pre-eklamsi, diet
eklamsia, dan emesis)
Ice yolanda puri
Diet pre-eklamsia
1. Overview
Pre-eklamsia adalah sindrom muktisistemik pada kehamilan memasuki
minggu ke20 dengan tanda dan gejala hipertensi
• TD ≥ 140/ 90 mmHg
• Proteinuria = > 300mg/24 jam
Diet pre-eklamsia
• Gangguan keseimbangan cairan seperti kenaikan berat badan yang cepat
(karena edema), timbuk kemerahan, mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati,
oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun
1. Riwayat gizi
- Pola makan = kebiasaan makan sehar-hari, sebelum, selama hamil,
pengetahuan gizi, dan budaya.
- Asupan gizi = energi, protein, lemak, KH, vitamin, mineral, air, dan serat.
- Konsumsi zat bioaktif = kafein, supplement vitamin-mineral/herbal, jamu, dll
- Aktifitas fisik dan keadaan fungsi tubuh
- Kualitas hidup = persepsi ibu hamil tentang Riwayat intervensi gizi.
Pengkajian gizi
2. Pengukuran antropometri.
Jika terdapat kelebihan berat badah berlebih
selama kehamilan yaitu 2.7Kg atau lebih per bulan
(setelah Trimester 1)
Pengkajian gizi
3. Biokomia
- Darah perifer (Hb,leukosit, trombosit)
- Elektrolit darah
- Analisa urine (proteinuria/mikroalbuminuria)
- Analsis ph darah
- Analisis profil mineral darah
- Hasil USG
Pengkajian gizi
4. Keadaan klinis/pemeriksaan fisik
- lemas/fatigue
- Pusing
- Sesak
- Konjungtiva anemis
- Mual, dan muntah
- Anoreksia
- Edema
- TD (≥140/≥90 mmHg)
- Keseimbangan cairan
Pengkajian gizi
5. Riwayat personal
- Usia menikah
- Status gizi pra-hamil (kegemukan/obesitas)
- Ras/suku
- Riwayat penyakit terdahulu seperti hipertensi,gangguan
ginjal, Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya
- Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat social ekonomi (pekerjaan, tempat tinggal, kondisi
geografis, jamianan social-Kesehatan,agama,
psikologis/stress
- Riwayat gaya hidup.
Tujuan diet
1. Kebutuhan energy = sesuai dengan aktivitas dan trisemester (TM). Penambahan energy
untuk TM 2 dan 3 adalah +300kkal dari kebutuhan energi pra-hamil/hari
2. Kebutuhan protein = sesuai selama kehamilan pada TM 2 atau 3,yaitu penambahan
protein 25 gr dari kebutuhan normal pra-hamil/hari.
- Kebutuhan normal pra-hamil = 0.8-1.1 gr/Kg BB normal/hari.
- Pada kondisi pre-eklamsia setelah melahirkan atau post-partum spontan/post-
sectiocaesarea dibutuhkan penambahan protein untuk penyembuhan luka. Kebutuhan
protein nya = 1.3-1.5 gr/Kg/BB/hari
- Jika ada proteinuria, dianjurkan protein bertahap yaitu 0.8-1.0 gr/Kg BB/hari.
- Penambahan protein sesuai hasil pemeriksaan proteinuria kuantitatif per hari
Syarat dan prinsip diet
3. Kebutuhan lemak
- Penambahan kebutuhan lemak 10gr/hari dari kebutuhan normal/hari
- Diutamakan lemak tidak jenuh, contoh = minyak jagung, minyak kelapa sawit, minyak
zaitun, minyak kedelei, dan sumber omega-3 (telur, ikan salmon, ikan sarden, ikan tuna,
dan kacang-kacangan).
5. Zat gizi mirko = kalsium cukup (1500 mg/hr), vitamin D cukup (1500 IU), asam folat cukup,
vitamin C, dan B6. Natrium sesuai AKG, karena belum terbukti diet rendah garam signifikan
mencegah hipertensi pada pre-eklamsia
Syarat dan prinsip diet
- Oliguria atau dalam terapi obat MgSO4, cairan dibatasi (600-1000 Ml/hari atau
sesuai instruksi medis).
- Untuk mencegah retensu cairan lanjut, perhatikan cairan yang keluar melalui
urin, feses (diare), muntah, keringat, dan pernafasan.
7. Serat = 34 gr/hari
8. Bentuk makanan sesuai kondisi pasien.
Contoh kasus
Seorang ibu hamil TM 2, umur 36 tahun, BB= 76 Kg, TB= 155Cm,. Ini merupakan kehamilan
pertama sejak pernikahan selama 8 tahun. Pasien adalah seorang PNS pada salahsatu instansi
pemerintah.
Riwayat pasien
10 hari sebelum masuk RS pasien mengeluh tengkuk terasa berat, jantung berdebar, kepala
pusing dan mata berkunang-kunang.
• Riwayat penyakit keluarga
Orang tua pasien memiliki Riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Keluarga
pasien suka mengkonsumsi makanan yang asin dan digoreng.
Pemeriksaan Labor
▪ TD = 165/90 mmHg
▪ Hb= 9
▪ Kolesterol darah total = 225mg/Dl
▪ Trigliserida = 175mg/dL
Riwayat gizi