Anda di halaman 1dari 35

MATA KULIAH : FILSAFAT KOMUNIKASI

FILSAFAT - MUSTIAWAN, M.I.KOM -

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
?
apakah itu

filsafat
EPISTEMOLOGIS
FILSAFAT :
apa itu filsafat… ?
PHILOS SOPHIA
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani
yaitu philosophia yang berarti cinta pengetahuan.
Philosophia terdiri dari dua kata yaitu philos dan sophia/sphoien.
Philos berarti cinta, senang, suka, pencarian. Sedangkan sophia berarti
kebenaran, pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan.

Sehingga pengertian etimologis dari istilah filsafat berarti cinta


kebijaksanaan atau love of wisdom dalam arti yang sedalam-dalamnya.

Orang yang mencari kebenaran atau kebijaksanaan adalah filusuf


Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM
TERMINOLOGI
FILSAFAT :
Pengertian terminologis merupakan uraian yang
menjelaskan berdasarkan batasan-batasan definisi yang
disusun oleh sejumlah filsuf dan ahli filsafat.
Pengertian terminologis tentang filsafat berupaya untuk :
 upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik
dan lengkap tentang seluruh realitas;
 upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar secara
nyata;
 upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengeta-
huannya: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya;
 penyelidikan kritis atas pengandaian-peng- andaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang ilmu
pengetahuan;
 disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu kita melihat apa
yang kita katakan dan untuk mengatakan apa yang yang kita
lihat.
Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yg meliputi kebenaran yg
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
FILSAFAT
etika, ekonomi, politik, dan estetika.

Johann Gotlich Fickte MENURUT


Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu
umum, yg jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu
bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh
bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh
AHLI
Al Farabi
kenyataan.

Harold H. Titus Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan )


Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap tentang alam maujud bagaimana
kehidupan dan alam yg biasanya diterima secara tidak kritis. hakikat yg sebenarnya.
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yg dijunjung tinggi.
Plato
Bertrand Russel Filsafat adalah pengetahuan yg berminat
mencapai pengetahuan kebenaran yg
Filsafat adalah sesuatu yg berada di tengah-tengah antara asli.

Fichte
teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan
pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yg
pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak
Filsafat merupakan ilmu yang umum,
bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik
yang menjadi dasar segala ilmu.
perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas
wahyu.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


Mengapa

?
berfilsafat
Terdapat tiga hal yang
MENGAPA mendorong manusia untuk
berfilsafat antara lain didorong

BERFILSAFAT ? oleh rasa keheranan, kesangsian,


kesadaran akan keterbatasan.

Pertama, Keheranan. Sejumlah Filsuf menunjukkan rasa heran misalnya: (i).


Plato yang menyatakan "maka kita melakukan pengamatan pada bintang-bintang,
matahari dan langit"; (ii). Immanuel Kant (1742-1804) yang pada batu nisan di
kuburannya tertulis "coelum stellatum supra me lex moralis inkra me", kedua gejala yang
paling mengherankan menurut Kant adalah "Langit berbintang- bintang di atasnya."
dan "hukum moral dalam hatinya―

Kedua, kesangsian. Filsuf-filsuf lain seperti Augustinus (354-430) danDescartes


(1596-1650) menunjukkan kesangsian sebagai sumber utama pemikiran. Sikap ini
disebut sikap Skeptis (penyelidikan) berguna untuk suatu titik pangkal yang
berfungsi sebagai dasar untuk semua ilmu pengetahuan lebih lanjut.

