Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014, Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi
pegawai negeri dan pegawai pemerintah yang memiliki perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diberikan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada
Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), mengamanatkan Instansi/Pemerintah untuk wajib
memberikan Pelatihan dan Pendidikan Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-
nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Diklat terintegrasi dimaksudkan
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga diperlukan sebuah penyelenggaraan
Pelatihan yang Inovatif dan Terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan ditempat
kerja agar peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan dan mengaktualisasikan,
serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan (habituasi) yang positif, dan merasakan
manfaatnya, sehingga diharapkan akan memiliki karakter PNS yang profesional.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 25
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Prajabatan dilaksanakan dengan nomenklatur baru ialah Pelatihan Dasar Kader PNS,
sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka
pembentukan kemampuan bersikap dan bertindak profesional yang berlandaskan pada
nilai-nilai dasar yang meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi, serta di sinkronkan dengan nilai-nilai dasar NKRI yang meliputi
: Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik.
Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ANEKA dan nilai-nilai dasar NKRI, maka
peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar Aktualisasi dapat
1
dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi dan
kemudian dituangkan dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di tempat habituasi. Pelaksanaan habituasi (off-class) merupakan
implementasi dari teori-teori selama proses pembelajaran (on-class) yang saling
terkaitProses pelaksanaan habituasi dilaksanakan di SMPN 45 Kerinci.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru/fasilitator perlu memahami
bagaimana media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Dalam hal ini pembuatan media pembelajaran bertujuan antara lain untuk
mempermudah penyampaian materi, memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar. Adapun manfaat yang diperoleh adalah dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik, mempermudah peserta didik dalam memahami materi
pelajaran, dan dapat menumbnuhkan kreativitas serta memberikan motivasi para guru /
pendidik sebagai fasilitator untuk berinovasi dan meningkatkan variasi dalam proses
belajar mengajar.
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student centered.
Artinya, pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman
sebaya (peer mediated instruction). Pembelajaran inovatif mendasarkan diri pada
paradigma konstruktivistik.Pembelajaran inovatif biasanya berlandaskan paradigma
konstruktivistik membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau
mentransformasi informasi baru.
Transformasi terjadi melalui kreasi pemahaman baru (Gardner, 1991) yang
merupakan hasil dari munculnya struktur kognitif baru. Pemahaman yang mendalam
terjadi ketika hadirnya informasi baru yang mendorong munculnya atau menaikkan
struktur kognitif yang memungkinkan para siswa memikirkan kembali ide-ide mereka
sebelumnya. Dalam seting kelas konstruktivistik, para siswa bertanggung jawab terhadap
belajarannya, menjadi pemikir yang otonom, mengembangkan konsep terintegrasi,
mengembangkan pertanyaan yang menantang, dan menemukan jawabannya secara
mandiri (Brook & Brook, 1993; Duit, 1996; Savery & Duffy, 1996). Tujuh nilai utama
konstruktivisme, yaitu: kolaborasi, otonomi individu, generativitas, reflektivitas,
keaktifan, relevansi diri, dan pluralisme. Nilai-nilai tersebut menyediakan peluang
kepada siswa dalam pencapaian pemahaman secara mendalam.
Salah Satu Bentuk Pembelajaran Inovatif adalah Market Place Activity
(MPA) MPA adalah suatu teknik pembelajaran berupa kegiatan seperti yang terjadi di
pasar, dimana peserta didik dapat melakukan aktivitas jual beli informasi pengetahaun
baik berupa konsep, ataupun karya sesuatu.  Teknik pembelajaran ini beberapa ahli
mengatakan windows shoping (jendela belanja). Untuk masalah penamaan tergantung
siapa pemberi nama yang terkaji secara teoritis, namun pada esensinya bagaimana
pembelajaran yang terjadi di kelas seperti aktivitas pasar dimana ada barang yang
diperjualbelikan, ada penjual dan ada pembeli serta ada media komunikasi berupa pesan,
terjadi tanya jawab,mempertahankan dan bahkan mempromosikan suatu konsep atau
produk. Teknisnya suatu konsep atau karya akan menggunakan MPA maka dalam
kelompok belajar peserta didik setiap kelompok disepakati pembagian tugas ada yang
menjadi kelompok penjual untuk mempromosikan dan mempertahankan karya
kelompoknya, ada yang berfungsi sebagai pembeli informasi untuk berkeliling
mengunjungi karya kelompok lain, baik melakukan dialog, tanya jawab bahkan
mengevaluasi dan mengkritisi.
Berdasarkan hasil pengamatan sejak mulai berkeja di intansi SMPN 45 Kerinci
pada tanggal 24 Juni 2018 tahun Ajaran 2018/2019 ditemukan beberapa kendala dan
masalah yang mesti di selesaikan terutama dalam kegiatan pembelajaran PPKn di
SMPN 45 Keinci yaitu seperti : 1) Masih Rendahnya Minat Belajar Siswa dalam Belajar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMPN 45 Kerinci, hal ini
terlihat dari Siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya pada saat belajar. 2)
Rendahnya Hasil Belajar Siswa dalam belajar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) di SMPN 45 Kerinci hal ini terlihat dari nilai siswa yang
masih Rendah, 3)Masih ada Siswa di SMPN 45 Kerinci yang tidak Disiplin terlihat dari
masih adanya siswa yang terlambat. 4) Masih ada siswa di SMPN 45 Kerinci yang tidak
menjaga Kebersihan Kelas terlihat dari Masih adanya sampah di ruang Kelas.
Masalah yang di hadapi SMPN 45 Kerinci perlu dilakukan suatu upaya dalam
peneyelesainya maka dari itu akan dilakukan inovasi berupa aktualiasi dalam
memecahkan isu yang terjadi di SMPN 45 Kerinci. oleh karena itu maka penulis akan
menganalisis isu mana yang lebih cepat untuk di atasi sehingga dilakukan analasis Isu
1.2. IDENTIFIKASI ISU
Dengan mencermati kondisi diatas, diperoleh isu aktual yang menjadi area
permasalahan yaitu:
1) Masih Rendahnya Minat Belajar Siswa dalam Belajar PPKn di SMPN 45
Kerinci, hal ini terlihat dari Siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya
pada saat belajar
2) Rendahnya Hasil Belajar Siswa dalam belajar PPKn di SMPN 45 Satu Atap
Kerinci hal ini terlihat dari nilai siswa yang masih Rendah,
3) Masih ada Siswa di SMPN 45 Satu Atap Kerinci yang tidak Disiplin terlihat dari
masih adanya siswa yang terlambat.
4) Masih ada siswa di SMPN 45 Satu Atap Kerinci yang tidak menjaga Kebersihan
Kelas terlihat dari Masih adanya sampah di ruang Kelas.
1.3. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU
Berdasarkan beberapa isu yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka
perlu ditentukan isu utama dan isu pokok yang ada pada SMPN 45 Kerinci untuk segera
ditemukan pemecahan isu. Penetapan Core Isu dilakukan analisis kualitas masing-
masing isu. Proses analisis yang dilakukan dengan identifikasi isu menggunakan kriteria
kualitas isu. Kriteria kualitas isu tersebut adalah AKPL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak) agar dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi guru
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut:

1.3.1APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak)

Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan masyarakat.


Problematik artinya isu memiliki dimensi masalah yang kompleks. Kekhalayakan
artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan layak artinya isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya. dalam APKL digambarkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Penilaian APKL

N ISU PENILAIAN JUMLAH PERING


O KAT
A P K L

1 Masih Rendahnya Minat


Belajar Siswa dalam
√ √ √ √ 4 1
Belajar PPKn di SMPN 45
Kerinci
2 Rendahnya Hasil Belajar
Siswa dalam belajar PPKn
√ √ √ 3 1I
di SMPN 45 Kerinci

3 Masih ada Siswa di SMPN


45 Satu Atap Kerinci yang √ √ 2 III
tidak Disiplin
4 Masih ada siswa di SMPN
45 Satu Atap Kerinci yang √ √ 2 III
tidak menjaga Kebersihan
Keterangan:
A: Aktual.
P: Problematik.
K: Kekhalayakan.
L: Layak.
Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan permasalahan prioritas yang
memerlukan solusi pemecahan masalah Rendahnya Minat belajar Siswa dalam Belajar
PPKn di SMPN 45 Kerinci hal ini terlihat dari siswa yang berbicara dengan teman
sebangkunya pada saat Belajar.Dengan mencermati kondisi sebagaimana tersebut diatas,
perlu dilakukan peningkatan Minat Belajar Siswa dalam Belajar PPKn kelas VIII di
SMPN 45 Kerinci. Dengan harapan solusi sebagaimana dimaksud akan menjadi salah
satu alternatif yang akan memberikan dampak positif.Melihat dan mencermati kondisi
sebagaimana tersebut diatas, maka penulis memilih judul untuk Rancangan Aktualisasi
yaitu “Peningkatan Minat Belajar siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Inovatif Di SMPN 45 Kerinci.
Dalam upaya untukmeningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran PPKn di
SMPN 45 Kerinci , maka dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan Laporan Konsultasi Dengan Mentor
2. Menyusun RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3. Membuat Kartu Pertanyaan dan Permainan Bola Panas ( Hot Ball)
4. Melaksanakan Pembelajaran dengan Menggunakan Model MPA (Market Place
Aktivity) dan Permainan Bola Panas (Hot Ball)
5. Melakukan Evaluasi dan Pemberian Penghargaan (Reward)
BAB II

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN DAN DESKRIPSI LOKUS

2.1 DESKRIPSI ANEKA


2.1.1 AKUNTABILITAS
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah
suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis (peran
demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional ); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar ).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas vertikal
( pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi ) dan akuntabilitas horisontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya
organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitasprogram, dan akuntabilitas kebijakan.Akuntabilitas tidak akan terwujud
apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja,
dan Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator
dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.

2.1.2 NASIONALISME

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai
yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki
oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi
sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme
dan wawasan kebangsaannya.

Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan


bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
2.1.3 ETIKA PUBLIK

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nila-nilai yang dianut.

Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara
keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas


2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

2.1.4 KOMITMEN MUTU

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.Ada
empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu

1. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan

2. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.

4. Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,


manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi
kualitas pelayan, yaitu :

1. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,


pegawai, dan sarana komunikasi;
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya;
5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan

2.1.5 ANTI KORUPSI

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak
hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :

1. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi


penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa
menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga
dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

2. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih


sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi


untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya
akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

6. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil


kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya
dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan
keringat.

7. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari


kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan
utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

8. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk


menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.

9. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari
apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya

2.2 DESKRIPSI NKRI


2.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, Nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN
yang Unggukl selaras dengan perkembangan zaman.
2.2.2. Whole of Government (WoG)
Menurut United States Institut of Peace (USIP) definis Whole of Government
adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi
pemrintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, sebagai bentuk kolaborasi,
kerjasama antar instansi, aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam
pelayanan. WoG menekan pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat diselesaikan
dengan waktu yang singkat.
Shergold (2004:11) mendefiniskan whole of government sebagai pelayanan
publik oleh pemerintah yang bekerja lintas batas untuk mencapai tujuan bersama dan
memberikan tanggapan terpadu terhadap isu-isu tertentu. Pendekatan yang diambil
bisa pendekatan formal maupun pendekatan informal. Whole of Government dapat
diaplikasi agar pemerintah dapat memberikan layanan berkualitas bagi masyarakat
dan meastikan bahwa pekerjaan yang diemban oleh aparatur pemerintahan dapat
berjalan efektif dan efisien.
2.2.3 Pelayanan Publik
Berkaitan dengan pelayan Publik ada dua istilah yang perlu di ketahui, yaitu
melayani dan pelayan. Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus)
apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan pengertian pelayanan adalah usaha melayani
kebutuhan orang lain. Adapun asas mengenai pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan
disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-
perundangan.
3. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap
berpegang pada prinsip efesiensi dan efektivitas.
4. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Kesamnaan Hak
Tidak diskriminatif, tidak membedakan suku, ras, agama, golongan , gender, dan
status ekonomi.
6. Keseimbangan hak dan kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-
masing pihak
2.3 DESKRIPSI LOKUS
2.3.1 Gambaran Umum Sekolah

SMPN 45 Satu Atap Kerinci merupakan SMP yang berada pada kecamatan
Kayu Aro Barat, Desa Gunung Labu dan SMPN 45 Satu Atap Kerinci berdiri pada
Tahun 2009 dengan NPSN 10506153. Agar lebih jelasnya berikut propil SMPN 45
Kerinci:

PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 45 KERINCI
2. NPSN : 10506153
3. Bentuk Pendidikan : SMP
4. Status Sekolah : Negeri
5. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
6. SK izin Operasional : BUPATI KERINCI
7. Tanggal SK : 2009-01-01
8. Alamat : JALAN RAYA GUNUNG LABU
9. Desa atau Kelurahan : Gunung Labu
10. Kabupaten : Kerinci
11. Provinsi : Jambi
12. RT :2
13. RW :0
14. Kode pos : 37163
15. Lintang : -1.7756000
16. Bujur : 101.2586000
17. Layanan Kebutuhan Khusus : Tidak Ada
18. SK Pendidikan Sekolah : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
KERINCI
19. Tanggal SK : 2009-01-02
20. Tanah Milik : 694
21. Tanah Bukan Milik :0
22. Nomor Telepon : 085357079450
23. No fax :
24. Email : smpn45@Yahoo.com

2.3.2. Sumber Daya

Jumlah Guru dan tata usaha yang ada di SMPN 45 Kerinci berjumlah 18 orang
dengan Rincian sebagai Berikut:

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS ) sebanyak 5 orang


2. Guru GTT sebanyak 10orang
3. Tenaga Operator Sekolah sebanyak 1 orang
4. Tenaga Tata Usaha sebanyak 1 orang
5. Penjaga Sekolah sebanyak 1 orang

Tabel 2.1
N JABATAN/ PANGKAT
NAMA/NIP
O JENIS PTK GOLONGAN
Nasrial,S.Pd
NIP. 196304051987031006 Kepala
1. Pembina/ IVb
Sekolah

Edwar. S.Pd Wakil Kepala


2. NIP.196711101992031005 Pembina/ IVb
Sekolah
Purwanto. S.E Penata Muda TK
3. NIP. 197707072014081005 Wali Kelas
1/IIIb
Poniem,S.Pd Penata Muda TK
4. NIP.196806192014082002 Wali Kelas
1/IIIb
Siska Yuliana,S.Pd
5. Wali Kelas Penata Muda/IIIa
Nip. 199011292019032012
Ica Yuspita,S.Pd Guru Bahasa
6. GTT
Inggris
Nyari Hasanah,S.Pd Guru
7. Bimbingan GTT
Konseling
Syefia Weki,S.Pd
8. Guru Mulok GTT
Rosmala Dewi, S.Pd Guru Bahasa
9. GTT
Indonesia
10 Ernanita, S.Pd Guru Seni
GTT
. Budaya
11 Dewi Wulandari,S.Pd
Guru MTk GTT
.
12 Delvira Rosa,S.E
Tata Usaha GTT
.
13 Kasiana, S.Pd Guru Bahasa
GTT
. Inggris
14 Dewi Hanriyati,S.Pd
Guru KKPI GTT
.
15 Yesi Setiawati, SP.d
Guru Agama GTT
.
16 Jukri Sukrisno
Guru Penjas GTT
.
17 Liawati, S.E
Operator GTT
.
18 Tatang Penjaga
. Sekolah

Tabel 2.2 Jumlah Siswa SMPN 45 Kerinci

JUMLAH
N BERDASARKAN JENIS KE
KELAS JUMLAH
O KELAMIN T
LK PR
1 Kelas VII 10 12 22
2 Kelas VIII 26 9 35
3 Kelas IX 9 12 21
JUMLAH 45 33 78
Tabel 2.3. Sarana dan PrasaranaSMPN 45 Kerinci

No Prasarana Jumlah Keterangan

1. Ruang Guru 1 Baik

2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

3. Ruang Tata Usaha - Tidak ada

4. Ruang Kelas 3 Baik

5. Ruang labor komputer 1 Tidak Ada

6. Ruang UKS 1 Baik

7. Perpustakaan 1 Tidak Ada

8. WC Guru 1 Baik

9. WC Siswa 1 Baik

10 Rumah Dinas Ka. Sekolah Tidak ada

11 Rumah Dinas Guru Tidak ada

2.3.3 Visi dan Misi

A. VISI

Secara umum tujuan pendidikan antara lain meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih lanjut. Selain itu melalui pendidikan
juga diharapkan peserta didik dapat mencintai lingkungan hidup serta menumbuhkan
rasa kewajiban untuk melestarikannya.
Sejalan dengan tujuan pendidikan tersebut di atas, SMP Negeri 45 Kerinci
mencoba merumuskan visi – misi sekolah sebagai gambaran cita-cita yang
diharapkan dapat dicapai, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Adapun visi sekolah adalah:

“ TERWUJUDNYA SEKOLAH MANDIRI YANG BERMUTU ,


BERPRESTASI, BERBUDI LUHUR YANG BERDASARKAN IMTAQ
MENYONGSONG ERA INDUSTRI 4.0 “
A. MISI
Secara lebih terperinci visi SMP Negeri 45 Kerinci dikembangkan menjadi
MISI SEKOLAH sebagai berikut :
1.Meningkatkan kedisiplinan semua warga sekolah

2.Melaksanakan pembelajaran secara CTL

3.Meningkatkan pelayanan yang sebaik – baiknya terhadap siswa

4.Mengkordinasikan kehidupan beragama.

5.Menjalin kerjasama dengan pihak yang peduli pada pendidikan.

6.Memberdayakan dan menyamakan langkah antar stakeholders


Pendidikan

7.Meningkatkan budaya literasi (budaya membaca) siswa

8. Melaksanakan Pembinaan Sikap dan Karakter


2.3.4 Tata Nilai Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Memiliki Integritas
2. Kreatif dan Inovatif
3. Inisiatif
4. Pembelajar
5. Menjunjung Meritrokrasi
6. Terlibat Aktif
7. Tanpa Pamrih

2.3.5 Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Tugas guru :

Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,  Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008

tentang Guru,yakni :

1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;

5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan

7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan.

Lebih lanjut, Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2. Menyusun silabus pembelajaran;

3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;

7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi;

9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya

(khusus guru kelas);

10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat

sekolah/ madrasah dan nasional;

11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

13. Melaksanakan pengembangan diri


14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan

15. Melakukan presentasi ilmiah.

Fungsi guru :

Fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2. Menjunjung tinggi peraturan  perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,

serta nilai-nilai agama dan etika;

3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis dan dialogis

4. Memelihara komitmen secara profesional  untuk meningkatkan  mutu

pendidikan; dan Memberi teladan dan menjaga nama baik  lembaga, profesi, 

dan kedudukan
2.3.6 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
SMP NEGERI 45 KERINCI KECAMATAN KAYU ARO BARAT
KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
NASRIAL, S.Pd

WAKIL KEPALA SEKOLAH

EDWAR, S.Pd

TATA USAHA OPERATOR

NYARI HASANAH, S.PdI SEKOLAH


JUKRI SUKRIsno

KOBID. PENGEMBANGAN KOBID. KEAGAMAAN KOBID. HUMAS KOBID. KEWIRAUSAHAAN KOBID. SENI KOBID. KEPUSTAKAAN
BAKAT

KASIANA, S.Pd TATANG, S.PdI SYEFRIA WEKI, SE ERNANITA, S.Pd DEWI WULANDARI, S.Pd ROSMALA DEWI, S.Pd

WALI KELAS VII WALI KELAS VIII WALI KELAS IX

ICA YUSPITA, S.Pd PONIEM, S.Pd PURWANTO, SE

MAJELIS GURU/KARYAWAN
B. DESKRIPSI KHUSUS

1. Program dan Kegiatan Saat Ini

SMPN 45 Kerinci sebagai salah satu penyedia jasa pendidikan yang merupakan

sekolah percontohan memiliki beberapa program yang sesuai dengan visi dan misi Sekolah,

beberapa program tersebut antara lain :

1. Unggul Prestasi Akademik dan Non Akademik

2. Guru Berprestasi Juara 1 Lomba Video Pembelajaran Tingkat Kabupaten

Kerinci Tahun 2017

3. Unggul Akhlak dan Budi Pekerti

2. Role Model

Role model adalah orang yang ingin kita tiru karena dianggap sangat baik dalam
melakukan pranya di tempat kerja atau gambaran ideal yang kita inginkan untuk diri kita
di masa depan. Adapun Role Model penulis pilih ialah :

Nama : Nasrial, S.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMPN 45 Kerinci

Penulis memberikan apresiasi kepada Kepala SMPN 45 Kerinci dikarenakan


program dan langkah dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan
efisien yang dilakukan atau diterapkan oleh Kepala Sekolah SMPN 45 sangat
memberikan contoh dan panutan yang baik, beliau juga telah melaksanakan tugas
sebagai seorang pemimpin yang baik dan berintegritas, jujur, Transparan dan
Berintegritas serta berkompten dan Beliau mendapat penghargaan Sebagai Kepala
Sekolah Berprestasi Peringkat 3 se Kabupaten Kerinci.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 RANCANGAN AKTUALISASI


Unit Kerja: : SMPN 45 KERINCI
Identifikasi Isu
1. Rendahnya Minat belajar Siswa dalam Belajar PPKn di SMPN 45 Kerinci
2) Rendahnya Hasil Belajar Siswa dalam belajar PPKn di SMPN 45 Kerinci
3) Masih ada Siswa di SMPN 45 Satu Atap Kerinci yang tidak Disiplin
4) Masih ada siswa di SMPN 45 Satu Atap Kerinci yang tidak menjaga
Kebersihan Kelas

Isu yang diangkat:


