Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS METODE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FIQIH

KELAS VIII MTS DARUL HUDA

Penelitian Tindakan Kelas ini diajukan untuk memenuhi Tugas

PPG dalam jabatan Kemenag

Disusun oleh :

BINTI ROSYIDAH

Instruktur : Dr. AB. MUSYAFA' FATHONI, M.Pd.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO


TAHUN 2022
EFEKTIVITAS METODE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FIQIH
KELAS VIII MTS DARUL HUDA

A. Latar Belakang Masalah


Fiqih adalah Salah satu bidang studi yang diajarkan di MTs Darul Huda
Mayak. Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi Pendidikan Agama
Islam yang banyak membahas tentang hukum yang menagtur pola hubungan manusia
dengan Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan
lingkungannya.1 Zakat adalah salah satu sub babnya. Menurut istilah fiqih Zakat
adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada kelompok tertentu dengan berbagai
syarat tertentu.2
Dalam UU RI No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, dijelaskan bahwa
zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang
dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama yang diberikan kepada
yang berhak menerimanya. Sebab zakat mempunyai kedudukan yang penting, ia
mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai ibadah mahdhah fardiyah (individual) kepada
Allah untuk mengharmoniskan hubungan vertikal kepada Allah, dan sebagai ibadah
mu'amalah ijtima'iyyah (sosial) dalam menjaga hubungan horizontal sesama manusia.
Kewajiban zakat memiliki beberapa keutamaan yang menempatkan zakat pada
kedudukan yang istimewa dalam Islam, diantaranya adalah disandingkannya
penyebutan zakat dengan shalat dalam al-Qur'an, di 27 tempat. Ini menunjukkan
betapa pentingnya kedudukan zakat dalam Islam. Seperti kata Abu Bakar Ash Shiddiq
ketika akan memerangi orang-orang yang menolak zakat “Demi Allah sungguh aku
akan memerangi orang-orang yang memisahkan kewajiban shalat dan zakat, karena
kitab Allah telah menyatakan demikian”.3
Dari keterangan yang cukup singkat tentang pentingnya zakat dalam Islam di
atas, tentunya sebagai siswa madrasah yang belajar fiqih bab zakat harus faham dan
mengetahui begitu besar manfaat zakat dan kedudukan zakat dalam islam, sekaligus
bias mempraktekkan zakat dalam kehidupannya, akan tetapi selama ini pemahaman
mereka akan zakat hanya sebatas kewajiban dari rukun islam, bahkan mereka hanya
memahami satu zakat yang wajib dalam islam yaitu zakat fitrah.
1
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, h.67
2
Muh. Rifa’i, dkk, Terjemah Khulasah Kifayatul Akhyar, Toha Putra, Semarang 1978, hlm. 123
3
Abdurrahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, Cet. I Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1998, hlm. 65
Fenomena pemahaman akan hal diatas telah diakui oleh siswi Mts Darul Huda
pada saat pembelajara mata pelajaran fiqih bab zakat. Mereka banyak sekali yang
faham tentang zakat fitrah, dan lemah pemahaman dalam zakat maal, padahal kondisi
kehidupan dari mereka banyak yang menunjukkan akan kemampuan berzakat maal
dan belum diketahui tentang zakatnya. Alasan mereka lebih faham zakat fitrah adalah
selalu dilaksanakan satu tahun sekali dan ukurannya sudah ditentukan, berbeda
dengan zakat maal yang harus difahami dengan cara ekstra focus menghitung harta
kekayaan.
Banyak dari peserta didik juga belum memahami antara pertanyaan dan
jawaban mengenai materi ketika pelaksanaan ujian. Sehingga nilai mereka belum
memenuhi target KKM fiqih yang telah ditentukan yaitu 75. Kira-kira hanya 10-15
anak yang bias memahami materi yang disampaikan, dan hal ini bias dilihat dari data
hasil dokumentasi daftar nilai ulangan harian fiqih bab zakat. Dari 30 anak terdapat
kuranglebih 50% yang nilainya masih dibawah KKM.
Dari permasalahan tentang kurangnya pemahaman anak dalam materi zakat
tersebut, ada beberapa yang mungkin dapat memepengaruhi diantaranya adalah
kurang motivasi guru dalam proses pembelajaran, sehingga anak kurang semangat
dan menerima pelajaran, dan metode ceramah yang sering digunakan dalam
pemebelajaran sehingga menyebabkan anak bosan dan kurang memperhatikan.
Untuk itu diperlukan solusi pembelajaran yang tepat, agar siswa aktif dan
mampu mengembangkan pikirannya terhadap materi yang dipelajari, serta solusi
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa,
agar hasil belajar fiqih mengalami peningkatan, salah satunya dengan menggunakan
pembelajaran koperatif tipe Jigsaw. Teknik Jigsaw ini serupa dengan pertukaran
kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting: yakni tiap siswa
mengajarkan sesuatu.4
Dalam jurnal pendidikan Joel M. Mokowitz mengemukakan defenisi Jigsaw,
dapat diuraikan bahwa “Jigsaw is a cooperative learning technique whereby students
teach part of the regular curriculum to a small group of interdependent peers. Prior
research on Jigsaw has found positive effects on elementary students' achievement,
self-esteem, and attitudes toward peers and school.” 5Jigsaw adalah teknik
4
Melvin L. Siberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia dan Nuansa
Cendekia, 2013), h. 180.
5
Joel M. Mokowitz., et al., Evaluation of a Cooperative Learning Strategy, American Educational Research
Journal, 20, 1983, pp. 687-696.
pembelajaran kooperatif dengan siswa yang dapat mengajar beberapa dari materi ajar
kepada siswa-siswa lain yang telah di kelompokkan menjadi kelompok-kelompok
