A. Kompetensi Inti/KI
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.” Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkanperilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif,dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan siswa dapat:
1. Menganalisis sistematika karya ilmiah dengan lengkap dan tepat.
2. Menganalisis Kebahasaan karya ilmiah yang dibaca dengan lengkap dan tepat
3. Menyusun karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika kaidah dan
kebahasaaan secara sistematis dan tepat
4. Mempresentasikan karya ilmiah yang telah disusun dengan memperhatikan isi,
sistematika kaidah dan kebahasaaan dengan baik dan benar
Sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi(4C).
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pendekatan : Saintifik
Model : Pembelajaran Problem Based Learning
Metode : Penugasan, tanya jawab, presentasi dan diskusi
F. Media /alat/bahan
1) Media :
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.15.1 Menganalisis sistematika karya ilmiah
3.15..2 Menganalisis kebahasaan karya ilmiah yang dibaca
Model pembelajaran Problem Basic Learning
Pertemuan Pertama Karakter Estimasi
waktu
1. Pendahuluan Menghayati dan 10 menit
mengamalkan
a. Guru memberi salam dan menyapa siswa ajaran agama
yang dianutnya
b. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran dan mengecek
kehadiran siswa.
Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.15.1 Menyusun karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika kaidah dan
kebahasaaan
4.15.2 Mempresentasikan karya ilmiah yang telah disusun dengan memperhatikan isi,
sistematika kaidah dan kebahasaaan
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pertemuan Kedua Karakter Estimasi
waktu
1. Pendahuluan Menghayati dan 10 menit
mengamalkan
a. Guru memberi salam dan menyapa siswa
ajaran agama
b. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai rasa yang dianutnya
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran dan mengecek
kehadiran siswa.
Fase II (Mengorganisasi)
a. Peserta didik bergabung dengan kelompoknya sesuai
dengan pertemuan pertama
b. Peserta didik bersama kelompoknya menyusun karya
ilmiah sesuai dengan tema yang dipilih pada
pertemuan pertama
c. Peserta didik dalam kelompoknya melakukan diskusi
tugas menyusun karya ilmiah berdasarkan
sistematika dan kebahasaan karya ilmiah dalam
kegiatan 2.
Fase III(Pembimbingan siswa)
a. Guru membantu peserta didik mendeskripsikan dan
mengorganisasikan tugas yang terdapat pada
kegiatan belajar 2
b. Peserta didik menanyakan tentang tugas yang
belum dimengerti kepada guru.
c. Guru memotivasi dan mendorong peserta didik
untuk mengumpulkan data atau informasi yang
sesuai untuk memecahkan permasalahan tentang
langkah-langkah penyusunan karya ilmiah dengan
cara peserta didik membaca dari berbagai sumber
belajar sebagai referensi.(kreatif)
d. Peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan
sistematika penulisan karya ilmiah kemudian
mengasosiasikannya dengan materi yang telah
dipresentasikan guru.
e. Guru memberikan bantuan berupa penggalian
informasi yang diperlukan atau yang terdapat
dalam masalah tersebut. Informasi-informasi yang
diharapkan ditemukan oleh peserta didik seperti
sistematika dan langkah penulisan karya ilmiah.
I. Penilaian
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Pengamatan/Observasi dan Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Pengetahuan : tes uraian (lampiran 2)
b. Keterampilan : unjuk kerja (Lampiran 2)
c. Sikap : lembar pengamatan (Lampiran 2)
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD-nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui
remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas
tanpa tes tertulis kembali.
d. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
e. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran 1
Pertemuan 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara
bisa juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari
letusan gunung berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya.
Akan tetapi, penyebab utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat
polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga dan juga empat.
Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:
a. Asap Rokok
Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang
berada di Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu,
tidak heran jika asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang paling
besar. Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada di dalam rokok seperti tar
dan juga nikotin. Maka asap yang ditimbulkan juga berbahaya.
Baca juga: Contoh Surat Resmi: Sekolah, Perusahaan, Undangan Resmi, Dsb.
b. Ozon (O3)
Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan
penghalang buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi
bumi. Polutan ozon adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga
sangat sulit sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon akan
menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
c. Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa
menimbulkan kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka waktu
yang lama. Contoh dari polutan gas CO adalah ketika tidur di dalam mobil
dengan menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari kendaraan bermotor
di luar bisa masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang menyebabkan kematian.
2. Pencemaran Air
Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga jika
diemui air yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air
tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa dikarenakan oleh hal-
hal berikut:
a. Limbah pabrik, nuklir dan industry
Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya. Salah satunya adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan
sembarangan ke sungai sangat membahayakan. Sebab zat berbahaya akan
tercampur dengan air sungai. Hal tersebut mengancam keberadaan biota sungai
dan juga lingkungan di sekitarnya.
b. Bahan peledak untuk menangkap ikan
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak memang telah dilarang.
Akan tetapi, tetap saja ada oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara
tersebut. Penangkapan dengan bahan peledak memang dinilai efektif. Tidak akan
memakan waktu yang lama dan juga akan memperoleh hasil tangkapan yang
melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari pencemaran
air.
c. Pestisida
Limbah pertanian sesungguhnya tidak membahayakan. Akan tetapi, penggunaan
pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan menyebabkan
pencemaran air. Limbah pertanian yang di dalamnya terdapat pestisida yang
berlebih dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir. Yang selanjutnya hal
tersebut akan menimbulkan pencemaran pada air.
d. Sampah
Sampah menjadi masalah yang paling utama di zaman sekarang. Kesadaran
manusia akan lingkungan sepertinya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah
tangga yang dibuang di sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil atau
selokan sampai ke sungai telah dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah
satu penyebab utama dari pencemaran air.
3. Pencemaran Tanah
Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan
untuk kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud contohnya bercocok tanam.
Selain itu, tanah yang gersang juga salah satu ciri tanah yang sudah tercemar.
Penyebab dari pencemaran tanah, yaitu:
a. Senyawa asam
b. Pestisida berlebih
c. Pupuk kimia
d. Limbah industri, pabrik dan juga nuklir
e. Limbah rumah tangga seperti deterjen.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara. Setiap
pencemaran mempunyai ciri tertentu. Setiap pencemaran juga mempunyai penyebab
tertentu. Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh berbeda.
Contohnya penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk yang
berakal di bumi wajib hukumnya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan pencemaran dan turut menjaga lingkungan.( https://sevima.com/10-contoh-
karya-tulis-ilmiah-kti-yang-baik-benar/
Bagian isi karya ilmiah ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab
pendahuluan, bab landasan teoritis, bab objek lokasi penelitian(khusus parkatik
kerja), bab pembahasan(analisis data), penutup. Dengan kata lain, bagian isi
penelitian si penulis
1. Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
a. latar belakang masalah,
b. perumusan masalah, dan
c. prosedur pemecahan masalah.
2. Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi
jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi oleh data pendukung
serta argumentasi-argumentasi yang berlandaskan pandangan ahli dan teori
yang relevan.
3. Simpulan
Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan dari pembahasan.
Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian
yang telah dibuatnya pada bagian pembahasan. Dalam mengambil simpulan
tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang
diajukan dalam bagian pendahuluan.
2. Konsep : Sistematika dan kaidah kebahasaan karya ilmiah
Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah.
Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas
suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian
lapangan. Makalah merupakan karya ilmiah yang secara khusus dipersiapkan dalam
diskusi-diskusi ilmiah, seperti simposium, seminar, atau lokakarya.
1. Karya ilmiah ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini
berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun
cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang
digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya, penulis, atau
peneliti. Dalam hal ini penulis tidak boleh menyatakan proses pengumpulan
data dengan kalimat seperti “Saya bermaksud mengumpulkan data dengan
mengunakan kuesioner”. Kalimat yang harus digunakan, adalah “Di dalam
mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner.”
Dalam kalimat tersebut kata ganti saya diganti penulis, atau bisa
juga peneliti.Cara lain dengan menyatakannya dalam kalimat pasif,
misalnya, “Di dalam penelitian ini, digunakan kuesioner. Di dalam kalimat
tersebut, subjek penelitian dinyatakan secara tersurat. Dalam komunikasi
ilmiah, memang penulis diharapkan sering mempergunakan kalimat pasif
seperti contoh di atas.
5. Penggunaan penataan kalimat baku merujuk pada buku Tata Bahasa Baku
Indonesia.
1. Penomoran
Dalam memberikan penomoran dalam judul dan sub judul dalam penulisan
karya tulis ilmiah terdapat dua atura. Yaitu : menggunakan jenis huruf,
ukuran, letak yang berbeda dan menggunakan angka latin dan bahasa Arab.
Nama pengarang ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik. Tahun terbit. Judul, termasuk subjudul
dengan huruf dicetak miring. Tempat penerbitan. Nama penerbit.Contoh
penulisan daftar pustaka :
Kemudian, dalam penyajian data berupa grafik, foto, peta, diagram, dan
gambar lainnya dapat memvisualisasikan penelitian yang dilakukan. Hal ini
bertujuan untuk penelitian yang dilakukan dapat mudah dimengerti oleh
pembaca dalam mendeskripsikan dan untuk menampilkan hasil yang
signifikan.
Pertemuan 2
3. Prosedural :Langkah-langkah menyusun karya ilmiah
Langkah-langkah menyusun karya ilmiah
1. Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan.
Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah
bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau
penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau
pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih
terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak
maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan
dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa
dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai
kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan
untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya
tulis tersebut.
Penggunaan EBI
Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan,
penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahas. Batasan tersebut menunjukan
pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan
melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem
aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda
baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan dalam
bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang
menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap
pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas yang
tertib, teratur, dan tidak semrawut.Seperti itulah kira – kira bentuk hubungan antara
pemakai dengan ejaan.
Lampiran 2
Pertemuan Pertama
Kisi-kisi Soal
No Level
Kompetensi Materi Kelas/ Bentuk
IPk Indikator Soal Kogniti
Dasar Pokok Semester Soal
f
1 3.15 Menganalisis 3.15.1 Sistematik XI/2 Disajikan karya C4 Uraian
sistematika Menganalisis a karya ilmiah, peserta
dan sistematika ilmiah didik dapat
kebahasaan karya ilmiah menganalisis
karya ilmiah yang dibaca sistematika
karya ilmiah
dengan baik dan
benar
1. Abstrak
Abstrak lengkap dan tepat 4
Abstrak kurang lengkap dan tepat 3
Abstrak kurang lengkap dan kurang tepat 2
Abstrak tidak lengkap dan tidak tepat 1
2. Pendahuluan
Pendahuluan lengkap dan tepat 4
Pendahuluan kurang lengkap dan tepat 3
Pendahuluan kurang lengkap dan kurang tepat 2
Pendahuluan tidak lengkap dan tidak tepat 1
3. Pembahasan
Pembahasan lengkap dan tepat 4
Pembahasan kurang lengkap dan tepat 3
Pembahasan kurang lengkap dan kurang tepat 2
Pembahasan tidak lengkap dan tidak tepat 1
4 Penutup
Penutup lengkap dan tepat 4
Pennutup kurang lengkap dan tepat 3
Penutup kurang lengkap dan kurang tepat 2
Penutup tidak lengkap dan tidak tepat 1
Judul Makalah :
1 Kaidah umum
1. Pemilihan kata
2. Penggunanan
EBI/EYD
3. Penggunaan tata istilah
4. Penulisan kalimat baku
2 Kaidah Khusus
1. Penomoran
2. pengutipan
kata/kalimat
3. Penulisan daftar
pustaka
Rubrik Penilaian :
No Kriteria Skor
.
1. a. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara sangat lengkap 4
b. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara lengkap 3
c. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara kurang lengkap 2
d. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara tidak lengkap 1
2. a. Sangat mampu menjelaskan kaidah kebahasaan disertai bukti 4
b. Mampu menjelaskan kaidah kebahasaan disertai bukti 3
c. Kurang mampu menjelaskan kaidah kebahasaan disertai bukti 2
d.Kurang mampu menjelaskan kaidah kebahasaan tanpa disertai 1
bukti
Pertemuan Kedua
Intrumen dan Rubrik Penilaian Ketrampilan
Kisi-kisi Soal
No Kompetensi Materi Kelas/ Level Bentuk
IPK Indikator Soal
Dasar Pokok Semester Kognitif Soal
1 4.15.1 4.15.2 Langkah- XI/2 Disajikan karya P4 Uraian
Mengonstruksi Menyusun langkah ilmiah, peserta
sebuah karya karya ilmiah menyusun didik dapat
