Mensikapi Masalah Covid Tugas Fiqih Faisal
Mensikapi Masalah Covid Tugas Fiqih Faisal
Pandemi membuka mata dan pemahaman umat tentang dinamika dan elastisitas
hukum Islam, khususnya di bidang ibadah mahdhah (ibadah murni). Hukum
syariah dalam beribadah bukanlah hukum yang sempit dan kaku. Agama (ad-
dien) itu mudah, meski bukan berarti dapat dimudah-mudahkan. Pada kondisi
tertentu terdapat keluasan dan kelonggaran pelaksanaan ibadah berdasarkan
prinsip-prinsip keilmuwan ushul fiqih.
Umat Islam di Tanah Air merasa lega dan tenang dengan adanya fatwa dan
panduan yang dikeluarkan oleh ormas-ormas Islam, seperti Majelis Ulama
Indonesia (MUI), NU, Muhammadiyah dan lainnya tentang tuntunan ibadah
dalam kondisi pandemi Covid-19. Fatwa ataupun edaran dari ormas-ormas
Islam diperkuat dengan Surat Edaran Menteri Agama mengenai panduan
kegiatan peribadatan di rumah ibadah di masa pandemi Covid 19.
Menteri Agama lebih jauh mendorong masjid dan rumah ibadah lainnya agar
mengambil peran terdepan sebagai pusat edukasi umat dan opinion
leader tentang Covid-19. Pengurus dan jamaah masjid diharapkan menjadi
contoh kedisiplinan masyarakat dalam hal penerapan protokol kesehatan di
tempat umum.