Anda di halaman 1dari 47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 KRAS


MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : XI/II (Dua)
MATERI POKOK : Karya Ilmiah
ALOKASI WAKTU : 2 Pertemuan (6 X 40 Menit)   

A. Kompetensi Inti/KI
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.” Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkanperilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif,dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.15 Menganalisis sistematika dan 3.15.1 Menganalisis sistematika karya ilmiah


kebahasaan karya ilmiah 3.15..2 Menganalisis kebahasaan karya ilmiah
yang dibaca
4.15 Mengonstruksi sebuah 4.15.1 Menyusun karya ilmiah dengan
karya ilmiah dengan
memperhatikan sistematika kaidah dan
memerhatikan isi, sistematika,
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

dan kebahasaan kebahasaaan


4.15.2  Mempresentasikan karya ilmiah yang
telah disusun dengan memperhatikan isi,
sistematika kaidah dan kebahasaaan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan siswa dapat:
1. Menganalisis sistematika karya ilmiah dengan lengkap dan tepat.
2. Menganalisis Kebahasaan karya ilmiah yang dibaca dengan lengkap dan tepat
3. Menyusun karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika kaidah dan
kebahasaaan secara sistematis dan tepat
4. Mempresentasikan karya ilmiah yang telah disusun dengan memperhatikan isi,
sistematika kaidah dan kebahasaaan dengan baik dan benar
Sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi(4C).

D. Materi Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Fakta : Teks karya ilmiah


2. Konsep : a. Sistematika karya ilmiah
b. Unsur kebahasaan karya ilmiah
3. Prosedur : Langkah-langkah menyusun karya ilmiah

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Model : Pembelajaran Problem Based Learning
Metode : Penugasan, tanya jawab, presentasi dan diskusi
F. Media /alat/bahan
1) Media :

a. Contoh Karya Ilmiah(Lampiran 1)


b. Materi Karya Ilmiah (Lampiran 1)
c. PT T(Lampiran 3)
d. Gambar/foto (Lampiran 3)
e. LKS (Lampiran 4)
2) Alat dan bahan:
a. Buku
b. Laptop
c. LCD/proyektor
d. Kertas HVS
G. Sumber Belajar :

a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2016. Bahasa Indonesia. Jakarta:


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2016. Buku Guru Bahasa Indonesia.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Yustinah. 2018. Produktif Berbahasa Indonesia:untuk SMK/MAK Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
d. https://sevima.com/10-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti-yang-baik-benar/
e. https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/01/aspek-atau-ciri-kebahasaan-teks-
karya.html

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.15.1 Menganalisis sistematika karya ilmiah
3.15..2 Menganalisis kebahasaan karya ilmiah yang dibaca
Model pembelajaran Problem Basic Learning
Pertemuan Pertama Karakter Estimasi
waktu
1. Pendahuluan Menghayati dan 10 menit
mengamalkan
a. Guru memberi salam dan menyapa siswa ajaran agama
yang dianutnya
b. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran dan mengecek
kehadiran siswa.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator


pencapaian kompetensi dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.

e. Peserta didik menyimak  kompetensi dan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari
f. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi karya
ilmiah dan kegiatan yang akan dilakukan.

g. Guru memberikan apersepsi dengan mendiskusikan


kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya dan berkaitan dengan kompetensi yang
akan dipelajari dan dikembangkan, diantaranya tanya
jawab tentang karya ilmiah.
2. Kegiatan Inti Mengembangkan 75 menit
sikap jujur,
Fase 1 (Orientasi)
peduli, dan
a. Peserta didik menyimak dengan cermat presentasi bertanggung
materi dalam PPT yang disampaikan oleh guru. jawab, serta
b. Peserta didik mencatat materi yang disampaikan dapat
oleh guru mengembangank
an kemampuan
c. Guru menyajikan contoh karya ilmiah. berpikir kritis,
d. Guru menyajikan berbagai permasalahan dalam berkomunikasi,
kaitannya dengan analisis karya ilmiah ,meliputi berkolaborasi,
berkreasi(4C)
1. Sistematika penulisan karya ilmiah
2. Kebahasaan karya ilmiah
e. Peserta didik menggali informasi dengan cara
membacanya dari beberapa refesensi agar dapat
menganalisis sistematika dan kebahasaan karya
ilmiah.
Fase II (Mengorganisasi)
a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
setiap kelompok terdiri atas 4 siswa yang
heterogen.
b. Setiap peserta didik mendapat lembar kerja yang
berisi tugas yang harus diselesaikan secara
individu, namun pengerjaannya dengan cara
berdiskusi bersama kelompoknya. (Kreatif)
c. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
diskusi tugas analisis sistematika dan kebahasaan
karya ilmiah dalam kegiatan 1.(kreatif)
Fase III(Pembimbingan siswa)
a. Guru membantu peserta didik mendeskripsikan dan
mengorganisasikan tugas yang terdapat pada
kegiatan belajar 1
b. Peserta didik menanyakan tentang tugas yang
belum dimengerti kepada guru.
c. Guru memotivasi dan mendorong peserta didik
untuk mengumpulkan data atau informasi yang
sesuai untuk memecahkan permasalahan analis
sistematika dan kebahasaan karya ilmiah dengan
cara peserta didik membaca dari berbagai sumber
belajar sebagai referensi.(kreatif)
d. Peserta didik dalam kelompoknya menganalis
sistematika dan kebahasaan karya ilmiah kemudian
mengasosiasikannya dengan materi yang telah
dipresentasikan guru.
e. Guru memberikan bantuan berupa penggalian
informasi yang diperlukan atau yang terdapat
dalam masalah tersebut. Informasi-informasi yang
diharapkan ditemukan oleh peserta didik seperti
analisis kebahasaan dan unsur kebahasaan karya
ilmiah.

Fase IV(Pengembangan dan penyajian)


a. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan hasil diskusi analisis sistematika
dan kebahasaan karya ilmiah yang dibaca serta
penyelesaian dari masalah tersebut
b. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis
kebahasaan dan kaidah kebahasaaan karya ilmiah
di depan kelas(mengomunikasikan)

Fase V(Analisis dan Evaluasi)


c. Guru mengevaluasi hasil analisis peserta didik
dengan mengadakan diskusi kelas agar teman yang
lain dapat memberikan masukan dan pendapat.
d. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil
diskusi terkait analisis sistematika dan unsur
kebahasaan karya ilmiah serta penyelesaian dari
masalah tersebut
3.Penutup Mengembangkan 5 menit
sikap jujur dan
a. Guru melakukan umpak balik dengan cara tanya
bertanggung
jawab tentang materi yang telah dibahas untuk jawab
mengetahui kempuan peserta didik
b. Guru memberikan evaluasi dan penilaian
pembelajaran.
c. Guru memberikan informasi tentang pembelajaran
yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya.
Guru memberikan beberapa tema untuk tugas
menyusun karya ilmiah pada petemuan selanjutnya.
Perwakilan kelompok mengambil tema yang telah
ditentukan.
d. Penutup dan Doa.

Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.15.1 Menyusun karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika kaidah dan
kebahasaaan
4.15.2  Mempresentasikan karya ilmiah yang telah disusun dengan memperhatikan isi,
sistematika kaidah dan kebahasaaan
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pertemuan Kedua Karakter Estimasi
waktu
1. Pendahuluan Menghayati dan 10 menit
mengamalkan
a. Guru memberi salam dan menyapa siswa
ajaran agama
b. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai rasa yang dianutnya
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran dan mengecek
kehadiran siswa.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator


pencapaian kompetensi dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Peserta didik menyimak  kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari
f. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
menyusun karya ilmiah dan kegiatan yang akan
dilakukan.

g. Guru memberikan apersepsi dengan mendiskusikan


kompetensi yang sudah dipelajari yaitu menganalisis
sistematika dan kebahasaan yang terdapat pada karya
ilmiah dan dikembangkan sebelumnya dan berkaitan
dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan, diantaranya tanya jawab tentang
penyusunan karya ilmiah.
2. Kegiatan Inti Mengembang 75 menit
kan sikap
Fase 1 (Orientasi)
jujur, peduli,
a. Peserta didik menyimak dengan cermat presentasi dan
materi dalam PPT yang disampaikan oleh guru. bertanggung
b. Peserta didik mencatat materi yang disampaikan oleh jawab, serta
guru dapat
mengembang
c. Guru menyajikan contoh karya ilmiah. ankan
d. Guru menyajikan berbagai permasalahan dalam kemampuan
kaitannya dengan langkah-langkah penyususnan karya berpikir kritis,
ilmiah. berkomunikas
i,
f. Peserta didik menggali informasi dengan cara
berkolaborasi,
membacanya dari beberapa refesensi agar dapat
berkreasi(4C)
menganalisis sistematika dan kebahasaan karya
ilmiah.

Fase II (Mengorganisasi)
a. Peserta didik bergabung dengan kelompoknya sesuai
dengan pertemuan pertama
b. Peserta didik bersama kelompoknya menyusun karya
ilmiah sesuai dengan tema yang dipilih pada
pertemuan pertama
c. Peserta didik dalam kelompoknya melakukan diskusi
tugas menyusun karya ilmiah berdasarkan
sistematika dan kebahasaan karya ilmiah dalam
kegiatan 2.
Fase III(Pembimbingan siswa)
a. Guru membantu peserta didik mendeskripsikan dan
mengorganisasikan tugas yang terdapat pada
kegiatan belajar 2
b. Peserta didik menanyakan tentang tugas yang
belum dimengerti kepada guru.
c. Guru memotivasi dan mendorong peserta didik
untuk mengumpulkan data atau informasi yang
sesuai untuk memecahkan permasalahan tentang
langkah-langkah penyusunan karya ilmiah dengan
cara peserta didik membaca dari berbagai sumber
belajar sebagai referensi.(kreatif)
d. Peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan
sistematika penulisan karya ilmiah kemudian
mengasosiasikannya dengan materi yang telah
dipresentasikan guru.
e. Guru memberikan bantuan berupa penggalian
informasi yang diperlukan atau yang terdapat
dalam masalah tersebut. Informasi-informasi yang
diharapkan ditemukan oleh peserta didik seperti
sistematika dan langkah penulisan karya ilmiah.

Fase IV(Pengembangan dan penyajian)


d. Peserta didik dibantu guru dalam merencanakan
dan menyiapkan dalam penyusunan karya ilmiah
berdasarkan isi, sistematika dan kebahasaan serta
penyelesaian dari masalah tersebut
e. Peserta didik mempresentasikan hasil penyusunan
yang telah dibuatnya.(mengomunikasikan)

Fase V(Analisis dan Evaluasi)


a. Guru mengevaluasi hasil penyusunan karya tulis
ilmiah yang telah dibuat peserta didik dengan
mengadakan diskusi kelas agar teman yang lain
dapat memberikan masukan dan pendapat.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
terkait penyusunan karya ilmiah berdasarkan isi,
sistematika dan unsur kebahasaan karya ilmiah
serta penyelesaian dari masalah tersebut

3.Penutup(5 menit) Mengembangka 5 menit


n sikap jujur dan
bertanggung
a. Guru melakukan umpak balik dengan cara tanya
jawab
jawab tentang materi yang telah dibahas untuk
mengetahui kemampuan peserta didik
b. Guru memberikan evaluasi dan penilaian
pembelajaran.
c. Penutup dan Doa.

I. Penilaian
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Pengamatan/Observasi dan Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Pengetahuan : tes uraian (lampiran 2)
b. Keterampilan : unjuk kerja (Lampiran 2)
c. Sikap : lembar pengamatan (Lampiran 2)
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD-nya
belum tuntas
b.  Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui
remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas
tanpa tes tertulis kembali.
d.  Siswa yang mencapai nilai  diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
e.  Siswa yang mencapai nilai  diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Kras, 17 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMKN 1 KRAS Guru Mata Pelajaran, 

MOHAMAD ALFIN HILMI, M.M., M.Pd IKE CINTIA DEWI, S,Pd


NIP 197012231 200801 038 NIP 19880118 2022212 015
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

URAIAN MATERI PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

1. Faktual : Contoh karya Ilmiah

Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. Abiotik merupakan
kumpulan-kumpulan benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di
dalam komponen abiotik adalah udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut pengurai, konsumen, dan
juga produsen. Kedua komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat
dipisahkan.
Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup
dikatakan juga environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau
biotik dan non hidup atau abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh
benda. Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai perilaku
manusia.
Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan
gabungan antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di
sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada di bumi ini adalah salah satu faktor
keberhasilan dari lingkungan hidup. Makhluk hidup yang dikhususkan adalah
manusia. Manusia merupakan makhluk berakal yang telah diciptakan Tuhan dengan
sempurna di dalam keadaan yang utuh pula.
Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang
terjadi bisa dikatakan ulah dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah
melebihi batas wajar. Salah satunya adalah membuang sampah sembarangan.
Banyak tempat yang seharusnya bersih dari sampah malah tertimbun sampah.
Tempat yang seharusnya rindang serta asri, berubah menjadi tempat yang panas dan
juga gersang.
2. Rumusan Masalah
Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara
bisa juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari
letusan gunung berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya.
Akan tetapi, penyebab utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat
polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga dan juga empat.
Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:
a. Asap Rokok
Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang
berada di Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu,
tidak heran jika asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang paling
besar. Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada di dalam rokok seperti tar
dan juga nikotin. Maka asap yang ditimbulkan juga berbahaya.
Baca juga: Contoh Surat Resmi: Sekolah, Perusahaan, Undangan Resmi, Dsb.

