Anda di halaman 1dari 16

Fikih dan Ushul

Fikih
Kelompok 2

Nama anggota :
Akmala Salisa Mufidah (02)
Andini Ramadiniyah (04)
Aura Auliana Auzaniah (07)
Diva Septicha (10)
Faisyah Tasya Amelia (12)
Husnul Khotimah (14)
Marthalia Ainul Izza (21)
Rofidatul Jazilah Fauzi (28)
Vina Ni’mah (33)
Fikih adalah salah satu bidang ilmu
dalam syariat Islam yang secara
khusus membahas persoalan hukum
yang mengatur berbagai aspek
Fikih kehidupan manusia, baik kehidupan
pribadi, bermasyarakat maupun
kehidupan manusia dengan Allah,
Tuhannya.
Pengertian Fikih

Secara bahasa Secara istilah


fiqih berasal dari kata faqqaha fiqih adalah ilmu yang membahas
yufaqqhihu fiqhan yang berarti tentang hukum-hukum syariat yang
"pemahaman" berhubungan dengan amal
(perbuatan) dan diperoleh melalui
dalil-dalil secara terperinci
Fikih & Syariah

Syariah merupakan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Quran


dan Hadits. Fikih merupakan hasil pemahaman dan interpretasi
para ahli atas peristiwa yang hukumnya tidak ditemukan dalam Al
Quran dan Hadits. Syariah lahir terlebih dahulu dari fikih. Syariah
ditentukan oleh Allah SWT, sedangkan fikih adalah hasil
pemikiran manusia terhadap syariah. Syariah adalah landasan
fikih, sedangkan fikih adalah pemahaman tentang syariah.
Sejarah

Pada masa Nabi Masa Khulafaur


01 Muhammad Saw. 02 Rasyidin

03 Masa Awal
Pertumbuhan Fikih
04 Perkembangan di
Indonesia
Masa Nabi Muhammad saw. juga disebut
sebagai periode risalah, karena pada masa-
masa ini agama Islam baru didakwahkan.

01
Pada periode ini, permasalahan fikih
diserahkan sepenuhnya kepada Nabi
Muhammad saw. Sumber hukum Islam saat
itu adalah wahyu dari Allah serta perkataan
dan perilaku Nabi. Periode Risalah ini dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu periode
Makkah dan periode Madinah.
Pembentukan fikih pada masa Nabi Muhammad saw. menekankan pada
tiga aspek utama yang terkait dengan tugas kenabian beliau. Aspek-aspek
tersebut antara lain:

01 02 03

Menetapkan aturan-aturan hidup


Memperbaiki kepercayaan dan Memperbaiki akhlak masyarakat sesuai dengan nilai dan prinsip
agama masyarakat di zaman jahiliyah. Sebelum kedatangan Islam. Sebelum kedatangan Nabi
jahiliyah. Dalam misi ini, Nabi Nabi Muhammad saw. Muhammad saw. masyarakat Arab
Muhammad saw. kemudian masyarakat Arab jahiliyah jahiliyah penuh ketidakadilan dan
memperkenalkan Islam sebagai memiliki akhlak yang buruk, kemerosotan, karena inilah yang
agama pembaharu, dan sehingga tugas Nabi Muhammad membuat Nabi Muhammad saw.
memperbaiki sistem dengan saw. adalah untuk memperbaiki merumuskan hukum-hukum di
menghidupkan tauhid. akhlak dan moral masyarakat masyarakat demi terciptanya
sesuai dengan nilai-nilai Islam. masyarakat madani. Di sini pula
Nabi Muhammad saw. mulai
menegakkan dan membina
fikih Islami.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad,
pemegang otoritas fikih adalah para

02
sahabat, yakni Khulafaur Rashidin. Para
sahabat berpegang teguh pada dua sumber
utama, yakni Ajâtul Ahkâm yang bersumber
dari Al-Qur'an dan Ahâdietsul Ahkâm yang
berasal dari Hadis.
Masa awal pertumbuhan fikih berlangsung
sejak berkuasanya Mu'awiyah bin Abi Sufyan
sampai sekitar abad ke-2 Hijriah. Rujukan
dalam menghadapi suatu permasalahan masih

