Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ON JOB LEARNING UP WAJIB 13 LISTRIK STATIS

BIMTEK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MGMP IPA POKJA 1 MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
ANGGOTA:
1. Ari Try Budirahayu, S.Pd, Gr.
2. Risnani Yuliantin, S.Pd
3. Erwan Alistianto, S.Pd
4. Maya Wijayanti, S.Pd
5. Anifatus Sholihah, S.Pd
6. Basuki Rahmad, S.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LUMAJANG
LAPORAN ON JOB LEARNING II
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MGMP IPA POKJA 2 MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KEMETERIAN AGAMA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2021

A. Latar Belakang
Pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Peran guru dan tenaga kependidkan yang penting tersebut menjadikan guru dan tenaga
kependidikan sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan mutu
pendidikan terutama menyangkut kompetensi peserta didik. Maka sesuai dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018 tentang Program Keprofesian Berkelanjutan guru
bahwa guru mempunyai kewajiban profesional dalam mengembangkan kompetensi sesuai
dengan kebutuhan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan.
Dalam implemetasi kegiatan PKB melalui kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan
secara kolektif bersama dengan komunitas teman sejawatnya yaitu KKG, MGMP, MGBK,
KKM dan Pokjawas, maka perlu dilakukan penjaminan mutu, monitoring dan evaluasi
dengan tujuan agar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dapat terukur untuk memastikan
bahwa pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan program atau regulasi, Menilai
kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan apakah mengacu pada
perencanan

B. Dasar Hukum :
1. PMA Nomor 38 Tahun 2018 tentang Program Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru
2. Juknis nomor 6673 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan PKB Guru
3. Juknis nomor 1381 tahun 2020 tentang penyelenggaraan KKG / MGMP / MGBK
4. Juknis nomor 3036 tahun 2021 tentang Penjaminan Mutu, Monitoring dan Evaluasi PKB
5. Jadwal kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) MGMP IPA Madrasah
Tsanawiyah Tahun 2021.
C. Tujuan On Job Learning
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Mempraktekkan materi yang diterima pada kegiatan In Job Learning dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas di madrasah masing-masing.
2. Mengukur efisiensi, efektivitas dan kesesuaian antara tujuan yang akan dicapai sesuai
pedoman dan regulasi terhadap hasil pelaksanaan program PKB.

D. Ruang Lingkup Kegiatan


1. Meningkatkan kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional guru melalui kegiatan
PKB;
2. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG)
3. Menfasilitasi sumber belajar guru dan peserta didik dalam mengembangkan kurikulum,
mempersiapkan dan melaksanaan pembelajaran yang mendidik.
4. Meningkatkan kemampuan dan hasil belajar peserta didik baik pengetahuan maupun
ketrampilannya dalam Asesmen Nasional (AN/AKMI)

E. Sasaran Kegiatan On Job Learning


Nama Kegiatan : On Job Learning UP Wajib 13 Kelistrikan
Sasaran : Siswa Kelas IX
Jumlah Siswa : 22
Lokasi : MTs Nurul Islam Pandan Arum
Alamat :
Kabupaten : Lumajang
Provinsi : Jawa Timur
Tanggal Pelaksanaan : 16 November 2021

F. Identitas Peserta
Nama : Ari Try Budirahayu, S.Pd, Gr.
NIP : -
Jabatan :
Tempat Tugas : MTs Nabawi Sumberjati
Nama : Risnani Yuliantin, S.Pd
NIP : -
Jabatan :
Tempat Tugas : MTs Bustanul Ulum Krai

Nama : Erwan Alistianto, S.Pd


NIP : -
Jabatan :
Tempat Tugas : MTs Al-Falahiyah Tempeh

Nama : Maya Wijayanti, S.Pd


NIP : -
Jabatan :
Tempat Tugas : MTs Nurul Islam Pandan Arum

Nama : Anifatus Sholihah, S.Pd


NIP : -
Jabatan :
Tempat Tugas : MTs Nurul Islam Pasirian

G. Hasil Kegiatan On Job Learning 1


1. Guru menyusun Desain Pembelajaran dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sesuai
dengan materi UP wajib 13 (terlampir)
2. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan desain pembelajaran yang telah
disusun, dengan team teaching alokasi waktu 2 Jam Pelajaran.
3. Guru melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk
mengetahui daya serap siswa.

