Gigi terasa ngilu saaat makan dan minum dingin
 Pemeriksaan objektif
Secara klinis terlihat adanya cekungan pada daerah cervikal gigi
b. Diagnosis Kerja
Abfraksi (Pulpitis Reversibel)
Abfraksi merupakan kehilangan struktur gigi akibat beban kunyah berlebih
(tekanan kunyah berlebihfleksur/pembengkokan elastis pada

3
gigidefek/fraktur mikro pada servikal gigi. Cekungan berbentuk “V”.Pasien
mengeluhkan adanya rasa ngilu pada gigi tersebut saat mengonssumsi makanan
dan minuman yang panas dan dingin.1
Rencana Perawatan
Penumpatan dengan GIC kelas V yaitu terdapat cekungan pada cervikal gigi dan
mengakibatkan rasa ngilu pada gigi, tahapan penumpatan GIC diantaranya:1
Tahapan yang dilakukan adalah:1
 Pembersihan jaringan karies
 Preparasi minimal tanpa design retensi
 Aplikasi dentin conditioner
Dentin conditioner (10% asam poliakrilat) untuk menghilangkan smear layer
sehingga meningkatkan adhesi
 Bilas dengan air dan kavitas dalam keadaan lembab
Agar reaksi pengerasan GIC terjadi (pertukaran ion butuh air). Jika kering,
GIC akan mengambil air dsri tubuli dentin (sensitivitas paska penumpatan).
 Penumpatan
Isolasi daerah kerja, masukkan GIC ke kavitas hingga penuh lalu bentuk
sesuai anatomis, sek oklusi artikulasi, rapikan
 Aplikasi varnish
Untuk mencegah water in/water out
 Pemolesan
Setelah 1x24 jam dalam keadaan basah
2) Gigi 44
a. Pemeriksaan
 Pemeriksaan subjektif
Tidak ada keluhan
 Pemeriksaan objektif
Secara klinis terlihat adanya karies pada daerah servikal gigi
b. Diagnosis
Karies email (D4, site 3, size 2) Pulpitis Reversibel
Berdasarkan klasifikasi ICDAS lesi karies tersebut termasuk dalam kategori D3
yaitu karies email. Sedangkan berdasarkan klasifikasi GJ.Mount lesi karies
termasuk dalam site 3 yaitu servikal gigi. Selain itu termasuk dalam size 2 yaitu

4
lesi sedang (email dan dentin) tidak meluas ke insisal edge, jaringan yang tersisa
masih cukup kuat menahan beban kunyah dan dapat beroklusi dengan baik.1,2
c. Rencana perawatan
Gigi 44 dapat direstorasi kelas V dengan resin komposit, karena lesi sedang
(karies terdapat email-dentin) proksimal mesial gigi. Salah satu indikasi
menggunakan resin komposit pada kavitas kecil hingga sedang. Tahapan yang
dilakukan:1
 Preparasi
Kavitas dipreparasi, semua jaringan karies dibuang dengan menggunakan bur
diamond. Setelah kavitas dipreparasi kemudian seluruh tepi luar kavitas di
bevel ±2 mm (450).
 Cuci kavitas dan keringkan
 Pengetsaan
Permukaan gigi dibersihkan dan dikeringkan, dilakukan aplikasi etsa asam
fosfat 30%-40% dimulai dari daerah email dilanjutkan ke dentin. Cuci sampai
etsa hilang.
 Bonding
Aplikasi bonding ke seluruh kavitas lakukan dengan menggunakan aplikator
atau brush, tunggu 20 detik (memberi waktu penetrasi ke tubuli dentin dan
berikatan dengan serat kolagen sehingga membantu perlekatan resin komposit
dengan struktur gigi. Tipiskan dengan tiupan angin, sinari 10 detik.
 Pemasangan matriks bila perlu
Pemasangan matriks seluloid untuk membentuk tepi gigi dan melindungi gigi
sebelahnya.
 Pemilihan warna resin komposit
 Filling
Lakukan penumpatan secara inkremental, sinari selama 20 detik.
 Cek oklusi dan artikulasi
 Finishing and polishing
Membuang massa resin komposit yang berlebihan, finishing dengan bur
polishing dalam keadaan basah serta menggunakan proksimal striping untuk
membuang massa resin komposit berlebih pada bagian proksimal.

5
Daftar pustaka

1. Drg Andrianto Soeprapto. Rangkuman Teori Penunjang klinik FKG UI. Jakarta. p 13-40.
2. Kumpulan Modul Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.

6
7

Anda mungkin juga menyukai