Anda di halaman 1dari 4

Statement of Authorship

Saya/ kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK/ makalah/ tugas
terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/ kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain
yang saya/ kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/ belum pernah
disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas pada mata ajaran lain kecuali
saya/ kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/ kami menggunakannya. Saya/ kami
memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Kuliah : Audit Manajemen Sektor Publik

Judul RMK/ Makalah/Tugas : Perencanaan Audit (Pemilihan Ruang Lingkup dan

Metode Audit)

Tanggal : 13 April 2023

Dosen : Dr. M. Rasuli, SE., M.Si., Ak., CA

Nama : Hana Rihab Radhiyah

NIM : 2002112706
A. Pokok Pikiran

Lingkup Audit

Lingkup Audit (Audit Scope) merupakan batasan dari suatu audit. Lingkup audit memberikan
batasan bidang atau kegiatan yang akan diaudit, periode waktu yang diaudit, lokasi yang akan
dikunjungi, jenis kajian yang akan dilakukan untuk mendukung simpulan, dan jenis investigasi
yang akan dilakukan (jika dibutuhkan).

Pada umumnya, lingkup audit kinerja memuat pernyataan sebagai berikut:

1. Luasnya tujuan audit yang akan dilakukan. Dalam hal ini auditor harus
mempertimbangkan hal-hal penting yang diinginkan pemberi tugas dan harus mengacu
pada tujuan audit.
2. Permasalahan yang akan diperiksa, yaitu masalah ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
3. Waktu yang diperlukan dalam audit dan besarnya sample yang akan diambil.

Menentukan lingkup audit merupakan hal yang sangat penting dalam proses perencanaan
karena akan memengaruhi prosedur audit, sumber daya yang dibutuhkan, dan masalah-masalah
penting yang akan dilaporkan. Pertimbangan auditor sangat penting dalam menyeleksi dan
menentukan program atau kegiatan yang akan diaudit mengingat banyaknya program atau
kegiatan yang harus diaudit

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lingkup audit:

1. Memanfaatkan informasi dari tahap audit sebelumnya


Keputusan mengenai penetapan lingkup audit dapat berubah sesuai dengan perubahan
informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, lingkup audit harus ditentukan secara jelas
pada tahap awal perencanaan audit sehingga kebutuhan mengenai sumber daya dan
prosedur audit dapat ditentukan.
2. Menyesuaikan lingkup audit
Penyesuaian atau perubahan lingkup audit perlu dilakukan apabila informasi yang
diperoleh dalam audit mengharuskan demikian. Hal ini terjadi jika informasi awal yang
digunakan dalam menentukan lingkup audit selama perencanaan awal kurang akurat dan
kurang lengkap. Dalam situasi demikian, auditor harus membicarakan perubahan tersebut
dengan manajemen.
3. Menggunakan pertimbangan professional
Auditor harus menggunakan pertimbangan professional untuk menentukan lingkup audit
yang lebih khusus. Hal tersebut dapat memudahkan auditor dalam merancang prosedur
audit dalam rangka mencapai tujuan audit.
4. Mempertimbangkan karakteristik objek audit
Karakteristik objek audit yang berbeda akan menentukan periode waktu audit yang
berbeda pula. Ketika melakukan audit kinerja, auditor hendaknya melihat pada periode
waktu dari program atau kegiatan yang dilakukan suatu entitas.

Metode Audit

Metode audit kinerja adalah suatu teknik yang digunakan dalam perencanaan audit untuk
mengevaluasi kinerja suatu organisasi atau entitas dengan memeriksa sejauh mana organisasi
tersebut mencapai tujuannya. Metode ini melibatkan pengumpulan dan analisis data kinerja
organisasi, serta pengamatan terhadap proses, prosedur, dan aktivitas yang dilakukan dalam
organisasi untuk memahami kinerja organisasi secara lebih detail.

Metode audit kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja
organisasi, baik dari segi keuangan maupun non-keuangan. Dengan menggunakan metode ini,
auditor dapat mengevaluasi efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi serta
menentukan apakah tujuan organisasi telah dicapai atau tidak.

Beberapa metode audit kinerja adalah sebagai berikut;

1. Analisis data
2. Wawancara
3. Observasi
4. Analisis Dokumen

B. Daftar Pustaka
Rai, I. G. A. (2008). Audit Kinerja pada Sektor Publik. Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai