Pengadilan Negeri Belangwetan yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara: Penggugat, bertempat tinggal di Dusun ….., Desa ……, Kecamatan ……, Kabupaten …….., Provinsi ………….., sebagai Penggugat; Lawan: Tergugat, bertempat tinggal di Dusun ………., Desa ……….., Kecamatan ………, Kabupaten ……….., Provinsi …., sebagai Tergugat;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan; Setelah memeriksa alat bukti surat dan keterangan Saksi-Saksi; Setelah mendengar Penggugat; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 6 Juli 2021 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Belangwetan pada tanggal 7 Juli 2021 dalam Register Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt, telah mengajukan gugatan dengan perbaikan redaksional yang dilakukan di dalam persidangan pada tanggal 28 Juli 2021 sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat menikah dengan Tergugat secara Agama Kristen pada tanggal ………… 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. ………….., S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ………pada tanggal ……………. 2017 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx tertanggal ………….. 2017; 2. Bahwa dalam pernikahan kami telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu; 1) Anak Pertama Penggugat dan Tergugat lahir di ……. tanggal ……….. 2019; 2) Anak Kedua Penggugat dan Tergugat lahir di …… tanggal ……… 2017;
Halaman 1 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Dimana anak pertama Penggugat dan Tergugat diasuh oleh Tergugat di rumah orang tuanya di …………, sedang anak kedua diasuh oleh penggugat hingga sekarang; 3. Bahwa awalnya pernikahan penggugat dan tergugat baik-baik saja namun sejak bulan ………… 2019 atau tepatnya setelah anak kedua Penggugat lahir, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran yang berujung pada kekerasan fisik yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat; 4. Bahwa Tergugat sejak tahun 2019 tersebut sering tidak masuk kerja dan tidak memperhatikan keluarganya sehingga mendapatkan hukuman disiplin dengan dipenjara di tahanan Polda ………… selama 3 (tiga) bulan sejak bulan ……….. 2020 sampai ………….2020; 5. Bahwa sejak bulan awal bulan ………. 2021 Tergugat tidak lagi menafkahi Penggugat baik lahir dan batin; 6. Bahwa sejak tanggal …………… 2021 Penggugat telah mengikrarkan diri untuk memeluk Agama Islam dihadapan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan ……… Kota ………….. sehingga sejak saat itu Penggugat resmi memeluk Agama Islam sehingga pernikahan antara Penggugat dan Tergugat tidak dapat disatukan lagi karena kami berdua telah berbeda agama. 7. Bahwa Penggugat dapat mengajukan bukti-bukti otentik; Berdasarkan seluruh alasan tersebut di atas maka kiranya Ketua Pengadilan Negeri Belangwetan dapat membuka persidangan dan menjatuhkan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Seluruhnya; 2. Menyatakan menurut hukum bahwa pernikahan antara Penggugat dan Tergugat secara Agama Kristen pada tanggal …….. 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. …………., S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ………. pada tanggal ……… 2017 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017- xxxx tertanggal ……….2017 putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya; 3. Menetapkan biaya menurut hukum; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah di tentukan Penggugat telah datang menghadap di persidangan, akan tetapi Tergugat tidak datang menghadap ataupun menyuruh orang lain menghadap untuk mewakilinya, meskipun berdasarkan risalah panggilan sidang tanggal 9 Juli 2021, tanggal 16
Halaman 2 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Juli 2021 dan tanggal 23 Juli 2021 telah dipanggil dengan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat dipersidangan, antara lain: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK: xxxx05680696xxxx atas nama Penggugat, bertanda P-1; 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK: xxxx09020691xxxx atas nama Tergugat, bertanda P-2; 3. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) No. xxxx05260117xxxx atas nama kepala keluarga Tergugat, bertanda P-3; 4. Fotokopi Kutipan Akta Perkawinan Istri Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx antara Tergugat dengan Penggugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ………. pada tanggal ……….. 2017, bertanda P-4; 5. Fotokopi Kutipan Akta Perkawinan Suami Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx antara Tergugat dengan Penggugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal …….. 2017, bertanda P-5; 6. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LU-07062017-xxxx atas nama Anak Kedua Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal ………. 2017, bertanda P-6; 7. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LT-18122019-xxxx atas nama Anak Pertama Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……… pada tanggal ………. 2019, bertanda P-7; 8. Fotokopi Sertifikat Memeluk Agama Islam atas nama Penggugat tanggal … 2021, yang diketahui oleh Kepala KUA Kecamatan ………, bertanda P-8; Menimbang, bahwa bukti surat bertanda P-1 sampai dengan P-8 tersebut di atas setelah dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya dan telah dibubuhi materai cukup, kecuali bukti surat bertanda P-2, P-3 dan P-8 yang tidak dapat diperlihatkan aslinya, sehingga bukti-bukti surat tersebut dapat diterima sebagai alat bukti yang sah untuk dipertimbangkan;
Halaman 3 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Menimbang, bahwa, selain mengajukan bukti surat, Penggugat juga telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut: 1. Saksi …………….; - Bahwa Saksi hadir untuk menjelaskan permasalahan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat; - Bahwa benar Penggugat dan Tergugat berstatus suami istri; - Bahwa setahu Saksi, Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2016; - Bahwa Saksi bersama istri Saksi tidak hadir pada pernikahan tersebut karena pernikahannya diselenggarakan di Kota ……; - Bahwa pernikahan tersebut dilaksanakan dalam tata cara agama Kristen; - Bahwa pernikahan Penggugat dan Tergugat resmi secara hukum nasional; - Bahwa dari pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat memiliki 2 (dua) orang anak yaitu : 1. Anak Kedua Penggugat dan Tergugat lahir tanggal ……. 2017; 2. Anak Pertama Penggugat dan Tergugat lahir tanggal ………. 2019; - Bahwa Penggugat bekerja mengurus rumah tangga sedangkan Tergugat sebagai Anggota Polisi dahulu bertugas di Polda ……..; - Bahwa hubungan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi sejak kelahiran anak kedua mereka; - Bahwa yang menyebabkan ketidakharmonisan hubungan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut adalah Tergugat sudah mulai malas kerja; - Bahwa yang Saksi lakukan saat mengetahui masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat adalah Saksi sering menasihati mereka berdua; - Bahwa pernah Tergugat memukul Penggugat saat membangunkan Tergugat untuk berangkat kerja; - Bahwa sejak menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Kota ………; - Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di ……… sejak tahun 2020 dan tinggal di Desa …………; - Bahwa di Boalemo, Penggugat dan Tergugat di ………. tinggal di rumah milik istri Saksi yang juga ibu dari Penggugat;
Halaman 4 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
- Bahwa saat masih bersama Tergugat, mereka tinggal di rumah yang terpisah dari rumah Saksi tapi sekarang Penggugat sudah tinggal di rumah Saksi; - Bahwa setahu Saksi, Tergugat sudah tidak bekerja lagi sebagai Polisi dan telah pulang kampung; - Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak tinggal Bersama lagi sejak bulan Maret 2021; - Bahwa setahu Saksi, anak pertama Penggugat dan Tergugat tinggal di Palopo bersama Tergugat sedangkan anak kedua tinggal dengan Penggugat; - Bahwa Penggugat telah memeluk Agama Islam sejak bulan Maret 2021; - Bahwa setahu Saksi, Penggugat memeluk Agama Islam atas kemauannya sendiri tidak atas paksaan siapapun; - Bahwa saat ini Penggugat tidak lagi dinafkahi oleh Tergugat; - Bahwa Saksi tidak pernah melihat langsung Terguggat melakukan pemukulan kepada Penggugat; - Bahwa Saksi beberapa kali hanya mendengar kabar Penggugat dipukul oleh Tergugat dari keterangan Penggugat sendiri dimana Penggugat sempat mendapat luka memar dan yang terakhir Penggugat dilempar menggunakan hanphone dan mengenai bagian kepala Penggugat; - Bahwa setahu Saksi, Tergugat sering memukul Penggugat sejak masih tinggal di Kota ………….; - Bahwa Saksi sering menasihati Tergugat untuk tidak melakukan pemukulan tersebut kepada Penggugat; - Bahwa Tergugat pernah dijemput oleh Provost untuk menjalani sidang kode etik dan sempat dihukum kurungan selama 40 (empat pulu) hari; - Bahwa saat Tergugat pergi dari rumah tidak pamit dengan Saksi; - Bahwa Tergugat pergi mengikuti Ibunya pulang ke kampungnya dimana saat itu Ibu Tergugat datang ke Boalemo untuk mengantarkan Tergugat ke Polda ………. namun Tergugat tidak mau dan akhirnya pergi bersama Ibunya pulang kampung dengan membawa semua barang dan pakaiannya; - Bahwa awalnya Tergugat masih sering memberikan nafkah akan tetapi sejak Penggugat bekerja mencari tambahan penghasilan, Tergugat menjadi malas bekerja;
Halaman 5 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
- Bahwa Saksi tahu kalau Tergugat sudah malas bekerja sejak Tergugat diperiksa oleh Propam Polda ………..; - Bahwa ada upaya dari Penggugat agar Tergugat kembali rajin bekerja yaitu dengan cara berupaya mengurus agar Tergugat bisa pindah tugas ke Polres …………hingga ditugaskan di Polsek ……….. tapi akhirnya Tergugat tidak pernah masuk kerja; - Bahwa awalnya Penggugat dan Ibunya beragama Kristen lalu setelah Saksi menikah dengan Ibu Penggugat mereka berdua masuk Islam, kemudian Penggugat masuk Kristen lagi saat menikah dan sekarang Kembali beragama Islam; - Bahwa anak pertama Penggugat tidak tinggal lagi dengan Penggugat sejak tahun 2018 saat Bapak dari Tergugat datang dari ……. hendak mengantar Tergugat ke Polda ……… lalu anak tersebut dibawa pergi; - Bahwa Penggugat masih berkomunikasi dengan anak pertamanya tersebut lewat telepon; - Bahwa orang tua Tergugat sudah 2 (dua) kali datang dengan tujuan untuk mengantar Tergugat menghadap ke Polda ……….. karena pelanggaran disiplin; - Bahwa anak pertama dibawa oleh orang tua Tergugat saat anak kedua telah lahir; - Bahwa Saksi tidak tahu apakah antara Penggugat dan Tergugat masih ada komunikasi atau tidak ada lagi; - Bahwa Saksi melihat sendiri Tergugat bermalas-malasan; - Bahwa setahu Saksi, Tergugat mulai sering bermain judi online sejak akhir tahun 2020; - Bahwa Saksi sudah beberapa kali mengajak Tergugat untuk bermusyawarah akan tetapi saat musyawarah Tergugat hanya diam; - Bahwa setahu Saksi alasan Tergugat memukul Penggugat hanya karena Tergugat tidak mau disuruh pergi bekerja; - Bahwa saat ini Saksi yang membiayai keperluan anak keuda Penggugat; - Bahwa Saksi tidak pernah berkomunikasi dengan orang tua Tergugat; 2. Saksi ……………; - Bahwa Saksi hadir untuk menjelaskan permasalahan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat;
Halaman 6 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
- Bahwa Saksi mengetahui perihal masalah rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sejak sebelum bulan Ramadhan di tahun 2021; - Bahwa Saksi tidak menyaksikannya hanya setahu Saksi, Penggugat dan Tergugat menikah secara Agama Kristen; - Bahwa awalnya Ibu dari Penggugat beragama Kristen kemudian masuk Islam; - Bahwa Penggugat dan Tergugat memilik 2 (dua) orang anak dimana anak yang pertama Saksi tidak tahu siapa namanya dan tidak pernah melihatnya kemudian anak yang kedua Saksi biasa memanggilanya dengan nama Ade; - Bahwa setahu Saksi, Tergugat bekerja sebagai Anggota Polisi di Polda Gorontalo kemudian pindah tugas ke Polres Boalemo; - Bahwa Saksi mengetahui mengenai rumah tangga Penggugat dan Tergugat karena Saksi bekerja di rumah orang tua Penggugat dan Penggugat sering bercerita kepada Saksi perihal Penggugat sering tidak dinafkahi oleh Tergugat; - Bahwa Penggugat bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga; - Bahwa Saksi tidak pernah mendengar adanya kemungkinan antara Penggugat dan Tergugat untuk hidup bersama lagi; - Bahwa awalnya Penggugat dan Ibunya beragama Kristen lalu setelah Ibu Penggugat menikah lalu mereka berdua masuk Islam, kemudian Penggugat masuk Kristen lagi saat menikah dan sekarang Kembali beragama Islam; - Bahwa Saksi bekerja di rumah orang tua Penggugat sejak Ibu Penggugat menikah dengan Saksi Abdullah Djabli; - Bahwa Saksi tidak pernah mendengar Tergugat berkata-kata kasar kepada Penggugat; - Bahwa Saksi sering melihat Penggugat dan Tergugat; - Bahwa saat Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat, Saksi tidak pernah melihat Tergugat pergi berangkat kerja; - Bahwa setahu Saksi saat berada di rumahnya di desa Tabulo Selatan tersebut, Tergugat lebih banyak berada di dalam kamarnya bahkan pernah sehari semalam tidak pernah keluar dari dalam kamar; - Bahwa orang tua Penggugat yaitu Lk. Abdullah Djabli sering menasihati Tergugat; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan kesimpulan pada tanggal ……… Agustus 2021;
Halaman 7 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan, maka segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan, dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; Menimbang, bahwa akhirnya Penggugat menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan lagi dan mohon putusan; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya adalah agar perkawinan antara Penggugat dan Tergugat secara Agama Kristen pada tanggal …. Desember 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. ………….., S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……… pada tanggal …. Februari 2017 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx tertanggal …. Februari 2017 putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya; Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim memberikan penilaian yuridis atas bukti-bukti yang diajukan Penggugat, terlebih dahulu akan dipertimbangkan kehadiran Tergugat dimuka persidangan terhadap perkara ini; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat telah dipanggil secara patut sesuai dengan ketentuan undang-undang akan tetapi ternyata tidak hadir di muka persidangan dan tidak menyuruh wakilnya yang sah untuk itu, dan juga Tergugat tidak mengirimkan surat jawaban terhadap gugatan, oleh karena itu Tergugat dianggap tidak mempergunakan kesempatan untuk mempertahankan haknya dan ia harus dinyatakan tidak hadir di muka persidangan, dimana berdasarkan ketentuan Pasal 149 Ayat (1) Reglement voor de Buitengewesten (RBg) maka perkara ini diperiksa dan diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 283 RBg dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2015 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, terhadap pemeriksaan secara verstek terhadap perkara perceraian tetap harus melalui proses pembuktian (vide: Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan); Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-1, P-4 sampai dengan P-7 telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai dengan aslinya, dan berdasarkan ketentuan Pasal 1888 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, maka bukti surat tersebut telah mempunyai nilai pembuktian yang sempurna;
Halaman 8 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-2, P-3 dan P-8 yang merupakan fotokopi dari fotokopi, di mana Penggugat tidak bisa menunjukkan dokumen aslinya di persidangan, sedangkan berdasarkan ketentuan Pasal 1888 Kitab Undang-undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa “Kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada akta aslinya. Apabila akta yang asli itu ada, maka salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar hanyalah dapat dipercaya, sekadar salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar itu sesuai dengan aslinya, yang mana senantiasa dapat diperintahkan mempertunjukkannya”, dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3609 K/Pdt/1985 tanggal 9 Desember 1987 juga menyatakan bahwa “Surat bukti fotokopi yang tidak pernah diajukan atau tidak pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan sebagai surat bukti”; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 112 K/Pdt/1996 tanggal 17 September 1998 menyatakan bahwa “Fotocopy surat tanpa disertai surat/dokumen aslinya dan tanpa dikuatkan oleh Keterangan Saksi dan alat bukti lainnya, tidak dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah dalam persidangan Pengadilan (Perdata)”; Menimbang, bahwa setelah Mejelis Hakim mencermati bukti surat P-2, P-3 dan P-8 tersebut, ternyata telah didukung dengan keterangan Saksi ….. dan Saksi ……, serta terdapat pula kesesuaian dengan bukti surat P-1, P-4 sampai dengan P-7, maka Majelis Hakim berpendapat terhadap bukti surat P-2, P-3 dan P-8 tersebut dapat dipertimbangkan sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok gugatan Penggugat, Majelis Hakim perlu mempertimbangkan kewenangan pengadilan dalam mengadili perkara ini; Menimbang, untuk menghindari adanya kompetensi kewenangan absolut dalam perkara ini karena ditemukan perbedaan agama yang dianut oleh Penggugat dan Tergugat yakni Penggugat merupakan pemeluk Agama Islam sedangkan Tergugat merupakan pemeluk Agama Kristen, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah dalam perkara gugatan Perceraian ini merupakan kewenangan Pengadilan Negeri ataukah kewenangan Pengadilan Agama; Menimbang, meskipun dalam persidangan Penggugat telah menyatakan bahwa saat ini Penggugat telah beragama Islam dan tidak lagi menganut Agama Kristen, akan tetapi pada saat melaksanakan perkawinan
Halaman 9 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
dengan Tergugat, baik Penggugat maupun Tergugat merupakan pemeluk Agama Kristen, hal ini didukung oleh keterangan Saksi Pertama dan Saksi Kedua yang menyatakan hal serupa dengan Penggugat, selain itu hal tersebut didukung pula dengan bukti P-4, P-5 dan P-8 sehingga meskipun saat ini Penggugat telah beragama Islam namun perkawinan antara Penggugat dan Tergugat hanya dapat diajukan gugatan perceraiannya melalui Pengadilan Negeri bukan melalui Pengadilan Agama; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 20 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan bahwa gugatan perceraian diajukan oleh suami atau isteri atau kuasanya kepada pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK: xxxx05680696xxxx atas nama Penggugat dan bukti P-2 berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK: xxxx09020691xxxx atas nama Tergugat serta diperkuat dengan bukti P-3 berupa Fotokopi Kartu Keluarga (KK) No. xxxx05260117xxxx atas nama kepala keluarga Tergugat hal mana juga telah didukung oleh keterangan Saksi ………. dan Saksi ………, maka diketahui bahwa baik Penggugat maupun Tergugat bertempat tinggal dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Negeri Belangwetan di mana Penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap Tergugat, maka Pengadilan Negeri Belangwetan berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara ini; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Penggugat dapat membuktikan dalil gugatannya, dan sekaligus mempertimbangkan apakah gugatan tersebut tidak melawan hukum dan beralasan untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-1 gugatan Penggugat yang mana memohon agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya, akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim setelah dipertimbangkan petitum-petitum yang lainnya terlebih dahulu; Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-2 gugatan Penggugat yang pada pokoknya yaitu menyatakan menurut hukum bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian; Menimbang, bahwa untuk dapat mempertimbangkan petitum tersebut, terlebih dahulu Majelis Hakim perlu mempertimbangkan ada tidaknya
Halaman 10 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dan keabsahannya menurut peraturan perundang-undangan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan bahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu, dan tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-4 dan P-5 berupa Fotokopi Kutipan Akta Perkawinan Istri dan Suami Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx antara Tergugat dengan Penggugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal … Februari 2017 hal mana juga telah dibenarkan oleh Saksi …. dan Saksi ….., maka diketahui bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah sepasang suami istri yang telah menikah secara Agama Kristen pada tanggal … Desember 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. …….., S.TH yang dilaksanakan di Kota ….. dan tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten …. pada tanggal … Februari 2017 dan berdasarkan bukti P-6 berupa fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LU-07062017-xxxx atas nama Anak Kedua Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boalemo pada tanggal … Juni 2017 dan bukti P-7 berupa Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor xxxx-LT-18122019-xxxx atas nama Anak Pertama Penggugat dan Tergugat, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. pada tanggal …. Desember 2019, maka diketahui bahwa dari pernikahan antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa benar telah terjadi perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan berdasarkan tata cara Agama Kristen sehingga keduanya adalah sepasang suami dan isteri yang sah sesuai
Halaman 11 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
hukum berdasarkan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Penggugat cukup beralasan mendalilkan perkawinannya dengan Tergugat putus karena perceraian dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat sering sekali terjadi pertengkaran sejak bulan Mei tahun 2019 sampai saat ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi …… diketahui bahwa awalanya tidak ada permasalahan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat namun sejak anak ke-2 Penggugat dan Tergugat lahir maka mulai muncul ketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat dimana penyebabnya adalah Tergugat sudah mulai malas bekerja dan Tergugat pernah beberapa kali melakukan pemukulan kepada Penggugat dimana Penggugat sempat mendapat luka memar dan yang terakhir Penggugat dilempar menggunakan hanphone dan mengenai bagian kepala Penggugat. Selanjutnya sejak bulan Maret tahun 2021, Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi tinggal bersama dimana Tergugat saat ini tinggal dirumah orang tuanya di ……….. dengan anak ke-1 Penggugat dan Tergugat sedangkan Penggugat saat ini tinggal di rumah orang tuanya di …….. bersama anak ke-2 Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-8 berupa fotokopi Sertifikat Memeluk Agama Islam atas nama Penggugat tanggal … April 2021, yang diketahui oleh Kepala KUA Kecamatan …….., hal mana juga dibenarkan oleh keterangan Saksi ……. dan Saksi …….., maka diketahui bahwa saat ini Penggugat telah berpindah keyakinan menjadi Agama Islam tanpa ada paksaan dari pihak manapun; Menimbang, bahwa meskipun perbedaan keyakinan atau Agama antara Penggugat yang beragama Islam dan Tergugat yang beragama Kristen bukan termasuk alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar untuk perceraian, namun Majelis Hakim berpendapat bahwa perbedaan keyakinan antara Penggugat dan Tergugat justru akan berpotensi menambah penyebab terjadinya ketidakharmonisan dalam rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat;
