Anda di halaman 1dari 2

NAMA KELOMPOK:

MARTINA THERESIA FENYAPWAIN (2201882010009)


I GUSTI AGUNG MADE AGUNG DWIPAYANA (2201882010010)

MATA KULIAH PANCASILA

Indonesia merupakan negara hukum, tiap hukum dan norma di Indonesia berasal dari
Pancasila, karena Pancasila lah sumber dari segala hukum dan norma yang berlaku di NKRI, tiap
masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara wajib mentaati hukum dan norma
tersebut, dengan tujuan agar terciptanya kerukunan, persatuan dan perdamaian. Indonesia
mengatur tiap pasalnya dengan di sesuaikan dari pola kehidupan yang ada, seperti halnya Pasal
29 UUD 1945 Ayat 1 dan 2. Bunyi dari Pasal 29 UUD 1945 ayat 1 dan 2 adalah:
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang
Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Ketentuan
pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan negara berdasar atas ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
mengandung makna bahwa negara berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan atau
melakukan kebijakan-kebijakan bagi pelaksanaan wujud rasa keimanan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Disamping itu, negara berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan yang
melarang siapa pun melakukan pelecehan terhadap ajaran agama.
Jika HAM mengenai kebebasan beragama tidak di hormati, dijunjung tinggi ataupun
tidak di lindungi oleh negara maka dapat berakibat buruk untuk keutuhan dan persatuan negara
itu sendiri.
Contoh kasus intoleransi kebebasan beragama yang terjadi di Medan. Ibadah Minggu di
Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Filadelfia di Jalan Permai 4, Blok 8, Griya Martubung, No
31, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatra Utara diwarnai
kericuhan. Sekelompok warga datang ke sebuah rumah yang dijadikan lokasi ibadah Minggu.
Warga protes adanya kegiatan ibadah di dalam rumah tersebut. Berdasarkan informasi yang
diperoleh,aksi protes yang diwarnai kericuhan ini pun seketika viral di media sosial (medsos).
Dalam video yang diunggah pemilik akun eunikeyulia, ia menulis; “Minggu tanggal 13 Januari
2019, ketika kami ingin memulai ibadah pagi, gereja kami diserang oleh warga yang berbeda
keyakinan, dan memaksa gereja untuk ditutup. Mereka memaksa masuk untuk mengacaukan
ibadah kami. Kami umat Kristiani di Gereja Bethel Indonesia jemaat Filadelfia di Jalan permai 4
blok 8 Griya Martubung no.31 Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Sumatera Utara,
kami hanya beribadah sekali seminggu (atas permintaan warga setempat) dan sudah kami
lakukan.
Ini merupakan suatu indeks yang menyimpulkan bahwa masih banyak sekali kasus
pelanggaran Hak kebebasan beragama yang masih terjadi di tanah NKRI ini, kesadaran akan
kewajiban dari tiap masyarakat untuk tidak mengganggu Hak asasi manusia lainnya dalam
konteks ini adalah hak dalam kebebasan beragama masih minim. Ini menyebabkan kericuhan
dan pergesekan yang dapat membuat perpecahan, karena menyangkut keyakinan umat manusia
adalah hal yang sensitif, oleh karena itu pemerintah diminta untuk tegas dan menegakkan hukum
se terang-terangnya agar masyarakat tidak lupa akan hak orang lain dan kewajiban diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai