Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH MENYIMAK

CARA MENINGKATKAN PERILAKU MENYIMAK

Oleh:
I Gusti Agung Made Agung Dwipayana NIM 2201882010010
Benits Ha’e NIM 2201882010011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Meningkatkan Perilaku Menyimak dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Menyimak.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan mengenai cara meningkatkan perilaku menyimak bagi para pembaca
khususnya bagi para pelajar dan peserta Mata Kuliah Keterampilan Menyimak pada Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bahkan kami sangat berharap lebih jauh agar
makalah ini bisa berdampak luas bagi para pembaca lainnya.

Makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi, untuk itu
penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Makalah yang sederhana ini
masih jauh dari harapan, untuk penyusun mohon maaf atas segala kekurangannya dan
penyusun mohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 18 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................................5
1.4 Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 Cara Meningkatkan Perilaku Menyimak....................................................................6
2.2 Hambatan Pada Proses Menyimak yang Dapat Menyebabkan Kemunduran pada
Peningkatan Perilaku Menyimak.......................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
3.1 Simpulan........................................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil dalam
menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis, oleh sebab
itu agar bisa meningkatkan keterampilan berbahasa perlu ada upaya untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa. Salah satunya adalah upaya meningkatkan
perilaku menyimak. Menyimak merupakan suatu kegiatan mendengarkan yang
disertai dengan pemahaman dari materi yang telah di dengarkan, menyimak
memungkinkan pendengar untuk lebih memahami materi yang dibawakan pembicara,
dalam menyimak kita harus memberikan tanggapan ataupun bertanya kepada
pembicara agar kita dapat lebih mengerti materi yang dibawakan oleh sang
pembicara, dalam menyimak hendaknya bersungguh-sungguh agar kita mendapatkan
pemahaman serta memudahkan diri kita untuk mengerti maksud dari sang pembicara.
Perilaku menyimak tidak akan berkembang jika tidak diasah, kebanyakan individu
hanya menyimak sesuatu yang dianggap menarik, tidak pernah meningkatkan perilaku
menyimaknya, yang cenderung akan pudar, membuat suatu individu susah dan lama
mengerti materi yang diberikan pembicara walaupun sudah bersungguh-sungguh. Hal
ini harus dihindari, wajib halnya bagi para individu untuk terus meningkatkan
perilaku menyimaknya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara meningkatkan perilaku menyimak?
2. Apa saja hambatan pada proses menyimak yang dapat menyebabkan kemunduran
pada proses meningkatkan perilaku menyimak?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan perilaku menyimak.
2. Untuk mengetahui apa saja hambatan pada proses menyimak yang dapat
menyebabkan kemunduran pada proses meningkatkan perilaku menyimak.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah membaca makalah ini

1. Menambah wawasan mengenai bagaimana cara meningkatkan perilaku menyimak.


2. Menambah pengetahuan tentang apa saja hambatan yang ada pada proses menyimak
yang dapat menyebabkan kemunduran pada peningkatan perilaku menyimak.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Cara Meningkatkan Perilaku Menyimak

Setiap Individu sebaiknya meningkatkan perilaku menyimaknya agar sewaktu-waktu


ketika akan menyimak informasi yang penting akan mudah mengerti dan tanggap akan
maksud dari informasi tersebut. Setiap orang yang ingin menjadi penyimak yang baik harus
memusatkan perhatian dan berusaha meningkatkan perilaku menyimak dalam dirinya.
Beberapa langkah untuk meningkatkan keterampilan menyimak adalah:

1. Menerima keanehan sang pembicara.

Apapun keanehan sang pembicara jangan dipermasalahkan. Pusatkan saja perhatian pada
pembicaraannya. Hal ini sulit dilakukan oleh penyimak, tetapi kalu tujuan ingin untuk
meningkatkan daya simak, maka penyimak harus berani menerima kenyataan bahwa para
pembicara menunjukkan bahkan melakukan hal yang berbeda dan pembicaraannya sangat
penting. Penyimak harus memusatkan perhatian pada tugas dan informasi yang disampaikan.
Melatih diri menentang kendala ini, sungguh merupakan upaya yang berharga demi
peningkatan perilaku menyimak.

2. Memperbaiki sikap.

Penyimak harus memperbaiki sikapnya dalam menyimak. Bila selama I ni dia bersifat
munafik dan suka tidak percaya pada orang, maka sekarang dia harus memperbaiki sikap dan
mawas diri. Kembangkan dan bangkitkan lagi kesadaran betapa jeleknya sifat berpura-pura.
Kita bukannya menipu sang pembicara tetapi juga menipu diri sendiri. Kita harus
menembangkan sikap mental yang positif untuk membimbing kita kearah menyimak yang
lebih efektif dan lebih tepat guna.

3. Memperbaiki lingkungan.

Pilihlah tempat yang memungkinkan dapat menyimak dengan baik. Jangan memilih tempat
dekat pintu keluar masuk, tempat yang jauh dari pembicara yang dapat mengganggu
konsentrasi dalam menyimak. Pilihlah tempat yang nyaman, yang memungkinkan perhatian
kepada sang pembicara. Pilihlah lingkungan yang dapat menunjang perilaku menyimak yang
baik, sehingga konsentrasi menyimak bisa berjalan dengan baik

4. Jangan dulu memberikan pertimbangan.

Latihlah diri untuk menahan jangan dulu memberikan pertimbangan sebelum sang
pembicara menyelesaikan pembicaraannya yang dapat mempengaruhi kegiatan menyimak,
sehingga apa yang disampaikan sang pembicara dapat dipahami dengan baik.

5. Meningkatkan pembuatan catatan.

Dalam mencatat materi yang disampaikan pembicara harus pandai memilihnya tidak semua
pembicaraan ditulis tetapi catat yang penting-penting saja. Catatan yang baik dan bermutu
tidak bergantung pada panjangnya tetapi pada ketepatan memilih butir-butir gagasan yang
penting dalam kalimat-kalimat atau frase yang singkat dan tepat guna.

6. Menyaring tujuan-tujuan menyimak yang spesifik.

Menetapkan tujuan menyimak yang yang spesifik akan membantu memusatkan perhatian
dalam kegiatan menyimak. Pusatkan perhatian pada materi yang disimak Jangan
menyimpang pada tujuan semula.

7. Memanfatkan waktu secara bijaksana.

Memanfatkan waktu yang bijaksana sangat diperlukan dalam menyimak. Arahkan waktu
kepada peninjauan terhadap ide-ide yang disampaikan pada pembicara. Salurkan waktu yang
tersedia untuk memahami atau mengingat ide-ide atau konsep-konsep pembicara. Gunakan
waktu sebaik mungkin jangan sampai ada yang terbuang.

8. Menyimak secara rasional.

Rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak
berdasarkan logika dan nalar manusia. Rasional juga diartikan adalah hal yang bisa dilakukan
dengan hal yang ada. Kalau kita menyadari bahwa kita telah bereaksi secara emosional pada
butir-butir yang dapat mempengaruhi kegiatan menyimak, maka kita perlu mengurangi reaksi
secara emosional yang berlebihan. Belajarlah menunda reaksi emosional sampai selesai
komunikasi. Pusatkanlah penyimakan pada pemahaman dan tidak hanya melulu pada
penerimaan. Pendeknya kita harus menyimak secara rasional.
9. Berlatih menyimak bahan-bahan yang sulit.

Penyimak yang baik dan unggul akan menerima dengan senang hati segala tantangan dari
bahan-bahan atau materi yang sulit diutarakan oleh sang pembicara. Perluaslah cakrawala
simakan dan terimalah segala tantangan.

2.2 Hambatan Pada Proses Menyimak yang Dapat Menyebabkan Kemunduran pada
Peningkatan Perilaku Menyimak

Pada saat proses menyimak, kita pastinya menemukan suatu hambatan, yang
dimaksud proses menyimak ialah proses memasukkan ilmu pengetahuan atau informasi ke
otak, sort term memory dan long term memory. Yang dimaksud short term ialah ingatan
jangka pendek. Sedangkan yang dimaksud long term ialah ingatan jangka Panjang. Hambatan
yang terjadi pada proses memasukkan informasi ke short term memory dan long term
memory ialah sebagai berikut:

1. Kecilnya daya tampung ingatan jangka pendek

Akibat banyaknya informasi yang diterima telinga tumpah dan tidak bisa diserap oleh ingatan
jangkah pendek. Telinga menerima banyak sekali informasi yang membuat ingatan kesulitan
dalam memproses untk mengingat segala informasi yang masuk, oleh karena itu pembuatan
catatan sangat di anjurkan dalam proses menyimak agar memudahkan daya ingat untuk
memproses mengingat dan mengerti materi.

2. Ingatan jangka pendek mengalami kesuliatan dalam memproses lambang–lambang


bunyi yang diserap waktu menyimak.

Hal ini disebabkan oleh:

a) Terlalu banyak kosakata baru yang masuk.


Kosakata yang digunakan oleh sang pembicara biasanya menggunakan kosa
kata ilmiah yang cenderung, individu awam tidak mengerti apa makna dari
kosa kata tersebut sehingga dapat menghambat proses menyimak.
b) Struktur bahasa yang terserap berbelit – belit.
Seorang penyimak baru, cenderung mengartikan suatu materi yang diberikan
oleh pembicara dengan struktur Bahasa yang terbelit-belit ini terjadi karena
kurangnya pengalaman dalam menyimak suatu materi yang cenderung sulit
dimengerti.

c) Penyimak tidak memiliki latar belakang.


Seorang penyimak tidak memiliki latar belakang mengapa ia menyimak materi
yang diberikan oleh pembicara, tidak memiliki sebuah tujuan mengapa ia
menyimak materi yang diberikan pembicara, sehingga tidak bersungguh-
sungguh dalam kegiatan menyimak.
d) Yang terserap ke ingatan jangka pendek bukan hal yang inti.
Salah pengertian, seorang penyimak justru menyerap yang bukan inti
permasalahan atau inti dari materi yang dibawakan pembicara, hal ini terjadi
karena seorang penyimak terlalu terburu-buru untuk mengartikan maksud dari
materi yang dibawakan oleh seorang pembicara yang membuat salahnya
pemahaman dan membuat bukan materi intilah yang terserap ke ingatan
jangka pendek.
3. Pengertian-pengertian yang sudah tersimpan mapan terguncang labil.

Artinya pengertian yang telah miliki oleh penyimak tersebut tidak mau damai dengan
pengertian yang baru masuk. Hal ini disebabkan oleh:

a. Penyimak memiliki sifat negatif terhadap pengertian baru tersebut.


Sikap negatif yang dimaksud adalah seorang penyimak cenderung menolak
pengertian baru yang ia dapatkan dari pembicara, sifat egois sang penyimak
muncul yang mengakibatkan tidak menerima pengertian baru yang penyimak
rasa bertentangan. Penyimak berprasangka buruk terhadap pembicara dan
pengertian baru itu. Penyimak mempertanyakan kebenaran dan keakuratan
materi yang dibawakan oleh sang pembicara,
b. Penyimak memiliki sikap apatis terhadap pengertian itu.
Sikap apatis adalah sikap tidak acuh atau tidak peduli, tidak tertarik, dan tidak
memiliki entusiasme terhadap apapun. Bahkan, orang yang apatis tidak
tertarik terhadap berbagai hal yang pada umumnya dapat menarik perhatian
banyak orang.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Keterampilan menyimak merupakan suatu hal yang wajib dikuasai untuk


mempermudah mengerti suatu informasi ataupun materi, kecakapan dalam menyimak hanya
akan bertambah dan meningkat seiring waktu ketika kita berupaya untuk meningkatkan
perilaku menyimak, sebaliknya jika kita tidak pernah meningkatkan perilaku menyimak maka
keterampilan menyimak kita akan menurun dan pudar. Dalam proses menyimak pun kita
akan mengalami hambatan dalam proses menyimak, cegahlah hambatan-hambatan itu untuk
membuat proses menyimak berjalan lancar dan tepat.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.
1. Setiap pembaca makalah ini, diharapkan dapat membagikan pengetahuan yang
didapat setelah membaca makalah ini, kepada khalayak ramai.
2. Makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam penelitian-penelitian
terkait pembelajaran keterampilan menyimak.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. R. (2013) Hambatan Dalam Menyimak, Jember. Hambatan Dalam Menyimak


(arynuryanti.blogspot.com)

Hapsari (2021) Mengenali Ciri-ciri Sikap Apatis dan Cara Mengatasi yang Tepat, Jakarta. Ciri-
ciri Sikap Apatis dan Cara Mengatasi yang Tepat • Hello Sehat

Terapianakku.com (2022) Hubungan Antara Ingatan Jangka Pendek dan Jangka Panjang,
Bekasi. Hubungan Antara Ingatan Jangka Pendek dan Ingatan Jangka Panjang - Klinik Terapi
Anak Autis Mother Hand (terapianakku.com)

Gusnetti, M.Pd (2022) Keterampilan Menyimak (ISBN 978-623-5797-12-0) Sumatra Barat.


LPPM Universitas Bung Hatta.

Anda mungkin juga menyukai