Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

TERSTRUKTUR
Ilm Al-Bayan Prof. Dr. H. Ahmad Fahmy
Arief, MA

‫المجاز المرسل وعالقته إعتبار ماكان‬


Disusun oleh :

AHMAD GHANI : 200101020684


MUHAMMAD NAJIB MUJADDID : 200101020444

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

BANJARMASIN

2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan
rahmat serta nikmatnya berupa iman dan kesehatan, sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “‫”المجاز المرسل و عالقته إعتبار ماكان‬.

Tidak lupa shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW. Semoga syafa’at-nya kelak mengalir kepada kita
semua. Aamiin.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak


Prof. Dr. H. Ahmad Fahmy Arief, MA. Selaku dosen mata kuliah Ilm Al-
Bayan yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang


khususnya bagi para pembaca, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat tulisan maupun penyampaian yang kurang berkenan.

Banjarmasin,23 April 2023

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Majaz Mursal...............................................................................................2
B. I’tibar Ma Kana............................................................................................3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu balaghah merupakan sebuah ilmu yang mengolah tentang keindahan kata yang
mendatangkan makna yang indah dan jelas, dengan ungkapan yang benar dan fashih sehingga
memberi kesan yang mendalam didalam hati pendengar serta sesuai dengan situasi dan
kondisi orang-orang yang diajak bicara.
Salah satu cabang dari ilmu balaghah adalah ilmu bayan yang mana telah dibahaspada
materi sebelumnya, yakni tentang tasybih, yaitu ungkapan yang di dalamnya terdapat
pengertian penyerupaan atau perserikatan antara dua perkara.
Selain tasybih termasuk dalam pembahasan ilmu bayan yaitu juga meliputi tentang majaz,
dalam hal ini majaz yang merupakan ungkapan yang menggunakan makna yang bukan
sebenarnya yang terdapat hubungan diantara makna haqiqi dan makna majazi juga dibagi
menjadi dua yaitu majaz mursal dan majaz aqly.
Adapun mengenai penjelasan lebih lanjut tentang  majaz mursal, dalam makalah ini akan
dibahas tentang majaz mursal dan I’tibar Ma Kana.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud Majaz Mursal?


2) Bagaimana contoh pada I’tibar Ma Kana

C. Tujuan

1) Menjelaskan pengertian Majaz Mursal


2) MemaparkanMenyebutkan contoh-contoh dalam I’tibar Ma Kana

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Majaz Mursal
Kata “majaz” diambil dari fi’il madhi ‫ز جا‬, artinya melewati. Para ulama
menamakan suatu lafaz yang dipindahkan dari makana yang asalnya dengan
perkataan majaz karena mereka melewatkan lafaz tersebut dari makna aslinya.
Sedangkan arti majaz dalam istilah ilmu balaghah ialah1:

“Majaz ialah lafaz yang digunakan pada selain arti yang ditetapkan karena
adanya persesuaian serta qarinah (pertanda) yang mencegah untuk menghendaki
makna aslinya”

Kalau kita mengatakan “saya melihat singa di hutan”, maka makna singa pada
kalimat tersebut adalah jelas, yaitu binatang pemangsa paling buas. Tetapi kalau
kita mengucapkan “saya melihat singa di madrasah”, maka makna singa tidak
mungkin pemangsa yang paling buas, karena ada qarinah (pertanda) yaitu di
madrasah. Sedangkan singa lazimnya berada di hutan dan mustahil ia berada di
madrasah. Karena itu pasti kata “singa” pada kalimat tersebut dimaknai seorang
manusia. Lalu apakah hubungannya manusia dengan singa? Sifat yang paling
menonjol dari singa adalah berani. Jadi, “singa” dalam kalimat tersebut diartikan
seorang manusia yang memiliki sifat pemberani seperti singa. Kata “singa”
tersebut adalah majaz dalam kategori isti’arah.

Majaz Mursal ialah :

“Majaz Mursal ialah kata yang disengaja digunakan untuk menunjukkan selain
arti aslinya karena melihat persesuaian yang bukan penyerupaan serta adanya
pertanda yang menunjukkan untuk tidak menghendaki makna aslinya”.

1
Muhammad Syamsudin Noor, “Majaz Mursal Dalam Surah Al-Baqarah”, Jurnal Al-Maqayis, Vol. 6 No.1
(2019), h. 23

2
Majaz ini dinamakan Mursal karena lafaz ‫ إرسال‬artinya menurut bahasa adalah
‫ إطالق‬yang berarti terlepas. isti’arah terikat karena adanya dakwaan penyatuan
makna musyabbah bih. Sedangkan majaz mursal terlepas dari ikatan tersebut.

Dikatakan pula bahwasanya majaz ini dinamakan mursal karena terlepasnya


dari ikatan (taqyid) dengan persesuaian khusus, tetapi majaz ini mempunyai
persesuaian-persesuaian yang banyak dibandingkan dengan isti’arah yang hanya
mempunyai satu persesuaian yaitu musyabbah (perserupaan).2

B. I’tibaru Makan atau Sabaq

‫اِ ْعتِبَ ُار َما َكا َن َوِإَر َادةُ َما يَ ُك ْو ُن‬


“Yaitu menyebutkan sesuatu yang lalu atau sudah terjadi dan yang dimaksud
adalah sesuatu yang akan datang”.3

Contohnya dalam firman Allah yang mengisahkan tentang pengembalian harta


anak yatim yang sebelumnya diamanahkan kepada pengasuhnya:

‫َوآَتُوا الْيَتَ َامى َْأم َواهَلُ ْم‬


Artinya: “Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta
mereka.” (QS. an-Nisa’ [4]: 2)

Kata (‫ )ا ْليَتَ??ا َمى‬berarti anak yatim yang dalam masa kanak-kanak sedangkan
yang dimaksud ayat di atas adalah yatim yang sudah memasuki masa baligh.

Qarinahnya adalah seorang anak yatim dipastikan masih berumur kecil


dan belum baligh sehingga ia tidak bisa diserahkan harta benda milik orang
tuanya, karena ia tidak bisa membelanjakannya dengan baik dan benar.

Contoh lainnya seperti :

“ Saya Pergi Ke Hijaz”

Maksudnya ialah ia akan pergi ke wilayah arab, penyebutan


hijaz saat ini sudah tidak digunakan lagi dan sebagiannya sudah
menjadi wilayah arab Saudi.4

2
Ibid., h. 24
3
Hamzah dan Napis Djuaeni, “ MAJAZ, Konsep Dasar dan Klasifikasinya dalam Ilmu Balaghah ” (Lamongan:
Academia Publication, 2021), h.56
4
Maulana Muhammad Asri Yusoff, https://web.facebook.com/MMAYUSOFF/posts/maksud-majaz-mursal-
itibar-ma-kanacikgu-nak-ke-mana-tutentu-kita-biasa-dengar-ay/4921593821245623/?_rdc=1&_rdr diakses 29
April 2023

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Majaz mursal adalah suatu lafaz yang dipergunakan bukan pada makna aslinya
karena adanya alaqah ghair musyabahah (hubungan bukan perumpamaan) disertai
qarinah (alasan/bukti) yang mencegahnya dari makna asli. Majaz mursal berbeda dengan
kinayah karena pada kalimat yang berbentuk kinayah tidak harus ada qarinah yang
mencegah suatu lafaz dari makna aslinya. Dinamakan “mursal” karena ia tidak dibatasi
oleh pemaknaan tertentu.

I‘tibar Ma Kana atau Sabaq menyebutkan sesuatu yang lalu atau sudah terjadi dan
yang dimaksud adalah sesuatu yang akan datang.

4
DAFTAR PUSTAKA

Yusoff, Maulana Muhammad Asri. https://web.facebook.com/MMAYUSOFF/posts/maksud-


majaz-mursal-itibar-ma-kanacikgu-nak-ke-mana-tutentu-kita-biasa-dengar-ay/
4921593821245623/?_rdc=1&_rdr diakses 29 April 2023

Noor, Muhammad Syamsudin. (2019). Majaz Mursal Dalam Surah Al-Baqarah. Jurnal Al-
Maqayis, Vol. 6 No.1.UIN Antasari.

Hamzah, & Djuaeni,N. (2021). MAJAZ, Konsep Dasar dan Klasifikasinya dalam Ilmu
Balaghah.

Anda mungkin juga menyukai