Rendahnya Minat belajar Siswa dalam Belajar PPKn di SMPN 45 Kerinci.
Gagasan Pemecahan Isu :
Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila Dan Kewargangaraan (PPKn) Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Inovatif Di SMPN 45 Kerinci
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan, Tahap Kegiatan dan Output yang diharapkan
Kontribusi
Output Hasil Terhadap Visi & Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan Misi/Tupoksi Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Melakukan 1. Meyepakati jadwal 1. Rencana AKUNTABILITAS DenganMelakukan Inovatif, dalam
Laporan dan Pertemuan Dengan Mentor Kegiatan laporan dan berkonsul
2. Menyampaikan Tujuan Aktualisasi Ketika Berkonsultasi dengan Mentor Tasi memberikan ide
Konsultasi konsultasi dengan
Kegiatan dan yang telah Saya akan Menyampaikan Maksud baru dalam
dengan Mentor, maka dapat
Mendidkusikan Tahapan disetujui dan Tujuan Saya dengan penuh pelaksanaan kegiatan
Mentor mendukung misi
Yang akan dilakukan Mentor Kejelasan sehingga rencana
keenam SMPN 45
kepada Mentor 2. Foto kegiatan dapat
NASIONALISME Satu Atap Kerinci
3. Meminta Persetujuan dan 3. Surat berjalan optimal.
yaitu
Dukungan Pernyataan Saat Berbicara dengan Mentor saya
dukungan Memberdayakan
akan Menggunakan Bahasa dan menyamakan
Indonesia yang Baik dan Benar langkah antar
ETIKA PUBLIK stakeholders
Pendidikan
Sebelum Masuk ke Ruang Mentor
Saya Terlebih Dahulu Mengetuk
Pintu, Mengucapkan Salam dan
Meminta Izin untuk Masuk sebagai
Bentuk Kesopanan saya
KOMITMEN MUTU
Saat Meminta Surat Dukungan dari
Mentor Saya Terlebih Dahulu
Membuat Konsep Agar Lebih Efektif
dan Efisien
ANTI KORUPSI
Saat Melakukan Konsultasi Saya
gunakan di Jam Istirahat Sehingga
tidak Mengganggu Jam Mengajar
Saya
2. Menyusun 1. Membaca Refereni Yang 1. Referensi dari AKUNTABILITAS Kegiatan ini sesuai Kreatif, guru harus
RPP(Rancang Terkait dengan Model Internet dengan Misi mempunyai
Pembelajaran Inovatif 2. Foto Saya akan Menyusun RPP dengan kemampuan dalam
an sekolah yang kedua
Tanggung Jawab Berdasarkan
Pelaksanaan 2. Membuat Perangkat 3. RPP yang Yaitu melakukan kegiatan
Pembelajaran yang telah di tanda Kurikulum 2013 dan Buku buku kegiatan membuat dan
Pembelajaran) Melaksanakan
Disesuaikan dengan Model Tangani rujukan dari sumber yang jelas menggunakan media
pembelajaran
Pembelajaran yang akan Kepala pembelajaran sebagai
NASIONALISME secara CTL.
diterapkan Sekolah upaya meningkatkan
3. Membuat Instrumen 4. Instrumen Dalam Pembuatan RPP Saya akan kualitas kinerja guru
Penilaian Penilaian Menggunakan Kalimat dengan
Tercetak Menggunakan Bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar
ETIKA PUBLIK
Saya akan Membuat RPP Secara
Profesional Agar RPP Saya dapat
dipergunakan Dengan baik.
KOMITMEN MUTU
Disaat Menyusun RPP Saya akan
Membuat Gagasan baru Sehingga
RPP Saya sesuai dengan Kurikulum
Yang berlaku
ANTI KORUPSI
Saya Akan Mencetak RPP Saya
dengan Printer Milik Sendiri (Tidak
milik Sekolah)
3. Membuat 1. Membaca Referensi yang 1. Referensi AKUNTABILITAS Kegiatan ini sesuai Kreatif, guru harus
Kartu terkait dengan Kartu yang terkait dengan Misi mempunyai
Pertanyaan dan Permainan dengan kartu Saya akan Membuat Kartu kemampuan dalam
Pertanyaan sekolah yang kedua
Bola Panas (Hot Ball) dan Bola Pertanyaan dan Permainan Bola melakukan kegiatan
dan Yaitu
2. Merancang desain Kartu Panas dalam Panas dengan Penuh Kejelasan agar kegiatan membuat dan
Permainan Melaksanakan
dan Permainan Bola Panas pembelajaran mudah dipahami menggunakan media
Bola Panas pembelajaran
(Hot Ball)yang akan 2. Foto pembelajaran sebagai
(Hot Ball) NASIONALISME secara CTL.
digunakan 3. Kartu upaya meningkatkan
3. Menentukan bahan dan alat Pertanyaan Saya akan membuat Kartu kualitas kinerja guru
yang akan digunakan 4. Permainan Pertanyaan dengan Menggunakan
4. Menyusun Pertanyaan Bola Panas Produk Dalam Negeri
untuk dimasukan dalam (Hot Ball)
Kartu Pertanyaan dan ETIKA PUBLIK
Permainan Bola Panas (Hot
Ball) Dalam Mengelompokan Referensi
yang diperoleh saya melakukannya
dengan tekun mengacu pada Kode
Etik ASN
KOMITMEN MUTU
Saya akan Membuat Kartu
Pertanyaan Dengan Inovasi Saya
Sendiri Agar Hasilnya Lebih Menarik
dan saya akan Menggunakan Kertas-
kertas yang Tidak Terpakai Agar
Lebih Efisien
ANTI KORUPSI
Saya akan membuat Pertanyaan dan
Bola Panas secara Mandiri
4. Melaksanakan 1. Melakukan Konsultasi 1. Foto AKUNTABILITAS Dengan  Inovatif
Pembelajaran dengan Rekan Kerja 2. Video Melaksanakan Menciptakan
2. Membagi Siswa dalam 3. Daftar Hadir Saya akan Konsistensi Menggunakan kegiatan yang
dengan Model MPA maka
kelompok untuk Siswa Model Pembelajarn Inovatif agar memberikan
Menggunakan sesuai dengan Misi
mendiskusikan Materi 4. Hasil Kerja Minat Belajar siswa dalam semangat kepada
Model MPA Sekolah yaitu “
Pembelajaran Kelompok Pembelajaran Meningkat siswa untuk belajar
(Market Place TERWUJUDNYA
3. Membagikan Alat-alat
Activity) dan NASIONALISME SEKOLAH
yang diperlukan dan Kreatif, guru harus
Permainan MANDIRI YANG mempunyai
menyuruh siswa menulis Saya Berjiwa Besar Menerima
Bola Panas hasil Diskusinya dalam BERMUTU , kemampuan dalam
(Hot Ball) Masukan dari Rekan Kerja Saya BERPRESTASI,
Kertas karton melakukan kegiatan
4. Menyuruh Siswa Untuk ETIKA PUBLIK BERBUDI LUHUR kegiatan yang dapat
Mengunjungi Stand YANG menumbuhkan
Kelompok lain Saya akan Menjadi Fasilitator dalam BERDASARKAN semangat anak
5. Membagikan Kartu jalan nya diskusi Kelompok dan IMTAQ dalam belajar
Pertanyaan pada tiap Memberikan Sikap Yang MENYONGSONG sehingga anak
kelompok dan Anggota Ramahketika ada Kelompok yang ERA INDUSTRI mudah memahami
dalam kelompok Secara belum mengerti 4.0 materi yang
Bergiliran Menjawabnya. diajarkan
6. Melaksanakan Permainan KOMITMEN MUTU
Bola Panas (Hot Ball) Saya akan Berinovasi Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran dengan
menggunakan Permainan Bola Panas
(Hot Ball) Agar Pembelajaran Lebih
Menarik
ANTI KORUPSI
Saat Memberikan Penilaian
Kelompok saya akan melakukan nya
dengan penuh Kejujuran
5. Melakukan 1. Berkonsultasi dengan 1. Foto AKUNTABILITAS Ketika memberikan Integritas kesesuaian
Evaluasi dan mentor 2. Daftar Hadir penilaian kepada antara kemampuan
2. Membuat Soal Saya akan Memberikan Penilaian dan hasil belajar anak
Pemberian Siswa Siswa dengan tidak
3. Membagikan Soal Dengan Penuh Tanggung Jawab dan
Penghargaan 3. Lembar diskrimanatif dan
4. Mengumpulkan Transparan Objektif
(Reward) Jawaban jujur dapat
Lembar Kerja Peserta didik Dalam memberikan
siswa NASIONALISME mewujudkan Misi
5. Mengolah Nilai penilaian harus
4. Blangko SMPN 45 Kerinci
Peserta didik Saya akan Memberikan penilaian bersikap adil
yang ke 8 yakni
6. Memberikan Penilaian kepada peserta didik Tanpa pilih
Penghargaan (Reward) Melaksanakan
kasih atau pandang bulu Pembinaan Sikap
ETIKA PUBLIK dan Karakter

Saya Akan Memberikan penilaian


dengan baik, dan memberikan
pengarahan kepada anak dengan
Bahasa yang Sopan dan Santun
KOMITMEN MUTU
Ketika Melakukan Penilaian Saya
Harus Otentik Sesuai Dengan Hasil
Belajar Anak
ANTI KORUPSI
Memberikan penilaian dengan Jujur
sesuai hasil kerja dan kemampuan
anak tanpa membeda-bedakan anak
Okt
November Paraf
No Kegiatan ober Ket.
Mentor
IV I II III

1 Konsultasi dengan Mentor √

2 Menyusun RPP (Rencana Pelaksanan √


Pembelajaran)
3 Membuat Kartu Pertanyaan dan

Permainan Bola Panas (Hot Ball)
4 Melaksanakan pembelajaran dengan
Menggunakan Model MPA (Marcet

Place Activity) dan Permainan Bola
Panas (Hot Ball)
5 Melakukan Evalusi dan Pemberian

Penghargaan (Reward)
1.2 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASASI

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


BAB IV

AKTUALISASI

Setelah kembali dari kegiatan Diklatsar dan kembali bertugas di SMPN 45 Kerinci, maka
mulai dilakukan implementasi terhadap rencana aktualisasi yang telah disusun, pelaksanaan
kegiatan ini dipantau oleh mentor serta dilaporkan kepada coach. Dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi tentang Peningkatan Minat Belajar siswa Kelas VIII Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Inovatif Di SMPN 45 Kerinci. terdapat 5 kegiatan dan diuraikan lagi
menjadi tahapan-tahapan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS.

Realisasi kegiatan adalah semua tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan untuk
mewujudkan kegiatan yang sudah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Dari kegiatan
yang dilakukan, akan ada output atau hasil kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu nilai ANEKA. Berikut disajikan realisasi kegiatan dan output dari masing-
masing kegiatan:

A. Realisasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pada Kegiatan 1 ( Melakukan Laporan dan


Konsultasi dengan Mentor )
1. Realisasi Tahapan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Nilai DasarASN
Kegiatan pertama yaitu melakukan laporan dan konsultasi dengan mentor. Dalam
melakukan kegiatan ini ada beberapa tahapan kegiatan yaitu:
a) Menyepakati Jadwal Pertemuan dengan Mentor
Sebelum menemui mentor pada tanggal 14 oktober 2019 terlebih dahulu saya
menyampaikan jadwal pertemuan dengan beliau melalui pesan watshaap dengan
menggunakan bahasa indonesia yang baik sebagai bentuk penerapan nilai
Nasionalisme. maka disepakati jadwal untuk konsultasi dengan beliau pada tanggal
15 oktober 2019
b) Menyampaikan tujuan kegiatan dan mendiskusikan tahapan yang akan dilakukan
kepada mentor.
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati untuk melakukan konsultasi pada tanggal
15 oktober 2019,saya pun menemui mentor tepat waktu sebagai bentuk kedisiplinan
yang merupakan bagian nilai anti korupsi,pada saat menemui di ruangan mentor saya
terlebih dahulu mengetuk pintu,mengucapkan salam dan meninta izin untuk
masuk ,setelah di izinkan untuk duduk saya menyampaikan maksud dan tujuan saya
dengan penuh kejelasan,menggunakan bahasa indonesia yang baik dan
benar,bersikap sopandan saya menemui mentor pada jam istirahat sehingga tidak
mengganggu jam mengajar saya.
Masalah yang berkaitan dengan rencana kegiatan di sampaikan dengan
jujur,saya menyampaikan kepada mentor tentang alasan mengangkat masalah
tersebut.karena di temukan di dalam kelas banyak siswa atau siswi yang minat
belajarnya sangat rendah Ketika guru menggunakan model pembelajaran
konvensional. hal ini terlihat dari adanya siswa yang berbicara dengan teman
sebangkunya pada saat guru menerangkan materi pelajaran, oleh karena itu saya akan
menerapkan pembelajaran inovatif dengan harapan dapat meningkatkan minat belajar
siswa

Gambar 4.1 Konsultasi dengan mentor


c) Meminta persetujuan dan dukungan
Setelah berkonsultasi saya pun meminta dukungan beliau untuk keterlaksanaan
kegiatan yang saya lakukan selama proses aktualisasi diri. Agar efektif dan efisien
saya sudah menyiapkan surat pernyataan dukungan mentor sebelum menemui beliau.
Kegiatan ini dapat di selesaikan dengan adanya dukungan dan persetujuan dari
mentor.
Gambar 4.2 Lembar Pernyataan dukungan

Gambar 4.3 Lembar Konsultasi Persetujuan Mentor


2. Realisasi Output Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan.
Output yang dihasilkan dari kegiatan 1 adalah berupa rencana kegiatan aktualisasi yang
telah disetujui mentor,surat pernyataan dukungan serta dokumen berupa foto kegiatan.
Semua kegiatan ini terealisasi dengan baik dan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
15 oktober 2019.
3. Kontribusi pada visi dan misi serta penguatan organisasi.
Dengan melakukan laporan dan konsultasi dengan mentor maka dapat mendukung Misi
sekolah, yakni memberdayakan dan menyamakan langkah antar stake holders sekolah.
Selain itu juga memperkuat nilai organisasi inovatif yaitu memberikan ide baru dalam
pelaksanaan kegiatan.
4. Dampak Kegiatan
Adapun dampak yang timbul setelah kegiatan dilaksanakan adalah mentor dapat
mengetahui Kegiatan yang akan saya laksanakan dan kegiatan menjadi lebih terarah,
Selain itu kegiatan yang dilaksanakan menjadi lebih baik karena saya lebih banyak
mendapat masukan dari mentor. Sementara itu jika kegiatan ini tidak di laksanakan
maka mentor akan beranggapan saya tidak menghormati beliau dan tentunya kegiatan
yang akan saya lakukan tidak terarah karena tidak mendapat dukungan dari mentor.

B. Realisasi Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Pada Kegiatan 2 (Menyusun Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran)
1. Realisasi Tahapan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Nilai dasar ASN
Tahapan Kedua yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dalam Melakukan
Kegiatan ini ada Beberapa Tahapan yaitu:
a. Membaca Referensi yang terkait dengan Model Pembelajaran Inovatif
Sebelum saya Menyusun RPP terlebih dahulu saya mencari referensi yang terkait
dengan Model Pembelajaran Inovatif, saya akan Menggunakan Fasilitas Internet agar
efektif dan efisien saya Melakukan nya secara mandiri dan untuk mendapatkan hasil
Yang maksimal saya mencari dari Berbagai Sumber lain yaitu Buku Buku Tentang
Pembelajaran Inovatif
Gambar 4.4 Mencari Referensi dari Internet

Gambar 4.5 Referensi dari Internet


b. Membuat Perangkat Pembelajaran yang Disesuaikan dengan Model Pembelajaran
yang akan di terapkan.
Setelah saya Mendapatkan referensi yang Terkait dengan Model Pembelajaran
Inovatif Selanjutnya saya akan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Penuh Tanggung Jawab berdasarkan Kurikulum 2013. Saya akan Menggunakan
kalimat dengan menggunakan Bahasa indonesia yang baik dan Benar, Membuat
secara Profesional dengan terlebih dahulu mengkaji Silabus, Perumusan Indikator,
Pencapaian Kompetensi Dasar pada KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4. Disaat Menyusun
RPP saya akan membuat gagasan baru Sehingga RPP saya sesuai Dengan
kurikulum yang berlaku, setelah selesai saya akan kembali Membaca RPP saya
dengan Cermat dan teliti. Setelah itu saya baru mencetak RPP saya dengan
Menggunakan Printer Milik Sendiri.

Gambar 4.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


c. Membuat Instumen Penilaian
Saya akan Membuat Instrumen Penilaian dengan Penuh Kejelasan disesuaikan
dengan Kemampuan Peserta didik.
2. Realisasi Output Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
Output yang dihasilkan melalui kegiatan 2 ini adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disetujui oleh Kepala Sekolah serta dokumentasi Berupa Foto
Kegiatan. Semua tahapan ini terealisasi dengan baik dan kegiatan ini dilaksanakan pada
Tanggal 17 Oktober 2019.
3. Kontribusi Pada Visi dan Misi serta Penguatan Organisasi
Dengan Melalukan kegiatan Membuat RPP yang sesuai dengan Model Pembelajaran
Inovatif maka kegiatan ini sesuai dengan Misi sekolah yang Kedua yaitu Melaksanakan
Pembelajaran Secara CTL. Selain itu juga memperkuat Nilai Organisasi Kreatif yaitu
Guru mempunyai Kemampuan untuk membuat RPP sesuai dengan model model
Pembelajaran yang berorientasi Pada peserta didik.
4. Dampak Kegiatan
a. Dampak yang timbul setelah Kegiatan dilaksanakan
1. Dengan Pembuatan Rencana Pelaksanaan (RPP) maka Kegiatan Pembelajaran
yang akan dilakukan dapat tersampaikan secara sistematis dan sesuai dengan
kompetensi inti dan Kompetensi dasar Yang harus dicapai dari Kegiatan tersebut
sehingga Pembelajaran Menjadi lebih Terarah.
2. Pembelajaran yang mengacu pada RPP yang dibuat maka Proses Pembelajaran
berjalan dengan Baik dan lancar sehingga Siswa pun dengan mudah Memahami
materi yang disampaikan.
b. Dampak Yang timbul jika Kegiatan tidak Dilaksanakan
1. Guru tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan
target pencapaian materi yang berdasarkanstandar kompetensi tidak akantercapai.
2. Guru tidak menguasai materi yang disampaikan dengan baik dan cara
penyampaiannya hanya asal. Hal ini berakibat materi sulit dipahami oleh siswa,
juga memungkinkan terjadinya kesalahan- kesalahan, baik dalam materi
maupunpenyampainnya.
3. Jika program pembelajaran yang terangkum dalam RPP tidak dibuat dengan
cermat dan teliti maka akan mengakibatkan program tersebut salah dan tidak
sesuai ketentuan atau tahap perkembangan anak yang harusdicapai.
4. Guru tidak mempunyai metode yang tepat dalam pembelajaran, sehingga
memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang
disampaikan
C. Realisasi Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Pada Kegiatan 3 (Membuat Kartu Pertanyaan
dan Permainan Bola Panas)
1. Realiasi Tahapan kegiatan dan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
Kegiatan Ketiga yakni Membuat Kartu Pertanyaan dan Permainan Bola Panas (Hot
Ball).
Dalam Melakukan kegiatan ini ada beberapa tahapan kegiatan yaitu :
a. Membaca referensi yang terkait dengan Kartu Pertanyaan dan Permainan Bola panas
(Hot Ball)
Sebelum saya memulai perencanaan Kartu Pertanyaan dan Permainan Bola Panas
terlebih dahulu saya mencari contoh dari Internet agar lebih Efektif dan efisien. Saya
melakukannya secara mandiri dan tidak pada Jam mengajar di sekolah.

