Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN TEORI KARIER PERIODE PERTENGAHAN

“Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah BK Karir”

Dosen Pengampu: Tika Febriyani, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Tiara minika 2111080181
2. Syifa arindia septiana 2111080178
3. Akbar dafa nugraha 2111080104

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulisan makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Pembuatan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN TEORI KARIER
PERIODE PERTENGAHAN” mata kuliah BK Karir yang diampu oleh Tika Febriyani, M.Pd.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu,kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Tika Febriyani,
M.Pd dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Bandar Lampung, 17 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I ............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3

A. TEORI PEMILIHAN KARIER (ANNE ROE 1904 – 1991) ................................ 3


a. Biografi Singkat Anne Roe ...................................................................... 3
b. Konsep Utama Teori Pemilihan Karier ..................................................... 3
B. TEORI PERKEMBANGAN KARIER (DONALD E. SUPER 190 – 1994) ......... 10
a. Biografi Singkat Donald E. Super ............................................................ 10
b. Konsep Utama Teori Perkembangan Karier .............................................. 11

BAB III ........................................................................................................................... 14

PENUTUP ...................................................................................................................... 14

A. SARAN ............................................................................................................... 14
B. KESIMPULAN ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Greenhaus (1987: 5) yang dikutip oleh Irianto (2001: 93). Karir adalah
sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-relatedexperiences) yang
merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami olehsetiap individu/pegawai dan
secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events.Menurut Gibson dkk. (1995: 305) Karir
adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja
selama rentang waktu kehidupanseseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus
berkelanjutan.

Dalam pendidikan bimbingan dan konseling, layanan yang diberikansalah satunya


yaitu bimbingan karier. Guru BK atau Konselor yang akanmelaksanakan bimbingan dan
koseling karier tertunya harus memiliki pemahamansecara teoritis mengenai karier. Maka
dari itu penulis tertarik untuk membahasteori-teori karier.

Teorinya yaitu, Teori pemilihan karir (Anna Roe 1904 – 1991) dan Teori
perkembangan karir (Donald E. Super 1910 – 1991)

B. RUMUSAN MASALAH
a. TEORI PEMILIHAN KARIER (ANNE ROE 1904 – 1991)
a) Bagaimana Biografi Singkat Anne Roe?
b) Apa Konsep Utama Teori Pemilihan Karier?
b. TEORI PERKEMBANGAN KARIER (DONALD E. SUPER 1910 – 1994)
a) Bagaimana Biografi Singkat Donald E. Super?
b) Apa Saja Konsep Utama Teori Perkembangan Karier

C. TUJUAN PENULISAN
a. TEORI PEMILIHAN KARIER (ANNE ROE 1904 – 1991)
1
a) Untuk Menetahui Biografi Singkat Anne Roe
b) Untuk Mengetahui Konsep Utama Teori Pemilihan Karier
b. TEORI PERKEMBANGAN KARIER (DONALD E. SUPER 1910 – 1994)
a) Untuk Mengetahui Biografi Singkat Donald E. Super
b) Untuk Mengetahui Konsep Utama Teori Perkembangan Karier

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI PEMILIHAN KARIER (ANNE ROE 1904 – 1991)

a. Biografi Singkat Anne Roe


Anne Roe lahir pada tahun 1904 dan meninggal pada tahun 1991, Anne Roe
hidup dalam keluarga yang keterbatasan secara finansial sejak ayahnya mengalami
bangkrut di tahun 1920-an. Roe merupakan gadis yang cemerlang. Roe masuk
perguruan tinggi ketika masih berusia 16 tahun. Selama menjalani undergraduate
program Roe memikirkan untuk menjadi guru bahasa inggris karena Roe rasa
pekerjaan itu adalah pekerjaan yang paling mungkin bagi perempuan. Sampai ketika
Roe bertemu dengan psikolog dan profesor, Thomas Garth, yang mendorongnya untuk
melanjutkan ke bidang psikologi.

Setelah mendapat gelar BA dari University of Denver ketika berusia 19 tahun,


Roe kemudian menjadi mahasiswa Garth dan melanjutkan pendidikan masternya di
bidang psikologi dan pendidikan. Melalui dukungan Garth, Roe mendapatkan posisi
bekerja untuk Edward L. Thorndike di Columbia University dan melanjutkan gelar
Doktor disana.

b. Konsep Utama Teori Pemilihan Karier


Anne Roe mengembangkan sebuah teori yang ditujukan untuk memperkirakan
pilihan pekerjaan individu yang didasari oleh perbedaan-perbedaan individu yang ada,
seperti perbedaan secara biologis, sosiologis dan psikologis.

Secara spesifik Anne Roe fokus pada memperkirakan pemilihan kerja


berdasarkan kebutuhan psikologis yang terbangun antara anak-anak dan orang tua
mereka. Pekerjaan seseorang menunjukkan latar belakang di mana individu tersebut
tumbuh dan berkembang. Teori Roe menjadi dasar pengembangan inventori minat dan
dapat menjadi rujukan bagi kebutuhan konseling.

Dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Occupation, Anne Roe


mendeskripsikan sistem klasifikasi pekerjaan secara detail. Roe mendata berbagai

3
jenis pekerjaan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan-
pekerjaan tersebut. Sistem klasifikasi pekerjaan yang dibuat oleh Roe terdiri dari 8
kelompok pekerjaan dan 6 level pekerjaan. 8 kelompok pekerjaan tertulis secara
horizontal, di mana tiap-tiap pekerjaan yang tertulis berdampingan dimaknai sebagai
memiliki kedekatan atau kemiripan dalam hal tugas-tugas yang dituntut dalam
pekerjaan tersebut. Sementara 6 level pekerjaan tertulis secara vertikal menunjukkan
tingkat kesulitan dan tanggung jawab yang dituntut dari masing-masing level
pekerjaan.

Setelah melewati berbagai penelitian yang juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh banyak orang, Roe kemudian memilih 8 jenis kelompok pekerjaan yang
dianggap cukup mewakili keberagaman pekerjaan yang ada. 8 jenis kelompok
pekerjaan tersebut adalah:

1. Pelayanan (service)
Pekerjaan ini terkait dengan pelayanan yang dilakukan oleh seseorang
terhadap orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk di dalamnya
adalah: psikolog klinis, pekerja sosial, konselor karier, perawat, pelayan
dan pembantu.
2. Kontak bisnis (business contact)
Orang-orang dalam kelompok pekerjaan ini adalah mereka yang bekerja
untuk dapat meyakinkan orang lain, mampu menjual produk. Pekerjaan-
pekerjaan yang termasuk di dalamnya adalah humas, sales mobil, sales
asuransi, dan sales-sales konvensional.
3. Organisasi
Pekerjaan utama orang-orang dalam kelompok ini adalah manajemen.
Termasuk di dalamnya adalah orang-orang pemerintahan, atau juga
mereka yang melakukan manajemen di dalam perusahaan perusahaan,
seperti gubernur, akuntan dan sekretaris.
4. Teknologi

4
Pada kategori ini yang termasuk di dalamnya adalah proses pembuatan,
produksi, perawatan dan pengantaran barang. Jenis pekerjaannya antara
lain insinyur, manajer produksi, pilot, montir listrik dan operator alat berat.
5. Lapangan (outdoor)
Perlindungan terhadap lingkungan, mengembangkan produksi dari
kekayaan alam baik pertanian atau perhutanan. Termasuk juga pekerjaan
yang terkait dengan sumber daya perminyakan dan batubara yang
ditemukan di danau, sungai atau daerah aliran lainnya. Jenis pekerjaan
yang termasuk di dalamnya adalah manajer pertanian, arsitektur alam,
pengawas perikanan, buruh tambang dan penebang pohon.
6. Sains
Pekerjaan pada bidang ini terkait dengan pengembangan dan penggunaan
sains dalam berbagai area kehidupan, seperti: sains alam, sains fisika, sains
sosial dan lain sebagainya. Pekerjaan saintifik termasuk di dalamnya
adalah profesor pada sebuah universitas, ahli farmasi, teknisi medis dan
laboratorat.
7. Budaya umum (general culture)
Individu pada kelompok ini cenderung memiliki ketertarikan pada
aktivitas kemanusiaan dan budaya. Termasuk di dalamnya adalah
komunikasi dan pelestarian budaya Lingkup pekerjaannya terkait dengan
hukum, kementerian, sejarah dan pendidikan. Kepala sekolah dan juga
guru bisa berada dalam kelompok ini, tetapi dosen sains akan lebih tepat
berada di kelompok 6, profesor seni di kelompok B. Contoh-contoh
pekerjaannya antara lain pengacara, editor, guru sekolah dasar, dan penyiar
radio.
8. Seni dan hiburan (arts and entertainment)
Seni dan hiburan (arts and entertainment Kelompok ini termasuk mereka
yang membuat dan menampilkan seni kepada masyarakat luas. Areanya
meliputi musik, seni, penulisan dan juga atletik. Contoh pekerjaannya
antara lain konduktor musik, kurator museum, pemerhati musik, desainer
interior. Pesepak bola dan penata panggung pementasan.

5
Sementara untuk 6 level klasifikasi Roe ditujukan untuk melihat jumlah
tanggung jawab pekerjaan dan tuntutan kemampuan atau keterampilan dari sebuah
pekerjaan, terdiri dari:

1. Profesional dan manajerial 1:


Independent responsibility. Kategori ini termasuk di dalamnya adalah
mereka yang memiliki tanggung jawab tertinggi di dalam sebuah kelompok
kerja. Tanggung jawab mereka cenderung sangat besar dan beragam.
Mereka bisa saja adalah para pembuat kebijakan yang duduk di
pemerintahan, pendidikan, kesehatan atau perusahaan-perusahaan privat.
2. Profesional dan manajerial 2:
Mirip dengan level 1, namun sedikit berbeda dalam hal kebebasan kerjanya
atau memiliki lebih sedikit tanggung jawab dibanding mereka yang berada
di level ke 1. Seringnya pada level ini pekerja memiliki gelar sarjana atau
master.
3. Semiprofesional dan usaha kecil:
Tanggung jawab mereka hanya sebatas pada orang orang yang setara
dengan mereka, seperti tanggung jawab seorang sersan polisi untuk anggota
polisi lainnya, atau penjual retail untuk para pramuniaga.
4. Skilled:
Dibutuhkan pelatihan tertentu, walaupun hanya sebatas untuk pekerja
magang atau pendidikan kerja (kejuruan).
5. Semiskilled
On the job training dan sekolah khusus mungkin dibutuhkan dalam
pekerjaan ini. Sebagai contoh supir truk dan supir taksi mungkin menerima
latihan tertentu sebelum menjalankan pekerjaannya.
6. Unskilled:
Hanya membutuhkan pelatihan sederhana. Pekerja hanya membutuhkan
petunjuk kerja yang telah disiapkan. Tidak membutuhkan pendidikan
khusus.

6
Pada level yang rendah di tiap-tiap kelompok pekerjaan, tuntutan keahlian dan
tanggung jawab relatif lebih sama satu dan yang lainnya. Pada level tengah relatif lebih
mudah untuk bergerak ke kelompok kerja yang lain namun dalam level yang lebih
rendah.

Teori level memungkinkan bagi kanselor untuk untuk mempersiapkan


alternatif pendidikan, pendidikan, pelatihan dan kemampuan individu sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.

