Anda di halaman 1dari 3

Nama Yohana Theofani Sinaga

Nim:D2401221145

“Implementasi Bicara Baik dalam Ruang Digital di Indonesia”

1.1 Ringkasan Topik Kuliah Umum


Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tingkat penetrasi internet yang
tinggi, menghadapi tantangan dalam menjaga tingkat ketidak-sopanan yang
tinggi dan menjadi peringkat satu dalam kasus cyberbullying di dunia. Fenomena
ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila yang selaras dengan prinsip-prinsip demokrasi dalam berinteraksi di
ruang digital.
Tingkat Ketidak-sopanan dan Cyberbullying di Indonesia.Indonesia telah
menjadi sorotan internasional karena tingkat ketidak-sopanan yang tinggi di
dunia digital. Banyak netizen Indonesia terlibat dalam tindakan yang tidak
sopan, termasuk penggunaan bahasa kasar, penghinaan, dan penyebaran
konten yang merugikan orang lain. Selain itu, Indonesia juga memiliki peringkat
tertinggi dalam kasus cyberbullying, yang melibatkan pelecehan, penghinaan,
dan ancaman yang dilakukan melalui media sosial dan platform digital.
Fenomena ini tidak hanya merugikan individu yang menjadi korban, tetapi juga
merusak integritas dan moralitas masyarakat secara keseluruhan.
Pentingnya bicara baik di ruang digital,bicara baik di ruang digital memiliki
peran penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, inklusif, dan harmonis
di dunia maya. Ketika kita berbicara baik, kita menunjukkan rasa saling
menghormati dan peduli terhadap perasaan orang lain. Bicara baik juga
mencerminkan implementasi nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong,
menghormati perbedaan, dan menciptakan persatuan dalam keragaman. Selain
itu, bicara baik dapat memperkuat prinsip demokrasi dengan mendorong
partisipasi aktif, dialog konstruktif, dan pemikiran kritis di ruang digital.
1.2 Refleksi Diri
"Bicara Baik di Ruang Digital" mengajak kita untuk melakukan refleksi diri
yang mendalam tentang bagaimana kita berinteraksi dan berkomunikasi di
dunia digital. Dalam tema yang membahas implementasi nilai Pancasila yang
selaras dengan demokrasi di Indonesia, fakta bahwa Indonesia menduduki
peringkat tertinggi sebagai netizen yang kurang sopan dan memiliki peringkat
satu dalam kasus cyber bullying menjadi sumber pembelajaran yang
penting.Melalui refleksi diri, kita menjadi lebih sadar akan tanggung jawab kita
sebagai individu dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih baik. Pertama-
tama, kita perlu mengakui apakah kita terlibat dalam perilaku tidak sopan di
ruang digital. Apakah kita sering menggunakan bahasa kasar, menghina, atau
merendahkan orang lain dalam komunikasi online? Apakah kita berpartisipasi
dalam penyebaran kebencian dan intimidasi di media sosial? Refleksi diri yang
jujur mengenai perilaku kita akan membantu kita menyadari kekurangan dan
kesalahan kita.
Hasil pembelajaran dari refleksi diri ini adalah menyadari pentingnya
menciptakan budaya komunikasi digital yang sehat dan bermartabat di
Indonesia. Kita belajar bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila tidak hanya
relevan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga di dunia digital. Penting bagi
kita untuk menjadi agen perubahan dengan menghormati, mendukung, dan
membela martabat setiap individu dalam setiap interaksi online kita. Hasil
pembelajaran ini juga menunjukkan bahwa kesadaran akan perilaku baik di
ruang digital tidak hanya penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,
tetapi juga merupakan cermin dari moralitas kita sebagai warga negara yang
demokratis.Melalui refleksi diri yang jujur, kita dapat tumbuh dan berkembang
menjadi individu yang bertanggung jawab dalam ruang digital. Dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap interaksi online kita, kita dapat
membangun demokrasi yang sehat di Indonesia di mana saling menghormati,
mendengarkan, dan memahami perbedaan pendapat menjadi landasan utama
komunik

1.3 Makna dari topik tersebut


Makna dari topik tersebut adalah bahwa Indonesia, meskipun memiliki
potensi sebagai negara demokratis yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,
menghadapi tantangan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam interaksi di
ruang digital. Fakta bahwa Indonesia menempati peringkat tinggi dalam
ketidaksopanan netizen dan kasus cyber bullying menunjukkan bahwa masih
ada kesenjangan antara implementasi nilai-nilai Pancasila dan perilaku online di
masyarakat.Makna dari topik ini mengisyaratkan perlunya pemahaman yang
lebih mendalam dan kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya berbicara baik
dan berinteraksi dengan sopan di ruang digital. Bicara baik di ruang digital
mencakup penggunaan bahasa yang menghormati, menghindari penghinaan
dan pelecehan, serta mendukung dialog yang konstruktif dan inklusif.
Dalam konteks implementasi nilai Pancasila, bicara baik di ruang digital
merupakan manifestasi dari nilai-nilai seperti gotong royong,persatuan, dan
menghormati perbedaan.Selain itu, makna dari topik ini juga mengajak kita
untuk melihat dampak negatif dari perilaku tidak sopan dan cyber bullying.
Kasus-kasus ini dapat merusak hubungan antarindividu, merugikan kesehatan
mental, dan menghambat demokrasi yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk mengubah paradigma dan mengambil tindakan yang bertanggung
jawab untuk menciptakan lingkungan digital yang aman, inklusif, dan
bermartabat.Secara keseluruhan, makna dari topik ini adalah bahwa
implementasi nilai-nilai Pancasila yang selaras dengan demokrasi di Indonesia
harus mencakup perilaku dan komunikasi yang baik di ruang digital. Melalui
kesadaran, pendidikan, dan tindakan yang bertanggung jawab, kita dapat
mengatasi tantangan tersebut dan menciptakan lingkungan digital yang lebih
harmonis, inklusif, dan bermartabat

Anda mungkin juga menyukai