ilmiah dengan dengan karya ilmiah menyusun karya
memerhatikan memperhatikan ilmiah dengan
isi, sistematika, sistematika baik dan benar
dan kebahasaan kaidah dan
kebahasaaan
Kisi-kisi Soal
No Kompetensi Materi Kelas/ Level Bentuk
IPK Indikator Soal
Dasar Pokok Semester Kognitif Soal
1 4.15 4. 15.2 Isi XI/2 Disajikan karya P4 Uraian
Mengonstruksi Mempresentasikan Karya ilmiah, peserta
sebuah karya karya ilmiah yang Ilmiah didik dapat
ilmiah dengan telah disusun menentukan isi
memerhatikan dengan dari hasil
isi, sistematika, memperhatikan isi, mempresentasikan
dan kebahasaan sistematika kaidah karya ilmiah
dan kebahasaaan dengan baik dan
benar
1. Isi
Isi lengkap dan tepat 4
Isi kurang lengkap dan tepat 3
Isi kurang lengkap dan kurang tepat 2
Isi tidak lengkap dan tidak tepat 1
2. Sistematika
Sistematika lengkap dan tepat 4
Sistematika kurang lengkap dan tepat 3
Sistematika kurang lengkap dan kurang tepat 2
Sistematika tidak lengkap dan tidak tepat 1
3. Kebahasaan
Kebahasaan lengkap dan tepat 4
Kebahasaan kurang lengkap dan tepat 3
Kebahasaan kurang lengkap dan kurang tepat 2
Kebahasaan tidak lengkap dan tidak tepat 1
Keterangan :
A : Peserta didik menunjukkan sikap yang menonjol daam 5 aspek yang dinilai
B : Peserta didik menunjukkan sikap yang menonjol daam 3 aspek yang dinilai
C : Peserta didik menunjukkan sikap yang menonjol daam 1 aspek yang dinilai
D : Peserta didik tidak menunjukkan sikap yang menonjol daam 5 aspek yang dinilai
3. Analisislah penulisan daftar pustaka berikut ini, sudah benar atau masih ada kesalahan
dalam penulisannya! Dan jelaskan alasanmu.
Sugiarto, Eko. 2013. Cara Mudah Menulis Pantun, Puisi, dan Cerpen. Yogyakarta. Khibah
Publishing.
4. Sebutkan dan jelaskan kaidah kebahasaan karya ilmiah!
LAMPIRAN 3
JUDUL : LKPD
KOMPETENSI DASAR :
4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan
INFORMASI PENDUKUNG
Materi pokok :
5. Hasil atau isi karya ilmiah yang meliputi pendahuluan, pembahasan dan simpulan
Tujuan pembelajaran :
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan mandiri dan kelompok, presentasi peserta didik dapat
menganalisis sistematika dan kebahasaan dalam karya Ilmiah dari masalah kontekstual dan
dapat menyelesaikan menyusun dan mempresentasikan Karya Ilmiah, sehingga peserta didik
dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi(4C).
PETUNJUK :
Sebelum mempelajari materi ini, silakan kalian membaca dan memahami teks di bawah ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah mendapat tugas membuat karya
ilmiah(makalah). Sebelum menyusun karya ilmiah yang berupa makalah harus
menentukan tema atau topik yang akan kamu pilih, membuat kerangka, mengumpulkan
bahan, mengembangkan kerangka yang telah dibuat dan terakhir penyuntingnya. Setelah
itu kamu dapat menyusunnya dalam suatu teks. Dan menjadi sebuah pertanyaan, Apakah
kamu sudah pernah membuat karya ilmiah yang berupa makalah?
Sebelum dapat menyusun makalah, kamu harus mengetahui deskripsi dari makalah itu
sendiri, sistematika dan kebahasaan yang terdapat dalam karya ilmiah yang berupa
makalah tersebut. Dalam kegiatan kali ini, kamu akan belajar menganalisis karya ilmiah.
Selanjutnya, diharapkan kalian dapat menciptakan karya ilmiah yang berupa makalah
yang baik dengan memperhatikan sstematika, isi dan unsur kebahasaannya.
Untuk itu, silakan kalian lanjutkan ke kegiatan berikut dan ikuti petunjuk umum di bawah ini
1. Petunjuk Umum
a. Baca dan pahami materi pada Buku Siswa Bahasa Indonesia X Wajib yang diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, halaman 175 s.d. 202.
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berpikir tinggi melalui tugas-
tugas yang terdapat pada LKPD ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman sebangku
atau teman lainnya.
c. Kerjakan LKPD ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.
2. Kegiatan Belajar
Ayo … … ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran, semangat dan konsentrasi!
TUGAS 1
Kegiatan Belajar 1
1. Pahamilah bagaimana menganalisis sistematika penulisan karya ilmiah yang baik dan benar
pada buku paket hal 192!
Ayoo berlatih!
Bacalah karya ilmiah yang berjudul Implementasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran
memahami teks sastra tradisional melalui media pembelajaran peta pikiran digital karya Aji
Septiaji!
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS SASTRA
TRADISIONAL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN
DIGITAL
Aji Septiaji
Universitas Majalengka
Pos-el: ajiseptiaji@gmail.com
Abstrak
Kesuksesan pendidikan ialah teraplikasikannya nilai-nilai karakter ketika pembelajaran di sekolah dan
kehidupan di luar sekolah. Nilai-nilai karakter yang dimaksud meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, kebangsaan, menghargai prestasi,
ramah/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, berpikir logis, dan
tanggungjawab. Guru sebagai salah satu aktor terciptanya keberhasilan pembelajaran perlu menumbuhkan
dan membiasakan nilai-nilai karakter kepada para siswa salah satunya melalui teks sastra tradisional yaitu
sebagai sarana untuk memahami dunia, mengekspresikan gagasan, dan nilai-nilai. Pada makalah ini,
penulis menemukan beberapa faktor permasalahan dalam pembelajaran terutama bidang sastra, yaitu
penggunaan media pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penyajian bahan ajar. Penyajian bahan ajar
sastra kepada siswa bukan hanya melalui teks sebagai medianya melainkan perlu media lain berbasis
teknologi sebagai penunjang keberhasilan. Siswa bisa mudah memahami, memiliki daya tarik, dan dapat
melatih kemampuan berpikir secara kreatif. Penulis memanfaatkan media pembelajaran peta pikiran
digital (iMindMap) sebagai solusi kreatif dan menyenangkan bagi siswa dalam memahami teks sastra
tradisional terhadap isi teks. Bentuk media pembelajaran tersebut berupa perangkat lunak (software) dari
model pembelajaran Mind Map. Dengan demikian, siswa bukan hanya mampu menyerap informasi yang
terdapat dalam teks yang disajikan secara visual melainkan mampu menemukan nilai-nilai karakter
sebagai sarana implementasinya.
Pendahuluan
2. Kerangka Teori
Istilah “tradisional” dalam kesastraan (traditional literature atau folk literature)
menunjukkan bahwa bentuk itu berasal dari cerita yang telah mentradisi, tidak diketahui
kapan mulainya dan siapa penciptanya, dan dikisahkan secara turun-temurun secara lisan.
Mitchell (2003:228) menyatakan bahwa sastra tradisional (traditional literature) merupakan
bentuk ekspresi masyarakat pada masa lalu yang umumnya disampaikan secara lisan.
Berbagai cerita tradisional tersebut telah banyak dikumpulkan, dibukukan, dan dipublikasikan
secara tertulis supaya cerita tersebut tidak hilang dari masyarakat dengan kondisi masyarakat
yang sering berubah.
Effendi (2011:2) mengungkapkan bahwa sastra tradisional adalah sebuah karya sastra yang
ada dan memulai berkembang minimal dua generasi yang lalu. Apabila satugenerasi kita
anggap 50 tahun, maka sastra tradisional itu minimal telah berumur sekitar lebih dari 100
tahun yang lalu.
Sastra tradisional bukan hanya dikenal di Indonesia melainkan di belahan negara lain.
Misalnya cerita dari Yunani klasik, India, Cina, dan Jepang. Cerita-cerita tersebut bisa
berbentuk legenda, mitos, fabel, dan berbagai bentuk cerita rakyat lainnya.
Ditinjau dari fungsinya, sastra tradisional mendukung perkembangan anak, baik
perkembangan aspek emosional, afektif, kognitif, imajinatif, perasaan estetis, maupun
perkembangan kebahasaan. Selain itu, sebagai hiburan yang menyenangkan bagi anak. Saxby
(1991:91) menegaskan bahwa sastra tradisional kini telah menjadi bagian dari sastra
anak. Anak-anak dapat menikmati cerita tersebut karena menarik, mengandung humor, dan
pada umumnya cerita berakhir dengan kebahagiaan. Watak tokoh cerita yang baik mendapat
hadiah (reward), sedangkan tokoh jahat mendapat hukuman (punishment).
Adapun bentuk sastra tradisional di antaranya ialah (1) fabel; (2) dongeng rakyat; (3)
mitologi; (4) legenda; dan (5) epos (Nurgiyantoro, 2004:115).
Pada umumnya, pembelajaran akan efektif apabila objek dan kejadian yang terangkum
dalam bahan pembelajaran dapat divisualisasikan secara realistik. Pemanfaatan media
pembelajaran berbasis perangkat lunak (software) ini dapat diartikan sebagai kemampuan
menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual,
mencakup membaca visual secara tepat, memahami makna yang terkandung di dalamnya, dan
menghubungkan unsur-unsur isi pesan visual.
Peta pikiran digital sebagai media pembelajaran kreatif dapat menjadi suplemen bagi
siswa walaupun sifatnya hanya pilihan. Tetapi, dapat dimanfaatkan juga untuk menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya dalam memberi pemahaman kepada siswa tentang
aneka jenis teks sastra tradisional maupun isi teks cerita yang disajikan.
Penggunaan media pembelajaran dalam memahami teks sastra tradisional sebagai
pedoman yang tepat dalam menunjang pemahaman, wawasan, dan pengalaman kepada siswa
supaya lebih menarik dengan sajian kata/kalimat dalam bentuk visual dan animasi.
4.2 Saran
Dalam memanfaatkan media pembelajaran ini perlu mempertimbangkan segi artistiknya,
yaitu penggunaan gambar dan simbol sebagai ide sentral, penggunaan warna-warna yang
menarik, penggunaan kata kunci yang tepat, mudah dimengerti, dan mudah diingat, serta
keterkaitan cabang dengan ide utama (ide sentral) guna menambah daya tarik serta motivasi
belajar.
5. Daftar Pustaka
Abbas, S. (2006). Pembelajaran yang efektif di sekolah dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Ardianyah & Rina Ariyani. (tanpa tahun). Cerita tentang hewan: anak harimau dan celoteh
seekor kera. Diakses tanggal 23 Mei 2016. Tersedia (online)
di http://dongengceritarakyat.com/cerita-tentang-hewan-pesan-moral/fabel
Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Buzan, T. (2011). Buku pintar mind map. Jakarta: Gramedia
Huck, Charlotte S, Susan Hepler & Janet Hickman. (1987). Children’s literature in the
elementary school. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Kemendiknas. (2011). Panduan pendidikan karakter. Jakarta (?).
Lukens, Rebecca. (1999). A critical handbook of children’s literature. New York: Longman.
Mitchell, Diana. (2003). Children’s literature, an invitation to the world. Boston:
Ablongman.
Nurgiyantoro, Burhan. (2004). Sastra anak: persoalan genre. “Jurnal
Humaniora”. Diterbitkan pada bulan Juni 2004. Volume 16, No. 2. Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Setelah membaca karya ilmiah tersebut, Analislah sistematika penulisan karya ilmiah karya Aji
Septiaji tersebut, setelah itu tulislah hasil pekerjaanmu pada tabel berikut ini!
TUGAS 2
Bacalah contoh analisis kaidah kebahasaan karya ilmiah yang berupa makalah pada buku paket
hal 193-194, setelah itu ikutilah intruksi berikut ini!
1. Pilihlah satu karya ilmiah kemudian analislah kaidah kebahasaan yang terdapat pada karya
ilmiah tersebut.
2. Tulislah hasil pekerjaan kalian pada tabel berikut ini!
Judul Makalah :
1 Kaidah umum
1. Pemilihan kata
2. Penggunanan EBI/EYD
.
3. Penggunaan tata istilah
4. Penulisan kalimat baku
2 Kaidah Khusus
1. Penomoran
2. pengutipan kata/kalimat
3. Penulisan daftar pustaka
.
KEGIATAN BELAJAR 2
TUGAS 1
Setelah kalian berlatih menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah(makalah) pada
kegiatan belajar 1 dan untuk menambah pemahamanmu tentang karya ilmiah, buatlah sebuah
karya ilmiah secara individu! Kamu bisa mengonsultasikan tema yang kamu pilih dan akan
kamu kembangkan dengan guru di kelasmu. Perhatikan langkah-langkah penyusunan karya
ilmiah yang berupa makalah sebagai berikut.
LEMBAR KERJA
TUGAS 2
Setelah kalian dapat menyusun karya ilmiah yang berupa makalah, kalian dapat
mempresentasikan hasil karya kalian untuk dapat direvisi oleh teman-teman dan juga
gurumu, Perhatikan intruksi berikut ini!
1. Presentasikan hasil penyusunan karya ilmiah yang telah kalian buat di depan kelas
2. Mintalah saran dan pendapat guru dan teman-temanmu untuk dapat merevisi hasil
penyusunan karya ilmiah yang telah dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut!
LEMBAR KERJA