Anda di halaman 1dari 18

PUTUSAN

Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Belangwetan yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara:
Penggugat, bertempat tinggal di Dusun ….., Desa ……, Kecamatan
……, Kabupaten …….., Provinsi ………….., sebagai
Penggugat;
Lawan:
Tergugat, bertempat tinggal di Dusun ………., Desa ………..,
Kecamatan ………, Kabupaten ……….., Provinsi ….,
sebagai Tergugat;

Pengadilan Negeri tersebut;


Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
Setelah memeriksa alat bukti surat dan keterangan Saksi-Saksi;
Setelah mendengar Penggugat;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 6 Juli
2021 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Belangwetan pada tanggal 7 Juli 2021 dalam Register Nomor
XX/Pdt.G/2021/PN Bwt, telah mengajukan gugatan dengan perbaikan
redaksional yang dilakukan di dalam persidangan pada tanggal 28 Juli 2021
sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat menikah dengan Tergugat secara Agama Kristen pada
tanggal ………… 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. …………..,
S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten ………pada tanggal ……………. 2017 sesuai dengan Akta
Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx tertanggal ………….. 2017;
2. Bahwa dalam pernikahan kami telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu;
1) Anak Pertama Penggugat dan Tergugat lahir di ……. tanggal ………..
2019;
2) Anak Kedua Penggugat dan Tergugat lahir di …… tanggal ……… 2017;

Halaman 1 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Dimana anak pertama Penggugat dan Tergugat diasuh oleh Tergugat di
rumah orang tuanya di …………, sedang anak kedua diasuh oleh
penggugat hingga sekarang;
3. Bahwa awalnya pernikahan penggugat dan tergugat baik-baik saja namun
sejak bulan ………… 2019 atau tepatnya setelah anak kedua Penggugat
lahir, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran yang
berujung pada kekerasan fisik yang dilakukan Tergugat terhadap
Penggugat;
4. Bahwa Tergugat sejak tahun 2019 tersebut sering tidak masuk kerja dan
tidak memperhatikan keluarganya sehingga mendapatkan hukuman disiplin
dengan dipenjara di tahanan Polda ………… selama 3 (tiga) bulan sejak
bulan ……….. 2020 sampai ………….2020;
5. Bahwa sejak bulan awal bulan ………. 2021 Tergugat tidak lagi menafkahi
Penggugat baik lahir dan batin;
6. Bahwa sejak tanggal …………… 2021 Penggugat telah mengikrarkan diri
untuk memeluk Agama Islam dihadapan Kepala Kantor Urusan Agama
Kecamatan ……… Kota ………….. sehingga sejak saat itu Penggugat
resmi memeluk Agama Islam sehingga pernikahan antara Penggugat dan
Tergugat tidak dapat disatukan lagi karena kami berdua telah berbeda
agama.
7. Bahwa Penggugat dapat mengajukan bukti-bukti otentik;
Berdasarkan seluruh alasan tersebut di atas maka kiranya Ketua Pengadilan
Negeri Belangwetan dapat membuka persidangan dan menjatuhkan putusan
sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Seluruhnya;
2. Menyatakan menurut hukum bahwa pernikahan antara Penggugat dan
Tergugat secara Agama Kristen pada tanggal …….. 2016 dihadapan
pemuka agama Kristen Pdt. …………., S.TH yang tercatat pada Kantor
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ………. pada tanggal
……… 2017 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-
xxxx tertanggal ……….2017 putus karena perceraian dengan segala akibat
hukumnya;
3. Menetapkan biaya menurut hukum;
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah di tentukan Penggugat
telah datang menghadap di persidangan, akan tetapi Tergugat tidak datang
menghadap ataupun menyuruh orang lain menghadap untuk mewakilinya,
meskipun berdasarkan risalah panggilan sidang tanggal 9 Juli 2021, tanggal 16

