Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN

SOSIO EMOSI PADA


DEWASA MENENGAH
Oleh :
 untur Sabdo Prianto
G
21090000088
TEORI SOSIO
EMOSI DEWASA
MENENGAH
TEORI ERIKSON

Teori Erik Erikson menyatakan bahwa perkembangan sosial dan emosi manusia melalui
8 tahap yang berbeda. Pada tahap keempat, yaitu antara usia 30-60 tahun, individu
dituntut untuk mempertimbangkan peran dan tujuan hidup mereka. Ini sering dikenal
sebagai "Krisis generatif vs. Stagnasi".
Generativitas merujuk pada hasrat orang dewasa untuk mewariskan sesuatu dr diri
mereka pada generasi selanjutnya

Stagnasi akan terjadi jika inividu merasa bahwa tidak ada apa pun yang dapat
dilakukan untuk generasi selanjutnya
TEORI MIDLIFE CRISIS

Teori ini menyatakan bahwa beberapa orang pada usia dewasa menengah
mungkin mengalami krisis emosional dan sosial, yang sering dikenal sebagai
"krisis pertengahan hidup". Ini bisa melibatkan pertanyaan tentang identitas,
tujuan, dan masa depan, dan memicu perubahan dalam kepribadian,
hubungan, dan gaya hidup.
ASPEK PERKEMBANGAN
SOSIO EMOSI DEWASA
MENENGAH
KEMATANGAN EMOSI
Keterampilan mengatasi perasaan: Orang yang matang emosional mampu
mengatasi perasaan negatif dan mempertahankan stabilitas emosi mereka dalam
situasi yang menantang.
Kemampuan untuk mengendalikan impuls: Individu yang matang emosional
mampu mengendalikan impuls dan menghindari tindakan yang bertentangan
dengan nilai dan keyakinan mereka.
Kemampuan berbicara dan berkoordinasi: Orang yang matang emosional mampu
berbicara dan berkoordinasi dengan orang lain dengan efektif dan mengatasi
konflik dengan cara yang konstruktif.
Kemampuan memahami dan memahami perasaan orang lain: Individu yang
matang emosional memiliki kemampuan untuk memahami dan memahami
perasaan orang lain dan membantu mereka dalam situasi yang sulit.
KRISIS IDENTITAS
Krisis identitas ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:
Pencapaian hidup: Orang yang merasa bahwa mereka belum mencapai
tujuan hidup mereka atau belum memenuhi harapan diri mereka sendiri
mungkin mulai merasa ragu tentang identitas mereka.
Kematian orang terdekat: Kehilangan orang terdekat bisa memicu
pemikiran tentang keberlanjutan hidup dan memicu krisis identitas.
Perubahan dalam keadaan hidup: Perubahan dalam situasi hidup, seperti
pensiun atau perpindahan, bisa memicu krisis identitas karena individu
mulai mempertanyakan peran dan tujuan hidup mereka.
03
RELASI AKRAB
Beberapa hal yang mungkin mempengaruhi hubungan relasi akrab pada
masa ini meliputi:
Perubahan keluarga: Anak-anak mungkin meninggalkan rumah,
membentuk keluarga mereka sendiri, dan memiliki anak-anak, yang
semuanya bisa mempengaruhi hubungan dengan orang tua dan saudara.
Perubahan teman: Teman-teman mungkin berpindah ke tempat yang
berbeda, memiliki keprihatinan yang berbeda, atau mengalami
perubahan dalam hubungan mereka sendiri, mempengaruhi hubungan
dengan teman-teman.
Perubahan pekerjaan: Perubahan dalam pekerjaan atau pensiun bisa
mempengaruhi hubungan dengan rekan kerja dan lingkaran sosial di
tempat kerja.
KESIMPULAN
09
KESIMPULAN
Masa dewasa menengah seringkali dicirikan oleh perubahan
besar dan sering dalam hidup seseorang, seperti pensiun,
kehilangan orang terdekat, atau perubahan dalam hubungan.
Banyak orang pada masa dewasa menengah mengalami krisis
identitas, dimana mereka mencari untuk memahami siapa
mereka dan apa tujuan hidup mereka. Kehilangan orang
terdekat, teman dekat, atau perubahan dalam hubungan bisa
memicu rasa kehilangan dan kosong. Hubungan relasi akrab
dengan keluarga, teman, dan lingkaran sosial lainnya bisa sangat
penting dan memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai