Anda di halaman 1dari 3

1. mengapa specimen swab anak harus disimpan pada suhu 4 derajat selsius?

Jawab :

Kondisi penyimpanan sampel sangat penting dalam menjaga integritas DNA. jamur
kemungkinan akan berkembang pada swab anal yang disimpan dalam kondisi lingkungan yang
hangat dan lembab. Pertumbuhan jamur ditemukan dapat menghambat deteksi semen dan
menghasilkan profil DNA parsial.

2. Mengapa pada sistem terintegrasi yang direkomendasikan menggunakan ekstraksi dengan


pendekatan non diferensial berbasis silica?

Pada jurnal ini menjelaskan dalam skema yang diusulkan, pendekatan non-diferensial
diadopsi untuk memaksimalkan pemisahan DNA dengan molekul lainnya. penggunaan metode
ekstraksi menggunakan butiran silika menghasilkan kualitas DNA yang lebih baik dibandingkan
dengan metode organik yang menggunakan fenol, kloroform, dan isoamyl alkohol. Sampel yang
diekstraksi berbasis silika menunjukkan lebih sedikit degradasi dan lebih sedikit inhibitor yang
diekstrak bersama. Sampel ini juga menunjukkan DNA semen lebih besar dari DNA wanita yang
diharapkan berhasil mendeteksi alel pelaku. Selain itu, protokol ini melibatkan lebih sedikit
transfer dan dengan demikian risiko kontaminasi sampel lebih rendah.

3. mengapa dilakukan tes AP bila ditemukan darah pada specimen noda?

Karena darah dalam noda dapat menutupi visibilitas air mani sehingga air mani sulit untuk
dinilai hanya menggunakan inspeksi visual walaupun dengan bantuan sumber cahaya alternatif
sehingga diperlukan pemeriksaan asam fosfatase sebagai pemeriksaan persumtif adanya cairan
mani pada specimen

4. mengapa dilakukan pemeriksaan sumber cahaya alternatif sebelum dilakukan pemeriksaan


tes asam fosfatase maupun tes Sg?

Perlu diketahui bahwa jurnal ini merangkum evaluasi pedoman pemeriksaan pada tiga jurnal
yang dibuat oleh penulis. Rekomendasi ini dibuat dengan dasar bahwa pemeriksaan DNA tidak
rutin dilakukan salah satunya karena kurangnya dukungan pemerintah dalam hal pembiayan tes
ini sehingga dibuatlah pedoman ini agar bisa diterapkan di Filipina. Jika dengan pemeriksaan
sumber cahaya alternatif saja sudah dapat diketahui sampel yang berasal dari tubuh pelaku maka
pemeriksaan tidak perlu dilanjutkan pemeriksaan tes asam fosfatase maupun tes Sg. Jadi dalam
hal ini sumber cahaya alternatif dijadikan sebagai skrining rutin untuk sampel noda

5. mengapa pada jurnal menggunakan qPCR dalam proses amplifikasi?

PCR digunakan untuk membuat jutaan kopi DNA dari sampel. Amplifikasi DNA dengan
menggunakan PCR menyebabkan analisis DNA pada sampel hanya membutuhkan sedikit
sampel dan dapat diperoleh dari sampel yang halus. Kemampuan PCR untuk mengamplifikasi
sejumlah kecil DNA memungkinkan untuk menganalisa sampel yang sudah terdegradasi
sekalipun.

6. mengapa specimen pada jurnal menggunakan swab anal, swab anal, swab vagina, noda, atau
kondom pada kasus kekerasan seksual? Adakah specimen lain yang dapat digunakan?

Specimen yang dijelaskan pada jurnal merupakan sampel yang ideal untuk mendapatkan sampel
DNA dari pelaku. Dilakukan pemeriksaan swab anal dan swab buccal untuk mencari
kemungkinan ditemukannya sampel karena adanya kontak alat kelamin pelaku pada anal dan
buccal. Pemeriksaan noda ditubuh korban dan TKP juga tidak luput dari kecurigaan karena bisa
berasal dari pelaku yang dapat dilakukan pemeriksaan DNA. Specimen lain tidak rutin dilakukan
untuk pemeriksaan DNA kasus kekerasan seksual

7. apakah pada jurnal dijelaskan mengenai pemeriksaan asam fosfatase? Bagaimana


pemeriksaannya?

Pemeriksaan asam fosfatase diawali dengan menyediakan kertas saring yang dibasahi dengan air,
kemudian letakkan pada bercak serta tekan dengan tangan. Setelah 5-10 menit diteteskan reagen
FA. Interpretasinya positif bila ditemukan warna ungu kurang dari 30 detik

8. apa yang dimaksud autosomal STR dan Y chromosomal STR?

Seorang individu mewarisi satu salinan STR (short tandem repeats) dari tiap orangtuanya, yang
mungkin memiliki ukuran yang berulang yang sama. Jumlah pengulangan penanda STR dapat
sangat bervariasi antara individu sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi manusia.
YSTR kromosomal diambil secara khusus dari kromosom Y laki-laki yang hanya ditemukan
pada laki-laki dan hanya diturunkan oleh ayah Namun, haplotipe Y-STR diturunkan semua
kerabat pihak ayah dan tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber secara langsung
sedangkan autosomak STR penanda yang lebih cocok untuk identifikasi karena tingginya
variabilitas.

9. tadi dijelaskan mengenai DNA mudah terjadi degradasi bagaimana caranya agar sampel tidak
mudah terdegradasi sebelum digunakan?

Agar sampel tidak mudah terdegradasi, dibutuhkan perhatian dalam proses pengambilan
maupun penyimpanan sampel. Perlu diperhatikan suhu yang sesuai dalam penyimpanan dan
waktu yang sesuai untuk pengambilan sampel. untuk swab vagina dalam 120 jam dan untuk
swab anal dalam 72 jam setelah kontak. Jika tersedia, pakaian yang dikenakan oleh korban dan
kondom yang diambil selama dan segera setelah kekerasan seksual dari TKP juga harus
diserahkan. Sampel harus dikeringkan dengan udara setidaknya selama satu jam sebelum
dikemas di SAI.Kit.

Anda mungkin juga menyukai