Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL

Mata kuliah: Kewarganegaraan

Dosen pengampu: Slamet, M,Sy

Disusun Oleh kelompok 02

IMAM GHOZALI 20211282050456

AHMAD FATONI 20211282010525

DEWI SHOFIYAH ZAKIYYAH 20211282010526

MUHAMMAD ISMAIL 20211282010536

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM


KRAI - YOSOWILANGUN – LUMAJANG

2021-2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Kewarganegaraan dengan judul “ IDENTITAS
NASIONAL ”.

Dengan selesainya penyusunan hasil makalah ini, penulis


mengucapkan terima kasih kepada Bapak SLAMET, M.Sy selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing penulis sampai terselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen
pengampu mata kuliah “Kewarganegaraan ” sangat di harapkan, sebagai
masukan bagi penulis makalah ini untuk menjadi lebih baik lagi.

Lumajang, 12 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
ii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang
tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia
adalah salah satu Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang
mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya.
Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan
negara dimana mereka dilahirkan.

Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu


tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan
identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya sudah
mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya
masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu
identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia
itu sendiri.

Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru
oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara
Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan
Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak
perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum1.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian identitas nasional ?


2. Apa yang dimaksud identitas nasional sebagai karakter bangsa?
3. Bagaimanakah proses berbangsa dan bernegara?

4. Apa itu politik identitas?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional

2. Untuk mengetahui identitas nasional sebagai karakter bangsa


1
file:///C:/Users/Al-Asyariyah/Downloads/KATA_PENGANTAR_LILIS[1].pdf
1
3. Untuk mengetahui bagaimana proses berbangsa dan bernegara

4. Untuk mengetahui apa itu politik identitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip supervisi pendidikan


1. Pengertian Prinsip
Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah,
kita bisa berpegangan pada prinsip - prinsip yang telah disusun dalam menjalani
hidup tanpa harus kebingunan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tjuan
yang jelas pada setiap kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik
adalah seorang pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang
berprinsip pasti akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
Menurut kamus wikipedia prinsip adalah suatu pernyataan fundamental
atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau
kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Dalam
pengertian umum prinsip adalah suatu pegangan.
Pendapat para ahli mendefinisikan bahwa prinsip adalah sebagai berikut.
1. Russel Swanburg Prinsip merupakan kebenaran yang mendasar dan doktrin
yang mendasari gagasan.
2. Dardiri Mengartikan prinsip sebagai sebuah kebenaran yang sudah terbukti
dengan sendirinya.
3. Syah Djanilus Arti dari prinsip adalah sesuatu yang dijadikan dasar dalam
berpikir, berpijak dan sebagainya
4. Ahmad Jauhar Tauhid Menyatakan bahwa prinsip merupakan pandangan
atau pendapat yang menjadi panduan perilaku yang terbukti dan dapat bertaham
lama.
5. Herry Tjahjono Prinsip yaitu hukum adalam dan telah menjadi kebenaran
hakiki.
6. Toto Asmara Pengertian prinsip adalah sebuah hal yang fundamental yang
menjadi martabat diri atau prinsip juga bisa diartikan sebagai bagian hakiki dari
harga diri.
7. Badudu dan Zein Pengertian prinsip adalah sesuatu yang dijadikan sebagai
pegangan dan panutan.

2. pengertian supervisi
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang berarti
pengawasan. Secara istilah, supervisi atau pengawasan pada awalnya dimaknai
sebagai suatu pekerjaan menginspeksi, memeriksa, dan mengawasi dengan
mencaricari kesalahan melalui cara memata-matai dalam rangka perbaikan
pekerjaan yang telah diberikan. Kemudian berkembang pemahaman supervisi
yang bersifat ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut.

3
1. Sistematis, artinya supervisi dilakukan secara teratur, berencana, dan kontinyu.
2. Obyektif, artinya supervisi dilakukan berdasarkan data hasil observasi yang
dilakukan sebelumnya.
3. Menggunakan instrumen yang dapat memberikan informasi sebagi umpan balik
untuk dapat melakukan langkah tindak lanjut menuju perbaikan di masa yang akan
datang.
Supervisi/pengawasan dapat diartikan sebagai proses kegiatan
monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana seperti
yang direncanakan dan sekaligus juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan
memperbaiki bila ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu
pencapaian tujuan. Pengawasan juga merupakan fungsi manajemen yang
diperlukan untuk mengevaluasi kinerja organisasi atau unit-unit dalam suatu
organisasi guna menetapkan kemajuan sesuai dengan arah yang dikehendaki.
Dalam Dictionary of Education menurut Good Carter seperti yang
dikutip oleh Piet A. Sahertian mengemukakan bahwa, supervisi adalah usaha dari
petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan
jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan,
bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.
Sementara dalam Buku Bahan Pembelajaran Pendidikan dan Pelatihan
mengungkapkan bahwa yang dimaksud supervisi adalah kegiatan profesional yang
dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru,
dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
Dalam Buku Kerja Pengawas dinyatakan bahwa: “pengawasan adalah
kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program pengawasan, melaksanakan
program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program, dan melaksanakan
pembimbingan dan pelatihan profesional guru”
Pendapat lain dikemukakan Duncan yang dikutip Nur Aedi menyatakan
bahwa pengawasan merupakan usaha yang dilakukan pengawas untuk
memberikan bantuan kepada individu dalam memperbaiki kinerjanya. Menurut
Murdick seperti yang dikutip Nanang Fatah, pengawasan memiliki proses dasar
yang terdiri dari 3 tahap, yaitu:
1. Menentapkan standar pelaksanaan,
2. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan standar,
3. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan
rencana.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan BAB IV pasal 19 ayat (3) secara eksplisit
menyatakan bahwa:” supervisi/pengawasan dilakukan untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.

4
Dengan merujuk kepada definisi tersebut diatas, maka supervisi
pendidikan diartikan sebagai kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas
Sekolah/Madrasah dalam rangka membantu kepala Sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran. Orang yang melakukan kegiatan supervisi disebut
supervisor atau pengawas yang secara teknis fungsional memiliki dua tugas utama,
yaitu: pengawasan akademik dan pengawasan manajerial. Hal ini searah dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PERMENPAN & RB) Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional.
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Bab II pasal 5 yang
menyatakan bahwa: Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi
penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan
pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan
pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan
pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa supervisi
hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi lebih kepada pembinaan.
Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan, karena salah satu
kompetensi Kepala Sekolah adalah Supervisi. Supervisi dalam lembaga
pendidikan ada dua aspek yaitu:
(1) supervisi akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi
hasil belajar siswa. Supervisi akademik ini juga ada dua bagian yaitu (a) supervisi
kelas; dan (b) supervisi klinis. Fokus dari supervisi kelas dan klinis adalah guru;
(2) supervisi manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau
Kepala Sekolah, yang terdiri dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan
juga mengukur kinerja Kepala Sekolah. Sasaran dari supervisi yaitu orang dan
kegiatannya.

3. Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian
manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa
orang ahli mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan
tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui
pengajaran dan latihan. Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa karena
pendidikan tersebut memberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga
pendidikan tersebut bisa memberantas buta huruf dan akan memberikan
keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya. Seperti yang tertera
didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.
Menrut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld
5
mengatakan pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk
mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan meningkatkan ilmu
pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan
anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar anak tesebut
memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat
bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain
dari itu Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas
hidupnya secara mandiri dan bertanggung jawab dan pendidikan merupakan usaha
manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju
kedewasaan.
Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional Indonesia
mengatakan pendidikan tersebut adalah merupakan tuntutan didalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksud dari pendidikan yaitu menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan.
Menurut Heidjrachman dan Husnah (1997:77) pendidikan adalah suatu
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuaan umum seseorang termasuk di dalam
peningkatan penguasaan teori dan keterampilan, memutuskan dan mencari solusi
atas persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan di dalam mencapai tujuannya,
baik itu persoalan dalam dunia pendidikan ataupun kehidupan sehari-hari.
Sedangkan menurut Notoadmodjo (2003:77), kalau pendidikan formal dalam
suatu organisasi merupakan suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang
diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Kesimpulannya adalah yang dimaksud prinsip-prinsip supervisi
pendidikan adalah kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan
dalam melakukan kegiatan supervisi.
B. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan
Dari pengertian-pengertian diatas maka seorang kepala sekolah sebagai
supervisor hendaknya dalam melaksanakan tugasnya harus memperhatikan
prinsip-prinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
a. Prinsip Ilmiah. Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut
1. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
2. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.
3. Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis terencana.
b. Prinsip Demokratis Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan
hubungan kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa
aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna
menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan
bawahan.
c. Prinsip Kerjasama Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah
supervisi “ sharing of idea, sharing of experience ” memberi support mendorong,
menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
6
d. Prinsip konstruktif dan kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam

mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana


kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
Jika hal-hal tersebut di atas di perhatikan dan benar-benar dilaksanakan
oleh kepala sekolah, agaknya dapat diharapkan setiap sekolah akan berangsur
angsur maju dan berkembang sehingga tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan Dalam pelaksanaan supervisi, terdapat prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi dalam program supervisi.

Prinsip yang harus dipenuhi ialah demokratis yang artinya semua guru
berhak menyatakan pendapatnya dala penyusunan program supervisi. Prinsip
kerajasama juga harus dipenuhi karena tanpa kerjasama yang baik maka program
tersebut tidak akan berjalan sesuai denga yang diharapkan. Dalam teori lain juga
menyebutkan tentang prinsip yang harus dipenuhi dalam program supervisi.
Pelaksanaan supervisi akademik perlu mengacu pada prinsipprinsip yang ada
dalam supervisi akademik. Menurut Dodd dalam buku Panduan Supervisi
Akademik Dirjen PMPTK (2010) dinyatakan bahwa sejumlah prinsip dalam
supervisi akademik meliputi :
-Praktis Berkaitan dengan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan supervisi
sesuai dengan kondisi sekolah.
 Sistematis Berkaitan dengan perencanaan program supervisi yang matang dan
tujuan pembelajaran.
 Objektif Berkaitan dengan masukan sesuai aspek-aspek instrumen yang akan
digunakan dalam supervisi.
 Realitis Berkaitan dengan kenyataan sebenarnya dalam melakukan supervisi.
 Antisipatif Berkaitan dengan kemampuan dalam menghadapi masalah-masalah
yang mungkin akan terjadi.
 Konstruktif Berkaitan dengan pengembangan kreativitas dan inovasi guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran.
 Kooperatif Berkaitan dengan kerja sama yang baik antara supervisor dan guru
dalam mengembangkan pembelajaran.
 Kekeluargaan Berkaitan dengan pertimbangan saling asah, asih, dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran.
 Demokrasi Berkaitan dengan pemahaman bahwa supervisor tidak boleh
7
mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
 Aktif Berkaitan dengan keaktifan guru dan supervisor untuk berpartisipasi
 Humanis Berkaitan dengan kemampuan guru menciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis, terbuka,jujur, ajeg, sabar, antusias,dan penuh humor.

C. Sasaran supervisi pendidikan

Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar mengajar. Adapun sasaran
utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan
profesional guru, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti
meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu. Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang
disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
a. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-
masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari
sesuatu
b. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar
terlaksananya pembelajaran.
Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek
yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik
sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan
Sekolah), Perpustakaan dan lain lain.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Prinsip-prinsip supervisi pendidikan islam antara lain:

a. Prinsip Ilmiah. Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut


1. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
2. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.
3. Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis terencana.
b. Prinsip Demokratis Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan
hubungan kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa
aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna
menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan
bawahan.
c. Prinsip Kerjasama Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah
supervisi “ sharing of idea, sharing of experience ” memberi support mendorong,
menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
d. Prinsip konstruktif dan kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam
mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana
kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
Jika hal-hal tersebut di atas di perhatikan dan benar-benar dilaksanakan
oleh kepala sekolah, agaknya dapat diharapkan setiap sekolah akan berangsur
angsur maju dan berkembang sehingga tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan Dalam pelaksanaan supervisi, terdapat prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi dalam program supervisi.

Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk
supervisi :
c. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-
masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari
sesuatu
d. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar
terlaksananya pembelajaran.

B. Saran

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai