Anda di halaman 1dari 1

Malam ini, Aku tidak pernah merasa seyakin ini dengan keputusan yang kubuat.

Ketika kau
memintakuu untuk menikah denganku dua tahun lalu, aku tahu bahwa kau adalah perempuan yang
tepat untukku. Setiap bulan, hari, dan waktu menjelang pernikahan kita adalah masa-masa yang
indah. Tanpa kamu ketahui, keberadaanmu di dekatku, selalu membuatku jatuh cinta lagi, lagi dan
lagi, tak pernah berubah, masih sama seperti saat mata ini memandangmu untuk pertama kali.
Kamu adalah perempuan yang cantik luar dan dalam, dan mungkin aku tak perlu mengatakan
tentang ini lagi padamu.
Aku pikir, sangat normal untuk banyak pria mengalami rasa gugup sebelum menikah. Aku rasa ini
bisa dimengerti, karena sebenarnya pernikahan adalah sebuah komitmen yang mengubah hidup
seseorang. Selagi aku menulis surat ini, dibanding merasa takut tentang tantangan masa depan atau
apa yang akan terjadi tanpamu, aku duduk di sini berpikir tentang irama hidup kita nantinya.
Jika aku bisa hidup 100 tahun, maka dengan jujur aku tak akan mengubah pikiranku tentangmu saat
ini. Kamu benar-benar hal terindah dan terhebat yang pernah terjadi dalam hidupku, sejak dari awal
kita bertemu sampai perasaanku saat ini. Perasaan yang diperkenalkan kepada kita saat masih jadi
anak baru di sekolah, perasaan yang kita pertahankan sampai kuliah dan dewasa. Perasaan yang
selalu kita jaga dalam sehat atau sakit. Semua perasaan ini adalah cinta.
Jadi kuharap kamu bisa mempertimbangkan untuk berkata, "aku bersedia" di altar nanti. Ini adalah
sebuah janji yang indah dalam kegembiraan, kesedihan, sakit, dan sehat. Ini adalah sebuah janji
untuk mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku.

Anda mungkin juga menyukai