Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rakatini Ningsih

NIM : 02011182227060 ( B ) Indralaya

Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia

1. - Kepala mengeluarkan apa?Bentuknya apa?dan berikan conthnya

- Ketua mengeluarkan apa?Bentuknya apa? Dan berikan contohnya

 Artinya kepala itu lebih mendasarkan hierarki atau kedudukan artinya kalau
ada kepala pasti juga ada bawahan atau struktur yang dibuat serta ketua itu
tidak memiliki hierarki dan ketua itu sama rata contohnya mk, dan lainya
 Dan ketua juga dipilih oleh beberapa anggota jikakalu kebijakan kepala dan
ketua itu berbeda kalau kepala itu memberikan perintah mutlak kepada
bawahannya dan jikalau ketua itu dapat mengeluarkan perintah
namun tidak mutlak
- Namun banyak perbedaan antara keduanya, dan tetapi salah satu hal yang
pasti itu ialah ‘’ perintah kepala lebih mutlak sedangkan ketua tidak
mutlak Contohnya :
- Bedanya pada dengan Ketua Pengadilan, walau Pak Ketua teriak-teriak
"Nanti kamu harus mutus A!" tetapi Hakimnya tidak patuh ya tidak apa-
apa. Karena Ketua Pengadilan tidak bisa memberi perintah yang mutlak
- Namun jika terjadi di perusahaan swasta kata frasa Kepala misalnya,
Kepala Cabang. Karena jika pakai kata frasa Ketua, untuk bisnis yang ada
namun bangkrut. Ya bagaimana perusahaan tidak bangkrut, sedangkan
setiap pegawainya sulit untuk diperintah. Karena kekuasaan Ketua tidak
mutlak jadi masih bisa dibantah oleh bawahan.

2. Cari apa yang dimaksud dengan pidana seumur hidup! Sebutkan dasar hukumnya
dan berikan satu conyoh kasus atau keputusannya

 pidana penjara seumur hidup yang dipakai dalam Pasal 12 ayat (1) Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (selanjutnya disebut sebagai KUHP)
sering menimbulkan pertanyaan di dalam masyarakat. Hal yang menjadi
pertanyaan masyarakat adalah mengenai jangka waktu pidana penjara
seumur hidup itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa jangka waktu
pidana penjara seumur hidup adalah selama umur terpidana waktu di vonis
dan ada juga yang mengatakan bahwa jangka waktu pidana penjara
seumur hidup adalah selama masa hidup terpidana sampai dengan waktu
terpidana meninggal.

 Dan untuk menjawab jangka waktu pidana penjara seumur hidup perlu
diketahui terlebih dahulu isi Pasal 12 KUHP yang menyebutkan:

 “(1) Pidana penjara adalah seumur hidup atau selama waktu tertentu
 (2) Pidana penjara selama waktu tertentu paling pendek adalah satu hari
dan paling lama lima belas tahun berturut-turut.
 (3) Pidana penjara selama waktu tertentu boleh dijatuhkan untuk dua
puluh tahun berturut-turut dalam hal kejahatan yang pidananya Hakim
boleh memilih antara pidana mati, pidana seumur hidup dan pidana
penjara selama waktu tertentu atau antara pidana penjara selama waktu
tertentu; begitu juga dalam hal batas lima belas tahun dapat dilampaui
karena perbarengan (concursus), pengulangan (resifive) atau karena yang
ditentukan dalam pasal 52 dan 52a Undang-Undang Nomor 73 Tahun
1958 tentang Menyatakan Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah RI Dan
Mengubah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (L.N. 1958 No.127)

 (4) Pidana penjara selama waktu tertentu sekali-kali tidak boleh lebih
dari dua puluh tahun.”

 Terlihat jelas bahwa dalam KUHP dikenal (2) dua jenis pidana penjara
yaitu pidana seumur hidup dan pidana penjara selama waktu tertentu.
Sesuai Pasal 12 ayat (4) KUHP menegaskan bahwa pidana penjara selama
waktu tertentu memiliki jangka waktu maksimal dua puluh tahun.

 Contoh berikutnya adalah jika seorang terpidana dipidana saat berumur 18


(delapan belas) tahun, maka yang bersangkutan akan menjalankan pidana
penjara 18 (delapan belas) tahun. Hal ini tentu menimbulkan kerancuan
karena sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat (4) KUHP, hakim boleh
langsung menjatuhkan pidana 18 (delapan belas) tahun tanpa perlu
menjatuhkan pidana penjara seumur hidup. [2] Maka dari itu, jika memang
hakim menjatuhkan pidana penjara seumur hidup, itu berarti bahwa
terpidana akan berada di dalam lembaga pemasyarakatan seumur
hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai