perlindungan hukum bagi para kreditur dengan membentuk Komisi Peninjauan
Kepailitan Nasional. Undang-Undang Pencegahan Penyalahgunaan Kepailitan dan
Perlindungan Konsumen tahun 2005 membuat perubahan pengajuan bisnis tetapi sebagian besar UU tersebut berkaitan dengan pengajuan pribadi. Contohnya, dalam pengajuan kebangkrutan di bawah likuidasi bab 7 dalam UU Reformasi Kepailitan 2005 lebih sulit membuatnya sehingga mengubah pengajuan pribadi dalam bab 11 untuk wajib membayar utang seperti saldo kartu kredit. Untuk individu yang ingin mengajukan kebangkrutan pribadi harus mencari panduan hukum yang tepat. Ada 8 bab dalam Kode Kepailitan. yaitu: ● Bab 1 Ketentuan Umum ● Bab 3 Administrasi Perkara ● Bab 5 Kreditur, Debitur, dan Harta Peninggalan ● Bab 7 Likuidasi ● Bab 9 Penyesuaian Utang Kota ● Bab 11 Reorganisasi ● Bab 12 Penyesuaian Utang dari Keluarga Petani dengan Pendapatan Tahunan Tetap ● Bab 13 Penyesuaian Hutang Perorangan dengan Penghasilan Tetap Debitur dan kreditur dapat memutuskan tindakan yudisial sesuai kondisinya. Semisal, debitur mengajukan permohonan sukarela untuk meminta perlindungan yudisial untuk meringankan atas tuntutan hukum kreditur. Pihak kreditur dapat mengajukan paksa pada debitur dengan memenuhi syarat-syarat tertentu. Kondisi pertama, saat debitur tidak membayar utang saat jatuh tempo dan telah menunjuk kurator untuk mengambil alih asetnya. Kedua, saat 2 atau lebih kreditur harus bergabung untuk mengajukan permohonan dan harus memiliki klaim tanpa jaminan secara keseluruhan minimal $5.000. Debitur diizinkan untuk mengajukan jawaban atas petisi yang tidak disengaja. Pengadilan Kepailitan akan mengevaluasi perusahaan dan menentukan pengelolaannya setelah pengajuan permohonan. Penunjukkan wali amanat dapat dilakukan ketika kreditur mencurigai adanya kecurangan atau ketidakmampuan manajemen. UU Kepailitan menyediakan 2 alternatif utama. Pertama, reorganisasi dibawah bab 11 yang memberi perlindungan yudisial bagi debitur untuk periode rehabilitasi dengan menghilangkan operasi yang tidak menguntungkan operasi. Kedua, likuidasi berdasarkan bab 7 yang sering dikelola oleh wali amanat yang ditunjuk