Ketiga, kesadaran akan keterbatasan. Filsuf-Filsuf lain lagi mengatakan


bahwa manusia mulai berfilsafat kalau ia menyadari betapa kecil dan lemah ia,
dibandingkan dengan alam semesta sekelilingnya.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
apakah itu

Dunia
Berfilsafat tentang dunia
filusuf pertama
THALES ―Dunia Berasal dari air‖

ANAXIMANDRES ―Kehidupan ini dari air‖

HERACLISTUS ―Dunia tercipta dari api‖

―Dunia tercipta dari satuan


PARMENIDES terkecil‖
―Dunia tercipta oleh
DEMOCRITOS karena atom‖

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
cabang

filsafat
CABANG FILSAFAT
Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang bersangkut paut dengan teori pengetahuan. Istilah
epistemologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata, yaitu episteme (pengetahuan)dan
logos (kata, pikiran, pendapat, percakapan, atau ilmu). Jadi, Epistemologi berarti kata,
pikiran, percakapan tentang ilmu pengetahuan.

Metafisika berasal dari bahasa Yunani meta physhika (sesudah fisika). Kata metafisika ini juga memiliki
berbagai arti. Metafisika dapat berarti upaya untuk mengkarakteris- tikkan eksistensi atau realita sebagai
suatu keseluruhan. Namun secara umum metafisika adalah suatu pembahasan filsafat yang komprehensif
mengenai seluruh realitas atau tentang segala sesuatu yang ada.

Logika. Secara etimologi, logika adalah suatu pertimbangan


akal atau pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut juga logike episteme
atau logica scientica yang berarti ilmu logika, namun sekarang hanya disebut logika saja.

Etika. Etika sering kali disebut sebagai filsafat moral. Istilah etika
berasal dari dua kata dalam bahasa
Yunani — ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti
susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang
baik.

Estetika adalah cabang filsafat yang membahas tentang seni dan keindahan. Istilah estetika berasal
Yunani- aisthesis, yang berarti pencerapan indrawi, pemahaman intelektual, atau pengamatan
spiritual. Adapun istilah art (seni) berasal dari bahasa
Latin ars, yang berarti seni, keterampilan, ilmu, dan kecakapan

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
objek

filsafat
OBJEK FILSAFAT
Seperti halnya pengetahuan, maka filsafat pun dapat ditentukan
ruang lingkupnya yang dipilahkan dalam dua objek yaitu, objek
material (lapangan) dan objek formalnya (sudut pandangnya).

Objek material filsafat ialah segala sesuatu yang dipermasalahkan


oleh filsafat.

objek formal filsafat, adalah bersifat non- fragmentaris, karena


filsafat mencari pengertian realita secara luas dan mendalam.
Sebagai konsekuensi pemikiran ini, maka seluruh pengalaman
manusia antara lain: etika, estetika, teknik, ekonomi, sosial,
budaya, religius dan lain-lain. Dalam hal ini pemikiran filsafat
menuntut bahwa seorang ahli filsafat adalah seorang pribadi
yang berkembang secara harmonis dan memiliki pengalaman
secara authentik yang diperoleh dari dunia realita.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
karakteristik

filsafat
KARAKTERISTIK
FILSAFAT
Berfilsafat berarti melakukan suatu pemikiran bebas dan
sebebas-bebasnya sebagai lawan dari otoriterisme, ke- percayaan,
agama ideologi, dan pemikiran yang tertutup. Ilmu pengetahuan
membutuhkan kebebasan berpikir yang sangat luas baik dalam kelas
maupun di luar kelas, dalam rangka mencari hakikat
pengetahuan dan kebenaran. Kebebasan akademis harus
menjadi kebebasan berpikir yang luas.

Pendidikan dan proses pembelajaran dalam lembaga pendidikan di


Indonesia belum menjamin dan memberikan kesempatan adanya
kebebasan berpikir kepada peserta didik atau mahasiswa.
Dengan filsafat, kita memiliki peluang (probability) untuk
mengembangkan kebebasan berpikir yang seluas-luasnya.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
ciri - ciri

filsafat
CIRI-CIRI
BERFILSAFAT
Deskriptif, yaitu suatu uraian yang terperinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa
sesuatu berbuat begitu.

Kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil filsafat), dan tidak
menerima begitu saja apa yang terlihat sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan
masyarakat.

Analisis, yaitu mengulas dan mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu,
termasuk konsep-konsep dasar yang dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan
manusia.

Evaluatif, yaitu dikatakan juga normatif, maksudnya upaya sungguhsungguh untuk


menilai dan menyikapi segala persoalan yang dihadapi manusia. Penilaian itu bisa
bersifat pemastian kebenaran, kelayakan dan kebaikan.

Spekulatif, yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan
dan pengandaian dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan
pengamatan lahiriah.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
sifat - sifat

filsafat
BERSIFAT KONSEPTUAL: perenungan
kefilsafatan berupaya untuk menyusun
suatu bagan konsepsional, yang
merupakan hasil generalisasi dan
FILSAFAT
abstrasksi dari pengalaman tentang hal-
hal serta proses-proses satu demi satu. BERSIFAT
BERSIFAT KOHEREN:
perenungan kefilsafatan berupaya untuk
menyusun suatu bagan koheren yang BERSIFAT KOMPERHENSIF:
konsepsional, yang dimaksud dengan perenungan kefilsafatan berupaya untuk
istilah koheren adalah runtut atau menyusun suatu bagan yang
konsisten komperhensif atau menyeluruh. Dalam hal
ini filsafat berusaha untuk menjelaskan
BERSIFAT RASIONAL : tentang dunia dan seluruhnya, termasuk
perenungan kefilsafatan berupaya untuk dirinya sendiri dengan mencari kebenaran
menyusun suatu bagan konsepsional yang tentang segala sesuatu dan harus
rasional yang artinya adalah secara logis dinyatakan dalam bentuk yang paling
berhubungan satu dengan yang lainnya . umum.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
kegunaan

filsafat
Dengan belajar filsafat semakin menjadikan
KEGUNAAN orang mampu untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan mendasar manusia yang tidak
terletak dalam wewenang metode-metode
FILSAFAT ? ilmu khusus.

Kegunaan filsafat dapat dibagi dua, yakni kegunaan secara umum dan
secara khusus.
Kegunaan secara umum dimaksudkan manfaat yang dapat diambil oleh
orang yang belajar filsafat dengan mendalam sehingga mampu
memecahkan masalah-masalah secara kritis tentang segala sesuatu.

Kegunaan secara khusus dimaksudkan untuk memecahkan suatu objek di


Indonesia. Jadi, khusus diartikan terikat oleh ruang dan waktu, umum
dimaksudkan tidak terikat oleh ruang dan waktu.

Jadi, filsafat membantu manusia mendalami pertanyaan asasi


manusia tentang makna realitas dan ruang lingkupnya.
Kemampuan itu dipelajari melalui dua jalur, yaitu secara
sistematik dan secara historis.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
manfaat

filsafat
MANFAAT FILSAFAT
BAGI MANUSIA
Dengan adanya filsafat, manusia dimungkinkan dapat melihat
kebenaran tentang sesuatu di antara kebenaran yang
lain. Hal ini membuat manusia mencoba mengambil pilihan, di
antara alternatif yang ada saat itu, sehingga manusia
mampu menghadapi masalah- masalah yang ada dan
belajar untuk menjadi bijaksana.

Di samping itu filsafat memberikan petunjuk dengan metode


pemikiran reflektif agar kita dapat menyerasikan antara
logika, rasa, rasio, pengalaman dan agama untuk
pemenuhan kebutuhan hidup yang sejahtera.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
TIGA PILAR

filsafat
Ontologi berasal dari bahasa Yunani, dari
kata onto yang berarti ada dan logosyang berarti ilmu.
Maka, Ontologi diartikan sebagai ilmu yang membahas
mengenai keberadaan. Ontologi sendiri adalah
cabang dari ilmu filsafat tentang sifat (wujud)
atau fenomena yang ingin diketahui manusia.
Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa ontologi
filsafat membahas tentang hakikat filsafat dan struktur
filsafat. Struktur filsafat adalah cabang-cabang filsafat
serta teori yang ada di dalam setiap cabang tersebut.
epistemologi

aksiologi
Epistemologi berasal dari kata epistemologi yaitu sebuah
ontologi

pengetahuan dan juga logos yang bermakna


ilmu, sehingga secara secara etimologi, epistemologi
dapat diartikan sebagai sebuah teori tentang
ilmu pengetahuan atau theory of knowledge.

Aksiologi juga berasal dari bahasa Yunani, dari


kata axios yang berarti nilai dan logos yang berarti ilmu.
Maka, dari penggabungan dua kata ini, aksiologi
berarti ilmu tentang nilai. Dengan aksiologi, kita
mempelajari tentang apa guna dari ilmu
pengetahuan yang didapatkan atau nilai-nilai
3 PILAR FILSAFAT yang kita peroleh dari sebuah ilmu
pengetahuan, seperti misalnya nilai-nilai yang
terkandung dalam sumpah pemuda. Ada tiga bagian
yang menyusun aksiologi, yaitu moral conduct,
aesthethic expression, dan socio-political.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


ontologi Epistemologi Aksiologi
Fenomena yang ingin Cara mendapatkan Nilai-nilai kebijaksanaan
dipikirkan dan dicari kebenaran yang dipikirkan yang didapat dalam
kebenarannya proses berfikir
Bagaimana mengupas Pisau khusus potong buah Agar memudahkan
mangga agar bisa indah mengupas kulitnya, lebih
seperti itu ? rapi dan tertata

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


filsafat
komunikasi ?
filsafat
Sudah sejak lama filsafat menaruh perhatian pada
komunikasi (Rakhmat, 1994:8). Setidaknya, sejak kelompok
Sophist yang menjual retorika pada orang-orang Yunani.
Aristoteles, misalnya, pernah menulis tiga jilid buku yang
berjudul De Arte Rhetorica, yang oleh para komunikolog

komunikasi disebut- sebut sebagai buku pertama tentang retorika yang


paling sistematis dan paling lengkap. Namun, filsafat tidak
melihat komunikasi sebagai alat untuk memperkokoh tujuan
kelompok, seperti halnya pandangan sosiologi.

filsafat komunikasi adalah ―suatu disiplin yang menalaah


pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis,
sistematis, analitis, kritis, dan holistis, teori dan proses
komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut
bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya,
tekniknya, dan metodenya‖ (Effendy, 1993:321).

Filsafat mempersoalkan apakah hakikat manusia komunikan,


dan bagaimana ia menggunakan komunikasi untuk
berhubungan dengan realitas lain di alam semesta ini;
apakah kemampuan berkomunikasi ditentukan oleh sifat-
sifat jiwa manusia atau oleh pengalaman; bagaimana
proses komunikasi berlangsung sejak kognisi ke afeksi sampai
perilaku; apakah medium komunikasi merupakan faktor
sentral dalam proses penilaian manusia; dsb. Filsafat melihat
posisi komunikasi dalam hubungan timbal balik antara
manusia dan alam semesta. Kaum fenomenologi, misalnya,
melihat pesan sebagai objek kesadaran yang dinamis. Pesan
ditelaah dengan menghubungkannya pada kondisi-kondisi
empiris yang menjadi konteks pesan tersebut.

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


Isu filsafat
komunikasi ?
PILAR FILSAFAT
ILMU KOMUNIKASI Ontologi adalah cabang filsafat yang berhubungan
dengan alam, atau dalam pengertian yang lebih sempit,
alam benda-benda yang biasanya ingin kita ketahui.
Sebenarnya, epistemologi dan ontologi bergandengan
tangan karena konsepsi kita tentang pengetahuan
tergantung pada bagian pikiran kita tentang alam yang
dapat diketahui. Dalam ilmu-ilmu sosial, ontologi
berhubungan, sebagian besar, dengan alam eksistensi
manusia, dan dalam komunikasi mereka berpusat pada
alam interaksi sosial manusia. Isu-isu ontologis penting
karena cara seorang penyusun teori
epistemologi

mengonseptualisasikan komunikasi tergantung, sebagian


aksiologi

besar, pada cara mengukur bagaimana komunikator


ontologi

dipandang. Seluruh teori komunikasi dimulai dengan


asumsi tentang makhluk, dan isu-isu pada area ini
merefleksikan ketidaksepakatan mengenai alam
pengalaman manusia. Isu-isu ontologis itu adalah:

(1) Sampai sejauh mana manusia membuat pilihan- pilihan


nyata?
(2) Sampai sejauh mana manusia memahami ihwal
keadaan versus sifat?
(3) Sampai sejauh mana pengalaman manusia individual
ver- sus sosial? dan
Sekurangnya terdapat tiga isu filosofis
(4) Sampai sejauh mana komunikasi dikontekstualisasikan?
dalam studi komunikasi, yakni isu-isu yang
berkenaan dengan epistemologi (issues of
epistemology), isu- isu ontologi (issues of
ontology), dan isu-isu aksio- logi (issues of
axiology)(Littlejohn, 2002: 26-30).

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


PILAR FILSAFAT Epistemologi adalah cabang filsafat yang
ILMU KOMUNIKASI mempelajari pengetahuan, atau bagaimana orang
mengetahui apa yang mereka akui mengetahuinya.
Setiap diskusi yang baik pada penelitian dan teori, sudah
tentu akan kembali ke isu epistemologinya. Karena
berbagai disiplin terlibat dalam studi komunikasi dan
perbedaan hasil pemikiran mengenai penelitian dan teori,
maka isu-isu epistemologi terlalu penting untuk diabaikan
begitu saja dalam filsafat komunikasi. Dalam kaitan ini,
banyak isu dasar dapat diekspresikan melalui pertanyaan-
pertanyaan seperti:
(1) Sampai sejauh mana pengetahuan dapat eksis
sebelum pengalaman?
epistemologi

(2) Sampai sejauh mana pengetahuan dapat dipastikan?


aksiologi

(3) Dengan proses apa pengetahuan muncul?


ontologi

(4) Apakah pengetahuan paling baik dipahami secara


parsial (sebagian- sebagian) atau secara keseluruhan?
dan
(5) Sejauh mana pengetahuan dapat dinyatakan secara

Aksiologis adalah cabang filsafat yang berkenaan


dengan nilai-nilai. Bagi pakar komunikasi, tiga isu aksiologis
berikut ini harus pula dianggap sebagai isu-isu penting,
yakni:
(1) Dapatkah teori bebas nilai?
Sekurangnya terdapat tiga isu filosofis (2) Sampai sejauh mana praktik penelitian mempengaruhi
dalam studi komunikasi, yakni isu-isu yang proses yang dipelajari? dan
berkenaan dengan epistemologi (issues of (3) Sampai sejauh mana ilmu pengetahuan harus
epistemology), isu- isu ontologi (issues of berupaya mencapai perubahan sosial?
ontology), dan isu-isu aksio- logi (issues of
axiology)(Littlejohn, 2002: 26-30).

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


?
Cara berfikir

Filsafat
Komunikasi
ontologi Epistemologi Aksiologi
Fenomena yang ingin Cara mendapatkan Nilai-nilai kebijaksanaan
dipikirkan dan dicari kebenaran yang dipikirkan yang didapat dalam
kebenarannya proses berfikir
Mengapa wanita selalu di semiotik Nilai kebudayaan
gambar dengan fulgar

Copyright © 2021 – FILSAFAT KOMUNIKASI- BY MUSTIAWAN, M.I.KOM


― Berpikirlah menurut diri Anda sendiri
dan biarkan orang lain berpikir menurut diri
mereka ― – Voltaire -

terimkasih

Anda mungkin juga menyukai