kecil, yang di mana mereka saling bergantung satu sama lainnya. Penelitian
sebelumnya pada Jigsaw menghasilkan efek positif pada prestasi belajar siswa SD,
yakni siswa lebih menghargai diri sendiri, antar siswa, dan sekolah.
Oleh karena itu, penulis ingin mencoba dan mengetahui apakah implementasi
metode Jigsaw pada mata pelajaran fiqih kelas VIII W Mts Darul Huda dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, karena melalui metode ini siswa dapat berperan
aktif, kreatif dan inovatif dalam belajar.
Atas dasar uraian di atas, penulis bermaksud untuk meneliti lebih jauh
mengenai hal tersebut dalam sebuah tulisan dengan judul, “EFEKTIVITAS
METODE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII MTS
DARUL HUDA MAYAK PONOROGO”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan:
1. Bagaimana tingkat prestasi belajar siswa pada mapel fiqih bab zakat?
2. Bagaimana implementasi metode Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman dan
motivasi belajar siswa pada mapel fiqih bab zakat?
3. Bagaimana peningkatan prestasi dan motivasi siswa pada mapel fiqih bab zakat
dengan cara metode Jigsaw?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis akan merumuskan
penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada mapel fiqih
2. Untuk mendiskripsikan implementasi metode Jigsaw dalam meningkatkan
pemahaman dan motivasi belajar siswa pada mapel fiqh bab zakat
3. Untuk membuktikan peningkatan prestasi dan motivasi siswa pada mapel fiqh
bab zakat dengan cara metode Jigsaw
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya
meningkatkan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama, khususnya pada KBM
mata pelajaran Fiqih di kelas VIII MTs Darul Huda. Adapun secara detail manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya adalah:
1.      Bagi lembaga (Sekolah)
Penerapan metode jigsaw ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan menjadi
pijakan dasar untuk lembaga/sekolah dalam kaitannya menentukan kurikulum dan
memberikan kebijakan dalam pengajaran pendidikan agama.
2.    Bagi guru
Penerapan metode ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada para guru,
khususnya guru pendidikan agama, agar tidak begitu otoriter dan monoton dalam
mengajar, dengan menggunakan metode demonstrasi dalam KBM di kelas, guru
pendidikan agama bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempraktekkan segala materi Fiqih agar peserta didik betul-betul memahaminya dan
benar dalam pelaksanaan di kehidupan sehari-hari.
3.  Bagi peserta didik
Dengan metode jigsaw ini diharapkan peserta didik lebih meningkat dan termotivasi
dalam belajar. Terutama dalam pelajaran Fiqih yang memang membutuhkan praktek
dalam penerapannya.
4. Bagi penulis
Memberi manfaat bagi peneliti dan menambah khazanah keilmuan sebagai bekal
menjadi guru yang profesional kelak serta mengetahui sampai dimana kemampuan
peserta didik dalam menangkap pelajaran yang telah disampaikan.
E. Telaah Pustaka
Setelah penulis menelaah dari beberapa literatur -literatur yang penulis temukan,
pembahasan PTK tentang zakat banyak sekali diantaranya adalah:
1. Santi Hartika dalam penelitiannya “peningkatan prestasi belajar fiqih tentang
zakat melalui pembelajaran active learning pada siswa kelas VIII-A MTS.
Arrahmah kelapa dua wetan ciracas jakarta timur” pada jurnal Integralistik
No.1/TH. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017. Penelitian ini merupakan upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar bagi siswa Kelas VIII-A Mts. Arrahmah. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajran Active
Learning yang didalamnya meliputi metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan
tanya jawab yang diterapkan pada materi zakat dapat meningkatkan hasil prestasi
belajar.
2. Daswati dalam penelitiannya “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Zakat
Melalui Model Pembelajaran Ctl (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa
Kelas VIII-A Mts Negeri 1 Aceh Barat” Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 25(2) : 102-107, 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar Fiqih materi Zakat melalui Model Pembelajaran CTL
(Contextual Teaching and Learning) pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Aceh
Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran CTL
(Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VIII-A MTs Negeri 1 Aceh Barat.
Dari penelitian yang sudah pernah dilakukan diatas, penelitian yang akan kami
lakukan layak untuk dilanjutkan karena tidak ada kesamaan dalam metode dan
object penelitian.
F. Landasan Teori
A. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata
yang tidak asing, bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan, baik
malam hari, siang hari, sore hari atau pagi hari.6
Menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh Rachman Abror,
“Pengertian belajar ialah sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu
berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa
itu.” 7
Belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor. 8
Oleh karena itu, belajar merupakan proses dasar dari pada
perkembangan hidup manusia. Dengan melakukan aktivitas belajar manusia
melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkah lakunya
berkembang. Perubahan dapat dilihat dari perubahan tingkah laku menjadi
lebih baik (misalnya dari tidak tahu menjadi tahu) yang diperoleh dari

6
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 12
aktivitas pengalaman belajar peserta didik. Hal ini menyangkut tiga ranah
perubahan dalam diri individu, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori di atas, hipotesis penelitian Implementasi Metode
Demonstrasi Dalam Meningkatkan Kualitas Dan Motivasi Pembelajaran Fiqh kelas
VIII MTs Darul Huda materi zakat dapat meningkat.
H. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yaitu merupakan jenis tindakan tertentu yang dipakai guru untuk
memperbaiki hasil belajar siswa.7
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti
atau guru sendiri sebagai peneliti dikelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan
tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian
ini PTK yang digunakan adalah guru bertindak sebagai peneliti dikelasnya dan
berkolaborasi dengan teman sejawat. Teman sejawat menjadi observer dalam penelitian
yang dilakukan oleh peneliti.
Model penelitian
Penelitian ini adalah menggunakan metode Demonstrasi
2. Waktu dan tempat penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian di MTs Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo
yang beralamat di Jl. Ir. Juanda No. 8 Mayak Tonatan Ponorogo. Penelitian ini akan
dilaksanakan selama tiga kali mulai minggu ke-1 sampai minggu ke-3
bulan juni.
3. Subjek penelitian
Pembagian kelas di MTs Darul Huda terpisah antara laki-laki dan perempuan, dan
yang menjadi fokus penelitian ini adalah peserta didik perempuan di kelas VIII W.
4. Prosedur Penelitian
a) Perencanaan
Perencanaan tahap awal akan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Juni
dengan menyusun strategi untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang

7
Rustiyarso & Tri Wijaya, Panduan dan Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas, (Depok: PT Huta Parhapuan, 2020),
14.
materi zakat, antara lain:
1. Analisis kurikulum
2. Membuat RPP
3. Menyiapkan alat demontrasi
b) Pelaksanaan Tindakan
Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan fokus
masalah. Langkah tindakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Menerapka RPP yang telah dibuat
2. Menerapkan metode demonstrasi pada kelas VIII W
c) Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan sesuai tindakan yang telah disusun. Melalui
pengumpulan informasi, peneliti dapat mencatat berbagai kekurangan dan
kelebihan dalam proses pembelajaran, sehingga hasilnya dapat dijadikan
masukan ketika melakukan refleksi.
d) Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kekurangan dan kelebihan
menggunakan metode demonstrasi selama proses pembelajran, kemudian
melakukan refleksi yaitu aktifitas melihat berbagai kekurangan yang
dilaksanakan selama pembelajran.
5. Teknik Pengumpulan Data
a) Teknik tes
Metode tes yang diapkai dalam penelitian ini adalah tes tulis. Metode ini
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam meguasai materi zakat
dan bisa membedakan antara zakat fitrah dan maal serta dapat memaparkan
zakat fitrah dan maal dengan baik dan tepat.
b) Observasi
Yaitu memperhatikan sekeliling untuk melihat kenyataan yang ada pada tempat
penelitian. Metode ini digunakan untuk mendapatkan keterangan-keterangan
tentang tata letak MTs Darul Huda untuk mendapatkan informasi data tentang
kenyataan pembelajaran dan aktifitas pembelajaran di madrasah tersebut.
c) Metode wawancara (interview)
Mengajukan beberapa pertanyaan dan kegiatan tanya jawab antara dua orang
atau lebih dengan cara bertatap muka. Dalam metode ini diharapkan peneliti
mempersiapkan pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber. Metode
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terpimpin
yaitu mengajukan pertanyaan kepada guru fiqih, maupun siswa.
 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah salah satu perangkat yang digunakan untuk mencari
sebuah jawaban daalam suatu penelitian. Untuk mempermudah pengumpulan
data penelitian ini menggunakan instrumen berupa soal tes, lembar observasi,
dan pedoman wawancara.
1. Soal Tes
Soal yang digunakan dalam penelitian ini berisi soal pencapaian dari
indikator hasil belajar siswa pada materi pelajaran zakat. Adapun soal yang
digunakan berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal, terdiri dari soal
siklus I dan siklus II yang berkaitan dengan indikator yang diterapkan dalam
RPP.
2. Lembar Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan beberapa lembar pengamatan
aktifitas guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan metode
demonstrasi yang terdiri dari berbagai aspek dengan memberikan tanda
ceklist dikolom yang ada pada lembar observasi.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang
telah disusun yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman siswa setelah
digunakan metode demonstrasi.
6. Teknis Analisa Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.8 Teknik analisis data yang digunakan peneliti
ini dengan alur model Milles dan Hubermen yang mencakup tiga kegiatan,
yaitu:
a. Kondensasi data

8
LexyJ. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya ),248.
Kondensasi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksi, dan mengubah catatan lapangan,
transkrip wawancara, dokumen, dan materi (temuan) empirik lainnya.
Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir
penelitian. Peneliti membuat rangkuman, mencari tema, dan menulis memo.
Dalam proses reduksi ini peneliti benar-benar mencari data yang falid.
b. Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang member
kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik,
jaringan, dan bagan.9
c. Menarik kesimpulan atau verifikasi
Tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah suatu tahap lanjutan
dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data.10
I. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan PTK ini, maka kami
akan membagi menjadi 4 bab dan masing-masing bab dibagi menjadi sub bab.
Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN yang merupakan gambaran umum tentang pola
pemikiran bagi keseluruhan pola penelitian yang meliputi : latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, telaah pustaka dan sistematika pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI yang di dalamnya menerangkan tentang metode
demonstrasi dan motivasi
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini merupaka uraian hasil penelitian tentang implementasi metode
demonstrasi dalam meningkatkan kualitas dan motivasi pembelajaran fiqh bab
zakat kelas VIII MTs Darul Huda
J. Daftar Pustaka
Jalaluddin, 2002, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)
Rifa’I Muh. , dkk, 1978, Terjemah Khulasah Kifayatul Akhyar, (Toha Putra,
Semarang)
Abdurrahman Qadir, 1998 Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, Cet. I
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)

9
Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta ), 209-210.
10
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Raja Geafindo Persada, 2014), 180.
Moleong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya )
Basrowi,tt, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta )
Afrizal, 2014, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Raja Geafindo Persada,)
JURNAL NILAI UH

MATA PELAJARAN : FIQIH (ZAKAT)

KELAS :8W

NO NAMA NILAI REMIDI KETERANGAN


1.
2. Aghisna cinta Salsabila 98

3. Anugrah awalu Talita 70 R

4. Arina manasikana 78

5. Ayu Roudlotul Jannah 65 R

6. azifa Kurnia Ramadhani 98

7. serelia Raka Nabila 95

8. Azkia Fadila Wafi 60 R

9. Fala Syifa Aulia Al Husna 92

10. Fadilah Wafi Aulia 70 R

11. fidela Kurnia 58 R

12. Iis Eka kamilatun Hamidah 65 R

13. hibbi Qurrotul Zidni 88

14. Kayla Aura Nikmah 70 R

15. Laila Nur Fitriana 94

16. Leni Dwi Febriani 60 R

17. Maulidya caesarina 60 R

18. Michella Carissa 88

19. muzaimatul Maghfiroh 58 R

20. Nadhifa Hasna Sari 90

21. nafra Ardila 73 R

22. Najwa Caroline 70 R

23. Nanda Nadia 80

24. Okta mubtadaus Syarifah 57 R

25. Putri Zahra Aini 94


26. Rahma Hanifah 75

27. Rizky Olivia Dewanti 88

28. Zalfa Marsha Iswanto 70 R

29. zahrotun Amin Nur Rahma 70 R

30. zulvitania Latifatul Jamilah 73 R

31. Zidni Ilma Nafia 90

Anda mungkin juga menyukai