Halaman 2 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Juli 2021 dan tanggal 23 Juli 2021 telah dipanggil dengan patut, sedangkan
tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang
sah;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya, Penggugat telah
mengajukan bukti-bukti surat dipersidangan, antara lain:
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK: xxxx05680696xxxx atas nama
Penggugat, bertanda P-1;
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK: xxxx09020691xxxx atas nama
Tergugat, bertanda P-2;
3. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) No. xxxx05260117xxxx atas nama kepala
keluarga Tergugat, bertanda P-3;
4. Fotokopi Kutipan Akta Perkawinan Istri Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx
antara Tergugat dengan Penggugat, yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ………. pada tanggal
……….. 2017, bertanda P-4;
5. Fotokopi Kutipan Akta Perkawinan Suami Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx
antara Tergugat dengan Penggugat, yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal ……..
2017, bertanda P-5;
6. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LU-07062017-xxxx atas nama
Anak Kedua Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal ……….
2017, bertanda P-6;
7. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LT-18122019-xxxx atas nama
Anak Pertama Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……… pada tanggal
………. 2019, bertanda P-7;
8. Fotokopi Sertifikat Memeluk Agama Islam atas nama Penggugat tanggal …
2021, yang diketahui oleh Kepala KUA Kecamatan ………, bertanda P-8;
Menimbang, bahwa bukti surat bertanda P-1 sampai dengan P-8
tersebut di atas setelah dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya dan telah
dibubuhi materai cukup, kecuali bukti surat bertanda P-2, P-3 dan P-8 yang
tidak dapat diperlihatkan aslinya, sehingga bukti-bukti surat tersebut dapat
diterima sebagai alat bukti yang sah untuk dipertimbangkan;

Halaman 3 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Menimbang, bahwa, selain mengajukan bukti surat, Penggugat juga
telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi yang telah memberikan keterangan
dibawah sumpah sebagai berikut:
1. Saksi …………….;
- Bahwa Saksi hadir untuk menjelaskan permasalahan rumah tangga
antara Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa benar Penggugat dan Tergugat berstatus suami istri;
- Bahwa setahu Saksi, Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun
2016;
- Bahwa Saksi bersama istri Saksi tidak hadir pada pernikahan tersebut
karena pernikahannya diselenggarakan di Kota ……;
- Bahwa pernikahan tersebut dilaksanakan dalam tata cara agama
Kristen;
- Bahwa pernikahan Penggugat dan Tergugat resmi secara hukum
nasional;
- Bahwa dari pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat memiliki 2
(dua) orang anak yaitu :
1. Anak Kedua Penggugat dan Tergugat lahir tanggal ……. 2017;
2. Anak Pertama Penggugat dan Tergugat lahir tanggal ………. 2019;
- Bahwa Penggugat bekerja mengurus rumah tangga sedangkan
Tergugat sebagai Anggota Polisi dahulu bertugas di Polda ……..;
- Bahwa hubungan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak
harmonis lagi sejak kelahiran anak kedua mereka;
- Bahwa yang menyebabkan ketidakharmonisan hubungan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat tersebut adalah Tergugat sudah mulai malas
kerja;
- Bahwa yang Saksi lakukan saat mengetahui masalah rumah tangga
Penggugat dan Tergugat adalah Saksi sering menasihati mereka
berdua;
- Bahwa pernah Tergugat memukul Penggugat saat membangunkan
Tergugat untuk berangkat kerja;
- Bahwa sejak menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Kota ………;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di ……… sejak tahun 2020 dan
tinggal di Desa …………;
- Bahwa di Boalemo, Penggugat dan Tergugat di ………. tinggal di
rumah milik istri Saksi yang juga ibu dari Penggugat;

Halaman 4 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


- Bahwa saat masih bersama Tergugat, mereka tinggal di rumah yang
terpisah dari rumah Saksi tapi sekarang Penggugat sudah tinggal di
rumah Saksi;
- Bahwa setahu Saksi, Tergugat sudah tidak bekerja lagi sebagai Polisi
dan telah pulang kampung;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak tinggal Bersama lagi sejak bulan
Maret 2021;
- Bahwa setahu Saksi, anak pertama Penggugat dan Tergugat tinggal di
Palopo bersama Tergugat sedangkan anak kedua tinggal dengan
Penggugat;
- Bahwa Penggugat telah memeluk Agama Islam sejak bulan Maret
2021;
- Bahwa setahu Saksi, Penggugat memeluk Agama Islam atas
kemauannya sendiri tidak atas paksaan siapapun;
- Bahwa saat ini Penggugat tidak lagi dinafkahi oleh Tergugat;
- Bahwa Saksi tidak pernah melihat langsung Terguggat melakukan
pemukulan kepada Penggugat;
- Bahwa Saksi beberapa kali hanya mendengar kabar Penggugat dipukul
oleh Tergugat dari keterangan Penggugat sendiri dimana Penggugat
sempat mendapat luka memar dan yang terakhir Penggugat dilempar
menggunakan hanphone dan mengenai bagian kepala Penggugat;
- Bahwa setahu Saksi, Tergugat sering memukul Penggugat sejak masih
tinggal di Kota ………….;
- Bahwa Saksi sering menasihati Tergugat untuk tidak melakukan
pemukulan tersebut kepada Penggugat;
- Bahwa Tergugat pernah dijemput oleh Provost untuk menjalani sidang
kode etik dan sempat dihukum kurungan selama 40 (empat pulu) hari;
- Bahwa saat Tergugat pergi dari rumah tidak pamit dengan Saksi;
- Bahwa Tergugat pergi mengikuti Ibunya pulang ke kampungnya dimana
saat itu Ibu Tergugat datang ke Boalemo untuk mengantarkan Tergugat
ke Polda ………. namun Tergugat tidak mau dan akhirnya pergi
bersama Ibunya pulang kampung dengan membawa semua barang
dan pakaiannya;
- Bahwa awalnya Tergugat masih sering memberikan nafkah akan tetapi
sejak Penggugat bekerja mencari tambahan penghasilan, Tergugat
menjadi malas bekerja;

Halaman 5 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


- Bahwa Saksi tahu kalau Tergugat sudah malas bekerja sejak Tergugat
diperiksa oleh Propam Polda ………..;
- Bahwa ada upaya dari Penggugat agar Tergugat kembali rajin bekerja
yaitu dengan cara berupaya mengurus agar Tergugat bisa pindah tugas
ke Polres …………hingga ditugaskan di Polsek ……….. tapi akhirnya
Tergugat tidak pernah masuk kerja;
- Bahwa awalnya Penggugat dan Ibunya beragama Kristen lalu setelah
Saksi menikah dengan Ibu Penggugat mereka berdua masuk Islam,
kemudian Penggugat masuk Kristen lagi saat menikah dan sekarang
Kembali beragama Islam;
- Bahwa anak pertama Penggugat tidak tinggal lagi dengan Penggugat
sejak tahun 2018 saat Bapak dari Tergugat datang dari ……. hendak
mengantar Tergugat ke Polda ……… lalu anak tersebut dibawa pergi;
- Bahwa Penggugat masih berkomunikasi dengan anak pertamanya
tersebut lewat telepon;
- Bahwa orang tua Tergugat sudah 2 (dua) kali datang dengan tujuan
untuk mengantar Tergugat menghadap ke Polda ……….. karena
pelanggaran disiplin;
- Bahwa anak pertama dibawa oleh orang tua Tergugat saat anak kedua
telah lahir;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah antara Penggugat dan Tergugat masih
ada komunikasi atau tidak ada lagi;
- Bahwa Saksi melihat sendiri Tergugat bermalas-malasan;
- Bahwa setahu Saksi, Tergugat mulai sering bermain judi online sejak
akhir tahun 2020;
- Bahwa Saksi sudah beberapa kali mengajak Tergugat untuk
bermusyawarah akan tetapi saat musyawarah Tergugat hanya diam;
- Bahwa setahu Saksi alasan Tergugat memukul Penggugat hanya
karena Tergugat tidak mau disuruh pergi bekerja;
- Bahwa saat ini Saksi yang membiayai keperluan anak keuda
Penggugat;
- Bahwa Saksi tidak pernah berkomunikasi dengan orang tua Tergugat;
2. Saksi ……………;
- Bahwa Saksi hadir untuk menjelaskan permasalahan rumah tangga
antara Penggugat dan Tergugat;

Halaman 6 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


- Bahwa Saksi mengetahui perihal masalah rumah tangga antara
Penggugat dan Tergugat sejak sebelum bulan Ramadhan di tahun
2021;
- Bahwa Saksi tidak menyaksikannya hanya setahu Saksi, Penggugat
dan Tergugat menikah secara Agama Kristen;
- Bahwa awalnya Ibu dari Penggugat beragama Kristen kemudian masuk
Islam;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat memilik 2 (dua) orang anak dimana
anak yang pertama Saksi tidak tahu siapa namanya dan tidak pernah
melihatnya kemudian anak yang kedua Saksi biasa memanggilanya
dengan nama Ade;
- Bahwa setahu Saksi, Tergugat bekerja sebagai Anggota Polisi di Polda
Gorontalo kemudian pindah tugas ke Polres Boalemo;
- Bahwa Saksi mengetahui mengenai rumah tangga Penggugat dan
Tergugat karena Saksi bekerja di rumah orang tua Penggugat dan
Penggugat sering bercerita kepada Saksi perihal Penggugat sering
tidak dinafkahi oleh Tergugat;
- Bahwa Penggugat bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga;
- Bahwa Saksi tidak pernah mendengar adanya kemungkinan antara
Penggugat dan Tergugat untuk hidup bersama lagi;
- Bahwa awalnya Penggugat dan Ibunya beragama Kristen lalu setelah
Ibu Penggugat menikah lalu mereka berdua masuk Islam, kemudian
Penggugat masuk Kristen lagi saat menikah dan sekarang Kembali
beragama Islam;
- Bahwa Saksi bekerja di rumah orang tua Penggugat sejak Ibu
Penggugat menikah dengan Saksi Abdullah Djabli;
- Bahwa Saksi tidak pernah mendengar Tergugat berkata-kata kasar
kepada Penggugat;
- Bahwa Saksi sering melihat Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa saat Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat, Saksi tidak
pernah melihat Tergugat pergi berangkat kerja;
- Bahwa setahu Saksi saat berada di rumahnya di desa Tabulo Selatan
tersebut, Tergugat lebih banyak berada di dalam kamarnya bahkan
pernah sehari semalam tidak pernah keluar dari dalam kamar;
- Bahwa orang tua Penggugat yaitu Lk. Abdullah Djabli sering menasihati
Tergugat;
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan kesimpulan pada
tanggal ……… Agustus 2021;

Halaman 7 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan, maka segala sesuatu
yang termuat dalam berita acara persidangan, dianggap telah termuat dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya Penggugat menyatakan tidak ada hal-hal
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada
pokoknya adalah agar perkawinan antara Penggugat dan Tergugat secara
Agama Kristen pada tanggal …. Desember 2016 dihadapan pemuka agama
Kristen Pdt. ………….., S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten ……… pada tanggal …. Februari 2017 sesuai
dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx tertanggal ….
Februari 2017 putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim memberikan penilaian
yuridis atas bukti-bukti yang diajukan Penggugat, terlebih dahulu akan
dipertimbangkan kehadiran Tergugat dimuka persidangan terhadap perkara ini;
Menimbang, bahwa ternyata Tergugat telah dipanggil secara patut
sesuai dengan ketentuan undang-undang akan tetapi ternyata tidak hadir di
muka persidangan dan tidak menyuruh wakilnya yang sah untuk itu, dan juga
Tergugat tidak mengirimkan surat jawaban terhadap gugatan, oleh karena itu
Tergugat dianggap tidak mempergunakan kesempatan untuk mempertahankan
haknya dan ia harus dinyatakan tidak hadir di muka persidangan, dimana
berdasarkan ketentuan Pasal 149 Ayat (1) Reglement voor de Buitengewesten
(RBg) maka perkara ini diperiksa dan diputus dengan verstek;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 283 RBg dan Surat
Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Republik
Indonesia Tahun 2015 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan,
terhadap pemeriksaan secara verstek terhadap perkara perceraian tetap harus
melalui proses pembuktian (vide: Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan);
Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-1, P-4 sampai dengan P-7
telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai dengan aslinya, dan
berdasarkan ketentuan Pasal 1888 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
maka bukti surat tersebut telah mempunyai nilai pembuktian yang sempurna;

Halaman 8 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-2, P-3 dan P-8 yang
merupakan fotokopi dari fotokopi, di mana Penggugat tidak bisa menunjukkan
dokumen aslinya di persidangan, sedangkan berdasarkan ketentuan Pasal
1888 Kitab Undang-undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa “Kekuatan
pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada akta aslinya. Apabila akta yang asli
itu ada, maka salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar hanyalah dapat dipercaya,
sekadar salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar itu sesuai dengan aslinya, yang
mana senantiasa dapat diperintahkan mempertunjukkannya”, dan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3609 K/Pdt/1985 tanggal 9
Desember 1987 juga menyatakan bahwa “Surat bukti fotokopi yang tidak
pernah diajukan atau tidak pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan
sebagai surat bukti”;
Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 112 K/Pdt/1996 tanggal 17 September 1998
menyatakan bahwa “Fotocopy surat tanpa disertai surat/dokumen aslinya dan
tanpa dikuatkan oleh Keterangan Saksi dan alat bukti lainnya, tidak dapat
digunakan sebagai alat bukti yang sah dalam persidangan Pengadilan
(Perdata)”;
Menimbang, bahwa setelah Mejelis Hakim mencermati bukti surat P-2,
P-3 dan P-8 tersebut, ternyata telah didukung dengan keterangan Saksi …..
dan Saksi ……, serta terdapat pula kesesuaian dengan bukti surat P-1, P-4
sampai dengan P-7, maka Majelis Hakim berpendapat terhadap bukti surat P-2,
P-3 dan P-8 tersebut dapat dipertimbangkan sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok gugatan
Penggugat, Majelis Hakim perlu mempertimbangkan kewenangan pengadilan
dalam mengadili perkara ini;
Menimbang, untuk menghindari adanya kompetensi kewenangan
absolut dalam perkara ini karena ditemukan perbedaan agama yang dianut oleh
Penggugat dan Tergugat yakni Penggugat merupakan pemeluk Agama Islam
sedangkan Tergugat merupakan pemeluk Agama Kristen, maka Majelis Hakim
akan mempertimbangkan apakah dalam perkara gugatan Perceraian ini
merupakan kewenangan Pengadilan Negeri ataukah kewenangan Pengadilan
Agama;
Menimbang, meskipun dalam persidangan Penggugat telah
menyatakan bahwa saat ini Penggugat telah beragama Islam dan tidak lagi
menganut Agama Kristen, akan tetapi pada saat melaksanakan perkawinan

Halaman 9 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


dengan Tergugat, baik Penggugat maupun Tergugat merupakan pemeluk
Agama Kristen, hal ini didukung oleh keterangan Saksi Pertama dan Saksi
Kedua yang menyatakan hal serupa dengan Penggugat, selain itu hal tersebut
didukung pula dengan bukti P-4, P-5 dan P-8 sehingga meskipun saat ini
Penggugat telah beragama Islam namun perkawinan antara Penggugat dan
Tergugat hanya dapat diajukan gugatan perceraiannya melalui Pengadilan
Negeri bukan melalui Pengadilan Agama;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 20 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
disebutkan bahwa gugatan perceraian diajukan oleh suami atau isteri atau
kuasanya kepada pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman
Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP) NIK: xxxx05680696xxxx atas nama Penggugat dan bukti P-2
berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK: xxxx09020691xxxx atas
nama Tergugat serta diperkuat dengan bukti P-3 berupa Fotokopi Kartu
Keluarga (KK) No. xxxx05260117xxxx atas nama kepala keluarga Tergugat hal
mana juga telah didukung oleh keterangan Saksi ………. dan Saksi ………,
maka diketahui bahwa baik Penggugat maupun Tergugat bertempat tinggal
dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Negeri Belangwetan di mana Penggugat
hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap Tergugat, maka Pengadilan
Negeri Belangwetan berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan apakah Penggugat dapat membuktikan dalil gugatannya,
dan sekaligus mempertimbangkan apakah gugatan tersebut tidak melawan
hukum dan beralasan untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-1 gugatan Penggugat yang
mana memohon agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat untuk
seluruhnya, akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim setelah dipertimbangkan
petitum-petitum yang lainnya terlebih dahulu;
Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-2 gugatan Penggugat yang
pada pokoknya yaitu menyatakan menurut hukum bahwa perkawinan
Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian;
Menimbang, bahwa untuk dapat mempertimbangkan petitum tersebut,
terlebih dahulu Majelis Hakim perlu mempertimbangkan ada tidaknya

Halaman 10 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dan keabsahannya menurut
peraturan perundang-undangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
disebutkan bahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu, dan tiap-tiap perkawinan
dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-4 dan P-5 berupa Fotokopi
Kutipan Akta Perkawinan Istri dan Suami Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx
antara Tergugat dengan Penggugat, yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal … Februari
2017 hal mana juga telah dibenarkan oleh Saksi …. dan Saksi ….., maka
diketahui bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah sepasang suami istri
yang telah menikah secara Agama Kristen pada tanggal … Desember 2016
dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. …….., S.TH yang dilaksanakan di Kota
….. dan tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
…. pada tanggal … Februari 2017 dan berdasarkan bukti P-6 berupa fotokopi
Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LU-07062017-xxxx atas nama Anak Kedua
Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Boalemo pada tanggal … Juni 2017 dan bukti P-7
berupa Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LT-18122019-xxxx atas
nama Anak Pertama Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal ….
Desember 2019, maka diketahui bahwa dari pernikahan antara Penggugat dan
Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Majelis Hakim berpendapat bahwa benar telah terjadi perkawinan antara
Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan berdasarkan tata cara Agama
Kristen sehingga keduanya adalah sepasang suami dan isteri yang sah sesuai

Halaman 11 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


hukum berdasarkan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 2 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan apakah Penggugat cukup beralasan mendalilkan
perkawinannya dengan Tergugat putus karena perceraian dengan alasan
antara Penggugat dan Tergugat sering sekali terjadi pertengkaran sejak bulan
Mei tahun 2019 sampai saat ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi …… diketahui
bahwa awalanya tidak ada permasalahan dalam rumah tangga Penggugat dan
Tergugat namun sejak anak ke-2 Penggugat dan Tergugat lahir maka mulai
muncul ketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat
dimana penyebabnya adalah Tergugat sudah mulai malas bekerja dan Tergugat
pernah beberapa kali melakukan pemukulan kepada Penggugat dimana
Penggugat sempat mendapat luka memar dan yang terakhir Penggugat
dilempar menggunakan hanphone dan mengenai bagian kepala Penggugat.
Selanjutnya sejak bulan Maret tahun 2021, Penggugat dan Tergugat sudah
tidak lagi tinggal bersama dimana Tergugat saat ini tinggal dirumah orang
tuanya di ……….. dengan anak ke-1 Penggugat dan Tergugat sedangkan
Penggugat saat ini tinggal di rumah orang tuanya di …….. bersama anak ke-2
Penggugat dan Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-8 berupa fotokopi Sertifikat
Memeluk Agama Islam atas nama Penggugat tanggal … April 2021, yang
diketahui oleh Kepala KUA Kecamatan …….., hal mana juga dibenarkan oleh
keterangan Saksi ……. dan Saksi …….., maka diketahui bahwa saat ini
Penggugat telah berpindah keyakinan menjadi Agama Islam tanpa ada paksaan
dari pihak manapun;
Menimbang, bahwa meskipun perbedaan keyakinan atau Agama antara
Penggugat yang beragama Islam dan Tergugat yang beragama Kristen bukan
termasuk alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar untuk perceraian, namun
Majelis Hakim berpendapat bahwa perbedaan keyakinan antara Penggugat dan
Tergugat justru akan berpotensi menambah penyebab terjadinya
ketidakharmonisan dalam rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat;

Halaman 12 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Menimbang, bahwa Penggugat dalam kesimpulannya untuk
menguatkan dalil gugatannya juga melampirkan screenshoot percakapan
antara Penggugat dan Tergugat diamana Penggugat masih menunggu Tergugat
untuk pulang akan tetapi Tergugat tidak bersedia untuk pulang dan bahkan
menyuruh Penggugat untuk menikah lagi;
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ditentukan bahwa
untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa antara suami isteri
itu tidak akan dapat rukun sebagai suami isteri;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 19 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
menjelaskan alasan-alasan perceraian sebagai berikut:
a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi
dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;
b. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama 2 (dua) tahun berturut-
turut tanpa izin pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal
lain diluar kemauannya;
c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman
yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung;
d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang
membahayakan terhadap pihak yang lain;
e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibatkan
tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/ isteri;
f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran
dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;
Menimbang, apabila dikaitkan fakta-fakta hukum tersebut di atas
dengan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat maka menurut pendapat
Majelis Hakim telah memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
di mana antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga;

Halaman 13 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi No. 543 K/Pdt/1996 tanggal
18 Juni 1996 telah mempertimbangkan bahwa perceraian tidak perlu dilihat dari
siapa penyebab percekcokkan atau karena salah satu pihak meninggalkan pihak
lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu masih bisa dipertahankan
atau tidak, karena jika kedua belah pihak sudah pecah maka perkawinan itu
sendiri sudah pecah dan sudah tidak mungkin dipersatukan lagi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka
Penggugat telah dapat membuktikan dalil gugatannya sehingga Majelis Hakim
berpendapat bahwa tuntutan perceraian yang diajukan Penggugat dalam
gugatannya cukup beralasan dan tidak bertentangan dengan hukum sehingga
petitum ke-2 Penggugat yang mohon untuk menyatakan menurut hukum bahwa
pernikahan antara Penggugat dan Tergugat secara Agama Kristen pada
tanggal xx Desember 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. ……….,
S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten …….. pada tanggal xx Februari 2017 sesuai dengan Akta
Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx tertanggal xx Februari 2017, putus
karena perceraian dengan segala akibat hukumnya, patut secara hukum
dikabulkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 35 ayat (1) dan (2)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 dan Surat
Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Pemberlakukan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung
Republik Indonesia Tahun 2017 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi
Pengadilan dalam Rumusan Hukum Kamar Perdata angka 1 huruf c halaman
11, yang menegaskan bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan jo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013, maka dalam amar
putusan perkara perceraian, sekurang-kurangnya memuat perintah kepada
Panitera untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum
tetap kepada kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil di tempat
peristiwa perkawinan dilangsungkan dan tempat terjadinya perceraian,
sehingga harus diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Belangwetan
untuk mengirim salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada
kantor pencatatan sipil tempat dilaksanakan perkawinan yakni Kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten …… untuk dicatat pada bagian

Halaman 14 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


pinggir daftar catatan perkawinan dan didaftar putusan perceraian tersebut
dalam sebuah daftar yang diperuntukkan untuk itu;
Menimbang, bahwa merujuk ketentuan Pasal 40 ayat (1) dan (2)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, yang menyatakan
“Perceraian wajib dilaporkan oleh yang bersangkutan kepada Instansi
Pelaksana paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan pengadilan
tentang perceraian yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, berdasarkan
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Pencatatan Sipil
mencatat pada Register Akta Perceraian dan menerbitkan Kutipan Akta
Perceraian”, karenanya Majelis Hakim menilai hal tersebut merupakan
kewajiban hukum bagi Penggugat dan Tergugat sehingga perlu mewajibkan
Penggugat dan Tergugat melaporkan kepada Kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Boalemo paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak
putusan pengadilan tentang perceraian telah memperoleh kekuatan hukum
tetap untuk dilakukan pencatatan pada Register Akta Perceraian dan diterbitkan
Kutipan Akta Perceraian;
Menimbang, bahwa meskipun tidak secara nyata dituangkan
Penggugat dalam petitum gugatannya, namun dikarenakan hal ini merupakan
suatu perintah peraturan perundang-undangan yang berlaku maka Majelis
Hakim berpendapat perlu menambahkan pertimbangan mengenai ketentuan
tersebut dan menuangkannya dalam amar putusan;
Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-3 gugatan Penggugat agar
membebankan biaya perkara menurut hukum, Majelis Hakim berpendapat oleh
karena gugatan Penggugat dikabulkan dan Tergugat ada di pihak yang kalah
maka berdasarkan Pasal 192 RBg ayat (1) yang menyebutkan bahwa
“barangsiapa dikalahkan dalam perkaranya, dihukum untuk membayar biaya
perkara”, dan pada ayat (4) yang menyebutkan bahwa “biaya perkara yang
diputus tanpa kehadiran tergugat menjadi tanggungan tergugat...”, maka
Tergugat dihukum untuk membayar seluruh biaya perkara ini, dengan demikian

Halaman 15 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


petitum ke-3 gugatan Penggugat patut pula untuk dikabulkan dengan
penyesuaian redaksi;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh petitum dalam gugatan
Penggugat dikabulkan dengan verstek, dengan demikian terhadap petitum ke-1
gugatan Penggugat yang memohon Majelis Hakim mengabulkan gugatan
Penggugat seluruhnya, patut pula dikabulkan dengan verstek;
Memperhatikan Pasal 149 ayat (1) dan Pasal 192 ayat (1) dan (4) RBg,
Pasal 39 ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, Pasal 19 dan Pasal 35 ayat (1) dan (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 40 ayat (1)
dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Surat Edaran
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017, Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan
Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik, serta peraturan-peraturan lain
yang bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil dengan sah dan patut tetapi tidak
hadir atau tidak mengirimkan wakil/kuasanya ke persidangan;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya dengan verstek;
3. Menyatakan menurut hukum bahwa pernikahan antara Penggugat dan
Tergugat secara Agama Kristen pada tanggal xx Desember 2016
dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. …………., S.TH yang tercatat pada
Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten …… pada tanggal ..
Februari 2017 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-
xxxx tertanggal …. Februari 2017, putus karena perceraian dengan segala
akibat hukumnya;
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Belangwetan atau pejabat sah
yang ditunjuk untuk itu, mengirim salinan resmi putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan

Halaman 16 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. untuk dicatat pada bagian pinggir
daftar catatan perkawinan, dan mewajibkan kepada Penggugat dan
Tergugat untuk melaporkan kepada Kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Boalemo paling lambat 60 (enam puluh) hari
sejak putusan perceraian ini memperoleh kekuatan hukum tetap untuk
dilakukan pencatatan pada Register Akta Perceraian dan diterbitkan
Kutipan Akta Perceraian;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp760.000,00 (tujuh ratus enam puluh ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam sidang pemusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Belangwetan, pada hari ………., tanggal … Agustus 2021,
oleh kami, Rastra Dhika Irdiansyah, S.Kom., S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua,
Ika Masitawati, S.H., M.Kn. dan Bangkit Kushartinah, S.H., M.Kn. masing-
masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan
Ketua Pengadilan Negeri Belangwetan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt tanggal
… Juli 2021, putusan tersebut pada hari …., tanggal …. Agustus 2021
diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan
dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, Arif Tri Wibowo, S.H, Panitera
Pengganti dan Penggugat tanpa dihadiri oleh Tergugat.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Ika Masitawati, S.H., M.Kn. Rastra Dhika Irdiansyah, S.Kom., S.H.,


M.H.

Bangkit Kushartinah, S.H., M.Kn.

Panitera Pengganti,

Arif Tri Wibowo, S.H

Halaman 17 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt


Perincian biaya
1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00
2. Biaya Pemberkasan /ATK Rp 100.000,00
3. Biaya Panggilan Rp 600.000,00
4. PNBP Rp 10.000,00
5. Materai Rp 10.000,00
6. Redaksi Putusan Rp 10.000,00
Jumlah Rp 760.000,00

(tujuh ratus enam puluh ribu rupiah)

Halaman 18 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt

Anda mungkin juga menyukai