Sentral dari teori perkembangan kepribadian milik Roe adalah konsep


kebutuhan yang bergerak dari teori kebutuhan Maslow. Menurut Roe teori Maslow
sangat sesuai dengan teori perkembangan kepribadian miliknya. Berikut adalah contoh
kesesuaian teori kebutuhan Maslow dengan teori perkembangan kepribadian Roe

a) Kebutuhan fisiologis: pekerjaan mendatangkan pendapatan yang dapat


digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
b) Kebutuhan akan rasa aman: individu akan memilih pekerjaan-pekerjaan yang
membuatnya merasa aman.
c) Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta: ikatan yang baik dalam suatu
hubungan kerja akan membuat individu merasa memiliki pekerjaannya secara
utuh.
d) Kebutuhan akan penghargaan: harga diri akan terpenuhi pada mereka yang
memiliki level pekerjaan yang tinggi. Tanggung jawab yang besar akan
menghasilkan penghormatan, baik oleh diri sendiri maupun dari orang lain.
e) Kebutuhan akan informasi: pada level-level pekerjaan yang tinggi, individu
membutuhkan informasi yang memadai yang diperolehnya dari pendidikan.
f) Kebutuhan akan pemahaman: pada level pekerjaan yang tinggi dituntut
kemampuan untuk memahami dan menginterpretasi sejumlah informasi
dengan baik.
g) Kebutuhan akan keindahan: para seniman lukis, penulis dan musisi biasanya
sangat menuntut diri untuk dapat memenuhi kebutuhan akan keindahan.

7
h) Kebutuhan akan aktualisasi diri: jika kemampuan individu sudah melewati
tuntutan tertinggi dalam pekerjaannya maka individu akan mencapai
aktualisasi diri.

Teori perkembangan kepribadian milik Roe merupakan sebuah teori dengan


cakupan yang cukup luas. Tidak hanya mendasar dari teori kebutuhan Maslow, tetapi
juga dari faktor faktor genetik dan sosiologis. Roe juga mencoba untuk memprediksi
bagaimana minat dan kemampuan berkembang. Roe dalam teorinya juga
mengemukakan bahwa kebutuhan meningkatkan motivasi. 5 proporsi dasar yang
terperinci dalam teori Roe adalah:

1. Keterbatasan pada faktor genetik yang diturunkan:


Intelegensi dan temperamen pada diri individu diperoleh melalui genetik,
sementara minat dan bakat cenderung untuk dipelajari, untuk memperoleh
keberhasilan minat dan bakat sudah harus mulai dikenali dan
dikembangkan sejak kecil.
2. Keterbatasan pada faktor sosiologis dan ekonomi
Keterbatasan secara ekonomi, letak geografis, ras dan gender, juga kelas
sosial dan budaya mempengaruhi kesempatan-kesempatan kerja yang akan
diperoleh individu
3. Perkembangan minat dan sikap
Bakat dan minat berkembang dari pola-pola pemenuhan kebutuhan
individu yang dimulai sejak dini, termasuk juga bagaimana individu
mengalami keadaan frustasi ketika kebutuhannya tidak dapat dipenuhi.
Kebutuhan-kebutuhan penting yang tidak dapat dipenuhi oleh individu
akan memberi motivasi yang kuat bagi individu untuk memenuhinya.
4. Penentu minat
Energi yang dihasilkan dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan menjadi
hal yang penting bagi individu untuk bergerak. Sebagai contoh, seorang
siswa yang sangat ingin mengetahui lebih jauh tentang tubuh manusia, akan
menaruh minat yang sangat besar ketika guru Biologi mengajarkan
mengenai sistem anatomi.

8
5. Perkembangan kebutuhan menjadi motivasi Semakin kuat nilai kebutuhan,
semakin kuat dorongan individu untuk memenuhinya. Terlebih lagi
semakin beragam hal yang diperoleh jika kebutuhan tersebut dicapai,
misalnya penghargaan, pendapatan, pengakuan masyarakat. Maka
kebutuhan tersebut akan berubah dari sekedar kebutuhan menjadi
motivator.

