Anda di halaman 1dari 8

MODUL III

PENGUJIAN PROPORSI DARI HASIL SAMPEL DUA POPULASI


BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih
dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa Statistika adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara pengolahan data.

Untuk memperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian ini
didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para
pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akani menduga-duga terlebih dahulu
terhadap apa yang kita ingin teliti Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang
disebut hipotesis Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis
hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan
juga kesalahan dalam melakukan penelitian Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan
hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang
terjadi

Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar, atau
mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-
faktor membenarkannya Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat
tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.

Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara.
Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena- mena, melainkan atas
dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-
hasil serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang
mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari
hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Jadi dalam taraf ini cukup membuat
konklusi dari persoalan-persoalan yang diajukan dalam bab sebelumnya dan
merumuskannya dalam bentuk statmen (pernyataan).
I. 2. Tujuan Percobaan

Maksud dan tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan khususnya dapat
menerapkan metode statistik dalam kehidupan sehari-hari seperti

1. Merancang pengambilan sampel dari populasi.

2. Untuk mendapatkan kesimpulan dari pengujian hipotesa apakah proporsi kejadian


dalam sampel dari dua populasi adalah sama.
BAB II

LANDASAN TEORI
II.1 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil mewakili keseluruhan sifat dari anggota
populasi. Sampel yang diambil adalah sampel yang representatif yang artinya sampel tersebut
dapat mewakili keseluruhan sifat dari populasi dan sampel.

Tujuan pengambilan sampel adalah :

1. Untuk memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan artinya dengan hanya meneliti sampel saja
dapat mengetahui sifat dari seluruh anggota populasi.

2. Menghemat waktu pekerjaan

3. Untuk menggeneralisasikan sifat sampel untuk populasinya.

Sampel bebas diperlakukan dengan pertimbangan dan kesalahan yang masih dapat
diterima dan dipercaya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Probabilitas sampel
(pengambilan sampel) dapat dilakukan dengan :

1. Random Sampel Setiap anggota sampel mempunyai kesempatan sama untuk diambil.

2. Sistematika Sampel Sampel yang sistematik, yaitu anggota sampel diambil dari populasi
dengan interval yang sama.

II. 2. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin dari perhitungan ataupun pengukuran
serta kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya pada percobaan ini yang menjadi populasi
adalah bola-bola yang ada didalam drum
Populasi ada dua macam yaitu

1 Limited Population (populasi terbesar yang dapat diberi nomor identifikasi)

2 Inlimited Population (populasi terbatas)

Adapun sebagian yang diambil dari populási tersebut disebut sampel Dengan kata lain sampel itu
harus refresentatif dalam diti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam
sampel yang diambil.

II. 3. Probabilitas/Peluang

Kata sering dipertukarkan dengan istilah lain seperti peluang dan kemungkinan. Secara umum
probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi Secara lengkap probabilitas
didefenisikan sebagai berikut "Probability" is a measure of a likelihood of the occurance of a
random event. (Mendenhall, 1995)

Terjemahan bebasnya

"Probabilias" ialah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian
yang acak".

Dalam mempelajari probabilitas, ada 3 (tiga) kata kunci yang harus diketahui: eksperimen,
hasil (outcome), kejadian dan peristiwa (event). Ketiga istilah tersebut sering kita dengar, tetapi
dalam ilmu statistik ketiga istilah itu mempunyai arti yang spesifik

Sebagai contoh, sebuah eksperimen dilakukan dengan menanyakan kepada 500 orang
mahasiswa apakah mereka akan membeli komputer Acer jenis baru atau tidak. Dari eksperimen ini
akan terdapat beberapa kemungkinan hasil Misalnya kemungkinan hasil pertama adalah sebanyak
250 orang akan membeli dan sisanya tidak akan membeli. Kemungkinan hasil lain adalah bahwa 310
orang akan membeli sedangkan sisanya tidak akan membeli.
II.4. Pendekatan Perhitungan Probabilitas

Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif
dan subjekif. Probabilitas objektif dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan klasik dan pendekatan
frekuensi relatif

II. 4.1. Pendekatan Klasik

Perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu
eksperimen mempunyai kemungkinan (peluang) yang sama. Pada pendekatan ini, kita harus
mengetahui terlebih dahulu seluruh kejadian yang akan muncul, yang dalam prakteknya sulit untuk
dilaksanakan. Untuk mempermudah pemahaman, diberikan gambaran sebagai berikut:

Perhatikan suatu kejadian A yang dapat terjadi sebanyak x cara dari seluruh n cara; misalnya ada n
barang, x rusak, (n-x) tidak rusak. Kalau kita mengambil suatu barang secara acak (random), lalu
ditanyakan beberapa probabilitasnya bahwa barang yang rusak dari seluruh barang sebanyak n,A =
barang yang rusak, merupakan suatu kejadian atau event.

a P(A)=

x. P(A) 20, sebab x 20, n>0

b. P()-1-P(A)

() = bukan A (bukan barang rusak) () = komplemen A

Jika x 0, maka P(A) = 0, tidak ada barang rusak

Jika x=n, maka P(A)= 1, semua barang rusak.

Jadi, 0 ≤ P(A) ≤ 1, artinya, probabilitas terjadinya A, yaitu P(A), nilainya paling kecil 0 dan paling
besar 1. Dimana A sering disebut Sukses dan sering disebut gagal
II. 4. 2. Konsep Frekuensi Relatif

Pendekatan yang mutakhir ialah perhitungan yang didasarkan atas limit dari frekuensi relatif.
Perlu disebutkan di sini bahwa yang diambil oleh suatu variabel juga merupakan kejadian. Misalnya
x-nilai ujian statistika mahasiswa TI-UPU, P(x8) adalah probabilitas bahwa seorang mahasiswa
mendapat nilai 8. Artinya, probabilitas suatu kejadian merupakan limit dari frekuensi relatif kejadian
tersebut yang secara teoritis berlaku untuk nilai n yang besar sekali (tidak terhingga), misalnya
merupakan suatu ekspermen/penelitian dengan sempel yang besar.

Didalam prakeknya, frekuensi relatif itu sendiri bisa digunakan untuk memperkirakan nilai
probabilitas. Hal itu dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:

jumlah frekuensi/terjadinyatersebut dimasa lalu


Pr =
jumlah observasi

II. 4. 3. Probabilitas Subjektif

Probabilitas subjektif didasarkan atas penilaian seseorang dalam menyatakan tingkat


kepercayaan Jika tidak ada pengalaman/pengamatan masa lalu sebagai dasar untuk perhitungan
probabilitas, maka pernyataan probabilitas tersebut bersifat subjektif Hal ini biasanya terjadi dalam
bentuk opini atau pendapat yang dinyatakan dalam suatu nilai probabilitas

II. 5. Proporsi

Teori peluang bagi ruang contoh terhingga memberikan segugus bilangan nyata yang disebut
pembobot atau peluang Peluang suatu kejadian A adalah jumlah peluang semua titik contoh dalam A.
(Walpole, 89).

Beberapa rumus yang digunakan dalam perhitungan proporsi adalah:

1. Menentukan proporsi munculnya kata x.


x
P= n

Dimana:

P = Proporsi rata-rata

x = Jumlah kata "dan" dalam setiap halaman


n = Jumlah seluruh kata dalam setiap halaman

2. Menghitung proporsi rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai