Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan Fisik dan

Kognitif Pada Masa


Dewasa Tengah

Ronaldy Alfredo Walis


202310440211034
PENDAHULUAN

Masa dewasa pertengahan (madya) atau usia paruh baya adalah periode lanjutan dari
puncak kematangan manusia dewasa awal, yakni umur 40 tahun, dengan rentang usia 40 hingga 60
tahun (Thahir, 2018, hlm. 167). Dalam masa ini seseorang menghadapi tiga macam tugas yaitu
penilaian kembali masa lalu, mengubah struktur kehidupan, proses individuasi (Saleh, 2019, hlm.
141). Masa dewasa madya ditandai oleh adanya perubahan fisik, mental serta perubahan minat
(Hurlock,1980 dalam Masykuroh, 2021, hlm. 123). Erikson (dalam Santrock dalam Masyukuroh
2021, hlm. 123) mengungkapkan bahwa pada periode dewasa madya, terjadi masa kritis dalam
penentuan dominasi antara kecenderungan untuk menghasilkan atau kecenderungan untuk
menetap. Penentuan dominasi tersebut sebagai pilihan bagi dewasa madya untuk hidup dengan
lebih sukses atau berhenti dan tidak melakukan sesuatu lagi. Periode dewasa madya sendiri
merupakan bagian penting dan menentukan dalam rentang kehidupan Individu sebagai seorang
dewasa.

Usia dewasa madya dibagi menjadi 2 :

➢ Usia madya dini (40-50thn)

➢ Usia madya lanjut (50-60thn)


CIRI-CIRI DEWASA MADYA
(Hurlock, 1980)

➢ Masa yang ditakuti


➢ Masa transisi
➢ Masa Stress
➢ Masa penyesuaian Kembali
➢ Masa keseimbangan dan ketidakseimbangan
➢ Usia berbahaya
➢ Usia kaku/canggung
➢ Masa evaluasi
➢ Masa evaluasi dengan standar ganda
➢ Masa sepi
➢ Masa jenuh
TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA MADYA

Seperti pada tahapan usia lainnya, periode Dewasa Madya juga tidak luput dari tugas
perkembangannya agar menjadi berhasil dan dapat melakukan perannya dengan baik. Menurut
Hurlock (2007 dalam Masykuroh dkk, 2021, hlm. 125), terdapat 7 tugas perkembangan yang harus
dipenuhi Individu pada periode dewasa madya yang di antaranya adalah sebagai berikut.

➢ Melakukan penerimaan penyesuaian diri terhadap kondisi fisik yang telah berubah.

➢ Membuat pandangan-pandangan hidup dan menghubungkannya dengan diri sendiri untuk


menjadi pribadi yang utuh.

➢ Mengasuh serta membantu remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggung jawab dan
Bahagia.

➢ Mencapai serta mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam pekerjaan.

➢ Melakukan pengembangan diri dengan melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat di waktu


senggang.

➢ Melakukan tugasnya sebagai warga negara secara penuh dengan memenuhi tanggung jawab
sosial.
KATEGORI STRES PADA USIA MADYA

➢ Stres Somatic
Yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukan usia tua.

➢ Stres Budaya
Yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan dan kesuksesan oleh
kelompok budaya tertentu.

➢ Stres Ekonomi
Yang di akibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan memberikan status symbol bagi
seluruh anggota keluarga.

➢ Stres Psikologi
Yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau istri, kepergian anak dari rumah, kebosanan
terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.
BAHAYA-BAHAYA SELAMA PERKEMBANGAN
MASA USIA MADYA

1. Bahaya Personal

➢ Idealisasi anak muda

➢ Simbol status

➢ Perubahan peran

➢ Perubhahan keingnan dan minat

➢ Aspirasi yang tidak realistis

2. Bahaya Sosial

➢ Tidak memiliki kemampuan penyesuaian social dari saat muda sangat mempengaruhi pada usia
madya

3. Bahaya Perkawinan

➢ Kebosanan

➢ Oposisi terhadap perkawinan anak

➢ Penyesu
➢ Merawat Orang tua usia lanjut
➢ Hilangnya Pasangan
➢ Kawin lagi

4. Bahaya Pekerjaan
➢ Kegagalan dalam mencapai cita-cita awal
➢ Kebosanan
➢ Keagungan
➢ Perasaan terperangkap
➢ Pengangguran
➢ Sikap tidak menyenangkan terhadap pekerjaan
➢ Mobilitas geografis
PERKEMBANGAN FISIK DEWASA MADYA

Pada masa dewasa madya, berbagai penurunan secara fisik mulai banyak terjadi. Kini
degradasi adalah hal utama yang terjadi, tidak seperti masa-masa sebelumnya. Namun beberapa
individu masih mampu berkembang atau setidaknya mempertahankan apa yang telah ia bangun di
masa remaja dan dewasanya, seperti bagaimana para atlet binaraga masih dapat mampu tampak
bugar.

❖ Perkembangan Fisik

➢ Adanya penyesuaian diri terhadap perubahan fungsi fisik yang mulai mengalami penurunan

➢ Tidak sekuat pada tahap sebelumnya

➢ Terjadi perubahan penampilan

➢ Menopause
PERKEMBANGAN KOGNITIF

Selain perubahan biologis, perubahan yang terjadi pada dewasa madya lainnya adalah
perubahan kemampuan kognitifnya. Kemunduran kemampuan kognitif terutama daya ingat Individu
pada periode ini terkadang sulit untuk dihindari. Kemunduran daya ingat ini juga terjadi karena
informasi-informasi yang diperoleh terkadang tidak digunakan secara berulang sehingga mudah
dilupakan. Oleh karena itu, lagi-lagi tidak berhenti belajar adalah proses yang harus dilakukan pada
usia ini agar tidak mengalami degradasi bahkan penyakit pikun yang sebetulnya sama sekali tidak
wajar dialami oleh Lansia sekali pun. Uniknya walaupun penurunan konsisten kemampuan
perceptual telah dimulai pada usia 25 tahun, dan kemampuan numerik mulai menurun pada usia 40
tahun, performa puncak dalam empat dari enam keterampilan, penalaran induktif, orientasi spasial,
kosakata, dan memori verbal terjadi pada sekitar pertengahan masa paruh baya. Dalam empat
kemampuan tersebut, orang-orang paruh baya, khususnya wanita, berada di atas rata-rata
dibandingkan pada usia 25 tahun. Orientasi spasial, kosakata, dan memori verbal pria mencapai
puncak pada usia lima puluhan, pada wanita, pada wanita, pada awal usia 60an. Dengan kata lain,
kecepatan perceptual wanita menurun lebih cepat dibandingkan pria.
Biasanya kecerdasan cair mencapai puncak sepanjang masa dewasa awal, sedangkan
kecerdasan yang mengkristal meningkat sepanjang masa paruh baya dan sering kali terus
meningkat sampai hampir di akhir kehidupan. Salah satu kemampuan cair yang memang memuncak
lebih awal dimulai pada usia dua puluhan adalah kecepatan perceptual. Orang dewasa pertengahan
mungkin mengganti penurunan dalam kemampuan neurologis dasar ini dengan menguasai bidang
yang dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman tingkat kemampuan lebih tinggi yang diperlukan
untuk hidup yang independen dan produktif. Peningkatan dan kemampuan yang mengkristal ini bisa
jadi berkaitan dengan perkembangan karier dan penguji tanggung jawab keluarga.
KESEHATAN PSIKOLOGIS DAN KESEHATAN
MENTAL POSITIF

Pada periode dewasa pertengahan bukan hanya mencakup multiplisitas jalur


kehidupan yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Seseorang di usia 45 bisa jadi merupakan
orang yang bahagia dalam pernikahannya dan membesarkan anak, yang lain bisa menjadi
merenungkan perkawinan, atau berada di tepi perceraian. Oleh karena itu, kesehatan mental pada
masa ini amatlah penting untuk dijaga. Kesehatan mental bukan hanya bersih dari penyakit mental.
Akan tetapi kesehatan mental positif mengandung perasaan akan kenyamanan psikologis yang amat
berkaitan dengan perasaan akan keberadaan diri yang sehat. Dalam berbagai survey di seluruh
dunia, yang menggunakan berbagai variabel untuk menilai kenyamanan subjektif, sebagian besar
orang-orang dari segala tingkatan usia, ras, dan kelamin menyatakan bahagia dan puas dengan
hidup mereka. Dengan demikian sebetulnya tidak ada periode tertentu dalam hidup yang
mengandung kepuasan lebih banyak dibandingkan periode lainnya, termasuk dewasa madya
maupun akhir. Seseorang yang berusia 60 tahun mungkin memiliki jaringan teman, keluarga, dan
kolega yang luas, yang lain tidak memiliki keluarga yang masih hidup dan hanya memiliki beberapa
orang teman. Walaupun demikian, hubungan dengan orang lain tetap sangatlah penting bagi orang
dewasa madya, hanya saja cara dan kebutuhannya berbeda dari masa kehidupan yang lebih awal.
REFERENSI :
Ajhuri, K.F. (2019). Psikologi perkembangan pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Yogyakarta: Penebar Media Pustaka.
Masykuroh, K., Dewi, C., Heriyani, E., Widiastuti, H.T. (2021). Modul
psikologi perkembangan. Jakarta: Uhamka.
Thahir, A. (2018). Psikologi perkembangan. Lampung: Aura Publishing.

Anda mungkin juga menyukai