Anda di halaman 1dari 2

Mengenalmu adalah sebuah ketidak sengajaan ku.

Dari awal memang bukan


maksudku untuk menganalmu lebih dekat. Itu mengapa aku menjauhimu seminggu
setelah kita mengenal. Dari awal aku mengetahui kamu lelaki yang mempunyai
maksut baik kepadaku. Aku tau itu. Makanya kenapa aku memilih untuk pergi waktu
itu karena aku tau bahwa aku mustahil memilikimu selamanya, kalau sesaat
mungkin. Pada akhirnya benar, aku memilikimu hanya sesaat. Tuhan adil, orang
baik akan mendapatkan yang terbaik, kamu baik dan aku tidak. Tuhan sangat adil
tidak mempersatukanmu dengan ku, karna memang tak pantas aku mendapatkan
hati yang terbaik yang ada di dalam dirimu. Hatiku selalu meimnta untuk terus
bersama mu, tetapi skenario tuhan tidak berpihak kepadaku, melainkan
memutuskan kita berpisah dengan keadaan yang sangat menyakitkan untukmu dan
jelas untukku. Aku bisa merasakan sakit yang mendalam saat itu kamu yang
rasakan. Karna aku juga sama mengalaminya disini. Sangat berat kamu percaya
bahwa kita akan mengalami keadaan yang seperti ini, seandainya kamu tahu kalau
aku sudah berlatih untuk keadaan dimana aku harus rela kehilangan kamu. Karna
dari mulai semenjak kalimat pertama yang kamu ucapkan kepadaku aku sudah tahu
ini pasti berakhir. Aku memang jahat, aku akuin itu. Aku sudah membuatmu terlalu
sakit karena ulahku.
Tidak perlu kamu tahu, aku sedang mengalami karma saat ini. Aku terima jika lelaki
lain menyakitiku seperti aku menyakitimu. Tapi karma ini tidak begitu, karma ini
lebih sakit dari pada itu. Karma ini adalah kerinduanku terhadap kamu. Jujur aku
tidak kuat akan karma ini. Sangat menyakitkan merindukanmu. Aku rapuh, aku sakit
menjalani karma ini. Ini bukan yang aku harapkan, aku belum berlatih untuk
merindukanmu seperti ini. Mungkin rinduku dulu kepadamu tidak sesakit ini karena
dengan pesan yang kamu kirimkan kepadaku itu sudah cukup mengobatkan rasa
rinduku. Tapi sekarang obat itu sudah tidak ada karena ulahku.
Ini fase tersulit selama hidupku, fase dimana aku tidak bisa melupakanmu. Segala
macam cara sudah kulakukan untuk itu. Ketika aku merasa sudah melupakanmu,
seketika tuhan melewatkan namamu di setiap apa yang ku lihat, apa yang ku
dengar. Tidak, sedikitpun aku tidak ingin kembali pada masa dimana kita bahagia
bersama. Yang aku ingini sekarang adalah mendapatkan seorang pria yang bisa
membuatku melupakanmu. Itu saja. Aku sama sekali tidak ingin mendapatkan
hatimu lagi, walaupun yang kurasa Cuma kamu laki laki yang sangat sangat baik.
Mungkin aku tidak akan mendapatkan yang sebaik kamu lagi. Kamu mungkin
malaikat yang dikirim tuhan dan dititipkan kepadaku kemarin hanya untuk sebentar
saja dan kemudian titipan itu diambil lagi olehnya dan diberikan kepada yang
terbaik yang memang pantas untuk memilikinya.
Sudahla, cukup sudah aku menyesali semuanya.
Sekarang aku Cuma bisa mengingat apa yang dulu membuat kita bahagia. Aku mau
menceritakan ulang kisah kita. Cuma itu yang bisa ku perbuat.
Aku ingat itu adalah akhir bulan Desember. Bulan dimana aku libur dari segala
macam kegiatan. Tidur sesukaku dan bangun juga begitu. Ketika itu tengah malam
seperti biasa aku belum tidur sekitar jam satu malam. Aku melihat handphone dan
scrolldown chat siapa saja yang masuk. Ntah kenapa ketika aku menumakan chat

kamu spontan aku langsung membukanya. chat itu sudah 2 hari belum ku baca,
berisi kalimat assalamualaikum, saya yusmar dari jakarta, salam kenal di awal.
Ketika aku membaca kalimat itu, kamu adalah orang pertama seumur hidup aku
yang mau kenalan dengan ucapan yang sangat sangat sopan menurut aku. Mungkin
kebanyakan laki laki yang coba dekatin aku langsung spontan ngechat hai boleh
kenalan gak? Anak mana? basi banget. Memang di chat pertama yang kamu kirim
ngga ada satu kalimatpun dari kamu yang mencoba ingin tahu aku lebih banyak
kaya apa yang kebanyakan laki laki lakuin saat pengen kenalan sama cewe. Oke
lanjut, tengah malam itu juga aku bales chat kamu iya salam kenal juga, aku nabila
dari medan. Ya, aku memakai nama samaran waktu itu agar identitasku tidak bisa
dilacak oleh siapapun. 30 menit kemudian ada chat yang masuk. Dan aku kaget
banget chat itu dari yusmar. Gila anak ini belum tidur jam segini. Seinget aku dia
bilang kaya gini hai nabila, kalo tidak keberatan aku pengen kenal sama kamu, aku
tidak bermaksud apa apa sedikitpun.

Anda mungkin juga menyukai