H. Catatan dan Temuan


Beberapa siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, dan 1 siswa tidak aktif. Sarana dan
prasarana sudah memadai. Siswa terlibat aktif melakukan diskusi dan presentasi.
I. Kesimpulan

Lampiran Kegiatan On Job Learning 1 :


1. Desain Pembelajaran
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Soal Postest
4. Materi Ajar
5. Penilaiain Teman Sejawat
6. Hasil Karya Siswa
7. Daftar Nilai Siswa
8. Dokumentasi Kegiatan (Foto / Vidio)

Lumajang, 30 Oktober 2021

Kepala Madrasah

Khofifatul Fu’ada, S.Pd


Lampiran 1 :
DESAIN PEMBELAJARAN

JENJANG : MTs
KELAS : IX
JUDUL MATERI : Listrik Statis
MODEL PEMBELAJARAN : Discovery learning

Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4. Menjelaskan konsep listrik statis dan Indikator Pendukung
gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk 3.4.1 Memberi contoh gejala
kelistrikan pada sistem saraf pada dan hewan kelistrikan yang terjadi dalam
yang mengandung listrik. kehidupan sehari-hari (C1)
Indikator Kunci
3.4.2 Menjelaskan peristiwa yang
terjadi pada penggaris plastik
yang digosokkan pada rambut
yang kering (C2)
Indikator Pengayaan
3.4.3 Mengidentifikasi perpindahan
muatan listrik (C4)
3.4.4 Menghubungkan interaksi dua
muatan Listrik (C4)
4.4. Menyajikan hasil pengamatan tentang 4.4.1 Melakukan pengamatan tentang
gejala listrik statis dalam kehidupan sehari- peristiwa interaksi (gaya listrik) dua
hari. benda bermuatan dengan
menggunakan alat sederhana yang
tersedia di rumah
4.4.2 Menyajikan hasil pengamatan tentang
peristiwa interaksi (gaya listrik) dua
benda bermuatan
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memberikan contoh gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungannya melalui pengamatan.
2. Peserta didik dapat mengkarakteristikan peristiwa gejala kelistrikan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan video pembelajaran.
3. Peserta didik dapat menganalisis peristiwa yang terjadi pada penggaris plastic yang
digosokkan pada rambut yang kering melalui praktikum.
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi perpindahan muatan listrik.
5. Peserta didik menghubungkan interaksi dua muatan listrik.
6. Peserta didik dapat menganalisis interaksi dua muatan listrik melalui kegiatan
percobaan.
7. Peserta didik menyajikan hasil pengamatan tentang interaksi (gaya listrik) melalui
presentasi tentang interaksi (gaya listrik).

Waktu
No. Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru
(menit)

KEGIATAN PENDAHULUAN

1. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa


sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
1. 1. Peserta didik memimpin untuk berdoa 2. Guru bertanya kepada peserta didik siswa 5 menit
dan mengucapkan salam kepada guru yang tidak masuk hari ini.

2. Peserta didik menjawab pertanyaan


guru.

1. Bagaimana cuaca akhir-akhir ini?


2. Apakah disekitar lingkungan rumah kalian
2. Apersepsi/Brainstroming : terjadi hujan?
1. Peserta didik menjawab pertanyaan 3. Bagaimana tanda-tanda akan turunnya
dari guru hujan?
4. Dari mana asalnya petir?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini: ‘listrik statis”
3. Peserta didik mendengarkan apa yang
disampaikan guru

KEGIATAN INTI

1. Guru memberikan pretest untuk


mengetahui kemampuan awal siswa.
1. Peserta didik mengerjakan soal 2. Peserta didik dibentuk menjadi 4
pretest yang diberikan oleh guru kelompok secara acak.
2. Peserta didik membentuk kelompok 3. Guru membagikan LKPD kepada tiap -
sesuai dengan intruksi guru. tiap kelompok
3. Peserta didik mengamati LKPD yang 4. Setiap kelompok mengamati LKPD dan
diberikan oleh guru memecahkan permasalahan yang ada.
4. Peserta didik melakukan diskusi 5. Guru membimbing siswa untuk
bersama anggota kelompok mengerjakan LKPD yang diberikan.
5. Peserta didik mengamati penjelasan 6. Masing – masing kelompok
guru. mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas.

KEGIATAN PENUTUP

1. Guru menjelaskan hasil diskusi siswa


3. Refleksi dan Evaluasi : tentang kebutuhan kalori

1. Peserta didik mendengarkan


penjelasan guru

2. Guru mengaitkan dengan integrasi


keislaman.
2. Peserta didik membaca ayat suci Al- “Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan
Quran yang sesuai dengan materi kilat kepadamu untuk menimbulkan
pembelajaran ketakutan dan harapan, dan Dia
mengadakan awan mendung.”
(Q.S. Ar-Ra’d : 12)
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu
angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut
yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu
kamu lihat hujan keluar dari celah-
celahnya, maka apabila hujan itu turun
mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendakiNya, tiba-tiba mereka
menjadi gembira.”
(Q.S. Ar-Ruum : 48)
3. Guru memberikan post tes kepada peserta
didik.
4. Guru menutup pembelajaran dan
menjelaskan materi yang akan diberikan
pada pertemuan selanjutnya.

3. Peserta didik mengerjakan soal yang


diberikan oleh guru.
4. Peserta didik memimpin berdoa dan
mengucapkan salam.

Tempeh, 18 November 2021


Guru Bidang Studi

(Erwan Alistianto, S.Pd)


NIP.
Lampiran 2:

LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK (LKPD)
LISTRIK STATIS

NAMA :
KELAS :
NOMOR ABSEN :
1. LKPD
Tujuan
- Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul
dari sifat muatan
- Memperlihatkan adanya gaya listrik (gaya Coulomb) dua buah benda
bermuatan

Alat dan Bahan


- Bola styrofoam 2 buah
- Benang jahit secukupnya
- Lembaran nilon dan wool
- Plastik ½ kg
- Sisir plastik
- Potongan kertas kecil-kecil

Langkah Kerja
1) Gantung masing-masing bola styrofoam dengan benang jahit.
2) Gosok tas plastik dengan kain yang berbahan nilon.
3) Dekatkan tas plastik pada bola yang tergantung. Amati dan catat pada tabel
apa yang terjadi.
4) Gosok sisir plastik dengan kain wol.
5) Dekatkan sisir tersebut pada potongan kertas kecil-kecil. Amati dan catat
pada tabel apa yang terjadi.
6) Dekatkan kedua bola styrofoam. Amati dan catat pada tabel apa yang terjadi.
Tabel Pengamatan 1

Kegiatan Hasil Pengamatan


Plastik yang digosok
kain nilon didekatkan
pada bola
Sisir yang digosok kain
wol didekatkan pada
potongan kertas
Bola styrofoam
didekatkan satu sama
lain

7) Gosok kedua bola styrofoam dengan kain wol, kemudian dekatkan kedua
bola. Apa yang terjadi? Catat pada tabel.
8) Lakukan hal yang sama dengan menggunakan bahan yang berbeda- beda seperti
pada tabel. Catat hasil pengamatan Anda.

Bola styrofoam Bola styrofoam kanan digosok dengan


kiri digosok dengan Wool Plastik Nilon

Wool
Plastik
Nilon

9) Berdasarkan data hasil pengamatan pada tabel 1 dan 2 buatlah kesimpulan anda
tentang muatan-muatan yang dimiliki benda-benda tersebut!
2. LKPD
Tujuan
- Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul
dari sifat muatan
- Memperlihatkan adanya gaya listrik (gaya Coulomb) dua buah benda
bermuatan

Alat dan Bahan


- Sedotan
- Botol air
- Rambut/kain wol

Langkah Kerja
1) Gosoklah sedotan dengan rambut atau kain wol
2) Letakkan sedotan yang telah di gosok di atas botol
3) Gerakkan sedotan tersebut dengan tangan tetapi tidak boleh
menyentuhnya
Kesimpulan Mengapa bisa terjadi?