Gambar 4.7 Referensi Dari Internet


b. Merancang Desain Kartu Pertanyaan dan Jenis Bola panas (Hot Ball) yang akan
digunakan
Setelah saya memperoleh referensi dari internet, kemudian saya Merancang Desain
Kartu yang akan saya Buat dan saya memilih logo logo Pancasila sebagai gambar
kartu di bagian depan dimana terdapat satu logo untuk satu kelompok. Ini merupakan
bentuk Inovasi saya karena tidak saya pergunakan sebelumnya dengan cara seperti ini
memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang logo pancasila dari sila
pertama sampai sila yang kelima. Dibelakang kartu saya tulis pertanyaan yang
disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari dalam diskusi kelompok. Untuk
membuat pertanyaan saya menggunakan bahasa indonesia yang Baik dan benar
dan saya kerjakan secara mandiri.
c. Menentukan Bahan dan alat yang akan digunakan
Setelah menentukan Rancangan Kartu Pertanyaan dan Permainan Bola Panas (Hot
Ball) saya segera menentukan alat dan bahan Yang akan digunakan. Dalam proses
pembuatan kartu tersebut saya menggunakan Produk dalam negeri alat dan bahan
tersebut antara lain berupa : Kertas karton, gunting, Lem, Logo logo Pancasila yang
sudah saya Print sebelumnya semua bahan dan peralatan saya beli dengan jujur,
menggunakan bahasa yang sopan dan menggunakan dana pribadi.
Untuk pembuatan Permainan Bola Panas (Hot Ball) saya memanfaatkan kertas bekas
yang sudah tidak terpakai beberapa saya ambil dari Tata Usaha dengan seizin pihak
TU dan selebihnya milik saya sendiri.

Gambar 4.8 Membuat Kartu MPA


Gambar 4.9 Kertas Bekas untuk Permainan Bola Panas (Hot Ball)
d. Menyusun dan membuat pertanyaan untuk kartu Pertanyaan dan Permainan Bola
Panas (Hot Ball)
Setelah saya selesai membuat Rancangan nya untuk selanjutnya saya tempelkan logo
logo pancasila dalam kartu pertanyaan tersebut selanjutnya saya menyusun
pertanyaan untuk ditempelkan di belakang kartu dan menyusun pertanyaan untuk
permainan Bola Panas (Hot Ball)
Saya akan memubuat Pertanyaan dengna penuh kejelasan agar mudah dipahami,
pertanyaan yang disesuaikan dengan Materi yang sedang atau telah dipelajari
sebelumnya beberapa pertanyaan juga tentang isu yang terjadi di pemerintahan
misalnya peserta didik di minta untuk menanggapi mengenai kasus korupsi yang
terjadi di indonesia. Saya membuat pertanyaan dengan penuh tanggung jawab saya
membuatnya secara mandiri, untuk pertanyaan dalam Kartu Pertanyaan akan saya
Ketik agar Kartu Pertanyaan Terlihat lebih Menarik sementara untuk Pertanyaan di
permainan Bola Panas (Hot Ball) akan saya tulis hanya dengan Spidol agar tidak
terjadi pemborosan dan lebih sederhana.
Setelah pertanyaan di cetak saya akan menempelkan nya di belakang Kartu
pertanyaan dan saya akan menulis Pertanyaan di kertas yang akan saya gunakan untuk
Permainan Bola Panas ( Hot Ball)
Gambar 4.10 Kartu Pertanyaan
Gambar 4.11Bola Panas (Hot Ball)
2. Realisasi Output Kegiatan dan waktu pelaksanaan
Output yang dihasilkan dalam Kegiatan 3 ini adalah Kartu Pertanyaan dan Permainan
Bola Panas (Hot Ball) yang Terbuat dari Kertas bekas yang tidak digunakan serta
dokumentasi atau Foto Kegiatan Proses Pembuatan Kartu dan Permainan Bola Panas
(Hot Ball) tersebut. Semua kegiatan ini Terlaksana dengan Baik dan kegiatan ini
dilaksanakan pada 20-21 Oktober 2019.
3. Kontribusi Pada Visi dan Misi serta Penguatan Nilai Organisasi
Pada kegiatan pembuatan kartu pertanyaan dan permainan Bola Panas ini dilakukan
secara Efisien dan bertanggung jawab hal ini sesuai dengan Misi Sekolah yaitu
Melaksanakan Pembelajaran Secara CTL (Cooperative Teaching Learning) selain itu
juga memperkuat Nilai Organisasi Kreatif yaitu Guru Mempunyai Kemampuan
Membuat dan Menggunakan Media Pembelajaran.
4. Dampak Kegiatan
a. Dampak yang timbul setelah Kegiatan Dilaksanakan
1. Dengan Pembuatan kartu Pertanyaan dan permainan bola panas peserta didik lebih
semangat dalam Mengikuti pembelajaran
2. Membantu guru untuk lebih mudah melakukan penilaian dan melihat sejauh mana
pembelajaran yang diterima oleh siswa dengan adanya pertanyaan pertanyaan
tersebut.
3. Dengan adanya kartu pertanyaan ini guru dapat melihat Kerja sama kelompok.
Karena kartu pertanyaan akan di jawab oleh anggota dalam kelompok secara
bergiliran.
b. Dampak yang timbul jika Kegiatan tidak dilaksanakan
1. Jika tidak ada Kartu Pertanyaan dan Permaian Bola Panas (Hot Ball) maka
Pembelajaran yang Berlangsung akan bersifat monoton sehingga Peserta didik kurang
memiliki Minat dalam Pembelajaran.
2. Jika tidak ada Pertanyaan pertanyaan yang diajukan Guru tidak dapat melihat sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang dilaksanakan atau diajarkan.

D. Realisasi Aktualisasi Nilai Nilai Dasar pada Kegiatan 4 (Melaksanakan


Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Market Place Activity
(MPA) dan Permainan Bola panas
1. Realisasi Tahapan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
Kegiatan keempat yaitu Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran MPA dan Permainan Bola Pana. Dalam Melakukan Kegiatan ini
ada beberapa Tahapan yaitu :
a. Melakukan Konsultasi dengan rekan kerja
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di kelas terlebih dahulu saya melakukan
konsultasi dengan rekan kerja mengenai Kegiatan Pembelajaran yang akan saya
lakukan. Ketika berkonsultasi saya akan menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik,
bersikap Sopan dan Ramah, berjiwa besar menerima masukan dari Rekan Kerja
saya dan saya tidak Memainkan Hp ketika sedang berdiskusi sebagai Wujud Etika
saya.
Gambar 4.12 Konsultasi dengan rekan Kerja
b. Membagi Siswa dalam kelompok untuk Mendiskusikan Materi Pembelajaran
Setelah saya melakukan Konsultasi dengan Rekan Kerja saya tahapan berikutnya
adalah saya Melaksanakan Pembelajaran di kelas dengan menggunakan model
Pembelajaran MPA langkah pertama saya akan membagi kelompok untuk
Mendiskusikan Materi Pelajaran. Pembentukan kelompok secara heterogen dengan
Tidak Diskriminatif dan Ketika membagikan Topik pada masing masing Kelompok
saya menyampaikan apa yang harus mereka lakukan dengan penuh Kejelasan,
menggunakan bahasa Indonesia yang Baik dan Bersikap Ramah.

Gambar 4.13 Siswa duduk di Kelompok


c. Membagikan alat alat yang diperlukan dan menyuruh Peserta didik menulis Hasil
Diskusinya dalam kertas Karton
Setelah siswa duduk dalam kelompok selanjutnya saya Membagikan Alat alat yang
diperlukan dan menyuruh siswa menulis di kertas Karton hasil dari Diskusi kelompok
Mereka, ketika membagikan nya saya menggunakan waktu seefektif mungkin agar
tidak terjadi pemborosan waktu. Disaat siswa berdiskusi dalam kelompok saya
memberikan penilaian secara objektif

Gambar 4.14Siswa Menulis di Kertas karton


Gambar 4.15 Guru menjelaskan kepada siswa

Gambar 4.16 Guru memberikan Penilaian


d. Menyuruh Peserta didik Mengunjungi Stand kelompok Lain
Langkah Selanjutnya setelah peserta didik selesai menulis hasil diskusi mereka ke
dalam Kertas karton saya menyuruh peserta didik dengan bahasa yang sopan untuk
Menempelkan Hasil diskusinya di dinding kelas sehingga masing masing Kelompok
mempunyai Stan.
Selanjutnya masing-masing kelompok menunjuk satu orang untuk Menjaga Stand
sementara anggota kelompok lain mengunjungi Stand kelompok lain untuk Membeli
Materi. Saya memberikan waktu kurang lebih 20 menit dalan Kegiatan ini. Selama
kegiatan Berlangsung saya memberikan penilaian dengan Cermat dan teliti, dengan
tidak membeda bedakan peserta didi, saya juga akan menjadi Fasilitator dalam jalan
nya diskusi kelompok dan Memberikan sikap yang ramah ketika ada
KelompokLain yang belum mengerti dengan apa yang harusnya mereka lakukan

Gambar4.17Siswa Mengunjungi Stand Kelompok Lain


e. Membagikan Kartu Pertanyaan Pada pada Tiap Kelompok
Setelah peserta didik selesai mengunjungi Stand kelompok lain dan kembali ke
kelompok nya saya menyuruh mereka mendiskusikan dan memahami apa yang
mereka peroleh di kelompok lain. Setelah itu langkah selanjunya adalah membagikan
kartu pertanyaan
Saya akan membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok sesuai dengan lambang
Kelompok pada saat peserta didik secara bergantian menjawab pertanyaan yang ada
dalam kartu Pertanyaan saya memberikan penilaian dengan Kelompok dengan
cermat dan teliti, dengan penuh kejujuran dan saya menghargai ketika masih ada
peserta didik yang menggunakan Bahasa Daerah. Kegiatan ini saya lakukan
dipertemuan Berikutnya karena jam pertemuan untuk Hari itu telah Habis dan saya
Harus keluar kelas sebagai bentuk Disiplin saya.

Gambar 4.18 Pelaksanaan Kartu Pertanyaan

Gambar 4.19 Ketua Kelompok Mengambil Kartu Pertanyaan


f. Melaksanakan Permainan Bola Panas (Hot Ball)
Langkah selanjutnya yang akan saya lakukan adalah Melaksanakan Permainan Bola
Panas (Hot Ball) Kegiatan ini saya lakukan juga di pertemuan Berikutnya karena
kendala waktu pembelajaran di kelas yang sangat singkat. Kegiatan ini saya lakukan
untuk menilai kemampuan siswa secara Individu dalam memahami materi Pelajaran
yang telah mereka pelajari sebelum nya.
Saya berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
Permainan Bola Panas (Hot Ball) agar pembelajaran lebih menarik sehingga dapat
meningkatkan minat siswa dalam belajar. Saya melakukannya dengan cermat dan
teliti dan tetap menghargai siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan serta tetap
memberikan semangat dengan Sikap yang Sopan dan Ramah.
Gambar 4.20 Pelaksanaan Permainan Bola Panas (Hot Ball)
2. Realisasi Output Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Output Kegiatan keempat berupa Instrumen Penilaian Peserta Didik, Daftar hadir Peseta
didik, hasil kerja Kelompok, Video penggunaan media pembelajaran dan foto foto
Dokumentasi kegiatan pembelajara. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 sampai 30
Oktober 2019.
3. Kontribusi pada Visi dan Misi serta Penguatan Organisas
Dengan melakukan kegiatan ini sesuai dengan Misi Sekolah yakni Terwujudnya Sekolah
Mandiri yang Bermutu, Berprestasi, Berbudi luhur yang Berdasarkan Imtaq
Menyongsong Era Industri 4.0. Serta Penguatan Nilai Organisasi Inovatif dan Kreatif
dimana guru memiliki pemikiran inovatif untuk menggunakan Model Pembelajaran
yang Inovatif yang diharapakan dapat meningkatkan minat siswa dalam pelaksanaan
proses pembelajaran.
4. Dampak Kegiatan
a. Dampak yang timbul setelah Kegiatan dilaksanakan
1. Jika pembelajaran benar-benar efektif dilakukan secara baik dan sistematis sesuai
dengan ketentuan kurikulum dan kreativitas guru yang tinggi maka siswa akan
terarah dalam memahami semua materi yangdisampaikan.
2. Jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan alat peraga yang menarik maka
siswa akan mudah menerima materi yang disampaikan dan akan mudah mengingat
tentang materitersebut.
3. Guru yang mengajar dengan menggunakan alat peraga dapat dengan mudah
menyampaikan materi kepada peserta didiknya secarakontekstual
4. Pembelajaran dengan membagi siswa dalam kelompok dapat menumbuhkan sikap
Bekerja sama dalam diri peserta didik, peserta didik dapat memahami perbedaan
dalam Kelompok, Saling menghargai, dan pentingnya Musyawarah. Hal ini sangat
baik untuk mendidik karakter peserta didik di masa masa selanjutnya.
5. Pembelajaran dengan menggunakan Media kartu Pertanyaan dan Permainan Bola
Panas (Hot Ball) akan membuat pembelajaran lebih menarik walaupun sedikit
menegangkan ketika bermain Bola panas namun dengan begitu Siswa akan lebih
serius belajar di rumah sebelum permainan bola panas di lakukan di kelas. Dan
dengan begitu guru dapat menilai sejauh mana Pemahaman pesserta didik dengan
Materi yang telah di pelajarinya.
b. Dampak yang timbul jika tidak dilaksanakan
1. Jika guru masih menggunakan Model Pembelajaran konvensional maka Minat
peserta didik dalam pembelajaran akan berkurang.
2. Jika siswa hanya belajar secara Mandiri tidak dalam kelompok sikap kerja sama,
saling menghargai perbedaan Pendapat dan musyawarah tidak akan terlihat dalam
diri peserta didik.
3. Jika guru tidak menggunakan kartu Pertanyaan dan permainan bola panas guru
tidak bisa menilai sejauh mana Pemahaman Peserta didik atas materi yang telah
diajarkan nya.

E. Realisasi Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Pada Kegiatan 5 (Melakukan Evaluasi dan
Pemberian Penghargaan atau Reward kepada Peserta didik)
1. Realisasi Tahapan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
Kegiatan terakhir dari rencana kegiatan Aktualisasi adalah Membuat Evaluasi Hasil
Pembelajaran dan Memberikan Penghargaan bagi peserta didik terbaik dan kelompok
terbaik selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
a. Konsultasi Dengan Mentor
Dalam Kegiatan yang terakhir ini Tahapan Yang pertama adalah saya melakukan
Konsultasi dengan Mentor, saya menemui mentor pada saat jam Istirahat sehingga
tidak mengganggu jam mengajar saya. Sebelum masuk ke ruang mentor terlebuh
dahulu saya mengentuk pintu, mengucapkan salam dan meminta izin masuk.
Setelah dipersilahkan duduk saya menyampaikan maksud dan tujuan saya dengan
penuh Kejelasan,menggunakan Bahasa Indonesia yang baik serta tidak
memainkan HP.

Gambar 4.21 Konsultasi dengan Mentor


b. Membuat Soal
Untuk mengukur apakah siswa berhasil memahami Pelajaran, saya membuat Soal
sesuai materi yang telah dipelajari saya membuat soal dengan cermat dan teliti,
dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan saya lakukan
secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan kerja keras.
c. Membagikan Soal dan Mengumpulkan Lembar Kerja peserta didik
Setelah soal dibuat langkah selanjutnya saya membagikan soal Kepada peserta didik
untuk dikerjakan soal dibagikan secara adil dan bertanggung jawab dan setelah itu
saya mengumpulkan Lembar Kerja peserta didik.
Gambar 4.22 Guru Membagikan Soal kepada Siswa

Gambar 4.23 Siswa Mengerjakan Soal dari guru

d. Mengolah Nilai Peserta Didik


Setelah mengumpulkan Lembar Kerja Peserta Didik saya kemudian memeriksa
Lembar jawaban peserta didik dengan cermat dan teliti, saya melakukan nya pada
saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu jam mengajar saya. Saya memberikan
penilaian sesuai pemaham peserta didik dengan tidak diskriminatif dan penuh
dengan tanggung jawab.

Gambar 4.24 Guru Mengolah Nilai


e. Memberikan Penghargaan atau Reward Bagi peserta didik
Setelah selesai mengolah nilai dan melihat penilaian selama proses pembelajaran
berlangsung saya menyediakan Penghargaan bagi Peserta didik yang Mendapat
Penilaian terbaik. Dalam penyediaan reward tersebut penulis menggunakan produk
dalam negeri yakni berupa buku tulis dan pena. Reward dibeli dengan jujur dan
meggunakan biaya mandiri.
Gambar 4.25 Pemberian Penghargaan (Reward) kepada siswa

Gambar 4.26 Siswa Terbaik yang mendapat Nilai tertinggi


2. Realisasi Output Kegiatan dan Waktu pelaksanaan Kegiatan
Output dari Kegiatan ini adalah berupa Dokumentasi kegiatan, Lembar Kerja Peserta
didik, Daftar Hadir peserta didik, Rekapa Penilaian dan Reward. Kegiatan ini
Dilaksanakan pada 4 November 2019.
3. Kontribusi Pada Visi dan Misi serta Penguatan Organisasi
Ketika memberikan Penilaian Kepada Siswa Dengan Tidak diskriminatif dan Jujur dapat
mewujudkan Misi sekolah yakni Melaksanakan Pembinaan Sikap dan Karakter Serta
Penguatan Nilai Organisasi Objektif yakni Guru harus memberikan penilaian apa adanya
sesuai dengan kemampuan siswa.
4. Dampak Kegiatan
a. Dampak yang timbul Setelah Kegiatan dilakukan
1. Dengan penialian yang dilakukan dengan otentik dan subjektif akan benar-benar
terlihat peserta didik yang memiliki nilai lebih sesuai dengankemampuannya.
2. Guru dapat mengetahui berapa persentase keberhasilan dalam pembelajaran dengan
melihat hasil belajarsiswa.
3. Dapatdijadikansebagaipedomanbahwakegiatantersebutsangat perludilakukan.
4. Dengan memberikan Pengargaan atau reward kepada peserta didik. Mereka akan
termotivasi untuk lebih semangat belajar lagi
b. Dampak yang timbul jika kegiatan tidak dilaksanakan
1. Jika penilaian dilakukan asal-asalan maka akan menimbulkan kecemburuan antar
siswa dan orang tua siswa karena siswa yang merasa dirinya bisa dan pandai akan
menadapat nilai lebih rendah dibandingkan dengan temannya yang terlihat kurang
pandai. Maka, sebaiknya sebagai seorang pendidik agar menghasilkan generasi
penerus yang benar-benar berprestasi haruslah berhati- hati dalam memberikan
penilaian kepada anakdidik.
2. Sulit memahami tingkat keberhasilan prosespembelajaran.
3. Tidakterlihatpesertadidikyangtelahmenguasaimateridanyangbelum mehamaimateri
4. Jika tidak diberikan Penghargaan atau reward peserta didik kurang termotivasi dan
akan membuat peserta didik kurang aktif dalam Kegiatan Pembelajaran.
BAB V

RENCANA AKSI

Setelah mengimplementasikan semua kegiatan yang telah direncanakan


ditempat kerja dan mengaktualisasikan Nilai Dasar Profesi ASN yang terangkum
dalam ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi ). Maka rencana aksi yang akan saya Habituasikan adalah :
1. Senantiasa menyadari mengenai pesan ASN sebagai pelayan masyarakat sehingga
selalu melaksanakan setiap tugas yang diberikan dengan penuh tanggungjawab
2. Senantiasa berusaha mengedepankan sikap jujur, adil dan cermat dalam
memberikan kegiatan pembelajaran kepada siswa ataupun dalam bersosialisai
terhadap masyarakatsekitar
3. Senantiasa mengembangkan kompetensi diri saya sebagai seorang guru yang
bertugas langsung membentuk generasi penerus bangsa yang memiliki kompetensi
tinggi seiring dengan perkembangan zaman yang terjadi saatini. Dan senantiasa
menerapkan model Pembelajaran yang Inovatif agar pembelajaran tidak hanya
berpusat pada Guru.
4. Berperilaku Sabar, Sopan, Santun dan ramah kepada semua peserta didik pada
khususnya dan masyarakat padaumumnya.
5. Berbuat adil, tidak pilih kasih dan tidak bertindak diskriminatif dalam setiap
proses kegiatan pembelajaran tanpa memandang SARA dan latar belakang
pesertadidik.
6. Senantiasa membangun kerja sama dengan rekan kerja dan atasan yang didasari
oleh keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dilingkungan sekolah
maupun diluarsekolah.
7. Senantiasa memiliki kepedulian terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi
dilingkungan kerja dan berusaha memberikan solusi dengan memberikan gagasan-
gagasan kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan mengembangkan
inovasi mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana namun memiliki manfaat yang
nyata bagi lingkungankerja.
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan aktualisasi yang telah saya laksanakan selama


satu bulan di SMP Negeri 45 Kerinci antara lain:
1. Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inovatif dapat Meningkatkan Minat
Siswa dalam Proses Pembelajaran
2. Penggunaan Model Pembelajaran Market Place Activity (MPA) dapat
Meningkatkan minat Siswa dalam Belajar karena dalam model Pembelajaran ini
Siswa yang lebih Aktif di bandingkan dengan Guru, guru hanya bertindak
sebagai Fasilitator.
3. Model Pembelajaran Market Place activity (MPA) memberikan kemudahan
siswa dalam memahami Materi yaitu pada saat siswa berkunjung Ke Stand lain.
Dan dalam model pembelajaran ini dapat menumbuhkan sikap yang sangat baik
yaitu : kerja sama, Saling menghargai pendapat dan pentingnya musyawarah.
4. Permainan dalam Pembelajaran sangat membantu guru untuk dapat menilai
Sejauh mana pemahaman siswa atas Materi yang telah Diajarkan nya dan salah
satu Permainan nya adalah Bola Panas ( Hot Ball)
5. Nilai-nilai dasar ANEKA yang diterapkan selama proses kegiatan aktualisasi
antaralain:
a. Nilai-nilai Akuntabilitas yaitu Kejelasan, Tanggung jawab dan
Konsistensi.
b. Nilai-nilai Nasionalisme Yaitu Bahasa Indonesia Yang Baik, Produk
Dalam negeri, Berjiwa Besar, dan Tanpa pilih kasih atau pandang bulu
c. Nilai-nilai Etika Publik yaitu Mengucapkan salam, mengetuk pintu,
Profesional, Kode Etik ASN dan Sikap yang ramah.
d. Nilai-nilai Komitmen Mutu Yaitu Efektif, efisien, Gagasan baru, Inovasi
dan otentik
e. Nilai-nilai Anti Korupsi Yaitu Disiplin Waktu, Milik Sendiri, Mandiri, dan
Kejujuran
6. Bahwa Lima Kegiatan yang telah direncanakan berjalan dengan Baik dan
secara umum terlihat Bahwa Adanya Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas
VIII dalam Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Di SMPN 45
Kerinci
B. SARAN
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi di SMP Negeri 45 Kerinci,
ada beberapa saran terkait kegiatan yang dilaksanakan, antara lain:
1. Kepada pimpinan agar dapat memotivasi dan mendukung guru-guru lain
melakukan inovasi dalam membuat media pembelajaran sesuai dengan bidangnya
masing-masing sertasesuai dengan perkembangan dan kebutuhan teknologi
khususnya dibidang pelaksaan pendidikan.
2. Kepada rekan-rekan sesama guru agar dapat melakukan peningkatan kualitas
pembelajaran di kelas, salah satunya dengan membuat media pembelajaran yang
mampu meningkatkan motivasi dan pemahaman peserta didik
3. Disarankan kepada seluruh warga sekolah agar dapat menerapkan nilai-nilai
ANEKA dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar
pelayanan di lingkungan SMPN 45 Kerinci dapat ditingkatkan

Anda mungkin juga menyukai