Penekanan Roe pada perkembangan kebutuhan dan ketertarikannya pada


faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi individu membuatnya berfokus pada pola
interaksi antara anak dan orang tuanya. Secara khusus adalah pada bagaimana cara-
cara yang dilakukan orang tua untuk memenuhi atau mengabaikan kebutuhan anaknya.
Berikut adalah bentuk-bentuk interaksi antara orang tua dan anak:

1. Dilihat dari bentuk perhatian yang diberikan:


a) Overprotective parent. Orang tua dalam kategori ini menyebabkan
munculnya ketergantungan, membatasi rasa ingin tahu dan kesempatan
eksplorasi pada diri anak.
b) Overdemanding parent. Orang tua dalam kategori ini menuntut
keberhasilan yang tinggi dari diri anak. Jika anak tidak dapat
mencapainya, mereka akan memperoleh hukuman.

2. Dilihat dari bentuk penolakan yang diberikan:


a) Rejection. Anak-anak yang mengalami penolakan secara emosi akan
memperoleh kritik yang tajam dan juga hukuman dari orang tua mereka
dan tidak memperoleh kasih sayang dan perasaan-perasaan yang baik
lainnya.
b) Neglect. Anak-anak yang mengalami pengabaian menerima penolakan
biasanya disebabkan oleh orang tua yang sibuk dengan masalahnya
sendiri, sibuk dengan anak yang lain, pekerjaan, dsb.
3. Dilihat dari bentuk penerimaan yang diberikan:
a) Casual acceptance. Merujuk pada sikap minimal yang diberikan orang
tua kepada anaknya, pemberian kasih sayang yang terbatas.

9
b) Loving acceptance Memberi kesempatan seluas-luasnya pada anak
untuk mengembangkan diri.

Sikap-sikap pengasuhan di atas sangat mempengaruhi bagaimana tuntutan


kebutuhan anak terpenuhi. Sebagai contoh: pada keluarga dengan anak-anak yang
menuntut konsentrasi emosi dalam pengasuhannya, penekanan utama adalah pada
pemenuhan kebutuhan pokok. Sementara kebutuhan tingkat lanjut kemungkinan besar
akan dapat dipenuhi oleh anak-anak penurut. Pemenuhan kebutuhan akan informasi
dan pemahaman mungkin akan terbatas pada anak anak dengan orang tua yang
overprotective dan overdemanding.

Orang tua yang melakukan penolakan atau pengabalan terhadap anak, hanya
akan memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan saja. Penolakan yang diterima
anak dan juga keterbatasan kasih sayang yang diterima anak akan sangat
mempengaruhi secara negatif interaksi anak terhadap orang lain. Situasi yang
memungkinkan bagi anak untuk terpenuhi segenap kebutuhannya adalah situasi yang
dibangun dalam pola pengasuhan yang penuh penerimaan.

Sikap pengasuhan yang dilakukan orang tua terhadap anak juga menentukan
bagaimana jenis pekerjaan yang akan dipilih anak, misalnya pekerjaan yang cenderung
berinteraksi dengan manusia, atau pekerjaan yang cenderung berinteraksi dengan
benda atau data. Sebagai contoh: anak yang besar dalam rejecting family cenderung
akan menjadi pembangkang dan lebih memilih bekerja dengan benda, data dibanding
pekerjaan yang mengharuskannya berinteraksi dengan orang lain.

Roe juga mengembangkan hipotesis yang menunjukkan relasi antara orientasi


untuk bekerja dalam pola interaksi dengan manusia atau benda, pilihan pekerjaan dan
hubungan pengasuhan antara orang tua dan anak.

B. TEORI PERKEMBANGAN KARIER (DONALD E. SUPER 1910 – 1994)

a. Biografi Singkat Donald E. Super


Donald Edwin Super lahir pada 10 Juli 1910 di Honolulu, Hawaii. Ayahnya
merupakan alumni University of Missouri di spesialisasi pelatihan personal dan

10
bekerja di The Young Men's Christian Association (YMCA) di Hawaii. Sementara,
ibunya memiliki gelar Master of Art, mengajar Latin dan aljabar sebelum akhirnya
berpindah bidang menjadi koresponden spesial untuk Christian Science Monitor
Gambar 3 2 Donald E. Super serta penulis editorial Saturday Evening Post.

Ketika usia 12 tahun, Super dan keluarganya pindah ke Warsaw, Polandia,


menyusul dipindahtugaskannya ayah Super ke Polandia. Pada tahun 1932, Super
memperoleh gelar Bachelor of art dalam bidang sejarah ekonomi. Empat tahun
kemudian Super memperoleh gelar Master of Arts dari Oxford University.

b. Konsep Utama Teori Perkembangan Karier


Super mengungkapkan bahwa perkembangan karier manusia dibagi menjadi
lima fase, yaitu:

1. Fase pengembangan (Growth)


Fase pengembangan meliputi masa kecil hingga usia 15 tahun. Dalam fase
ini anak mengembangkan bakat-bakat dan minat, kebutuhan dan potensi
yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (Self-concept
Structure). Adanya pertumbuhan fisik dan psikologis, pada tahap ini
individu mulai membentuk sikap dan mekanisme tingkah laku yang
kemudian akan menjadi penting dalam konsep dirinya.
2. Fase eksplorasi (Exploration)
Fase ini berkembang antara umur 15-24 tahun, di mana remaja sudah dapat
memberikan alternatif pekerjaan tetapi belum mampu mengambil sebuah
keputusan yang mengikat. Dimulai sejak individu menyadari bahwa
pekerjaan merupakan suatu aspek dari kehidupan manusia.
3. Fase pemantapan (establishment)
Fase ini berkembang antara umur 25-44 tahun. Pada fase ini remaja sudah
memilih karier tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif
maupun negatif dari pekerjaannya
4. Fase pembinaan (Maintenance)
Fase ini berkembang antara umur 44-65 tahun di mana orang sudah mantap
dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun hingga akhir.

11
Individu berusaha untuk meneruskan atau memelihara situasi pekerjaan.
Pekerjaan yang dilakukan dan konsep diri (elf-concept) mempunyai
hubungan yang erat. Keduanya terjalin oleh proses perubahan dan
penyesuaian yang kontinyu.
5. Fase kemunduran (decline)
Fase ini berkembang di atas 65 tahun. Dalam fase ini orang membebaskan
diri dari dunia kerjanya. Atau dapat dikatakan juga sebagai tahap
menjelang berhenti bekerja (preretirement). Pada tahap ini perhatian
individu dipusatkan pada usaha bagaimana hasil karyanya dapat memenuhi
persyaratan output atau hasil yang minimal sekalipun.

Tahapan perkembangan vokasional ini menjadi kerangka untuk perilaku dan


sikap vokasional, yang dimanifestasikan melalui lima aktivitas yang dikenal dengan
vocational developmental tasks.

Konsep kematangan karier yang dikembangkan oleh Super itu mempunyai


implikasi yang besar bagi program pendidikan karier dan konseling karier. Fase-fase
perkembangan kematangan karier merupakan titik di mana kita dapat mengidentifikasi
dan mengakses sikap dan kompetensi yang terkait dengan pertumbuhan karier yang
efektif. Lebih jauh, gambaran tentang sikap dan kompetensi yang diharapkan dicapai
dalam setiap tahap itu memungkinkan kita menentukan tujuan instruksional dan
konseling yang dirancang untuk membantu perkembangan kematangan karier. Super
dalam Didi (2007) mengidentifikasi enam dimensi yang relevan dan tepat untuk remaja
sebagai berikut:

1. Orientation to vocational choice (dimensi sikap yang menentukan pilihan


akhir pekerjaannya):
2. Information and planning (dimensi kompetens individu untuk memilih
jenis informasi tentang keputusan karier masa depannya dan perencanaan
yang sudah terlaksana):
3. Consistency of vocational preferences (konsistensi individu dalam pilihan
karier yang disukainya)

12
4. Crystalization of traits (kemajuan individu ke arah pembentukan konsep
diri)
5. Vocational independence: (kemandirian dalam pengalaman kerja)
6. Wisdom of vocational preferences (dimensi yang berhubungan dengan
kemampuan individu untuk menentukan pilihan yang realistik yang
konsisten dengan tugas-tugas pribadinya).

Dimensi kematangan karier tersebut mendukung konsep bahwa pendidikan dan


konseling dapat menjadi stimulus untuk perkembangan karier. Kematangan karier
tidak hanya terkait dengan tugas-tugas perkembangan yang terselesaikan secara
individual tetapi juga dengan perilaku yang dimanifestasikan dalam caranya
melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada periode tertentu.

Aspek-aspek perkembangan dari teori Super memberikan penjelasan tentang


berbagai faktor yang mempengaruhi proses pemilihan karier. Dua prinsip dasar berikut
ini dipergunakan dalam teori perkembangan pada umumnya:

Perkembangan karier merupakan proses seumur hidup yang terjadi pada


periode-periode perkembangan tertentu Konsep diri terbentuk pada saat masing-
masing fase kehidupan mendesakkan pengaruhnya pada perilaku manusia.

Super dalam Didi (2007) mengklarifikasi pandangannya tentang teori konsep


diri bahwa pada esensinya konsep diri merupakan kecocokan antara pandangan
individu terhadap atributnya sendiri dengan atribut yang dibutuhkan oleh sebuah
okupasi. Super membagi teori konsep diri ke dalam dua komponen: (1) personal atau
psikologis yang berfokus pada cara individu memilih dan beradaptasi pada pilihannya:
dan (2) sosial, yang berfokus pada asesmen pribadi yang dilakukan oleh individu
terhadap situasi sosioekonominya dan struktur sosial di mana dia bekerja dan tinggal
saat ini. Hubungan antara konsep diri dengan perkembangan karier merupakan salah
satu kontribusi utama teori Super.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anne Roe mengembangkan sebuah teori yang ditujukan untuk memperkirakan
pilihan pekerjaan individu yang didasari oleh perbedaan-perbedaan individu yang ada,
seperti perbedaan secara biologis, sosiologis dan Psikologis Sistem klasifikasi pekerjaan
yang dibuat oleh Roe terdiri dari 8 kelompok pekerjaan dan 6 level pekerjaan. Penekanan
Roe pada perkembangan kebutuhan dan ketertarikannya pada faktor-faktor psikologis yang
mempengaruhi individu membuatnya berfokus pada pola interaksi antara anak dan orang
tuanya.

Super mengungkapkan bahwa perkembangan karier manusia dibagi menjadi lima


fase, yaitu: fase perkembangan, fase eksplorasi, fase pemantapan, fase pembinaan dan fase
kemunduran. Kontribusi lainnya dari Super adalah konsep tentang pola karier. Super
berpendapat bahwa penyelesaian tugas – tugas yang sesuai pada masing – masing tahap
merupakan indikasi kematangan vokasional (vocational maturity) sesual pada masing-
masing tahapan merupakan indikasi Kematangan vokasional itu tampaknya lebih terkait
dengan inteligensi daripada usia. Super membagi teori konsep diri ke dalam dua
komponen: (1) personal atau psikologis dan (2) sosial.

B. SARAN
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikanmanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusunmenyadari bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kamimengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaanmakalah kami.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, D, R, Wening Chyawulan, dan Robbani Alfan. 2019. Teori dan Aplikasi dalam
Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Bojong Genteng: Jejak Pupliser

15

Anda mungkin juga menyukai