Pertanyaan Diskusi:
a) Apakah perbedaan yang terjadi ketika plastik yang tidak digosok dengan kain nilon dan
plastik yang digosok dengan kain nilon didekatkan pada bola styrofoam?
b) Apakah perbedaan yang terjadi ketika sisir yang digosok dengan kain wol dan sisir yang
tidak digosok dengan kain wol didekatkan pada potongan kertas?
c) Apakah perbedaan yang terjadi ketika bola styrofoam didekatkan satu sama lain?
d) Mengapa terjadi perbedaan hasil antara bola styrofoam yang tidak digosok dengan benda
yang tersedia dan bola styrofoam yang digosok dengan benda yang tersedia ketika
didekatkan?
e) Bagaimanakah hubungan benda-benda yang bermuatan listrik?

Lampiran 3:
PRETEST-POST TEST
1. Apa saja muatan listrik statis?
2. plastik yang sudah digosok dengan kain wol didekatkan pada penggaris yang digosokkan
pada rambut, maka apa yang akan terjadi?
3. Mengapa sisir yang digosokkan pada rambut akan bermuatan positif sehingga dapat menarik
potongan kertas?
4. Bahan apa saja yang dapat menghantarkan muatan listrik?
5. Apa saja contoh gejala listrik statis?

ULANGAN HARIAN
1. Bagian atom yang bermuatan positif adalah ….
a. Proton
b. Neutron
c. Electron
d. Inti
2. Benda yang kelebihan elektron akan bermuatan ….
a. Negative
b. Positif
c. Netral
d. Proton
3. Inti atom terdiri atas…
a. Proton dan electron
b. Proton dan neutron
c. Neutron dan electron
d. Proton, neutron dan elektron
4. Bunyi ledakan yang menggelegar akibat pemuaian udara secara tiba-tiba disebut ….
a. Petir
b. Angina
c. Guntur
d. Listrik
5. Kaca yang pada awalnya netral, setelah digosok dengan kain sutra akan ….
a. Kekurangan elektron
b. Kelebihan electron
c. Mempunyai jumlah elektron dan proton sama
d. Kekurangan neutron
6. Kaca  yang sudah digosok dengan kain wol didekatkan pada penggaris yang digosokkan 
pada rambut, yang akan terjadi adalah ….
a. Tolak menolak
b. Tarik menarik
c. Tarik menarik dan tolak menolak
d. Tidak terjadi apa-apa
7. Empat buah benda bermuatan A,B,C dan D saling didekatkan. Benda A bermuatan positif
menolak benda B, benda B menarik benda C, benda C menolak benda D. Muatan benda-
benda tersebut adalah …
a. B negatif, C positif, D Positif
b. C negatif, B negatif, D Positif
c. B positif, C negatif, D negatif
d. B positif, C positif, D negative
8. Benda dikatakan netral jika…
a. Jumlah proton sama dengan jumlah elektron
b. Jumlah elektron lebih banyak daripada proton
c. Jumlah proton lebih banyak daripada elektron
d. Jumlah neutron sama dengan jumlah proton
9. Penggaris yang digosokkan ke kain wol dapat menarik serpihan kertas kecil karena
penggaris bermuatan listrik…
a. Negatif, karena telah menerima beberapa elektron dari kain
b. Positif, karena jumlah proton dalam inti atom bertambah
c. Positif, karena telah melepaskan sebagian dari elektronnya
d. Negatif, karena jumlah elektron pada orbit terluar berkurang
10. Berikut ini yang bukan gejala listrik statis adalah ….
a. Balon menempel di dinding setelah di gosokkan ke rambut
b. Bulu badan tertarik oleh pakaian yang baru saja disetrika
c. Kedua telapak tangan terasa panas setelah saling di gosokkan
d. Ujung sisir mampu menarik serpihan kertas setelah di gunakan untuk bersisir

Lampiran 4:
MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep Listrik Statis
Muatan Listrik Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton (bermuatan positif), neutron (tidak
bermuatan), dan elektron (bermuatan negatif). Neutron dan proton membentuk inti atom, sedangkan
elektron bergerak di sekitar inti atom. Elektron inilah yang memiliki kaitan erat dengan fenomena
kelistrikan pada suatu benda. Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negatif yang
mengelilingi inti atom. Benda yang kelebihan elektron disebut benda bermuatan negatif, sedangkan benda
yang kekurangan elektron disebut benda bermuatan positif. Jika benda bermuatan positif didekatkan
dengan benda bermuatan negatif, akan tarik menarik. Sebaliknya, jika benda bermuatan positif
didekatkan dengan benda bermuatan positif, atau benda bermuatan negatif didekatkan dengan benda
bermuatan negatif, akan tolak menolak. Interaksi kedua muatan tersebut merupakan gejala listrik statis.
Pada umumnya jumlah elektron dan proton pada atom sebuah benda adalah sama, sehingga atom-atom
pada benda tersebut tidak bermuatan atau netral. Jika benda tersebut netral, dapatkah sebuah benda
diubah menjadi bermuatan? Bagaimana caranya? Salah satu cara untuk mengubah benda menjadi
bermuatan adalah dengan menggosokkan benda. Sisir atau penggaris plastik yang digosokkan pada
rambut kering akan bermuatan negatif karena sisir atau penggaris plastik mengalami kelebihan elektron
(elektron dari rambut berpindah ke sisir atau penggaris plastik). Sementara itu, kaca yang digosokkan
pada rambut kering akan bermuatan positif karena kaca mengalami kekurangan elektron (elektron dari
kaca berpindah ke rambut yang kering ).
2. Hukum Coulomb
Masih ingatkah kamu bahwa muatan listrik dapat saling menarik atau saling menolak? Bagaimana
hubungan antara jarak dua benda yang bermuatan listrik terhadap gaya tolak-menolak atau gaya tarik-
menarik antar kedua benda? Ilmuwan Prancis, Charles Augustin Coulomb (1736 – 1806), menyelidiki
hubungan gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik dua benda bermuatan listrik terhadap besar muatan
listrik dan jaraknya menggunakan alat neraca puntir Coulomb.
Hubungan antara gaya tarik menarik atau tolak menolak dengan jarak dan besar tiap-tiap muatan.

Coulomb menyimpulkan interaksi dua benda yang bermuatan sebagai berikut :


a. Semakin besar jarak kedua benda yang bermuatan, semakin kecil gaya listrik antara benda tersebut dan
sebaliknya.
b. Semakin besar muatan kedua benda, semakin besar gaya listrik antara benda tersebut

Secara matematis,rumusan gaya Coulomb (Fc) dapat dituliskan sebagai berikut :


Dengan :
Fc= gaya Coulomb (newton)
k = konstanta = 9 × 109Nm2/C
r = jarak antara dua muatan (meter)
q1= besar muatan listrik benda pertama (coulomb)
q2= besar muatan listrik benda kedua (coulomb)
3. Medan Listrik
Di sekitar muatan-muatan listrik ada medan listrik, yang dapat memengaruhi muatan lain yang berada
tidak jauh darinya. Medan listrik merupakan daerah di sekitar muatan yang dapat menimbulkan gaya
listrik terhadap muatan lain. Medan listrik dapat digambarkan oleh serangkaian garis gaya listrik yang
arahnya ke luar atau ke dalam muatan. Arah garis gaya listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan
muatan negatif dan arah garis medan listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.

Agar dapat mengetahui besar kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan Q, sebuah muatan uji (qo)
yang muatannya jauh lebih kecil diletakkan di dekat muatan tersebut dengan jarak r. Berdasarkan hukum
Coulomb, muatan qo tersebut akan memperoleh gaya tolak dari muatan Q sehingga menjadi :

4.Beda Potensial dan Energi Listrik


Tahukah kamu, mengapa petir berbahaya? Apa sebenarnya petir itu? Orang yang pertama kali
menyatakan bahwa petir terjadi akibat adanya gejala listrik statis adalah Benjamin Franklin (1706 –
1790). Menurutnya, petir adalah kilatan cahaya yang muncul akibat perpindahan muatan negatif
(elektron) antara awan dan awan atau antara awan dan bumi. Petir dapat terjadi karena adanya beda
potensial yang sangat besar antara dua awan yang berbeda atau antara awan dengan bumi. Akibatnya
akan terjadi lompatan muatan listrik atau perpindahan elektron secara besar-besaran dari awan ke awan
atau dari awan ke bumi.
Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik yang
diperlukan dengan jumlah listrik yang dipindahkan, yaitu :

5. Kelistrikan pada Sel Saraf


Tubuh kita dapat menunjukkan adanya gejala kelistrikan, khususnya pada saraf yang disebabkan adanya
impuls (sinyal pada sel saraf). Tahukah kamu mengapa kita dapat merasakan sakit ketika dicubit?
Ternyata, rasa sakit tersebut muncul karena kulit kita menerima rangsangan berupa cubitan. Rangsangan
ini selanjutnya diubah oleh sel saraf dalam kulit menjadi impuls. Kajian yang khusus mempelajari tentang
aliran impuls pada tubuh manusia disebut biolistrik. Tegangan (beda potensial) pada tubuh berbeda
dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan
komposisi ion yang terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di rumah.
Gambar ilustrasi Muatan Listrik pada sel saraf
Sel saraf menghantarkan impuls karena terjadi pertukaran ion-ion di
dalam dan di luar membran sel saraf. Pertukaran ion tersebut tidak dapat
terjadi begitu saja tanpa adanya rangsangan. Rangsangan yang cukup kuat
dapat mengaktifkan pompa ion, sehingga menyebabkan terjadinya
pertukaran ion. Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif
Na+melingkupi bagian luar membran sel. Pada kondisi demikian,
membran sel saraf bagian luar bermuatan listrik positif dan membran sel
bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-).
Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol seluruh aktivitas tubuh, contohnya gerak
otot. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim
rangsangan yang diterima panca indra. Setiap sel saraf terdiri atas tiga bagian, yaitu badan sel saraf,
dendrit, dan akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat selubung myelin.
Berdasarkan ada dan tidaknya myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang berselubung
myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin.
6. Hewan-Hewan Penghasil Listrik
Seperti manusia, hewan juga menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk
menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi. Pada
umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, tetapi ada beberapa hewan yang dianugerahi
keistimewaan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga mampu menghasilkan arus listrik yang sangat kuat,
antara lain :
a. Ikan Belalai Gajah b. Ikan Pari Listrik
c. Hiu Kepala Martil d. Echidna

e. Belut Listrik f. Lele Listrik

7.Penggunaan Listrik Statis dalam Teknologi.


A. Pengendap Elektrostatis pada Cerobong Asap
Pengendap elektrostatis berfungsi untuk membersihkan gas buang yang keluar melalui cerobong
asap agar tidak mengandung partikel-partikel kotor yang dapat mencemari udara. Komponen utama yang
ada pada alat ini adalah kawat yang bermuatan negatif dan pelat logam yang bermuatan positif.
B. Pengecatan Mobil
Butiran cat mobil akan bermuatan listrik ketika bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara.
Butiran cat tersebut akan tertarik ke badan mobil apabila badan mobil diberi muatan yang berlawanan
dengan muatan cat.
C. Mesin Fotokopi
Selain menerapkan konsep optik, mesin fotokopi juga menerapkan konsep listrik statis.
Komponen utama pada mesin fotokopi yang menerapkan listrik statis adalah penggunaan toneratau
tempat bubuk hitam halus. Toner sengaja dibuat bermuatan negatif sehingga mudah ditarik oleh kertas.

Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

NIP.- NIP.-.
Fasilitator Daerah Ketua MGMP IPA Pokja 2
Reni Novita, S.Pd Erwita Umami, S.Pd
NIP.- NIP. 196602251993032002
Lampiran 5:
HASIL SUPERVISI TEMAN SEJAWAT
Lampiran 6:
KARYA PESERTA DIDIK
Lampiran 7:

PROSENTASE KENAIKAN NILAI PRE TES DAN POS TES PESERTA DIDIK
Lampiran 8 :

KEGIATAN ON 1 UP WAJIB 5 : SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

KEGIATAN PENDAHULUAN

KEGIATAN INTI
KEGIATAN PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai