Anda di halaman 1dari 8

Segitiga

Makna
Nama Kelompok

Muhammad Zahid Adana I Gusti Agung Made Agung


Abada Dwipayana

2201882010008 2201882010010
Pengertian Segitiga Makna
Konsep/reference

Ex
pe
ri e
si

nc
ep

e
rs
Pe
Symbol Referent
Eksternal
Symbol, Reference, dan referent Bagan segitiga makna Hubungan ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut.
Symbol dan referent dihubungkan dengan garis putus-putus, sedangkan symbol dan konsep, serta konsep dan
referent dihubungankan dengan garis biasa. Ini disebabkan, karena hubungan antara symbol dan referent
bersifat tidak langsung, sebab bentuk adalah masalah dalam bahasa sementara referent merupakan masalah di
luar bahasa yang hubungannya biasanya bersifat arbitrer. Sementara hubungan symbol dan konsep serta
hubungan konsep dan referent bersifat langsung, bentuk dan konsep sama-sama berada di dalam bahasa,
begitu juga hubungan konsep dan referent karena referent adalah acuan dari konsep tersebut .
Bagian-bagian Segitiga Makna

01 02 03
Symbol Reference Referent
Hewan berkaki empat, memiliki dua telinga dan
satu ekor, merupakan hewan peliharaan yang
dapat digunakan sebagai penjaga rumah, serta
dapat menggong-gong, woof woof)

{A,N,J,I,N,G}
Contoh
Benda Mobil

Symbol M-O-B-I-L. {M,o,b,i,l}

bentuk mobil yang tergambar dipikiran kita yaitu alat berkendara/


Reference
transportasi darat beroda 4 memiliki pintu 4.

Mobil nya ( bendanya ) sebagai acuan dari konsep tadi. acuan ini dapat
Referent berbeda - beda antara Indonesia atau negara lain. karena mobil
bermacam - macam bentuk dan setiap negara atau orang memiliki mobil
yang berbeda bentuknya. Acuannya sesuai kesepakatan dan pengalaman
masyarakat yang berbeda sehingga bersifat arbitrer
Sesi Diskusi
Kesimpulan
Pembahasan konsep segitiga makna menurut Ferdinand de Saussure menggambarkan kompleksitas hubungan
antara tanda linguistik, makna, dan realitas yang direpresentasikannya dalam bahasa. Dalam segitiga makna,
bentuk (signifier), konsep (signified), dan referen (referent) saling terkait secara arbitrer, di mana tidak ada
hubungan alamiah antara bentuk dengan konsep atau referen yang direpresentasikannya. Dengan memahami
konsep ini, kita menyadari bahwa bahasa adalah sebuah sistem simbolik yang tergantung pada konvensi atau
kesepakatan dalam komunitas berbahasa. Bahasa tidak secara inheren merefleksikan realitas, tetapi
mengkonstruksinya melalui hubungan arbitrernya dengan tanda-tanda linguistik. Ini menyoroti pentingnya konteks
sosial, budaya, dan historis dalam memahami bahasa. Selain itu, konsep segitiga makna memberikan landasan bagi
studi linguistik modern dan membantu kita memahami peran bahasa dalam proses pemikiran, komunikasi, dan
pembentukan identitas manusia. Dengan mempertimbangkan hubungan yang kompleks antara bentuk, konsep, dan
referen, kita dapat menghargai kekayaan dan fleksibilitas bahasa sebagai alat komunikasi yang sangat kompleks
dan dinamis. Oleh karena itu, pemahaman konsep segitiga makna memberikan wawasan yang dalam tentang sifat
bahasa sebagai sistem simbolik yang membentuk inti dari pengalaman manusia.

Anda mungkin juga menyukai