Halaman 12 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Menimbang, bahwa Penggugat dalam kesimpulannya untuk menguatkan dalil gugatannya juga melampirkan screenshoot percakapan antara Penggugat dan Tergugat diamana Penggugat masih menunggu Tergugat untuk pulang akan tetapi Tergugat tidak bersedia untuk pulang dan bahkan menyuruh Penggugat untuk menikah lagi; Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ditentukan bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat rukun sebagai suami isteri; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 19 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, menjelaskan alasan-alasan perceraian sebagai berikut: a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan; b. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama 2 (dua) tahun berturut- turut tanpa izin pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemauannya; c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung; d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan terhadap pihak yang lain; e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibatkan tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/ isteri; f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, apabila dikaitkan fakta-fakta hukum tersebut di atas dengan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat maka menurut pendapat Majelis Hakim telah memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan di mana antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;
Halaman 13 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi No. 543 K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 telah mempertimbangkan bahwa perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokkan atau karena salah satu pihak meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu masih bisa dipertahankan atau tidak, karena jika kedua belah pihak sudah pecah maka perkawinan itu sendiri sudah pecah dan sudah tidak mungkin dipersatukan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka Penggugat telah dapat membuktikan dalil gugatannya sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan perceraian yang diajukan Penggugat dalam gugatannya cukup beralasan dan tidak bertentangan dengan hukum sehingga petitum ke-2 Penggugat yang mohon untuk menyatakan menurut hukum bahwa pernikahan antara Penggugat dan Tergugat secara Agama Kristen pada tanggal xx Desember 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. ………., S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten …….. pada tanggal xx Februari 2017 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017-xxxx tertanggal xx Februari 2017, putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya, patut secara hukum dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 35 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pemberlakukan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2017 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan dalam Rumusan Hukum Kamar Perdata angka 1 huruf c halaman 11, yang menegaskan bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013, maka dalam amar putusan perkara perceraian, sekurang-kurangnya memuat perintah kepada Panitera untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil di tempat peristiwa perkawinan dilangsungkan dan tempat terjadinya perceraian, sehingga harus diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Belangwetan untuk mengirim salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada kantor pencatatan sipil tempat dilaksanakan perkawinan yakni Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten …… untuk dicatat pada bagian
Halaman 14 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
pinggir daftar catatan perkawinan dan didaftar putusan perceraian tersebut dalam sebuah daftar yang diperuntukkan untuk itu; Menimbang, bahwa merujuk ketentuan Pasal 40 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, yang menyatakan “Perceraian wajib dilaporkan oleh yang bersangkutan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan pengadilan tentang perceraian yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Pencatatan Sipil mencatat pada Register Akta Perceraian dan menerbitkan Kutipan Akta Perceraian”, karenanya Majelis Hakim menilai hal tersebut merupakan kewajiban hukum bagi Penggugat dan Tergugat sehingga perlu mewajibkan Penggugat dan Tergugat melaporkan kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boalemo paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan pengadilan tentang perceraian telah memperoleh kekuatan hukum tetap untuk dilakukan pencatatan pada Register Akta Perceraian dan diterbitkan Kutipan Akta Perceraian; Menimbang, bahwa meskipun tidak secara nyata dituangkan Penggugat dalam petitum gugatannya, namun dikarenakan hal ini merupakan suatu perintah peraturan perundang-undangan yang berlaku maka Majelis Hakim berpendapat perlu menambahkan pertimbangan mengenai ketentuan tersebut dan menuangkannya dalam amar putusan; Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-3 gugatan Penggugat agar membebankan biaya perkara menurut hukum, Majelis Hakim berpendapat oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan dan Tergugat ada di pihak yang kalah maka berdasarkan Pasal 192 RBg ayat (1) yang menyebutkan bahwa “barangsiapa dikalahkan dalam perkaranya, dihukum untuk membayar biaya perkara”, dan pada ayat (4) yang menyebutkan bahwa “biaya perkara yang diputus tanpa kehadiran tergugat menjadi tanggungan tergugat...”, maka Tergugat dihukum untuk membayar seluruh biaya perkara ini, dengan demikian
Halaman 15 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
petitum ke-3 gugatan Penggugat patut pula untuk dikabulkan dengan penyesuaian redaksi; Menimbang, bahwa oleh karena seluruh petitum dalam gugatan Penggugat dikabulkan dengan verstek, dengan demikian terhadap petitum ke-1 gugatan Penggugat yang memohon Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya, patut pula dikabulkan dengan verstek; Memperhatikan Pasal 149 ayat (1) dan Pasal 192 ayat (1) dan (4) RBg, Pasal 39 ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 19 dan Pasal 35 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 40 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik, serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan; MENGADILI: 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil dengan sah dan patut tetapi tidak hadir atau tidak mengirimkan wakil/kuasanya ke persidangan; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya dengan verstek; 3. Menyatakan menurut hukum bahwa pernikahan antara Penggugat dan Tergugat secara Agama Kristen pada tanggal xx Desember 2016 dihadapan pemuka agama Kristen Pdt. …………., S.TH yang tercatat pada Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten …… pada tanggal .. Februari 2017 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor xxxx-KW-16022017- xxxx tertanggal …. Februari 2017, putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Belangwetan atau pejabat sah yang ditunjuk untuk itu, mengirim salinan resmi putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan
Halaman 16 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
dan Pencatatan Sipil Kabupaten ……. untuk dicatat pada bagian pinggir daftar catatan perkawinan, dan mewajibkan kepada Penggugat dan Tergugat untuk melaporkan kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boalemo paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan perceraian ini memperoleh kekuatan hukum tetap untuk dilakukan pencatatan pada Register Akta Perceraian dan diterbitkan Kutipan Akta Perceraian; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp760.000,00 (tujuh ratus enam puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam sidang pemusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Belangwetan, pada hari ………., tanggal … Agustus 2021, oleh kami, Rastra Dhika Irdiansyah, S.Kom., S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Ika Masitawati, S.H., M.Kn. dan Bangkit Kushartinah, S.H., M.Kn. masing- masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Belangwetan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt tanggal … Juli 2021, putusan tersebut pada hari …., tanggal …. Agustus 2021 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, Arif Tri Wibowo, S.H, Panitera Pengganti dan Penggugat tanpa dihadiri oleh Tergugat. Hakim Anggota, Hakim Ketua,
Halaman 17 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt
Perincian biaya 1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Biaya Pemberkasan /ATK Rp 100.000,00 3. Biaya Panggilan Rp 600.000,00 4. PNBP Rp 10.000,00 5. Materai Rp 10.000,00 6. Redaksi Putusan Rp 10.000,00 Jumlah Rp 760.000,00
(tujuh ratus enam puluh ribu rupiah)
Halaman 18 dari 18 Putusan Perdata Gugatan Nomor XX/Pdt.G/2021/PN Bwt