Anda di halaman 1dari 12

RESPONS

DRAMA
Nurmia C1
MEMETIK NILAI DRAMA
Nilai-nilai moral, sosial, budaya, keagamaan,
pendidikan, dan sebagainya adalah pelajaran
berharga yang dapat dipetik pembaca dari
lakon drama yang dibacanya. Nilai-nilai yang
ada di dalam lakon drama sebenarnya
memiliki kesamaan dengan amanat atau
pesan yang mau disampaikan pengarang
kepada pembacanya, tetapi antara nilai-nilai
dan amanat ada perbedaannya.
Nilai-nilai adalah pelajaran yang diperoleh pembaca
melalui pembacaan dialog-dialog dalam satu
episode/lakuan yang dibacanya; sedangkan amanat
adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan
pengarang melalui tema yang digarapnya dalam
keseluruhan lakon. Menemukan pesan atau amanat
suatu teks drama, melalui analisis intrinsik karya
tersebut; sedangkan memetik nilai-nilai apa saja yang
terdapat dalam teks drama, kita menggunakan
analisis ekstrinsiknya.
Menilai teks drama
Untuk menilai teks drama, dapat ditempuh
dengan cara antara lain mengadopsi
strategi strata, terutama pada tahap
interpretasi dan re-kreasi. Pada tahap

MENILAI interpretasi terhadap teks Nyonya dan


Nyonya II misalnya, dapat ditanyakan antara

DRAMA
lain apakah alur kisahannya masuk akal dan
dapat mengungkapkan maksud pengarang
dengan baik. Apakah lakon drama ini cukup
baik/buruk menurut Anda dan sebagainya.
Pada tahap re-kreasi para siswa diminta
menuliskan jawaban-jawaban tersebut ke
dalam bentuk resensi atas drama Nyonya
dan Nyonya II.
MENILAI PEMENTASAN DRAMA

Berikut dipaparkan dua tipe penilaian pementasan


drama yaitu: (1) dengan memfokuskan bagaimana
pemeranan tokoh dalam pementasan drama; dan
(2) menilai pementasan/pertunjukkan drama secara
keseluruhan dengan menilai kelebihan dan
kekurangan pementasan/pertunjukkan drama dilihat
dari segi pemeranan tokoh, tata rias, tata busana, tata
panggung, tata suara/bunyi, dan tata lampunya.
1. MENILAI PEMERANAN TOKOH DALAM PEMENTASAN

Tujuh macam teknik bermain peran yang dipaparkan Rendra secara


praktis dalam buku berjudul Tentang Bermain Drama, Catatan Elementer
bagi Calon Pemain, yaitu teknik muncul, teknik memberi isi, teknik
pengembangan,

a. Teknik Muncul

Teknik muncul berkaitan dengan kesan dan daya tarik pemain


ketika masuk ke dalam pentas. Begitu masuk langsung
melontarkan dialog, ataukah melakukan jeda terlebih dulu.
b. Teknik Memberi Isi

Teknik memberi isi terkait dengan kemampuan seorang pemain


melakukan segala gerak dan dialog menjadi bermakna. Secara
praktis teknik memberi isi adalah cara untuk menonjolkan emosi
dan pikiran di balik dialog-dialog yang diucapkan dan di balik
perbuatan-perbuatan yang dilakukan pemain.

c. Teknik Pengembangan

Teknik pengembangan berkaitan dengan kemampuan pemain


mengembangkan dialog dan gerakan (laku). Hal ini penting
supaya pementasan berjalan tidak datar dan dapat memikat
penonton.
d. Teknik Membina Puncak

Teknik membina puncak berkaitan dengan


kemampuan pemain mengatur emosi,
dialog, dan gerak ketika menjalani puncak-
puncak awal atau puncak-puncak
pembangun konflik.

e. Teknik timing

Teknik timing berkaitan dengan kemampuan


pemain mengatur cepat lambatnya waktu
antara gerakan jasmani (laku) dan suara
(vokal) yang diucapkan pemain.
f. Tempo

Tempo ialah cepat lambatnya permainan. Seorang


pemain diharapkan dapat bermain dengan tempo
yang tepat. Tempo yang lambat menyebabkan
pementasan terasa gamang, sedangkan tempo yang
cepat menyebabkan pementasan terkesan kering.

g. Irama

Irama terkait dengan penggarapan waktu


dalam permainan. Cara seorang pemain
bermain dengan tempo yang tepat adalah
(1) menghayati peran dan jalan cerita serta
(2) menyadari teknik bermain.
2. MENILAI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PEMENTASAN/PERTUNJUKAN DRAMA

Untuk menilai kelebihan dan kekurangan suatu pertunjukkan drama selain


menilai pemeranan tokoh dalam pementasan, perlu dinilai juga komponen
pementasan drama yang lain seperti sutradara dan tim artistik pentas.

a. Sutradara

Sutradara mempunyai tugas sentral dalam pementasan, yaitu


menentukan nada dasar drama yang dipentaskan (komedi atau
tragedi); menentukan casting (penentuan pemain);
merencanakan tata dan teknis pentas (tata pakaian, tata rias,
dekorasi, tata sinar, tata suara, dan juga tata panggung yang
harus disesuaikan dengan nada dasar drama); komposisi
b. Tim Artistik

Tim artistik terdiri atas panggung/pentas, dekorasi, tata


lampu, tata suara, tata kostum, dan make up. Pemimpin
panggung bertanggung jawab atas pemilihan bentuk
panggung, persiapan panggung, mengganti dekorasi,
memindahkan properti/mebel selama pementasan, dan
lain-lain. Panggung pementasan disesuaikan dengan
kebutuhan naskah dan penonton agar penonton dapat
melihat pementasan dengan jelas dan enak.
TERIMA KASIH
Nurmia C1

Anda mungkin juga menyukai