Anda di halaman 1dari 1

TUGAS RESUME MATERI AGAMA

Judul : “ Manusia Bertuhan”


Nama : DWI NUR RAFI HANDAYANI
NPM : 2210070170064
Hari/Tanggal : Jumat, 30 September 2022

Kata Tuhan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari kata lord dalam bahasa Inggris,
segnor dalam bahasa Latin, senhor dalam bahasa Portugis, dan maulaya/sayyidi dalam bahasa Arab.
Semua kosakata di atas menyaran pada makna “tuan”. Kata ’Tuhan’ disinyalir berasal dari kata tuan
yang mengalami gejala bahasa paramasuai (penambahan bunyi “h”), sehingga dengan diberi
tambahan bunyi “h”, seperti ‘empas’ menjadi ‘hempas’, ‘embus’ menjadi ‘hembus’, ‘tuan’ menjadi
Tuhan. Menurut KBBI spritual berhungan dengan kejiwaan, spritualisasi pembentukan jiwa,
spritualisme aliran filsafat yang mengutamakan kerohanian. Konsep spiritualitas sebagai landasan
kebertuhanan :

 Doe ( Muntohar, 2010:36) spiritualitas adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai- nilai,
moral dan rasa memiliki.
 Menurut zohar,spiritualitas adalah kemampuan internal bawaan otak dan jiwa manusia, yang
sumber terdalam nya inti alam semesta sendiri.
" Spirit" dideskripsikan sebagai jiwa halus yang ditiupkan oleh tuhan ke dalam diri manusia.
Religionitas menyaran pada ekspresi keagamaan seseorang, spiritualitas menyaran pada ekspresi
bertuhan.
Manusia mempunyai naluri agama yaitu agama tauhid. manusia kembali memiliki etika dan
moral karena pengaruh kedua hal tersebut, diperlukan:
1. Olah pikir ( tafakkur wa ta'amul)
2. Olah rasa ( tadzawwuq)
3. Olah jiwa ( riyadhah)
4. Olah raga (rihlah wa jihad)
Dalam pandangan tasawuf perbaikan etika dan moral melalui tiga kekuatan pokok :
1. Akal
2. Syahwat
3. Nafsu
Orang yang memiliki kesadaran bertuhan akan memiliki karakter, diantaranya
1. Mampu menemukan kekuatan yang maha besar
2. Menemukan nilai keabadian
3. Membangun harmonisasi dan keselarsaan di alam semesta
4. Mampu mengakses hal hal gaib yang suprarasional

ALASAN MENGAPA MANUSIA MEMERLUKAN SPIRITUALITAS?


Ketenangan dan kedamaian merupakan kebutuhan masyarakat yang paling penting. Akan
tetapi ,disinyalir bahwa manusia pada zaman ini cenderung tidak mengetahui lagi cara mengenali diri
sendiri dan menjalani kehidupan di dunia secara benar dan bermakna.

Anda mungkin juga menyukai