Anda di halaman 1dari 14

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM, SERTA ALIRAN-


ALIRAN PEMIKIRAN DALAM HUKUM ISLAM DAN
TOKOHNYA
Dosen Pengampu : Muhammad Ahdi Dzikrullah. S.H.M.H
Di susun oleh :

Satria Gusti Haritsul Haq Septy Dwi Diantika Mulyasari


01 (220901012) 02 (220901027)

03 David Eka Prastiya


(220901024) 04 Mukhlis Arya Prayoga
(220901033)
Tahap perkembangan dan
pertumbuhan hukum islam
Tahap Awal (abad ke-610 hingga abad ke-622 masehi)
Tahap perkembangan dan pertumbuhan hukum islam
Tahap pertama pertumbuhan dan perkembangan hukum islam dimulai sejak
masa kehidupan nabi muhammad SAW dan periode kholafaur rasyidin. Pada
masa ini, hukum islam dikembangkan berdasarkan nash al-quran dan hadis
sebagai sumber hukum utama, serta melalui praktek dan ijtihad para ulama.
Tahap Pertengahan
(abad ke 632 hingga abad ke-1258 masehi)
Tahap kedua dimulai pada dinasti umayyah dan abbasiyah, dimana terjadi
perluasan wilayah islam dan masuknya unsur-unsur budaya asing. Pada masa
ini, terjadi pengembangan disiplin ilmu seperti ilmu kalam dan fiqih, serta
terciptanya madzhab-madzhab fiqih.
Tahap Modern
(abad ke 1258 hingga abad ke-1900 masehi)
Tahap modern perkembangan hukum Islam ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan yang signifikan dalam masyarakat Muslim, terutama akibat pengaruh
dari kolonialisme dan modernisasi.
Tahap ini dimulai pada dinasti dinasti abbasiyah dan berlangsungnya hingga
masa kolonisme eropa. Pada masa ini, terjadi pengembangan ulama-ulama yang
berfokus pada pengembangan ilmu dan keilmuan islam, serta terbentuknya
beberapa gerakan pembaruan islam.
Tahap Kontemporer
(abad ke 1900 masehi hingga sekarang)
Periode kontemporer ini ditandai dengan terus berkembangnya hukum Islam dan
upaya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Pada tahap ini, hukum
Islam mengalami beberapa tantangan dan perubahan dalam menghadapi
modernisasi dan globalisasi.
Perubahan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, politik, dan
ekonomi. Tokoh terkenal pada masa ini adalah Muhammad Abduh, Hassan Al-
Banna, dan Sayyid Qutb. Salah satu contohnya adalah lahirnya Teori Maqashid
Syariah, yang memperkenalkan gagasan bahwa hukum Islam harus berorientasi
pada tujuan-tujuan yang diinginkan oleh Syariah, seperti memelihara agama,
jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Aliran pemikiran dalam hukum islam
beserta tokohnya
Aliran sunni
Aliran Sunni didasarkan pada pemahaman dan pengamalan ajaran
Islam yang diwariskan dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sunni
berasal dari kata "Ahlus Sunnah wal Jama'ah" yang berarti "orang-orang yang
berpegang teguh pada sunnah (ajaran) Nabi dan berjamaah (bersatu) dalam
memahami Islam“
Beberapa prinsip penting dalam aliran Sunni antara lain: Tauhid
atau keesaan Allah, Pengakuan terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai nabi
terakhir dan utusan Allah SWT, Mengikuti Sunnah Nabi, Ijma' (konsensus
para ulama), Qiyas (analogi) dan Adil dan amanah
Aliran ini didasarkan pada empat madzhab hukum Islam yang
berbeda: Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Masing-masing madzhab
memiliki tokoh-tokoh terkemuka seperti (Abu Hanifah, Malik bin Anas, Imam
Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal).
Aliran Syiah
Aliran Syiah percaya bahwa kepemimpinan Islam harus diwariskan
secara keturunan langsung dari Nabi Muhammad kepada Ali bin Abi Thalib,
sepupu dan menantu Nabi. Oleh karena itu, Ali dianggap sebagai khalifah
pertama dan Imam pertama dalam keyakinan Syiah.
Mereka juga memiliki mazhab hukum islam sendiri, yaitu mazhab
ja’fari, Tokoh-tokoh terkenal dari aliran syiah antara lain yaitu : imam ja’far
al-sadiq, dan imam khomeini.
Aliran Mu'tazilah
Aliran Mu'tazilah adalah salah satu aliran pemikiran dalam Islam yang muncul pada
abad ke-8 di kota Basrah, Irak.
aliran ini mengutamakan akal dan penalaran dalam memahami hukum islam. Mereka
juga menganggap bahwa al-qur’an diciptakan, bukan bersifat abadi.
Tokoh-tokoh terkenal dari aliran mu’tazillah antara lain yaitu: abu al-hudhayl al-allaf,
dan abu bakr al-baqillani.
Salafi
Aliran Salafi adalah salah satu aliran pemikiran dalam Islam yang muncul pada abad ke-
19 di wilayah Arabia dan Mesir.
Salafi menganggap bahwa Islam harus dipahami dan diterapkan dengan cara yang sama
seperti yang dilakukan oleh generasi awal umat Islam. Mereka percaya bahwa ajaran
Islam harus kembali ke akar-akarnya dan menghindari semua inovasi atau bid'ah dalam
agama. Oleh karena itu, Salafi menolak semua bentuk tradisi atau praktik yang tidak
memiliki dasar dalam Quran dan Sunnah
Tokoh-tokoh aliran salafi antara lain yaitu : muhammad ibn al-wahhab, ibn tamiyyah,
dan muhammad nasiruddin al-albani.
Suffi
Aliran Sufi adalah salah satu aliran dalam Islam yang menekankan pada aspek
spiritualitas dan pengalaman mistis. Sufi menekankan pentingnya pengalaman
spiritual dan pemahaman tentang hubungan manusia dengan Allah. Mereka
percaya bahwa kebenaran tertinggi hanya dapat ditemukan melalui pengalaman
langsung dengan Allah, dan bahwa pengalaman ini hanya dapat dicapai melalui
praktik-praktik spiritual yang disebut "tarekat“
Tokoh-tokoh aliran suffi antara lain yaitu : jalaluddin rumi, al-ghazali, dan ibn
arabi.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai