Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSELING KARIR TEORI ANN REO

Disusun untuk memenuhi mata kulian konseling karir

Dosen Pengampu :

Dr. H. Beni Azwar, M.Pd. kons

Disusun oleh:

 Juita Aldini (22641020)


 Marselah (22641023)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

2023/2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT., atas izin-Nya kami dapat me-
nyelesaikan penulisan makalah kami yang berjudul “Konseling Karir Ann Reo”. Shalawat dan
salam atas Rasulullah SAW, allahumma shalli ala Muhammad, wa 'ala ali Muhammad. Tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini menambah pengetahuan dan pengala-
man bagi pembaca.

Oktober 2023
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Tokoh yang Berpengaruh dalam Teori Anne Roe.............................................
B. Konsep Dasar Teori Anne Roe.........................................................................
C. Pilihan Karir Berdasarkan Teori Anne Roe.....................................................
D. Keunggulan dan kelemahan Teori Anne Roe.................................................

BAB III PENUTU

A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu prinsip dalam bimbingan dan konseling adalah bahwa setiap individu itu unik.
Keunikan – keunikan tersebut dapat dilihat dalam berbagai hal. Misalnya saja karakter masing –
masing individu, potensi dalam diri, cara berpikir (mindset), serta pemilihan karir setiap
individu.

Dalam bimbingan dan konseling, salah satu bidang layanannya adalah bimbingan konseling
karir. Bimbingan konseling karir adalah proses pemberian bantuan kepada individu agar individu
tersebut dapat memhami diri dan lingkungannya, sehingga mampu merencanakan karirnya di
masa yang akan datang.

Banyak cara untuk memahami tingkah laku karir orang. Pemilihan pekerjaan dan hal
memutuskan karir bukanlah peristiwa sesaat melainkan proses yang panjang. Konselor adalah
tenaga profesional, maka dalam menjalankan tugas bimbingannya akan berbeda dengan kerja
seorang tukang, ia memerlukan landasan teori untuk menjelaskan mengapa ia melakukan suatu
tugas, dan dalam melakukan tugas itu mengapa ia melakukan dengan satu cara dan tidak dengan
cara lainnya. Begitulah, makalah ini selanjutnya menyajikan salah satu teori yang mendukung
pelaksanaan bimbingan karir, yaitu teori pilihan karir Anne Roe.

Roe (1956) menekankan bahwa pengalaman pada awal masa kanak-kanak memainkan
peranan penting dalam pencapaian kepuasan dalam bidang yang dipilih seseorang. Penelitiannya
menginvestigasi bagaimana pola asuh orang tua (parental styles) mempengaruhi hierarki
kebutuhan anak, dan bagaimana hubungan antara kebutuhan ini dengan gaya hidup masa
dewasanya. Dalam mengembangkan teorinya, dia menggunakan teori Maslow tentang Hierarchy
of Needs sebagai dasar. Struktur kebutuhan seorang individu menurut Roe, sangat dipengaruhi
oleh frustasi dan kepuasan pada awal masa kanak-kanak. Misalnya, individu yang menginginkan
pekerjaan yang menuntut kontak dengan orang (person oriented) adalah mereka yang didorong
oleh kebutuhan yang kuat untuk memperoleh kasih sayang dan mendapatkan pengakuan sebagai
anggota kelompok. Mereka yang memilih jenis pekerjaan non-person oriented akan memenuhi
kebutuhan akan rasa aman pada tingkat yang lebih rendah. Roe berhipotesis bahwa individu yang
senang bekerja dengan orang adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang penuh
kehangatan dan penerimaan, dan mereka yang menghindari kontak dengan orang adalah yang
dibesarkan oleh orang tua yang dingin atau menolak kehadiran anaknya.

B. Rumus Masalah
1. Siapa saja tokoh yang berpengaruh dalam penyusunan teori pilihan karir
Anne Roe ?
2. Bagaimana konsep dasar dari teori Anne Roe ?
3. Apa saja penggolongan karir menurut teori Anne Roe ?
4. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari teori Anne Roe ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui siapa saja tokoh yang berpengaruh dalam penyusunan
teori pilihan karir Anne Roe.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar dari teori Anne Roe.
3. Untuk mengetahui penggolongan karir menurut teori Anne Roe.
4. Untuk mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan dari teori Anne Roe.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tokoh yang Berpengaruh dalam Teori Anne Roe

Anne Roe (28 Agustus 1904 - 28 Juni 1991) adalah seorang dosen di Universitas Arizona,
sekaligus juga Psikolog ternama Amerika. Karyanya yang terkenal adalah The Psychology of
Occupations (1959). Anne Roe mengemukakan pandangannya, sebagai berikut, “Pola
pengembangan arah pilih jabatan terutama, sangat ditentukan oleh kesan pertama. Yaitu pada
masa bayi dan masa awal kanak – kanak, berupa kesan atas perasaan puas dan tidak puas,
selanjutnya akan terus berkembang menjadi suatu kekuatan yang berupa energi psikis.

Teori Roe dirumuskan berdasarkan hasil penelitian – penelitian yang dilakukan mengenai
latar belakang perkembangan dan kepribadian para ilmuwan di berbagai bidang, antara lain ilmu
– ilmu pengetahuan sosial dan ilmu – ilmu pengetahuan alam (biologi). Teori Roe tergolong teori
pilihan karir yang berdasar pada teori kepribadian. Hal yang dianggap penting di dalam teori ini
adalah kebutuhan dan adanya jenis – jenis kepribadian. Dalam hal kebutuhan, orang akan
memilih pekerjaan yang dapat memuaskan kebutuhannya. Pandangan – pandangan yang
berpengaruh pada penyusunan teori Roe, termasuk teori penyaluran tenaga kejiwaan dan
pengaruh pengalaman masa kecil (Murphy), teori kebutuhan (Maslow), dan pengaruh faktor
keturunan.

B. Konsep Dasar Teori Anne Roe

Teori Roe atau biasa disebut sebagai “a need theory approach to career choice” atau teori
pemilihan karir dengan pendekatan kebutuhan, memandang pilihan karir seseorang dipengaruhi
oleh tiga komponen yang mendasar dalam hidup. Ketiga komponen tersebut adalah sebagai
berikut :

a. Pengaruh Hereditas terhadap Putusan Karir


Roe memandang bahwa pada prinsipnya individu memiliki berbagai potensi bawaan yang
akan menentukan sifat – sifat, minat, bakat dan tempramen. Pada akhirnya potensi
tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang terutama dalam
pemilihan karir yang akan dilalui pada masa yang akan datang. Seorang anak yang terlahir
dari keluarga yang bekerja pada bidang jasa cenderung juga akan bekerja pada bidang jasa
ketika ia dewasa kelak, demikian juga halnya dengan bidang pekerjaan lainnya. Sifat,
minat, bakat dan temperamen individu diturunkan dari orang tua mereka.
b. Pengalaman Masa Kecil
Berbagai pola asuh yang diterima individu pada masa anak – anak akan mempengaruhi
bagaimana pilihan karirnya di masa depan. Selain itu, suasana dan iklim yang ada di
keluarga juga memiliki kontribusi besar terhadap pilihan karir individu. Suasana yang
terjadi tersebut dapat saja berupa hal yang positif, seperti, kasih sayang, penuh perhatian,
dan saling menghargai. Suasana negatif, misalnya, perlakuan kasar, kekerasan, acuh tak
acuh dan keluarga yang broken home.

Roe dan Siegelman mengemukakan hipotesis mengenai pengaruh pendiddikan dan pola asuh
orang tua terhadap anak sebagai berikut :

1. Lingkungan keluarga yang mencintai, melindungi dan menuntut secara wajar akan menuntun
anak menjadi orang yang memiliki orientasi di masa kanak – kanak dan orang yang
berorientasi dalam pekerjaan yang akan ditempatinya.
2. Lingkungan keluarga yang menolak, mengabaikan dan acuh terhadap anak akan menggiring
anak menjadi orang yang tidak memilki orientasi dalam pekerjaan.
3. Kondisi yang terlalu melindungi (over-protective) atau menuntut terlalu berlebihan akan
menjadikan anak tidak memiliki orientasi dalam pekerjaan.
4. Sebagian anak yang berasal dari keluarga yang bersifat menolak kemungkinan orientasinya
menjadi mencari kepuasan.
5. Lingkungan keluarga yang santai dan mencintai akan memberikan jumlah keterkaitan yang
memadai.
6. Gaya interaksi orang tua dan anak, serta pengaruh pola pendidikan keluarga menjadi
kebutuhan perkembangan anak yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi dan gaya hidup
dewasa nanti.

Roe mengemukakan tiga kategori pendidikan yang diterapkan oleh orang tua. Ketiga kategori
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menjauhi Anak
Perilaku orang tua yang menjauhi anak cenderung akan bersifat sebagai berikut :
a) Menolak. Dingin, bermusuhan, menunjukkan kekurangan – kekurangan dan
mengabaikan preferensi – preferensi dan opini – opini anak.
b) Mengabaikan. Memberikan perawatan fisik minimum tidak memberikan
c) Konsentrasi Emosional pada Anak
2. Pemusatan perhatian pada anak memiliki dua kategori, yaitu :
a) Overprotecting. Memberikan perlindungan berlebih – lebihan (cenderung hangat),
terlalu baik, penuh kasih sayang, membolehkan sedikit kebebasan pribadi, melindungi
dari yang menyakitkan.
b) Overdemanding. Terlalu menuntut (cenderung dingin), menentukan standar – standar
tinggi, mendesak untuk memperoleh prestasi akademik yang tinggi, dalam bentuknya
yang ekstrim cenderung menolak.
c) Penerimaan terhadap Anak
3. Pola penerimaan terhadap anak di bagi menjadi dua, yaitu :
a) Santai atau Casual. Sedikit kasih sayang, responsif kalau pikiran tidak kacau, tidak
ambil pusing tentang anak, membuat beberapa peraturan dan tidak melaksanakannya.
b) Penuh Kasih atau Loving. Memberikan perhatian hangat dan penuh kasih sayang,
membantu dengan rancangan – rancangan, menggunakan penalaran dan bukan
hukuman, mendorong independensi.

Menurut Roe dari kategori emosional yang ada di dalam rumah tersebut, kategori penuh
kasih, overprotective dan overdemanding akan cenderung menghasilkan seseorang yang
kejuruannya beroriantasi pada kontak dengan orang lain (person oriented). Sedangkan kategori
santai, menolak dan mengabaikan cenderung menghasilkan seseorang yang kejuruannya
beroriantasi pada benda-benda (non-person oriented).

4. Kebutuhan – Kebutuhan Manusia


Kebutuhan – kebutuhan individu dapat mempengaruhi pilihan karir individu tersebut. Dalam
hal ini Roe berpijak kepada teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow. Secara hirarki
Maslow menyebutkan motif kebutuhan individu (dalam Alwisol, 2012 : 204-206), yaitu :
a) Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
b) Kebutuhan keamanan (safety needs)
c) Kebutuhan dimiliki dan dicinta (belonging and love needs)
d) Kebutuhan harga diri (self esteem needs)
e) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)

Hirarki kebutuhan Maslow ini lazim juga digambarkan sebagai piramida, dimana kebutuhan
paling dasar memiliki ruang paling luas dan semakin ke atas ruang yang tersedia semakin kecil.
Disana dapat diliat bahwa manusia dalam kehidupannya memiliki tingkatan – tingkatan
kebutuhan yang mesti dipenuhi, sesuai dengan taraf dan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan. Ada kebutuhan yang dapat terpenuhi dengan mudah, kebutuhan yang tertunda dan
bahkan ada kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi sama sekali.

Menurut Munandir (1996:105) menyatakan bahwa teori Roe dinyatakan dalam proposisi,
semuanya ada lima, yaitu :

1. Proposisi pertama mengenai pembawaan genetik yang bersifat menentukan perkembangan


sifat – sifat orang. Pengaruh itu berbeda – beda, misalnya, ciri berupa kemampuan intelek
dan tempramen lebih khusus dan kuat daripada minat dan sikap.
2. Proposisi kedua mengenai pengalaman individu dan latar belakang kebudayaan dan juga
kedudukan sosial- ekonomi keluarga, berpengaruh pada perkembangan sifat – sifat bawaan.
Tersangkut juga disini adalah faktor – faktor suku bangsa dan jenis kelamin.
3. Proposisi ketiga mengenai minat, sikap, dan sifat – sifat kepribadian lain berkembang
terutama ditentukan oleh pengalaman yang memberikan arahan pada perkembangan itu.
Arahan ini terutama ditentukan oleh bagaimana pola pemerolehan kepuasan dan kekecewaan;
kepuasan yang didapat orang berkenaan dengan adanya berbagai kebutuhan dan cara
bagaimana pemuasannya, dan ini ditentukan oleh faktor lingkungan. Pengalaman masa kecil
biasanya diperoleh di lingkungan keluarga dan di keluarga ini, interaksi orang tua -anak
bersifat menentukan. Ada tiga kemungkinan perlakuan orang tua terhadap anak, dengan
begitu ada tiga golongan jenis orang tua : terlalu melindungi atau terlalu banyak menuntut
(hubungan emosi tertuju kepada anak), menolak secara emosional atau mengabaikan
kebutuhan fisik anak, dan menerima anak (karena kepedulian atau karena sayang).
Pengalaman masa kecil ini menimbulkan dua orientasi dasar : tertuju kepada orang atau
tertuju kepada bukan-orang. Orientasi ini mempengaruhi pilihan jabatan seorang anak, kalau
sudah menginjak dewasa kelak.
4. Proposisi keempat, adanya pola tenaga psikis dalam bentuk tertujunya perhatian dan ini
merupakan penentu utama minat.
5. Proposisi kelima mengenai seberapa kuat pemuasan kebutuhan dan organisasinya, hal ini
sangat menentukan kuat-tidaknya dorongan yang menampakkan diri dalam pencapaian orang
dalam menjalankan tugas.
C. Pilihan Karir Berdasarkan Teori Anne Roe

Roe menggolongkan seluruh jabatan atas dua kategori dasar (dalam Winkel dan Hastuti,
2007:630), yaitu :

a. Person Oriented
Pekerjaan yang berorientasi pada kontak dengan orang lain. Misalnya orang – orang yang
suka bekerja bersama dengan orang lain, di anggap cenderung demikian karena mereka
menghayati kebutuhan yang kuat untuk di terima baik oleh orang lain. Semua orang ini di
didik oleh orang tua yang menunjukan sikap menerima dan menyayangi. Kelompok atau
penggolongan pekerjaan yang tergolong dalam kelompok ini adalah.
1. Jasa (service). Pekerjaan-pekerjaan yang tugas utamanya berhubungan langsung
dengan kebanyakan orang dan bertugas untuk melayani orang lain serta berbuat untuk
kepentingan orang lain.
2. Kontak bisnis (business contact). Pekerjaan-pekejaan yang langsung berinteraksi
langsung dengan orang lain dengan tujuan lebih kepada upaya untuk mempengaruhi
dibandingkan dengan berbuat untuk kepentingan orang lain.
3. Organisasi (organization). Pekerjaan-pekerjaan manajerial serta membentuk interaksi
yang bersifat formal untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
4. Kebudayaan (general culture). Pekerjaan-pekerjaan yang tujuan utamanya adalah
upaya untuk pelestarian dan pewarisan budaya,seperti halnya pendidikan.
5. Seni dan hiburan (art and entertainment). Pekerjaan-pekerjaan yang membentuk
interaksi antara orang-orang yang memiliki kreatifitas dan keterampilan khusus.

b. Non-Person Oriented
Pekerjaan yang berorientasi pada benda – benda. Pekerjan non-peron oriented ini biasanya
adalah orang – orang yang lebih suka bekerja dengan menangani barang atau benda tanpa
mencari kontak dengan individu di sekitarnya itu di anggap berkecenderungan demikian
karena mereka menghayati kebutuhan yang kuat untuk merasa aman dan terlindung dari
bahaya. Kelompok atau penggolongan pekerjaan yang tergolong dalam non-peron
oriented adalah :
a. Teknologi (technology). Pekerjaan-pekerjaan yang berorientasi kepada produksi,
pemeliharaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan barang.
b. Luar ruangan (outdoor). Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di ruangan
terbuka/alam bebas dan tidak terlalu tergantung/membutuhkan adanya interaksi
dengan banyak orang.
c. Ilmu pengetahuan (science). Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
pengembangan keilmuan, teori, konsep dibidang ilmu yang berhubungan dengan
perilaku.

Roe (dalam Munandir, 1996:105) mengemukakan bahwa terdapat enam tingkatan atau aras
dalam karir. Keenam tingkatan tersebur adalah :

a. Profesional dan manajerial


mencakup pencipta, pembaharu, dan manajer puncak; bekerja dengan tanggung jawab
dan kemandirian (otonomi) penuh, pengambil keputusan dan pembuat kebijaksanaan,
berpendidikan tinggi tingkat doktor/setara.
b. Profesional dan manajerial
otonomi tetapi tanggung jawab lebih sempit (agak kurang),
c. Semiprofesional dan bisnis kecil
tanggung jawab rendah, penerapan kebijaksanaan hanya untuk diri sendiri,
berpendidikan menengah atas umum atau teknologi-kejuruan.
d. Terampil
pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan-pelatihan keterampilan dan pengalaman
khusus.
e. Semiterampil
pekerjaan yang menghendaki pendidikan dan pelatihan tingkatan yang agak kurang,
otonomi dan inisiatif jauh kurang dituntut.
f. Tak terampil
pekerjaan tingkat ini tidak mempersyaratkan pendidikan atau pelatihan khusus,
pekerjaan bersifat repetitif, dan pekerja hanya dituntut untuk mampu mengikuti pedoman
kerja yang telah ditetapkan.
D. Keunggulan dan kelemahan Teori Anne Roe
a. Keunggulan Teori Anne Roe
1. Dengan adanya teori Roe ini dapat mempermudah mengklasifikasikan jabatan apa
yang sesuai dengan potensi individu tersebut berdasarkan pola asuh orang tua,
interaksi, serta pemenuhan kebutuhan.
2. Dengan melihat cultural seseorang maka dalam penyesuaian diri di lingkungan
pekerjaan akan lebih mudah untuk mempertahankan jabatannya.
3. Memudahkan konselor dalam memberikan layanan karir kepada klien dengan melihat
latar belakang klien di masa kecil.
4. Memudahkan konselor dalam memberikan layanan karir pada kliennya, karena
menurut Roe karir anak di pengaruhi oleh pola asuh orang tua.

b. Kelemahan Teori Anne Roe


1. Dalam menentukan jabatan karir tidak menggunakan nilai studi sebagai acuannya
sehingga pendidikan kurang di minati.
2. Karena hanya faktor kemampuan dan cultural saja yang di tekankan di dalam
pencapaian suatu karir maka individu hanya menggunakan tenaga untuk mencapai
aktualisasi diri.
3. Menjadi beban psikis pada diri anak, apabila anak tidak mencapai kebutuhan yang
diinginkan orang tua secara maksimal
4. Riset – riset kurang mendukung teori Anne Roe.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori Roe tergolong teori pilihan karir yang dikembangkan atas dasar teori kepribadian.
Kebutuhan diberikan arti penting; orang memilih pekerjaan kalau pekerjaan itu dapat
memuaskan kebutuhannya. Teori Roe dinyatakan dalam bentuk proposisi – proposisi, yang ada
lima bilangannya. Sala satu proposisi berkenaan dengan pengalaman masa kecil orang.
Pengalaman masa kecil menghasilkan dua orientasi, tertuju ke orang dan ke yang bukan-orang,
dan ini mempengaruhi pilihan jabatan kelak. Pengalaman masa kecil berarti pola asuh di
keluarga. Pekerja di bidang jasa (pekerjaan melayani orang) cenderung berasal dari keluarga
dengan pola asuh penuh kasih sayang, sebaliknya pekerja lab, umpamanya, berasal dari keluarga
yang orientasinya bukan-orang. Teori ini masih memerlukan pengembangan, karena riset – riset
kurang mendukungnya.

B. Saran

Sebaiknya dalam pelaksanaan bimbingan karir, bukan hanya berdasar pada Teori Roe saja
tetapi juga pada teori-teori pendukung yang lain sehingga dalam pelaksanaan bimbingan karir
dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas


Muhammadiyah Malang.
Gani, Ruslan A.. 1996. Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik (Ditjen Dikti Depdikbud).
Winkel,W.S dan M.M Sri Hastuti.2007.Bimbingan dan Konseling di

Anda mungkin juga menyukai