Anda di halaman 1dari 5

Roniyus MS,…Analisis dan Pemodelan Ketergantungan

ANALISIS DAN PEMODELAN KETERGANTUNGAN INDEKS BIAS


LARUTAN TERHADAP KONSENTRASI ZAT TERLARUT

Roniyus M.S.

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung


Jl. S. Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145

Diterima 4 April 2018, disetujui untuk diterbitkan.24 Juli 2018

ABSTRACT
The dependence of refractive index to the solute concentration has been analyzed and simulated. The
apparatus used in this research are refractometer. This research used four solutions as representatives of acid,
base, salt and other kind solutions. From this investigation is obtained that the refractive index depends on
the solute concentration. Solution has different dependency pattern each other, although the hypothesis is
solution has the same dependency pattern, because the equality of concentration does not mean the equality
of density, the density of medium has influence to the absolute refractive index of the medium.

Keywords: solution, absolute refractive index, concentration

1. PENDAHULUAN dimiliki oleh larutan B, C, D dan sebagainya,


sehingga dapat dibuat bentuk umum
Ide penelitian ini berawal dari adanya pemikiran ketergantungan indeks bias mutlak larutan
mengenai identifikasi konsentrasi zat-zat pencemar terhadap konsentrasi zat terlarutnya? Pertanyaan-
yang ada di sumur, sungai, danau dan fasilitas- pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan-
fasilitas umumnya lainnya yang mengandung air. pertanyaan yang akan dicoba untuk dicari
Pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai zat jawabannya dari penelitian ini.
organik, anorganik, radioaktif, asam dan basa. Saat
ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, 1.1. Indeks Bias Mutlak
dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan
secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia Indeks bias adalah besaran yang menunjukkan
tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. perbandingan kelajuan cahaya pada sebuah
Beberapa diantaranya adalah pestisida, deterjen, medium dengan medium lain4, dari definisi ini
PCBs, dan PCPs/polychlorinated phenols1. maka indeks bias merupakan besaran yang tidak
memiliki satuan. Indeks bias medium dapat dibagi
Berdasarkan pelacakan literatur yang telah menjadi dua jenis yaitu indeks bias mutlak dan
dilakukan selama ini, penelitian yang memaparkan indeks bias relatif antar medium.
tentang ketergantungan indeks bias mutlak larutan
terhadap kosentrasi larutannya masih sedikit dan Indeks bias mutlak (n) sebuah medium adalah
belum diarahkan untuk mendapatkan bentuk perbandingan antara kelajuan cahaya di ruang
umum ketergantungan tersebut untuk semua vakum (c) dengan kelajuan cahaya di dalam
larutan, beberapa penelitian yang dimaksud seperti medium tersebut (v), dengan
c
studi tentang kenaikan indeks bias poliektrolit dan n , (1)
polimer netral karena kenaikan konsentrasi2 dan
pengukuran pada larutan hen-egg-white-lysozyme
v
sedangkan yang dimaksud dengan indeks bias
(HEWL) oleh Yin dkk pada tahun 20033. Hal inilah
relatif medium 1 terhadap medium 2 adalah
yang juga mendorong peneliti untuk melakukan
perbandingan kelajuan cahaya di medium 1 dengan
penelitian mengenai hal tersebut.
kelajuan cahaya di medium 2,
v1
Bagaimanakah ketergantungan indeks bias mutlak n12  . (2)
sebuah larutan terhadap konsentrasi zat v2
terlarutnya? Apakah ketergantungan indeks bias Selain menggunakan persamaan 1, indeks bias
mutlak larutan A terhadap konsentrasi zat mutlak medium juga dapat dihitung dengan cara
terlarutnya, sama seperti ketergantungan yang

84  2018 FMIPA Universitas Lampung


J. Sains Tek., Agustus 2018, Vol. 11, No. 2

lain, yaitu dengan menggunakan Hukum Snell Instrumen Jurusan Kimia FMIPA Universitas
(Gambar 1) untuk pembiasan5, yaitu Lampung selama 8 (delapan) bulan.
nv sinv  nm sinm (3)
atau 2.2. Bahan dan Alat
nv sinv sinv
nm   , (4) 2.2.1. Bahan
sinm sinm Larutan HCl 12 M (sampel larutan asam), larutan
dengan NaOH 1 M (sampel larutan basa), larutan NaCl 5
nv = indeks bias mutlak ruang vakum = 1, M (sampel larutan garam), larutan C6H12O6 5 M
nm = indeks bias mutlak medium,
(sampel larutan non asam, basa maupun garam),
v = sudut datang cahaya di ruang vakum, aquades, tissue dan alkohol.
 m = sudut bias cahaya di dalam medium.
2.2.2. Alat
Indeks bias mutlak medium tersebut sangat
Refractometer LEICA MARK II, labu 25 ml, gelas
bergantung pada frekuensi (warna) cahaya yang
reaksi, pengaduk, gelas ukur dan pipet
digunakan.
2.3. Rancangan Penelitian dan Pengambilan
1.2. Konsentrasi Zat Terlarut
Data
Konsentrasi zat terlarut adalah banyaknya mol zat
Empat buah larutan yaitu larutan HCl 12 M, NaOH
terlarut dalam 1 (satu) liter zat pelarut6. Satuan
1 M, NaCl 5 M dan C6H12O6 5 M, masing-masing
konsentrasi adalah molar.
mol zat terlarut dibuat dalam 10 (sepuluh) variasi molaritas dengan
C  . (5) cara pengenceran.
volume pelarut
Mol zat terlarut dapat dihitung dengan cara Kemudian secara bergiliran setiap larutan dengan
sebagai berikut6: molaritas tertentu diteteskan di tempat sampel pada
massa zat terlarut refractometer, lalu dicatat indeks bias mutlak
mol zat terlarut  . (6) larutannya.
Ar / Mr zat terlarut
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. METODE PENELITIAN
Hasil-hasil penelitian untuk masing-masing larutan
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian ditampilkan pada Gambar 2 sampai dengan
Gambar 5 di bawah ini:
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

cahaya datang

v ruang vakum

medium
m
cahaya terbias

Gambar 1. Pembiasan di bidang batas antara medium dan ruang vakum

 2005 FMIPA Universitas Lampung 85


Roniyus MS,…Analisis dan Pemodelan Ketergantungan

Larutan HCl

1,42
1,4
1,38
nm

1,36 n m = 0,0069C + 1,3337


1,34
1,32
0 5 10 15
C (Molar)

Gambar 2. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi zat terlarut (C) pada larutan HCl

Larutan NaOH

1,35

1,345
nm

1,34

1,335 n m = 0,0128C + 1,3342

1,33
0 0,5 1 1,5
C (Molar)

Gambar 3. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi zat terlarut (C) pada larutan NaOH

Larutan NaCl

1,39
1,38
1,37
nm

1,36
n m = 0,0083C + 1,3399
1,35
1,34
0 2 4 6
C (Molar)

Gambar 4. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi zat terlarut (C) pada larutan NaCl

86  2018 FMIPA Universitas Lampung


J. Sains Tek., Agustus 2018, Vol. 11, No. 2

Larutan C6H12O6

1,5

1,45

nm
1,4

1,35 n m = 0,0254C + 1,3258


1,3
0 2 4 6
C (Molar)

Gambar 5. Indeks bias mutlak (nm) vs konsentrasi za terlarut (C) pada larutan C6H12O6.

1,48
1,46
1,44
HCl
1,42
NaCl
nm

1,4
C6H12O6
1,38
1,36 NaOH
1,34
1,32
0 5 10 15
C (Molar)

Gambar 6. Indeks bias mutlak (nm) versus konsentrasi zat terlarut (C) gabungan semua larutan.

Dari Gambar 2 sampai dengan Gambar 5 tampak mol yang sama dalam 1 liter larutan. Larutan-
bahwa indeks bias mutlak (nm) larutan HCl, larutan yang memiliki jumlah mol yang sama
NaOH, NaCl dan C6H12O6 berturut-turut memiliki berarti memiliki jumlah molekul yang sama yaitu
ketergantungan dengan konsentrasi zat terlarutnya sebanyak kelipatan dari 6,02 1023 buah molekul.
(C) dalam bentuk nm  0,0069C  1,3337 ,
nm  0,0128C  1,3342 , nm  0,0083C  1,3399 Walaupun jumlah molekul larutan-larutan tersebut
dan nm  0,0254C  1,3258 . Dari hasil penelitian sama, namun tidak berarti total massa molekul
tersebut tampak bahwa ternyata tidak terdapat yang terlarut di dalam setiap 1 liter larutan tersebut
kemiripan pola ketergantungan indeks bias mutlak sama, karena 1 molekul HCl terdiri dari 1 atom H
terhadap konsentrasi zat terlarut untuk semua dan 1 atom C yang massanya tidak akan sama
larutan. Bahkan untuk larutan NaCl sekalipun dengan massa 1 molekul NaCl, C6H12O6, atau
NaOH. Jika total massa molekulnya tidak sama
ternyata tidak memiliki kesamaan pola dengan
maka hal ini berarti kerapatan atau massa jenis
larutan HCl atau NaOH, walaupun NaCl berasal
larutannya akan berbeda-beda pula meskipun
dari larutan HCl dan NaOH.
molaritasnya sama. Perbedaan kerapatan larutan
tentu berdampak pada perbedaan indeks bias
Ketidaksamaan tersebut semakin tampak dengan mutlak setiap larutan, karena dari persamaan 1
jelas pada Gambar 6 yang dihasilkan oleh tampak bahwa indeks bias mutlak medium
gabungan data (nm) dan konsentrasi zat terlarut (C) berkaitan erat dengan kecepatan cahaya di dalam
untuk semua larutan. medium, sedangkan kecepatan cahaya sebagai
gelombang di dalam medium sangat bergantung
Ketidaksamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai pada kerapatan medium tersebut7, jadi kerapatan
berikut, konsentrasi zat terlarut menunjukkan medium berdampak langsung pada indeks bias
banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan, mutlak medium. Sebagai contoh indeks bias
untuk larutan-larutan yang molaritasnya sama mutlak air lebih tinggi daripada udara, hal ini
berarti larutan-larutan tersebut memiliki jumlah dikarenakan air lebih rapat daripada udara.

 2005 FMIPA Universitas Lampung 87


Roniyus MS,…Analisis dan Pemodelan Ketergantungan

Ketidaksamaan pola tersebut mengakibatkan tidak dn m dCNaOH < dnm dCC6 H12O6 , dengan
adanya pola umum ketergantungan indeks bias
mutlak larutan terhadap konsentrasi zat terlarutnya. dn m dCHCl = 0,0069 M , dnm dCNaCl =
-1

Walaupun demikian, terdapat hal yang cukup 0,0083 M-1, dn m dCNaOH = 0,0128 M-1 dan
menarik dibalik ketidaksamaan tersebut, yaitu dnm dC = 0,0254 M-1.
C6 H12O6
gradien perubahan indeks bias mutlak terhadap
perubahan konsentrasi zat terlarut atau dnm dC 4.2. SARAN
untuk keempat larutan memiliki pola berupa
dn m dCHCl < dn m dCNaCl < dn m dCNaOH < Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya
dnm 
dCC6 H12O6 dengan dn m dC HCl = 0,0069 M ,
-1
adalah
1. Perlunya dilakukan penelitian mengenai
dn m dCNaCl = 0,0083 M -1
, dnm dCNaOH = ketergantungan indeks bias mutlak larutan
0,0128 M-1 dan dn m dCC H O = 0,0254 M .
-1
6 12 6
terhadap massa jenis larutan atau persentase
Apakah hal ini berarti bahwa dnm dCasam < 2.
padatan zat terlarutnya.
Memperbanyak contoh-contoh larutan untuk
dnm dCgaram < dn m dCbasa selalu berlaku untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini.
semua larutan garam yang dibentuk oleh pasangan 3. Perlunya dilakukan variasi suhu untuk
asam-basa yang terkait? Secara umum, apakah menguji ketergantungan indeks bias mutlak
dnm dCasam < dn m dCgaram < dnm dC basa < larutan terhadap variasi suhu.

dnm dC ? Pertanyaan tersebut belum dapat


jenis lain UCAPAN TERIMA KASIH
dijawab disini, karena yang digunakan dalam
penelitian ini hanya satu contoh dari larutan asam, Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik
basa, garam dan larutan jenis lain. Untuk itu, perlu berkat bantuan dana dari Proyek Pengembagan
dilakukan penelitian lanjutan dengan Diri (PPD) HEDS Tahun Anggaran 2004. Untuk
menggunakan contoh larutan asam, basa, garam itu, melalui tulisan ini, peneliti bermaksud
dan jenis lain yang lebih banyak lagi variasinya. mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan PPD
Penelitian lanjutan tersebut juga bermanfaat untuk HEDS Project atas segala bantuan yang telah
mengetahui apakah pola ketergantungan untuk diberikan.
semua larutan asam berbentuk sama dengan pola
ketergantungan pada larutan HCl yang digunakan DAFTAR PUSTAKA
dalam penelitian ini, begitu pula halnya pada
larutan basa, garam dan jenis lain. 1. Suara Pembaruan. 2004. Pencemar Air,
Tanggal 10 Maret 2004.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Hery, K., dan Norwood, D.P. 1998. Study of
4.1. KESIMPULAN the Refractive Index Increment of
Polyelectrolytes and Neutral Polymers,
Dari hasil dan pembahasan di atas maka dapat OSCAR Journal Volume 1.
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1. Indeks bias mutlak larutan memiliki 3. Yin, D.C., Inatomi, Y., Wakayama, N.I., dan
ketergantungan terhadap konsentrasi zat Huang, W. D. 2003. Measurement of
terlarutnya. temperature and concentration dependences of
2. Bentuk ketergantungan indeks bias mutlak refractive index of hen-egg-white lysozyme
(nm) larutan terhadap konsentrasi zat solution, Cryst. Res. Technol. 38, 785.
terlarutnya (C) untuk larutan HCl, NaOH,
NaCl dan C6H12O6 berturut-turut adalah 4. Guenther, R. D. 1990. Modern Optics, John
nm  0,0069C  1,3337 nm  0,0128C  1,3342 , Wiley and Sons, New York, USA.
nm  0,0083C  1,3399 ; nm  0,0254C  1,3258 . 5. Halliday, D. dan Resnick, R. 1978. Physics
3. Tidak adanya ketergantungan indeks bias Part II 3rd Edition, John Wiley & Sons, Inc.
mutlak larutan (nm) terhadap konsentrasi
larutan (C) untuk semua larutan. 6. Brady, J. E. 1990. General Chemistry
4. Gradien perubahan indeks bias mutlak Principles and Structure, John Wiley & Sons,
terhadap perubahan konsentrasi atau Singapore.
dnm dC untuk keempat larutan memiliki
pola berupa dn m dCHCl < dnm dCNaCl < 7. Muslim, Z. 1994. Gelombang dan Optika,
Jurusan Fisika FMIPA UGM, Indonesia.

88  2018 FMIPA Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai