Roniyus M.S.
ABSTRACT
The dependence of refractive index to the solute concentration has been analyzed and simulated. The
apparatus used in this research are refractometer. This research used four solutions as representatives of acid,
base, salt and other kind solutions. From this investigation is obtained that the refractive index depends on
the solute concentration. Solution has different dependency pattern each other, although the hypothesis is
solution has the same dependency pattern, because the equality of concentration does not mean the equality
of density, the density of medium has influence to the absolute refractive index of the medium.
lain, yaitu dengan menggunakan Hukum Snell Instrumen Jurusan Kimia FMIPA Universitas
(Gambar 1) untuk pembiasan5, yaitu Lampung selama 8 (delapan) bulan.
nv sinv nm sinm (3)
atau 2.2. Bahan dan Alat
nv sinv sinv
nm , (4) 2.2.1. Bahan
sinm sinm Larutan HCl 12 M (sampel larutan asam), larutan
dengan NaOH 1 M (sampel larutan basa), larutan NaCl 5
nv = indeks bias mutlak ruang vakum = 1, M (sampel larutan garam), larutan C6H12O6 5 M
nm = indeks bias mutlak medium,
(sampel larutan non asam, basa maupun garam),
v = sudut datang cahaya di ruang vakum, aquades, tissue dan alkohol.
m = sudut bias cahaya di dalam medium.
2.2.2. Alat
Indeks bias mutlak medium tersebut sangat
Refractometer LEICA MARK II, labu 25 ml, gelas
bergantung pada frekuensi (warna) cahaya yang
reaksi, pengaduk, gelas ukur dan pipet
digunakan.
2.3. Rancangan Penelitian dan Pengambilan
1.2. Konsentrasi Zat Terlarut
Data
Konsentrasi zat terlarut adalah banyaknya mol zat
Empat buah larutan yaitu larutan HCl 12 M, NaOH
terlarut dalam 1 (satu) liter zat pelarut6. Satuan
1 M, NaCl 5 M dan C6H12O6 5 M, masing-masing
konsentrasi adalah molar.
mol zat terlarut dibuat dalam 10 (sepuluh) variasi molaritas dengan
C . (5) cara pengenceran.
volume pelarut
Mol zat terlarut dapat dihitung dengan cara Kemudian secara bergiliran setiap larutan dengan
sebagai berikut6: molaritas tertentu diteteskan di tempat sampel pada
massa zat terlarut refractometer, lalu dicatat indeks bias mutlak
mol zat terlarut . (6) larutannya.
Ar / Mr zat terlarut
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. METODE PENELITIAN
Hasil-hasil penelitian untuk masing-masing larutan
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian ditampilkan pada Gambar 2 sampai dengan
Gambar 5 di bawah ini:
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
cahaya datang
v ruang vakum
medium
m
cahaya terbias
Larutan HCl
1,42
1,4
1,38
nm
Gambar 2. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi zat terlarut (C) pada larutan HCl
Larutan NaOH
1,35
1,345
nm
1,34
1,33
0 0,5 1 1,5
C (Molar)
Gambar 3. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi zat terlarut (C) pada larutan NaOH
Larutan NaCl
1,39
1,38
1,37
nm
1,36
n m = 0,0083C + 1,3399
1,35
1,34
0 2 4 6
C (Molar)
Gambar 4. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi zat terlarut (C) pada larutan NaCl
Larutan C6H12O6
1,5
1,45
nm
1,4
Gambar 5. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi za terlarut (C) pada larutan C6H12O6.
1,48
1,46
1,44
HCl
1,42
NaCl
nm
1,4
C6H12O6
1,38
1,36 NaOH
1,34
1,32
0 5 10 15
C (Molar)
Gambar 6. Indeks bias mutlak (nm) versus konsentrasi zat terlarut (C) gabungan semua larutan.
Dari Gambar 2 sampai dengan Gambar 5 tampak mol yang sama dalam 1 liter larutan. Larutan-
bahwa indeks bias mutlak (nm) larutan HCl, larutan yang memiliki jumlah mol yang sama
NaOH, NaCl dan C6H12O6 berturut-turut memiliki berarti memiliki jumlah molekul yang sama yaitu
ketergantungan dengan konsentrasi zat terlarutnya sebanyak kelipatan dari 6,02 1023 buah molekul.
(C) dalam bentuk nm 0,0069C 1,3337 ,
nm 0,0128C 1,3342 , nm 0,0083C 1,3399 Walaupun jumlah molekul larutan-larutan tersebut
dan nm 0,0254C 1,3258 . Dari hasil penelitian sama, namun tidak berarti total massa molekul
tersebut tampak bahwa ternyata tidak terdapat yang terlarut di dalam setiap 1 liter larutan tersebut
kemiripan pola ketergantungan indeks bias mutlak sama, karena 1 molekul HCl terdiri dari 1 atom H
terhadap konsentrasi zat terlarut untuk semua dan 1 atom C yang massanya tidak akan sama
larutan. Bahkan untuk larutan NaCl sekalipun dengan massa 1 molekul NaCl, C6H12O6, atau
NaOH. Jika total massa molekulnya tidak sama
ternyata tidak memiliki kesamaan pola dengan
maka hal ini berarti kerapatan atau massa jenis
larutan HCl atau NaOH, walaupun NaCl berasal
larutannya akan berbeda-beda pula meskipun
dari larutan HCl dan NaOH.
molaritasnya sama. Perbedaan kerapatan larutan
tentu berdampak pada perbedaan indeks bias
Ketidaksamaan tersebut semakin tampak dengan mutlak setiap larutan, karena dari persamaan 1
jelas pada Gambar 6 yang dihasilkan oleh tampak bahwa indeks bias mutlak medium
gabungan data (nm) dan konsentrasi zat terlarut (C) berkaitan erat dengan kecepatan cahaya di dalam
untuk semua larutan. medium, sedangkan kecepatan cahaya sebagai
gelombang di dalam medium sangat bergantung
Ketidaksamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai pada kerapatan medium tersebut7, jadi kerapatan
berikut, konsentrasi zat terlarut menunjukkan medium berdampak langsung pada indeks bias
banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan, mutlak medium. Sebagai contoh indeks bias
untuk larutan-larutan yang molaritasnya sama mutlak air lebih tinggi daripada udara, hal ini
berarti larutan-larutan tersebut memiliki jumlah dikarenakan air lebih rapat daripada udara.
Ketidaksamaan pola tersebut mengakibatkan tidak dn m dCNaOH < dnm dCC6 H12O6 , dengan
adanya pola umum ketergantungan indeks bias
mutlak larutan terhadap konsentrasi zat terlarutnya. dn m dCHCl = 0,0069 M , dnm dCNaCl =
-1
Walaupun demikian, terdapat hal yang cukup 0,0083 M-1, dn m dCNaOH = 0,0128 M-1 dan
menarik dibalik ketidaksamaan tersebut, yaitu dnm dC = 0,0254 M-1.
C6 H12O6
gradien perubahan indeks bias mutlak terhadap
perubahan konsentrasi zat terlarut atau dnm dC 4.2. SARAN
untuk keempat larutan memiliki pola berupa
dn m dCHCl < dn m dCNaCl < dn m dCNaOH < Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya
dnm
dCC6 H12O6 dengan dn m dC HCl = 0,0069 M ,
-1
adalah
1. Perlunya dilakukan penelitian mengenai
dn m dCNaCl = 0,0083 M -1
, dnm dCNaOH = ketergantungan indeks bias mutlak larutan
0,0128 M-1 dan dn m dCC H O = 0,0254 M .
-1
6 12 6
terhadap massa jenis larutan atau persentase
Apakah hal ini berarti bahwa dnm dCasam < 2.
padatan zat terlarutnya.
Memperbanyak contoh-contoh larutan untuk
dnm dCgaram < dn m dCbasa selalu berlaku untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini.
semua larutan garam yang dibentuk oleh pasangan 3. Perlunya dilakukan variasi suhu untuk
asam-basa yang terkait? Secara umum, apakah menguji ketergantungan indeks bias mutlak
dnm dCasam < dn m dCgaram < dnm dC basa < larutan terhadap variasi suhu.