03
tetap sama yaitu dengan Al-Qur'an, Sunnah
dan Ijtihad para faqih. Tapi, proses
musyawarah para faqih yang menghasilkan
ijtihad ini sering kali terkendala disebabkan
oleh tersebar luasnya para ulama di wilayah-
wilayah yang direbut oleh Kekhalifahan
Islam.
Di Indonesia, Fikih, diajarkan di lembaga-

04
lembaga pendidikan keagamaan non formal
seperti Pondok Pesantren dan di lembaga
pendidikan formal seperti di Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan
Madrasah Aliyah
Objek Pembahasan

Fikih membahas hukum-hukum syara' objek


pembahasan Fikih ada 2 macam :
● Ibadah, yaitu perbuatan mukallaf yang
berhubungan dengan Allah. Contohnya
shalat, puasa, haji, dan lain sebagainya
● Mu'amalah, yaitu perbuatan mukallaf
yang berhubungan dengan sesama
manusia. Contohnya jual beli, sewa
menyewa, pegadaian, pembunuhan,
tuduhan/menuduh orang lain berzina,
pencurian, wakaf, dan lain sebagainya.
Ushul fikih (bahasa Arab: ‫ول‬CCCC‫ص‬C‫أ‬
C‫لفقه‬CC‫ ) )ا‬adalah ilmu hukum dalam
Islam yang mempelajari kaidah-
Ushul kaidah, teori-teori dan sumber-
sumber secara terperinci dalam
Fikih rangka menghasilkan hukum Islam
yang diambil dari sumber-sumber
tersebut.
Sejarah Ushul Fikih
Pada mulanya, para ulama terlebih dahulu menyusun ilmu fikih sesuai dengan Alquran, hadis,
dan ijtihad para Sahabat. Setelah Islam semakin berkembang, dan mulai banyak negara yang
masuk kedalam daulah Islamiyah, maka semakin banyak kebudayaan yang masuk, dan
menimbulkan pertanyaan mengenai budaya baru ini yang tidak ada pada zaman Rosulullah.
Maka para Ulama ahli Usul Fiqh menyusun kaidah sesuai dengan gramatika bahasa Arab dan
sesuai dengan dalil yang digunakan oleh Ulama penyusun ilmu fikih. Para ulama ushul fiqih
dalam pembahasannya mengenai ushul fiqih tidak selalu sama, baik tentang istilah-istilah
maupun tentang jalan pembicaraannya. Karena itu maka terdapat dua golongan yaitu;
golongan Mutakallimin dan golongan Hanafiyah.
Sumber-sumber hukum Islam
Ushul Fikih
Mekanisme pengambilan hukum dalam Islam harus berdasarkan sumber-sumber hukum yang
telah dipaparkan ulama. Sumber-sumber hukum islam terbagi menjadi 2: sumber primer dan
sumber sekunder. Alquran dan sunnah merupakan sumber primer. Hukum-hukum yang
diambil langsung dari Alquran dan Sunnah sudah tidak bertambah dan disebut sebagai
syariah. Adapun sumber hukum sekunder yaitu ijmak, qiyas, dan sumber hukum lain.
Hukum-hukum yang diambil dari sumber sekunder disebut fikih. Ijmak dan qiyas merupakan
sumber hukum yang disepakati oleh empat mazhab fikih: Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan
Hambali. Selain empat sumber hukum di atas (Al-Qur'an, Sunnah, Ijma', dan Qiyas), ada
enam sumber-sumber hukum yang diperselisihkan oleh empat madzhab fikih, yaitu istihsan,
mashlahah mursalah, istishhab, 'urf, madzhab shahabi, dan syar'u man qablana.
Perbedaan Fikih dan Ushul Fikih

Dilihat dari objek pembahasannya, ilmu fiqih membahas


Objek tentang dalil-dalil yang bersifat juz'i (khusus) sehingga
Pembahasan menghasilkan hukum juz'i pula yang berhubungan dengan
perbuatan mukalaf.

Ilmu fiqih bertujuan untuk menerapkan hukum syariat terhadap


Tujuan perbuatan dan ucapan mukalaf.

Dilihat dari sifatnya, fiqih lebih bersifat praktis, sedangkan


Sifat ushul fiqh lebih bersifat kebahasaan (teoretis).

Dilihat dari asalnya, ushul fiqh merupakan dasar pijakan bagi


Asal ilmu fiqih, sedangkan fiqih merupakan hasil atau produk dari
ushul fiqh.

Anda mungkin juga menyukai