b. Ozon (O3)
Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan
penghalang buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi
bumi. Polutan ozon adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga
sangat sulit sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon akan
menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
c. Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa
menimbulkan kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka waktu
yang lama. Contoh dari polutan gas CO adalah ketika tidur di dalam mobil
dengan menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari kendaraan bermotor
di luar bisa masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang menyebabkan kematian.
2. Pencemaran Air
Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga jika
diemui air yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air
tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa dikarenakan oleh hal-
hal berikut:
a. Limbah pabrik, nuklir dan industry
Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya. Salah satunya adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan
sembarangan ke sungai sangat membahayakan. Sebab zat berbahaya akan
tercampur dengan air sungai. Hal tersebut mengancam keberadaan biota sungai
dan juga lingkungan di sekitarnya.
b. Bahan peledak untuk menangkap ikan
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak memang telah dilarang.
Akan tetapi, tetap saja ada oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara
tersebut. Penangkapan dengan bahan peledak memang dinilai efektif. Tidak akan
memakan waktu yang lama dan juga akan memperoleh hasil tangkapan yang
melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari pencemaran
air.
c. Pestisida
Limbah pertanian sesungguhnya tidak membahayakan. Akan tetapi, penggunaan
pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan menyebabkan
pencemaran air. Limbah pertanian yang di dalamnya terdapat pestisida yang
berlebih dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir. Yang selanjutnya hal
tersebut akan menimbulkan pencemaran pada air.
d. Sampah
Sampah menjadi masalah yang paling utama di zaman sekarang. Kesadaran
manusia akan lingkungan sepertinya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah
tangga yang dibuang di sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil atau
selokan sampai ke sungai telah dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah
satu penyebab utama dari pencemaran air.

3. Pencemaran Tanah
Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan
untuk kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud contohnya bercocok tanam.
Selain itu, tanah yang gersang juga salah satu ciri tanah yang sudah tercemar.
Penyebab dari pencemaran tanah, yaitu:
a. Senyawa asam
b. Pestisida berlebih
c. Pupuk kimia
d. Limbah industri, pabrik dan juga nuklir
e. Limbah rumah tangga seperti deterjen.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara. Setiap
pencemaran mempunyai ciri tertentu. Setiap pencemaran juga mempunyai penyebab
tertentu. Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh berbeda.
Contohnya penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk yang
berakal di bumi wajib hukumnya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan pencemaran dan turut menjaga lingkungan.( https://sevima.com/10-contoh-
karya-tulis-ilmiah-kti-yang-baik-benar/

Bagian isi karya ilmiah ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab
pendahuluan, bab landasan teoritis, bab objek lokasi penelitian(khusus parkatik
kerja), bab pembahasan(analisis data), penutup. Dengan kata lain, bagian isi
penelitian si penulis
1. Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
a. latar belakang masalah,
b. perumusan masalah, dan
c. prosedur pemecahan masalah.
2. Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi
jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi oleh data pendukung
serta argumentasi-argumentasi yang berlandaskan pandangan ahli dan teori
yang relevan.
3. Simpulan
Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan dari pembahasan.
Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian
yang telah dibuatnya pada bagian pembahasan. Dalam mengambil simpulan
tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang
diajukan dalam bagian pendahuluan.
2. Konsep : Sistematika dan kaidah kebahasaan karya ilmiah

A. Sistematika Penulisan karya ilmiah

Sistematika Karya Ilmiah Formal

1. Bagian awal, berisi tentang


a. Halaman Judul
b. Kata pengantar
c. Daftar Isi
d. Daftar Lampiran
2. Bagian isi, berisi tentang
a. Bab Pendahuluan, terdiri atas
 Latar Belakang Masalah
 Batasan Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan dan kegunaan
 Kegunaaan dan Manfaat
b. Bab Pembahasan
 Kajian teoritis
 Pembahasan
c. Bab Penutup
 Simpulan
 Saran
3. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
Sistematika tersebut digunakan jika menulis karya ilmiah dalam bentuk
penelitian. Jika karya ilmiah yang ditulis sangat sederhana berupa artikel ilmiah,
strukturnya hanya mencakup pendahuluan, isi, dan penutup.

Sistematika Karya Ilmiah Semiformal


Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
a. halaman judul,
b. kata pengantar,
c. daftar isi,
d. pendahuluan,
e. pembahasan,
f. simpulan, dan
g. daftar pustaka.

Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah.
Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas
suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian
lapangan. Makalah merupakan karya ilmiah yang secara khusus dipersiapkan dalam
diskusi-diskusi ilmiah, seperti simposium, seminar, atau lokakarya.

Sistematika Makalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Untuk


penjelasan ketiga hal tersebut, perhatikan urutan berikut ini.
1. Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
a. latar belakang masalah,
b. perumusan masalah, dan
c. prosedur pemecahan masalah.
2. Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi
jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi oleh data pendukung
serta argumentasi-argumentasi yang berlandaskan pandangan ahli dan teori yang
relevan.
3. Simpulan
Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan dari pembahasan. Simpulan
adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah
dibuatnya pada bagian pembahasan. Dalam mengambil simpulan tersebut,
penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam
bagian pendahuluan.
Pada bagian akhir makalah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yakni
sejumlah sumber yang digunakan di dalam penulisan makalah tersebut. Yang
dimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar,
ataupun laman dari internet. Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetis
dengan memuat:
1. nama penulis,
2. tahun/edisi penerbitan,
3. judul buku, artikel, atau berita,
4. kota penerbit,
5. nama penerbit.
B. Kaidah Kebahasaaan karya ilmiah

1. Kaidah umum kebahasaan karya ilmiah

1. Karya ilmiah ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini
berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun
cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang
digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya, penulis, atau
peneliti. Dalam hal ini penulis tidak boleh menyatakan proses pengumpulan
data dengan kalimat seperti “Saya bermaksud mengumpulkan data dengan
mengunakan kuesioner”. Kalimat yang harus digunakan, adalah “Di dalam
mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner.” 
Dalam kalimat tersebut kata ganti saya diganti penulis, atau bisa
juga peneliti.Cara lain dengan menyatakannya dalam kalimat pasif,
misalnya, “Di dalam penelitian ini, digunakan kuesioner. Di dalam kalimat
tersebut, subjek penelitian dinyatakan secara tersurat. Dalam komunikasi
ilmiah, memang penulis diharapkan sering mempergunakan kalimat pasif
seperti contoh di atas.

2.      Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna


ganda. Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan dan
kepastian makna. Dengan kata lain, bahasa yang digunakannya itu harus
reproduktif. Artinya, apabila penulis menyampaikan informasi, misalnya,
yang bermakna X, pembacanya pun harus memahami informasi itu dengan
makna X pula. Infomasi X yang dibaca harus merupakan reproduksi yang
benar-benar sama dari informasi X yang ditulis.

3. Penggunaan ejaan yang disempurnakan (EYD) berdasarkan Permendiknas


No. 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan.

4. Menggunakan tata istilah ditetapkan berdasarkan Permendiknas No.


146/U/2004 tentang Pedoman Pembentukan Istilah.

5. Penggunaan penataan kalimat baku merujuk pada buku Tata Bahasa Baku
Indonesia.

2. Kaidah khusus kebahasaan karya ilmiah

1. Penomoran
Dalam memberikan penomoran dalam judul dan sub judul dalam penulisan
karya tulis ilmiah terdapat dua atura. Yaitu : menggunakan jenis huruf,
ukuran, letak yang berbeda dan menggunakan angka latin dan bahasa Arab.

2. Perujukan/Pengutipan Kata atau Kalimat


Dalam melakukan perujukan atau pengutupan dilakukan dengan memakai
nama akhir, tahun, dan halaman buku. jika dalam pengutipan terdapat dua
atau lebih pengarang. Maka, diakhir kata pengarang pertama dilanjutkan
penggunaan kata “dkk”. Jika nama dari pengarang tersebut tidak
dicantumkan maka, yang dicantumkan adalah lembaga penerbit yang
menerbitkan tulisan atau kalimat tersebut.

Dalam karya ilmiah terjemahan, pengutipan yang dilakukan dengan


menyebutkan nama pengarang aslinya. Pengutipan dari sumber yang ditulis
dengan pengarang berbeda maka, dicantumkan dalam satu tanda kurung
dan dibatasi titik koma (;). Kemudian antara tahun dan nama pengarang
tidak diberi tanda koma serta, antara tahun, tanda titik dua, dan nomor
halaman tidak diberi jarak.

Contoh cara merujuk kutipan langsung :

Ibrahim (2003:124) Menyimpulkan “Terdapat lebih dari 80,5% potensi di


Indonesia dalam penerapan energi terbarukan”.

Sedangkan cara merujuk kutipan tidak langsung :

Jamal (2010:13) tidak menyangka bahwa penerapan energi terbarukan


hanya berjalan sekitar 5% dari target tahun lalu.

3. Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir
(tidak perlu diganti halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah,
buku, atau penelitian ditulis dengan berganti halaman baru. Dicetak tebal
dan tegak seperti “DAFTAR PUSTAKA”. Unsur yang ditulis dalam daftar
pustaka secara berturut-turut meliputi :
Daftar dalam penulisan karya tulis ilmiah ditulis secara langsung setelah
teks berakhir dengan halamannya tersendiri. Sedangkan, daftar pustaka
yang terdapat dalam makalah, Karya ilmiah, ataupun buku dilakukan
penulisan dengan judul “DAFTAR PUSTAKA”. Dimana, syarat dalam
penulisan daftar pustaka meliputi :

Nama pengarang ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik. Tahun terbit. Judul, termasuk subjudul
dengan huruf dicetak miring. Tempat penerbitan. Nama penerbit.Contoh
penulisan daftar pustaka :

Khasanah (2012). Pembuatan Aplikasi Kontrak TI di Satuan Kerja


Teknologi Informasi pada PT Bukit Asam (Persero). Palembang.  Bina
Darma Pustaka.
4. Tabel dan Gambar
Dalam kaidah karya tulis ilmiah menggunakan tabel dalam menampilkan
data statistik yang didapatkan dalam proses penelitian. Dalam penggunaan
tabel berfungsi untuk menampilkan data dengan urutan serta klasifikasi data
yang akan didapatkan titik hasil dalam penelitian. Tabel yang baik dalam
menampilkan data penelitian dapat menyampaikan ide dan kaitannya
dengan penelitian yang dilakukan secara efektif.

Kemudian, dalam penyajian data berupa grafik, foto, peta, diagram, dan
gambar lainnya dapat memvisualisasikan penelitian yang dilakukan. Hal ini
bertujuan untuk penelitian yang dilakukan dapat mudah dimengerti oleh
pembaca dalam mendeskripsikan dan untuk menampilkan hasil yang
signifikan.

Perlu diperhatikan dalam membuat tabel dan gambar perlu memberikan


label atau judul. Dengan adanya fungsi label ini akan berfungsi dalam
pembuatan daftar gambar dan daftar tabel. Untuk pemberian judul tabel
terletak diatas tabel sebelum tabel dipaparkan. Dan pemberian judul pada
gambar diberikan dibawah gambar sebelum gambar dipaparkan.

Pertemuan 2
3. Prosedural :Langkah-langkah menyusun karya ilmiah
Langkah-langkah menyusun karya ilmiah
1. Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan.
Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah
bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau
penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau
pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih
terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :

a. Isu-isu yang masih hangat.

b. Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.

c. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan


permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.

d. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.

2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak
maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan
dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa
dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai
kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan
untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya
tulis tersebut.

3. Membuat Kerangka Tulisan


Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita tersusun secara
lebih sistematis. Langkah ini juga sangat membantu di dalam penelusuran
sumber-sumber yang diperlukan dalam pengembangkannya.
4. Pengembangkan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka yang dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus pula
memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya
ilmiah.
5. Melakukan penyuntingan setelah karya ilmiah tersebut telah tersusun dengan
cara merevisi jika terjadi kesalahan dalam penulisannya, dan penulisannya harus
memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan karya ilmiah.

Penggunaan EBI

Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan,
penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahas. Batasan tersebut menunjukan
pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan
melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem
aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda
baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai  bahasa demi
keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan dalam
bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang
menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap
pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas yang
tertib, teratur, dan tidak semrawut.Seperti itulah kira – kira bentuk hubungan antara
pemakai dengan ejaan.

Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah


Etika dan kode etik yang lazim ditumbuhbudayakan dalam penulisan karya ilmiah
harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami
dengan baik.Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik.
Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan,
dan penyebutan sumber data ataupun informasi

Lampiran 2

Intrumen dan Rubrik Penilaian


1. Teknik Penilaian
. a. Sikap : Pengamatan/Observasi dan Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Keterampilan: Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Pengetahuan : tes uraian
b. Keterampilan : unjuk kerja
c. Sikap : lembar pengamatan

Pertemuan Pertama
Kisi-kisi Soal
No Level
Kompetensi Materi Kelas/ Bentuk
IPk Indikator Soal Kogniti
Dasar Pokok Semester Soal
f
1 3.15 Menganalisis 3.15.1 Sistematik XI/2 Disajikan karya C4 Uraian
sistematika Menganalisis a karya ilmiah, peserta
dan sistematika ilmiah didik dapat
kebahasaan karya ilmiah menganalisis
karya ilmiah yang dibaca sistematika
karya ilmiah
dengan baik dan
benar

Instrumen Pengetahuan IPK 3. 15. 1

1. Pilihlah satu buah jurnal!


2. Analislah bagian-bagian karya ilmiah dari jurnal itu
Dan tuliskan hasil pekerjaan kalian pada tabel berikut!

No Judul Karya Ilmiah Sistematika Analisis

Rubrik Penilaian IPK 3.15.1


No Kriteria Penilaian Analisis Sitematika Karya Ilmiah Skor

1. Abstrak
Abstrak lengkap dan tepat 4
Abstrak kurang lengkap dan tepat 3
Abstrak kurang lengkap dan kurang tepat 2
Abstrak tidak lengkap dan tidak tepat 1
2. Pendahuluan
Pendahuluan lengkap dan tepat 4
Pendahuluan kurang lengkap dan tepat 3
Pendahuluan kurang lengkap dan kurang tepat 2
Pendahuluan tidak lengkap dan tidak tepat 1

3. Pembahasan
Pembahasan lengkap dan tepat 4
Pembahasan kurang lengkap dan tepat 3
Pembahasan kurang lengkap dan kurang tepat 2
Pembahasan tidak lengkap dan tidak tepat 1
4 Penutup
Penutup lengkap dan tepat 4
Pennutup kurang lengkap dan tepat 3
Penutup kurang lengkap dan kurang tepat 2
Penutup tidak lengkap dan tidak tepat 1

Kunci jawaban IPK 3.15.1


No Judul Karya Ilmiah Sistematika Analisis
Implementasi Nilai- nilai 1. Abstrak Penulis memanfaatkan
Karakter dalam 2. Pendahuluan media pembelajaran peta
Pembelajaran Memahami Teks 3. Kajian Teoretis pikiran digital sebagai
Sastra Tradisional melalui Media 4. Simpulan solusi kreatif dan
Pembelajaran Peta Pikiran 5. Daftar Pustaka menyenangkan bagi siswa
Digital dalam memahami teks
(Penulis: Aji Septiaji – Jurnal sastra tradisional terhadap
Commincare, Vol. 1, No. 1, isi teks. Dalam karya
Oktober 2016) ilmiah ini, sistematikanya
tidak terlalu banyak dan
dikategorikan bukan hasil
penelitian melainkan
kajian teoretis atau hanya
membahas tentang
beberapa permasalahan
dan solusinya, belum ada
kajian metodologi dan
hasil penerapannya.

Kisi-kisi Soal intrumens IPK 3.15.2


No Kompetensi Materi Kelas/ Level Bentuk
IPK Indikator Soal
Dasar Pokok Semester Kognitif Soal
1 3.15 Menganalisis 3.15.2 Kebahasaan XI/2 Disajikan karya C4 Uraian
sistematika Menganalisis karya ilmiah ilmiah, peserta
dan kebahasaan didik dapat
kebahasaan karya ilmiah menganalisis
karya ilmiah yang dibaca kebahasaan
karya ilmiah
dengan baik dan
benar

Instrumen Pengetahuan IPK 3. 15. 2


1. Pilihlah satu karya ilmiah kemudian analislah kaidah kebahasaan yang terdapat pada
karya ilmiah tersebut.
2. Tulislah hasil pekerjaan kalian pada tabel berikut ini!

Judul Makalah :

No Kaidah Kebahasaan Ada/tidak Kutipan/data Analisis


Karya Ilmiah

1 Kaidah umum

1. Pemilihan kata
2. Penggunanan
EBI/EYD
3. Penggunaan tata istilah
4. Penulisan kalimat baku
2 Kaidah Khusus

1. Penomoran
2. pengutipan
kata/kalimat
3. Penulisan daftar
pustaka
Rubrik Penilaian :

No Kriteria Skor
.
1. a. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara sangat lengkap 4
b. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara lengkap 3
c. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara kurang lengkap 2
d. Mampu menentukan kaidah kebahasaan secara tidak lengkap 1
2. a. Sangat mampu menjelaskan kaidah kebahasaan disertai bukti 4
b. Mampu menjelaskan kaidah kebahasaan disertai bukti 3
c. Kurang mampu menjelaskan kaidah kebahasaan disertai bukti 2
d.Kurang mampu menjelaskan kaidah kebahasaan tanpa disertai 1
bukti

Pertemuan Kedua
Intrumen dan Rubrik Penilaian Ketrampilan

Kisi-kisi Soal
No Kompetensi Materi Kelas/ Level Bentuk
IPK Indikator Soal
Dasar Pokok Semester Kognitif Soal
1 4.15.1 4.15.2 Langkah- XI/2 Disajikan karya P4 Uraian
Mengonstruksi Menyusun langkah ilmiah, peserta
sebuah karya karya ilmiah menyusun didik dapat
ilmiah dengan dengan karya ilmiah menyusun karya
memerhatikan memperhatikan ilmiah dengan
isi, sistematika, sistematika baik dan benar
dan kebahasaan kaidah dan
kebahasaaan

Instrumen Penilaian ketrampilan IPK 4. 15.1


Susunlah teks karya ilmiah menurut informasi yang Anda sanggup dari kehidupan
sehari-hari dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a.  Pilihlah topik karya ilmiah yang telah disediakan oleh guru!
b.  Buatlah kerangka sesuai dengan sitematika dan isi karya ilmiah!
c.  Kembangkan kerangka tersebut menjadi karya ilmiah
     dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan,
     dan EBI.
Rubrik Penilaian Ketrampilan
Bait Aspek yang Dinilai Skor
1 a.       Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah sangat sesuai isi teks 4
b.      Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah sesuai isi teks 3
c.       Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah kurang sesuai isi teks 2
d.      Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah tidak sesuai isi teks 1
2 a.       Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah sangat lengkap dan 4
sangat sesuai dengan topic, sistematika dan isi
b.      Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah lengkap dan sesuai 3
dengan topic, sistematika dan isi
c.       Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah kurang lengkap dan 2
kurang dengan topic, sistematika dan isi
d.      Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah tidak lengkap dan tidak 1
sesuai isi
3 a.       Peserta didik menulis teks karya ilmiah sangat sesuai dengan 4
kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
b.      Peserta didik menulis teks karya ilmiah sesuai dengan 3
kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
c.       Peserta didik menulis teks karya ilmiah kurang  sesuai dengan 2
kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
d.      Peserta didik menulis teks karya ilmiah tidak sesuai dengan 1
kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI

Kisi-kisi Soal
No Kompetensi Materi Kelas/ Level Bentuk
IPK Indikator Soal
Dasar Pokok Semester Kognitif Soal
1 4.15 4. 15.2 Isi XI/2 Disajikan karya P4 Uraian
Mengonstruksi Mempresentasikan Karya ilmiah, peserta
sebuah karya karya ilmiah yang Ilmiah didik dapat
ilmiah dengan telah disusun menentukan isi
memerhatikan dengan dari hasil
isi, sistematika, memperhatikan isi, mempresentasikan
dan kebahasaan sistematika kaidah karya ilmiah
dan kebahasaaan dengan baik dan
benar

Instrumen Penilaian Keterampilan IPK 4. 15.2


1. Presentasikan karya ilmiah yang telah dibuat dengan memperhatikan isi,
sistematika, dan kebahasaan!
2. Berikan tanggapan terhadap presentasi yang dilakukan teman Anda!
Rubrik Penilaian IPK 4.15.2
No Kriteria Penilaian penguasaan materi Skor

1. Isi
Isi lengkap dan tepat 4
Isi kurang lengkap dan tepat 3
Isi kurang lengkap dan kurang tepat 2
Isi tidak lengkap dan tidak tepat 1
2. Sistematika
Sistematika lengkap dan tepat 4
Sistematika kurang lengkap dan tepat 3
Sistematika kurang lengkap dan kurang tepat 2
Sistematika tidak lengkap dan tidak tepat 1

3. Kebahasaan
Kebahasaan lengkap dan tepat 4
Kebahasaan kurang lengkap dan tepat 3
Kebahasaan kurang lengkap dan kurang tepat 2
Kebahasaan tidak lengkap dan tidak tepat 1

Teknik Penilaian Sikap


No. Aspek yang Teknik Waktu Instrumen Keterangan
dinilai Penilaian Penilaia Penilaian
n

1. Religius Pengamatan Proses Lembar Hasil penilaian sikap


pengamatan untuk masukan
2. Tanggung jawab
pembinaan dan
3. Peduli informasi bagi Guru

4. Responsif Agama dan Guru


PKn
5. Santun

Lembar Pengamatan Sikap

No Nama Nomor dan Nilai soal Nilai


. Religius Tanggung Peduli Responsif Santun Akhir
jawab
1.
2.
3.

Keterangan :

A : Peserta didik menunjukkan sikap yang menonjol daam 5 aspek yang dinilai
B : Peserta didik menunjukkan sikap yang menonjol daam 3 aspek yang dinilai
C : Peserta didik menunjukkan sikap yang menonjol daam 1 aspek yang dinilai
D : Peserta didik tidak menunjukkan sikap yang menonjol daam 5 aspek yang dinilai

Intrumens remidi dan pengayaaan

1. Perhatikan Langkah-langkah berikut

1. Baca dan pahami karya ilmiah yang berupa artikel/makalah/penelitian

2. Tentukan kriteria yang hendak digunakan dalam analisis

3. Analisislah dengan kriteria yang telah ditentukan

4. Interpretasikan hasil analisismu berdasarkan kebutuhan

5. Tulislah hasil analislmu sesuai dengan observasi yang dilakukan

6. Simpulkan hasil analismu

Urutkanlah Langkah-langkah tersebut agar menjadi prosedur menganalisis sistematika


karya ilmiah dengan baik!
2. Buatlah contoh penulisan judul karya ilmiah karya ilmiah yang baik!

3. Analisislah penulisan daftar pustaka berikut ini, sudah benar atau masih ada kesalahan
dalam penulisannya! Dan jelaskan alasanmu.

Sugiarto, Eko. 2013. Cara Mudah Menulis Pantun, Puisi, dan Cerpen. Yogyakarta. Khibah
Publishing.
4. Sebutkan dan jelaskan kaidah kebahasaan karya ilmiah!
LAMPIRAN 3

Contoh Gambar untuk tema Penulisan Karya Ilmiah


LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4

JUDUL : LKPD

Identitas pelajaran : Bahasa Indonesia

KOMPETENSI DASAR :

3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah

4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan

Indikator pencapaian kompetensi :


3. 15.1 Menganalisis sistematika karya ilmiah
3. 15.1 Menganalisis kebahasaan karya ilmiah yang dibaca
4.15.1 Menyusun karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika kaidah dan kebahasaaan
4.15.2 Mempresentasikan karya ilmiah yang telah disusun dengan memperhatikan isi,
sistematika kaidah dan kebahasaaannya

INFORMASI PENDUKUNG

Materi pokok :

1. Contoh Karya Ilmiah


contoh karya ilmiah Implementasi Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran Memahami Teks
Sastra Tradisional Melalui Media Pembelajaran Peta Pikiran Digital karya Aji Septiaji

2. Sistematika karya ilmiah

3. Kaidah kebahasaan karya ilmiah

4. Prosedur penyusunan karya ilmiah

5. Hasil atau isi karya ilmiah yang meliputi pendahuluan, pembahasan dan simpulan

Alokasi waktu : 6 x 45 menit (2 kali pertemuan)

Tujuan pembelajaran :
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan mandiri dan kelompok, presentasi peserta didik dapat
menganalisis sistematika dan kebahasaan dalam karya Ilmiah dari masalah kontekstual dan
dapat menyelesaikan menyusun dan mempresentasikan Karya Ilmiah, sehingga peserta didik
dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi(4C).
PETUNJUK :

Sebelum mempelajari materi ini, silakan kalian membaca dan memahami teks di bawah ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah mendapat tugas membuat karya
ilmiah(makalah). Sebelum menyusun karya ilmiah yang berupa makalah harus
menentukan tema atau topik yang akan kamu pilih, membuat kerangka, mengumpulkan
bahan, mengembangkan kerangka yang telah dibuat dan terakhir penyuntingnya. Setelah
itu kamu dapat menyusunnya dalam suatu teks. Dan menjadi sebuah pertanyaan, Apakah
kamu sudah pernah membuat karya ilmiah yang berupa makalah?

Sebelum dapat menyusun makalah, kamu harus mengetahui deskripsi dari makalah itu
sendiri, sistematika dan kebahasaan yang terdapat dalam karya ilmiah yang berupa
makalah tersebut. Dalam kegiatan kali ini, kamu akan belajar menganalisis karya ilmiah.
Selanjutnya, diharapkan kalian dapat menciptakan karya ilmiah yang berupa makalah
yang baik dengan memperhatikan sstematika, isi dan unsur kebahasaannya.

Untuk itu, silakan kalian lanjutkan ke kegiatan berikut dan ikuti petunjuk umum di bawah ini

1. Petunjuk Umum
a. Baca dan pahami materi pada Buku Siswa Bahasa Indonesia X Wajib yang diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, halaman 175 s.d. 202.
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berpikir tinggi melalui tugas-
tugas yang terdapat pada LKPD ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman sebangku
atau teman lainnya.
c. Kerjakan LKPD ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.
2. Kegiatan Belajar
Ayo … … ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran, semangat dan konsentrasi!
TUGAS 1

Kegiatan Belajar 1

1. Pahamilah bagaimana menganalisis sistematika penulisan karya ilmiah yang baik dan benar
pada buku paket hal 192!

2. Kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan tepat dan benar!

Ayoo berlatih!

Bacalah karya ilmiah yang berjudul Implementasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran
memahami teks sastra tradisional melalui media pembelajaran peta pikiran digital karya Aji
Septiaji!
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS SASTRA
TRADISIONAL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN
DIGITAL

Aji Septiaji
Universitas Majalengka
Pos-el: ajiseptiaji@gmail.com

Abstrak
Kesuksesan pendidikan ialah teraplikasikannya nilai-nilai karakter ketika pembelajaran di sekolah dan
kehidupan di luar sekolah. Nilai-nilai karakter yang dimaksud meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, kebangsaan, menghargai prestasi,
ramah/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, berpikir logis, dan
tanggungjawab. Guru sebagai salah satu aktor terciptanya keberhasilan pembelajaran perlu menumbuhkan
dan membiasakan nilai-nilai karakter kepada para siswa salah satunya melalui teks sastra tradisional yaitu
sebagai sarana untuk memahami dunia, mengekspresikan gagasan, dan nilai-nilai. Pada makalah ini,
penulis menemukan beberapa faktor permasalahan dalam pembelajaran terutama bidang sastra, yaitu
penggunaan media pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penyajian bahan ajar. Penyajian bahan ajar
sastra kepada siswa bukan hanya melalui teks sebagai medianya melainkan perlu media lain berbasis
teknologi sebagai penunjang keberhasilan. Siswa bisa mudah memahami, memiliki daya tarik, dan dapat
melatih kemampuan berpikir secara kreatif. Penulis memanfaatkan media pembelajaran peta pikiran
digital (iMindMap) sebagai solusi kreatif dan menyenangkan bagi siswa dalam memahami teks sastra
tradisional terhadap isi teks. Bentuk media pembelajaran tersebut berupa perangkat lunak (software) dari
model pembelajaran Mind Map. Dengan demikian, siswa bukan hanya mampu menyerap informasi yang
terdapat dalam teks yang disajikan secara visual melainkan mampu menemukan nilai-nilai karakter
sebagai sarana implementasinya.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Bangsa Indonesia kaya akan berbagai hasil karya sastra, seperti puisi, prosa, dan
drama. Kata sastra  terbentuk dari bahasa Sanskreta: susastra, yaitu su yang artinya indah,
baik. Sas  artinya aturan atau nasihat, atau agama, dan tra artinya alat. Jadi, sastra berarti
alat untuk menyampaikan aturan, ajaran, nasihat, atau agama dengan menggunakan bahasa
atau hal-hal yang indah dan baik. Keindahan hasil karya sastra itu ditentukan oleh isi yang
terkandung dalam karangan atau bahasa yang dipergunakan oleh sang penyair (dalam
puisi) atau sang penulis (dalam prosa dan drama).
Pada umumnya, sastra adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa
Itertentu yang menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman, dan pengalaman
tertentu, serta mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa
atau anak-anak.
Adapun kehadiran sastra turut menambah khazanah ilmu pengetahuan. Sastra mampu
memberikan berbagai pengalaman yang menarik dan inspiratif kepada setiap pembaca dari
berbagai kalangan. Menurut Lukens (1999:10) sastra menawarkan dua hal utama, yaitu
kesenangan dan pemahaman. Sastra hadir kepada pembaca pertama-tamaadalah memberikan
hiburan, hiburan yang menyenangkan. Sastra menampilkan cerita yang menarik, mengajak
pembaca untuk memanjakan fantasi, membawa pembaca ke suatu alur kehidupan yang penuh
daya imajinasi, daya tarik, dan rasa ingin tahu.Sebagai sebuah karya, sastra (khususnya
sastra anak-anak) menjanjikan sesuatu bagi pembacanya, yaitu nilai yang terkandung di
dalamnya yang dikemas secara intrinsik dan ekstrinsik. Dengan demikian, kedudukan sastra
anak menjadi penting bagi perkembangan anak. Sebuah karya dengan penggunaan bahasa
yang efektif akan membuahkan pengalaman estetik bagi anak. Penggunaan bahasa yang
imajinatif dapat menghasilkan respons-respons intelektual dan emosional terhadap peran
tokoh dan konflik yang dihayatinya. Huck (1987) mengungkapkan bahwa anak-anak akan
merasakan bagaimana memikul penderitaan dan mengambil risiko, juga akan ditantang untuk
memimpikan berbagai mimpi serta merenungkan dan mengemukakan berbagai masalah
mengenai dirinya sendiri, orang lain, dan dunia sekitarnya. Pada saat inilah anak-anak belajar
memahami dunia dengan sudut pandang yang berbeda dan perlahan bisa membentuk karakter
terhadap apa yang dialaminya. Rahmanto (1998:16) mengungkapkan ada empat manfaat
belajar sastra, yaitu (1) membantu keterampilan berbahasa; (2) meningkatkan pengetahuan
budaya; (3) mengembangkan cipta dan rasa; dan (4) menunjang pembentukan watak atau
karakter.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah (1) bagaimanakah pemahaman teks
sastra tradisional?; (2) bagaimanakah prosedur penggunaan media pembelajaran peta pikiran
digital?; dan (3) bagaimanakah bentuk implementasi teks sastra tradisional melalui media
pembelajaran peta pikiran digital?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) pemahaman teks sastra tradisional?; (2)
prosedur penggunaan media pembelajaran peta pikiran digital?; dan (3) bentuk implementasi
teks sastra tradisional melalui media pembelajaran peta pikiran digital.

2. Kerangka Teori
Istilah “tradisional” dalam kesastraan (traditional literature atau folk literature)
menunjukkan bahwa bentuk itu berasal dari cerita yang telah mentradisi, tidak diketahui
kapan mulainya dan siapa penciptanya, dan dikisahkan secara turun-temurun secara lisan.
Mitchell (2003:228) menyatakan bahwa sastra tradisional (traditional literature) merupakan
bentuk ekspresi masyarakat pada masa lalu yang umumnya disampaikan secara lisan.
Berbagai cerita tradisional tersebut telah banyak dikumpulkan, dibukukan, dan dipublikasikan
secara tertulis supaya cerita tersebut tidak hilang dari masyarakat dengan kondisi masyarakat
yang sering berubah.
Effendi (2011:2) mengungkapkan bahwa sastra tradisional adalah sebuah karya sastra yang
ada dan memulai berkembang minimal dua generasi yang lalu. Apabila satugenerasi kita
anggap 50 tahun, maka sastra tradisional itu minimal telah berumur sekitar lebih dari 100
tahun yang lalu.
Sastra tradisional bukan hanya dikenal di Indonesia melainkan di belahan negara lain.
Misalnya cerita dari Yunani klasik, India, Cina, dan Jepang. Cerita-cerita tersebut bisa
berbentuk legenda, mitos, fabel, dan berbagai bentuk cerita rakyat lainnya.
Ditinjau dari fungsinya, sastra tradisional mendukung perkembangan anak, baik
perkembangan aspek emosional, afektif, kognitif, imajinatif, perasaan estetis, maupun
perkembangan kebahasaan. Selain itu, sebagai hiburan yang menyenangkan bagi anak. Saxby
(1991:91) menegaskan bahwa sastra tradisional kini telah menjadi bagian dari sastra
anak. Anak-anak dapat menikmati cerita tersebut karena menarik, mengandung humor, dan
pada umumnya cerita berakhir dengan kebahagiaan. Watak tokoh cerita yang baik mendapat
hadiah (reward), sedangkan tokoh jahat mendapat hukuman (punishment).

Adapun bentuk sastra tradisional di antaranya ialah (1) fabel; (2) dongeng rakyat; (3)
mitologi; (4) legenda; dan (5) epos (Nurgiyantoro, 2004:115).

Pembahasan dan Hasil


Berdasarkan pemahaman di atas, sastra lekat dengan unsur identitas suatu daerah, adat
istiadat, norma atau nilai-nilai yang berlaku. Dapat dipahami bahwa sastra tidak lahir tanpa
kekosongan budaya . Tetapi, muncul pada masyarakat yang telah memiliki tradisi, adat
istiadat, keyakinan, pandangan hidup, estetika, dan lain-lain yang merupakan wujud
kebudayaan. Ekspresi dan eksistensi sastra dipakai untuk mengungkapkan berbagai pola
kehidupan masyarakat, sehingga sastra akan mencerminkan kehidupan sosial budaya
masyarakat. Norton & norton (1994:355) mengungkapkan bahwa membaca cerita tradisional
dari berbagai daerah dapat memperoleh pengetahuan wawasan dan pemahaman tentang
kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Pada umumnya, pesan-pesan yang terdapat
dalam karya sastra berupa nilai-nilai yang saling berkaitan dengan latar belakang sosial
budaya suatu masyarakat.

Penggunaan Peta Pikiran Digital


Adapun prosedur dalam penggunaan program peta pikiran digital adalah sebagai
berikut (Windura, 2013:84).
a.Untuk dapat mengunduh program ini secara gratis dan resmi beserta petunjuk instalasinya,
kunjungi laman www.brainicsmart.com  atau www.mybrainic.smart;
I
b.Setelah berhasil menginstalasi iMindMap,  maka akan muncul icon iMindMap seperti
berikut ini.
Implementasi Nilai-Nilai Karakter
Karakter merupakan hal ihwal dalam pembentuk keberhasilan individu atau kelompok,
selain pengetahuan dan keterampilan. Pada ranah pembelajaran, penanaman karakter
atau nilai-nilai karakter dapat ditanamkan melalui bahan ajar dan dari cara mengajar guru
4. Penutup
4.1 Simpulan
Problematika yang dihadapi guru di dalam kelas ialah bagaimana melaksanakan proses
pembelajaran secara kreatif sehingga siswa mampu berpikir dan bertindak kreatif. Ketika
adanya kreativitas, maka nilai karakter pun ada. Pembelajaran sastra khususnya teks sastra
tradisional memerlukan media lain sebagai sarana memahaminya, bukan hanya media teks
yang ditampilkan kepada siswa. Secara kognitif, siswa akan mudah memahami
sesuatu/informasi secara visual, penuh gambar menarik, dan warna yang beragam.

Pada umumnya, pembelajaran akan efektif apabila objek dan kejadian yang terangkum
dalam bahan pembelajaran dapat divisualisasikan secara realistik. Pemanfaatan media
pembelajaran berbasis perangkat lunak (software) ini dapat diartikan sebagai kemampuan
menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual,
mencakup membaca visual secara tepat, memahami makna yang terkandung di dalamnya, dan
menghubungkan unsur-unsur isi pesan visual.
Peta pikiran digital sebagai media pembelajaran kreatif dapat menjadi suplemen bagi
siswa walaupun sifatnya hanya pilihan. Tetapi, dapat dimanfaatkan juga untuk menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya dalam memberi pemahaman kepada siswa tentang
aneka jenis teks sastra tradisional maupun isi teks cerita yang disajikan.
Penggunaan media pembelajaran dalam memahami teks sastra tradisional sebagai
pedoman yang tepat dalam menunjang pemahaman, wawasan, dan pengalaman kepada siswa
supaya lebih menarik dengan sajian kata/kalimat dalam bentuk visual dan animasi.

4.2 Saran
Dalam memanfaatkan media pembelajaran ini perlu mempertimbangkan segi artistiknya,
yaitu penggunaan gambar dan simbol sebagai ide sentral, penggunaan warna-warna yang
menarik, penggunaan kata kunci yang tepat, mudah dimengerti, dan mudah diingat, serta
keterkaitan cabang dengan ide utama (ide sentral) guna menambah daya tarik serta motivasi
belajar.

5. Daftar Pustaka
Abbas, S. (2006).  Pembelajaran yang efektif di sekolah dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Ardianyah & Rina Ariyani. (tanpa tahun). Cerita tentang hewan: anak harimau dan celoteh
seekor kera. Diakses tanggal 23 Mei 2016. Tersedia (online)
di http://dongengceritarakyat.com/cerita-tentang-hewan-pesan-moral/fabel
Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Buzan, T. (2011). Buku pintar mind map. Jakarta: Gramedia
Huck, Charlotte S, Susan Hepler & Janet Hickman. (1987). Children’s literature in the
elementary school. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Kemendiknas. (2011). Panduan pendidikan karakter. Jakarta (?).
Lukens, Rebecca. (1999). A critical handbook of children’s literature. New York: Longman.
Mitchell, Diana. (2003). Children’s literature, an invitation to the world. Boston:
Ablongman.
Nurgiyantoro, Burhan. (2004). Sastra anak: persoalan genre.  “Jurnal
Humaniora”. Diterbitkan pada bulan Juni 2004. Volume 16, No. 2. Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Setelah membaca karya ilmiah tersebut, Analislah sistematika penulisan karya ilmiah karya Aji
Septiaji tersebut, setelah itu tulislah hasil pekerjaanmu pada tabel berikut ini!

No Judul karya ilmiah Sistematika penulisan Analisis

TUGAS 2

Bacalah contoh analisis kaidah kebahasaan karya ilmiah yang berupa makalah pada buku paket
hal 193-194, setelah itu ikutilah intruksi berikut ini!

1. Pilihlah satu karya ilmiah kemudian analislah kaidah kebahasaan yang terdapat pada karya
ilmiah tersebut.
2. Tulislah hasil pekerjaan kalian pada tabel berikut ini!
Judul Makalah :

No Kaidah Kebahasaan karya Ada/Tidak Kutipan/data Analisis


ilmiah(makalah)

1 Kaidah umum

1. Pemilihan kata
2. Penggunanan EBI/EYD
.
3. Penggunaan tata istilah
4. Penulisan kalimat baku

2 Kaidah Khusus

1. Penomoran
2. pengutipan kata/kalimat
3. Penulisan daftar pustaka
.
KEGIATAN BELAJAR 2

TUGAS 1

Setelah kalian berlatih menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah(makalah) pada
kegiatan belajar 1 dan untuk menambah pemahamanmu tentang karya ilmiah, buatlah sebuah
karya ilmiah secara individu! Kamu bisa mengonsultasikan tema yang kamu pilih dan akan
kamu kembangkan dengan guru di kelasmu. Perhatikan langkah-langkah penyusunan karya
ilmiah yang berupa makalah sebagai berikut.

Ikulah langkah-langkah penyusunan sebuah karya ilmiah berikut ini

1. Pilihlah tema atau topik yang telah disediakan oleh gurumu


2. Kumpulkan bahan atau data yang sesuai dengan tema yang kamu
pilih.
3. Buatlah kerangka karangannya
4. Kembangkan kerangka tersebut menjadi beberapa paragraf dan
nantinya akan menjadi sebuah karya ilmiah yang berupa makalah.
Langkah pengembangan tersebut harus pula memperhatikan kaidah-
kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya ilmiah.
5. Lakukanlah sebuah penyuntingan setelah karya ilmiah tersebut telah
tersusun dengan cara merevisi jika terjadi kesalahan dalam
penulisannya, dan penulisannya harus memperhatikan isi,
sistematika, dan kebahasaan karya ilmiah.
6. Tulislah hasil penyusunan karya ilmiah dalam lembar kerja yang
telah disediakan berikut!

LEMBAR KERJA
TUGAS 2

Setelah kalian dapat menyusun karya ilmiah yang berupa makalah, kalian dapat
mempresentasikan hasil karya kalian untuk dapat direvisi oleh teman-teman dan juga
gurumu, Perhatikan intruksi berikut ini!
1. Presentasikan hasil penyusunan karya ilmiah yang telah kalian buat di depan kelas
2. Mintalah saran dan pendapat guru dan teman-temanmu untuk dapat merevisi hasil
penyusunan karya ilmiah yang telah dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut!

No Isi karya ilmiah(makalah) Perbaikan


1 Pendahuluan
2 Pembahasan
3 Simpulan
4 Sistematika penulisan isi karya ilmiah
5 Kaidah Kebahasaan isi karya ilmiah

3. Tulislah hasil revisimu pada lembar kerja di bawah ini!

LEMBAR KERJA

Anda mungkin juga menyukai