DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TANJUNG LEIDONG
JLN. PUSKESMAS TELP: (0623) 71212 KODE POS 21475 Email :puskesmas.tanjungleidong@yahoo.co.id
TENTANG
TATA NASKAH DOKUMEN
UPTD PUSKESMAS TANJUNG LEIDONG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS TANJUNG LEIDONG,
MEMUTUSKAN…
2
MEMUTUSKAN
Kesatu : Tata naskah dokumen puskesmas mengacu pada Peraturan Kepala Arsip
Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas dan Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 4 Tahun
2010 Tentang Tata Naskah Dilingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara serta Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2015.
DEWI DAULAY
3
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS TANJUNG
LEIDONG
NOMOR : 445 / 001 / UPTD-TL / I
/ 2023
TENTANG TATA NASKAH
DOKUMEN UPTD
C. CAP/STEMPEL DINAS
Cap adalah alat untuk membuat rekaman tanda atau simbol suatu lembaga. Cap digunakan
untuk pengabsahan naskah dinas.
Adapun bentuk, ukuran, huruf dan tulisan pada cap atau stempel sebagai berikut :
1. Bentuk
Bentuk cap dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Tanjung Leidong adalah bulat.
2. Ukuran
Ukuran setiap lingkaran pada cap dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Tanjung
Leidong dengan ukuran diameter sebagai berikut:
a. R1 dengan garis tengah 4 cm
5
R1 : 4 cm
R4 0,07
R2 : 3,8 cm
R3 : 3 cm
R4 0,07
3. Huruf
Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf kapital dengan ukuran yang disesuaikan
dengan besarnya cap serta jumlah atau banyaknya huruf yang ada didalam cap
tersebut.
4. Tulisan
Isi tulisan pada cap UPTD Puskesmas Tanjung Leidong diatur sebagai berikut :
a. Isi tulisan diantara lingkaran kedua dan ketiga adalah nama PEMERINTAH
KABUPATEN dan LABUHANBATU UTARA.
b. Pemisah antara tulisan PEMERINTAH KABUPATEN dan LABUHANBATU
UTARA diberikan dua tanda bintang bersudut lima pada sisi kiri dan kanan.
c. Di dalam garis lingkaran ketiga terdapat dua garis sejajar yang di dalamnya
bertuliskan UPTD PUSKESMAS TANJUNG LEIDONG dan KECAMATAN
KUALUH LEIDONG.
D. NASKAH KEBIJAKAN
Kebijakan adalah peraturan/keputusan yang ditetapkan oleh kepala puskesmas yang
merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung
jawab maupun pelaksana. Penyusunan peraturan/surat keputusan harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
peraturan daerah, peraturan kepala daerah, peraturan menteri dan pedoman-pedoman
teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan, kementerian
dalam negeri, dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Peraturan/keputusan kepala puskesmas dapat dituangkan dalam pasal-pasal dalam
keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/keputusan.
6
E. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga
dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1
(satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut :
1. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifi kasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
8
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
2. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
3. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
F. KERANGKA ACUAN
Kerangak acuan adalah dokumen perencanaan kegiatan di Puskesmas dimana didalamnya
berisi penjelasan atau keterangan tentang apa, mengapa, siapa, kapan, dimana dan
bagaimana untuk melaksanakan suatu kegiatan di Puskesmas. Dengan kata lain, memuat
uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan dan hasil
yang diharapkan dari suatu kegiatan.
Perlu diketahui bahwa penyusunan kerangka acuan harus memuat dengan jelas tujuan dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Tujuan
dapat dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus merupakan
9
tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan juga harus
dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai melalui
penjadwalan, serta evaluasi dan pelaporan yang jelas.
Untuk membuat kerangka acuan, Puskesmas dapat menggunakan format kerangka acuan
sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Memuat hal-hal yang bersifat umum dan masih terkait dengan program/kegiatan.
2. Latar Belakang
Merupakan justifikasi atau alasan mengapa program atau kegiatan tersebut disusun.
Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga dapat menjelaskan alasan kuat
mengapa program tersebut diperlukan.
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Merupakan tujuan dari program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan secara garis
besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Merupakan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga tujuan
program/kegiatan dapat tercapai. Oleh karena itu, antara tujuan dan kegiatan harus
saling berkaitan dan sejalan.
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
Merupan metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan tersebut.
Metode yang digunakan dapat berupa pembentukan tim, melakukan rapat, melakukan
audit dan lain sebagainya.
6. Sasaran
Adalah target per-tahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan kegiatan.
Sasaran harus menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisasikan tujuan
tertentu.
7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan atau program yang
akan dilaksanakan dan digambarkan dalam bentuk bagan.
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Adalah evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan terkait jadwal yang direncanakan
sebelumnya. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu
tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal bisa segera diperbaiki. Hal ini dilakukan agar tidak
mengganggu pelaksanaan program/kegiatan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
dalam kerangka acuan harus dicantumkan kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukannya.
Sementara itu, untuk pelaporan harus jelas bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Dalam artian,
kerangka acuan memuat cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan
laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
10
UPTD
PUSKESMAS TANDA TANGAN DEWI DAULAY
TANJUNG KEPALA FKTP NIP.19770502 200801 2 002
LEIDONG
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Langkah-langkah
8. Unit Terkait
dokumen revisi pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02,
dan seterusnya.
f) Halaman : diisi dengan halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misalnya : halaman pertama:1/50. Namun
ditiap halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua:
2/5, halaman terakhir: 5/5.
g) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan
puskesmas, misalnya : SOP.
h) Tanggal terbit : diberi tanggal sesui tanggat terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
i) Ditetapkan Kepala Puskesmas : diberi tandatangan Kepala Puskesmas dan
nama jelas tanpa gelar.
3) Isi SOP
Isi SOP adalah sebagai berikut:
a) Pengertian : berisi penjelasan dan atau defenisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
“sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ... “
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakn yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan : keputusan Kepala Puskesmas No....... ... tentang Pelayanan
Imunisasi.
d) Referensi : berisikan dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
e) Langkah-langkah prosedur. Bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
g) Diagram Alir/bagai alir : di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi
kerja sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan
diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-
langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dia
macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
h) Dokumen terkait : berisi nama-nama dokumen yang ada kaitannya
dengan SOP tersebut.
i) Rekaman historis perubahan : berisi riwayat jika dilakukan revisi SOP
13
(1) Diagrm alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
prosee yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol. Bentuk balok
(2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut :
o Awal Kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan :
o Penghubung :
o Dokumen : Arsip :
H. NOTULEN
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses rapat yang bersifat ringkas,
padat, sistematis dan menyeluruh.
Format Notulen sebagai berikut :
1. Rapat : Judul rapat yang diadakan
2. Jadwal : Hari, tanggal, waktu dan tempat diadakan rapat
3. Acara : Urutan/agenda kegiatan rapat
4. Pemimpin Rapat : Kepala Puskesmas yang menjabat
5. Notulis : Seseorang yang mencatat hasil dari jalannya diskusi dari
mulai awal hingga selesai
14
I. DAFTAR HADIR
Daftar hadir adalah naskah dinas dari kepala puskesmas yang berisi keterangan atas
kehadiran seseorang baik itu saat bekerja ataupun rapat.
Contoh Daftar Hadir Staf Puskesmas Tanjung Leidong :
HARI TANGGAL
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
NO NAMA/NIP JABATAN KET
1 2 3 4 5 6
P S P S P S P S P S P S
1
(Nama Pejabat)
NIP.
15
LAMBANG
DAERAH KOP SURAT LOGO
(Nama Pejabat)
NIP.
K. PENDELEGASIAN WEWENANG
Pendelegasian Wewenang atau Delegation of Authority adalah pembagian wewenang dan
kekuasaan kepada orang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Susunan dari pendelgasian wewenang :
1. Kepala
Bagian kepala terdiri dari :
a. Kop surat
b. Kata dari pendelegasian wewenang
c. Nomor, berada di bawah tulisan pendelgasian wewenang
2. Batang Tubuh
Batang tubuh dari pendelgasian wewenang memuat nama pemberi wewenang dan
penerima wewenang serta tujuan diberikannya wewenang tersebut.
3. Kaki
Bagian kaki memuat tempat dan tanggal pendelegasian wewenang diberikan serta
nama kepala puskesmas yang memberi wewenang.
N. KARTU BEROBAT
Kartu Berobat merupakan kartu identitas pasien yang digunakan untuk memperoleh
pelayanan kesehatan, terutama digunakan untuk melakukan penyediaan berkas rekam
medis saat melakukan pendaftaran.
Susunan dari Kartu Berobat :
1. Ukuran kartu berobat : Height : 10,5 cm, Width : 6,5 cm
2. Kop puskesmas
3. Nomor rekam medis
4. Identitas pasien
Contoh Kartu Berobat Puskesmas
10,5 cm
6,5 cm
O. REKAM MEDIK
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Susunan dari rekam medik :
1. Kepala : Bagian kepala diisi dengan kop puskesmas
2. Identitas Pasien : Diisi dengan data pasien, jenis kartu yang digunakan untuk berobat,
nomor rekam medis dan riwayat alergi pasien.
3. Pada bagian tabel, diisi tanggal dan catatan pemeriksaan pasien, pengobatan, tindakan
serta pelayanan yang diberikan.
P. GENERAL CONSENT
General Consent adalah Lembar persetujuan umum dan termasuk bagian penting dari
rekam medis pasien. General consent merupakan salah satu formulir yang wajib diisi
guna menunjang akreditasi dan hendaknya dapat diketahui dan dimengerti isinya oleh
keluarga dan pasien fasilitas kesehatan manapun.
Q. INFORMED CONSENT
Informed Consent (IC) adalah suatu proses penyampaian informasi secara relevan dan
eksplisit kepada pasien untuk memperoleh persetujuan medis sebelum dilakukan suatu
tindakan medis/pengobatan.
Format Informed Consent sebagai berikut :
1. Tulisan Informed Consent
2. Identitas pasien atau keluarga pasien.
3. Persetujuan pasien atau keluarga pasien dalam tindakan medis.
18
4. Tanda tangan : Dibutuhkan tanda tangan pasien atau keluarga pasien serta saksi 1 dan
saksi 2 dalam persetujuan tindakan medis.
Waktu
Pemberian Jumlah
Obat Yang
No Hari / Tanggal Obat diberikan Pasien/Wali Perawat
Diberikan
Tab/Ml
P S M
1
2
Jam saat
Nomor urut diberikan obat Dosis obat
Jadwal
pemberian Paraf
Paraf pasien perawat
obat Nama obat atau wali
Y. STEMPEL PIO-KONSELING
22
Pelayanan Informasi Obat (PIO) Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Tujuan dilakukannya PIO adalah
menyediakan informasi mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan
puskesmas, pasien dan masyarakat.
Sedangkan konseling merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat
inap, serta keluarga pasien. Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan
pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain tujuan
pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek samping, tanda-
tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan Obat.
Adapun bentuk, ukuran, huruf dan tulisan pada stempel PIO sebagai berikut :
1. Bentuk
Bentuk stempel PIO adalah kotak.
5. Ukuran
Ukuran stempel PIO adalah Height : 1,9 cm, Width : 4,5 cm. Sedangkan ukuran garis
dibagian dalam kotak adalah 3,9 cm
PIO :
KONSELING :
PARAF PASIEN :
PARAF PETUGAS :
DEWI DAULAY