Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN ST ELEVATION
MYCARDIAL INFARCTION (STEMI) INFERIOR DI RUANG
ICCU RSUD DR. ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI TAHUN 2023

OLEH :
Kelompok I
Indah Putri 221000414901002
Devwita 221000414901003
Jasrita Fitri 221000414901004
Widiana Putri 221000414901005
Putri Sulastri 221000414901006

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Ns. Vera Kurnia, M.Kep ) ( Ns. Indah Yulia, S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTASKEPERAWATAN


DAN KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kelompok dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan keperawatan pada Tn. A dengan ST Elevation
Myocardial Infarction (STEMI) Inferior di Ruang ICCU RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi Tahun 2023”.
Shalawat dan salam kelompok kirimkan untuk Nabi Muhammad SAW,
karena beliau adalah salah satu figur yang mampu memberikan syafa’at kelak di
hari kiamat.
Makalah studi kasus ini disusun dengan memanfaatkan berbagai literatur
serta mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, kelompok
menyadari segala keterbatasan kemampuan dan pemanfaatan literatur sehingga
makalah ini dibuat dengan sangat sederhana baik dari segi sistematika maupun
dari segi isi yang masih jauh dari kata sempurna.
Kelompok mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca apabila
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Kelompok mengharapkan
saran dan kritik yang dapat membangun demi tercapainya kesempurnaan dalam
makalah yang selanjutnya.

Bukittinggi, 18 Februari 2023

Kelompok
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Tujuan..........................................................................................................
C. Manfaat........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
A. Definisi.........................................................................................................
B. Anatomi Fisiologi........................................................................................
C. Etiologi.........................................................................................................
D. Klasifikasi....................................................................................................
E. Patofisiologi.................................................................................................
F. WOC............................................................................................................
G. Manifestasi Klinis........................................................................................
H. Komplikasi...................................................................................................
I. Pemeriksaan Penunjang...............................................................................
J. Penatalaksanaan...........................................................................................
K. Konsep Asuhan Keperawatan......................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................
A. Pengkajian....................................................................................................
B. Analisa Data.................................................................................................
C. Diagnosis Keperawatan...............................................................................
D. Intervensi.....................................................................................................
E. Implementasi dan Evaluasi..........................................................................
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................
A. Pengkajian....................................................................................................
B. Diagnosis Keperawatan...............................................................................
C. Intervensi.....................................................................................................
D. Implementasi................................................................................................
E. Evaluasi........................................................................................................
BAB V PENUTUP.................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan intensif merupakan pelayanan spesialis bagi pasien yang
mengalami kondisi kritis dan mengancam jiwa sehingga membutuhkan
pelayanan yang menyeluruh dan pemantauan secara terus-menerus.
Pelayanan intensif biasanya dilakukan di ruang Intensive Care Unit (ICU),
Pediatric Intensive Care Unit (PICU), Neonatal Intensive Care Unit
(NICU), dan sementara untuk pasien dengan masalah kardiovaskular
disebut Intensive Cardiac Care Unit atau Intensive Coronary Care Unit
(ICCU) (Murti, 2009).
Intensive Coronary Care Unit (ICCU) adalah unit perawatan
intensif dengan spesifikasi khusus untuk merawat pasien dengan masalah
kardiovaskular atau jantung yang berkelanjutan yang membutuhkan
pengawasan dan perawatan intensif (Dharmatanna, 2016).
Jantung merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia
yang berfungsi sebagai alat pemompa darah sehingga darah dapat dialirkan
ke seluruh tubuh. Sebagai salah satu organ penting dalam tubuh manusia,
jantung sangat perlu untuk diperhatikan sehingga dapat terhindar dari
berbagai penyakit yang berhubungan dengan jantung (Chittra et al., 2016).
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang disebabkan oleh
adanya gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Salah satu penyakit
kardiovaskular yang sering terjadi adalah Acute Coronary Syndrome
(ACS) yang merupakan bagian dari penyakit jantung koroner yang
meliputi angina pektoris tidak stabil, infark miokard dengan ST elevasi
(STEMI) dan infark miokard tanpa disertai ST elevasi atau NSTEMI
(Smith & Lochner, 2019).
Salah satu jenis penyakit jantung yang sering dialami oleh pasien
adalah ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) yang merupakan
salah satu spektrum sindroma koroner akut (SKA) yang paling berat,
dimana terjadinya penurunan aliran darah koroner secara mendadak akibat
adanyanya sumbatan plak atau aterosklerosis yang sudah ada sebelumnya
(Kumar & Canon, 2015).
Penyakit jantung koroner jumlahnya semakin meningkat dengan
cepat di dunia yaitu dengan angka kematian sebesar 6,7 juta kasus (WHO,
2017). Menurut American Heart Association (AHA), penyakit
kardiovaskular (jantung) menyumbang sebanyak 801.000 kematian di
Amerika Serikat dengan sekitar 2.200 orang meninggal setiap harinya dan
rata-rata 1 kematian setiap 40 detik (Benjamin et al, 2017). Di indonesia
penyakit jantung merupakan penyakit yang menempati urutan kedua
sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah penyakit sroke
dengan prevalensi 1,5% (KEMENKES RI, 2018). Sumatera Barat
merupakan satu dari sebelas provinsi di Indonesia dengan peringkat
prevalensi penyakit jantung tertinggi yang didiagnosis oleh dokter
sebanyak 1,6% atau sekitar 327.262 jiwa (KEMENKES RI, 2018;
Riskesdas, 2018).
STEMI disebabkan karena adanya oklusi total dari arteri koronaria
sehingga menyebabkan kerusakan pada lapisan jantung (Fikriana, 2018).
Keluhan utama dari penyakit jantung secara umum adalah timbulnya nyeri
dada; dispnea, pusing, aritmia, kelelahan berkepanjangan, nyeri perut,
mual, muntah dan kecemasan (Hermawati et al., 2014). Keluhan khas pada
penderita ST elevasi miokard infark (STEMI) adalah timbulnya nyeri dada
retrosternal (dibelakang sternum) seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk,
panas atau seperti ditindih benda berat. Nyeri juga dapat disertai rasa mual,
muntah, sesak napas, pusing, keringat dingin, berdebar-debar dan
kecemasan (Sunaryo, 2015).
Penyakit ini perlu diwaspadai dan harus segera dilakukan langkah
antisipasi karena serangannya dapat timbul secara tiba-tiba. Penderita
jantung membutuhkan pemantauan kondisi jantung yang ketat sehingga
mengharuskan pasien untuk dirawat dirumah sakit dengan tujuan
observasi, perawatan dan terapi terhadap penyakit ataupun penyulit yang
dapat mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa. Penyakit
jantung yang tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan disritmia,
gagal jantung kongestif, syok kardiogenik, tromboemboli, perikarditis,
ruptura miokardium dan aneurisma ventrikel (Price & Wilson, 2006).
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (care
provider) adalah berperan dalam melaksanakan intervensi keperawatan
yang telah direncanakan sebelumnya dan membantu pasien dapat melalui
proses penyembuhan dan kesehatannya kembali membaik atau bahkan
sembuh dari penyakitnya pada kebutuhan kesehatan secara holistik (Potter
& Perry, 2009).
Penatalaksanaan nyeri pada dada kiri pasien dengan Acute
Myocardial Infarction salah satunya STEMI adalah dapat dilakukan
melalui terapi medikamentosa dan asuhan keperawatan. Perawat memiliki
peran dalam pengelolaan nyeri dada pada pasien. Intervensi keperawatan
meliputi intervensi mandiri maupun kolaboratif. Intervensi mandiri antara
lain berupa pemberian relaksasi, sedangkan intervensi kolaboratif berupa
pemberian obat atau farmakologis. Intervensi nonfarmakologis mencakup
terapi agen fisik dan intervensi perilaku kognitif. Salah satu intervensi
keperawatan yang digunakan untuk mengurangi nyeri dada kiri adalah
relaksasi Benson. Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi pasif
dengan tidak menggunakan tegangan otot sehingga sangat tepat untuk
mengurangi nyeri dada. Relaksasi Benson merupakan pengembangan
metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang
dapat menciptakan suatu lingkungan internal yang tenang sehingga dapat
membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih
tinggi (Sunaryo & Lestari, 2014).
Berdasarkan data dan uraian latar belakang diatas, maka kelompok
tertarik untuk mengangkat studi kasus dengan judul asuhan keperawatan
pada Tn. A dengan ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) Inferior
di Ruang ICCU RSUD Dr. achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2023.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang ST Elevation
Myocardial Infarction (STEMI) Inferior dan mampu
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada Tn. A dengan ST
Elevation Myocardial Infarction (STEMI) Inferior di Ruang ICCU
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam studi kasus asuhan
keperawatan ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa mampu dan memahami kasus ST Elevation
Myocardial Infarction (STEMI) Inferior secara teoritis
b. Mahasiswa mampu dan memahami asuhan keperawatan
pada Tn. A dengan ST Elevation Myocardial Infarction
(STEMI) Inferior di Ruang ICCU RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi yang terdiri dari pengkajian, diagnosis
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi pada
kasus pasien dengan ST Elevation Myocardial Infarction
(STEMI) Inferior
c. Mahasiswa mampu dan menerapkan evidence based
nursing (EBN) pada pasien dengan ST Elevation
Myocardial Infarction (STEMI) Inferior
d. Mahasiswa mampu menganalisa perubahan dan
membandingkan kasus dengan EBN
e. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian
keperawatan
C. Manfaat
1. Bagi Kelompok
Studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kelompok mengenai asuhan keperawatan pada Tn. A
dengan ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) Inferior di
Ruang ICCU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil studi kasus ini dapat dijadikan sebagai referensi atau
rujukan untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan serta
meningkatkan pengetahuan khususnya untuk mahasiswa
Universitas Prima Nusantara Bukittinggi baik dalam proses
pembelajaran maupun dalam melakukan seminar studi kasus
mengenai asuhan keperawatan pada pasien dengan ST Elevation
Myocardial Infarction (STEMI) Inferior
3. Bagi Instansi Kesehatan
Hasil studi kasus ini dapat dijadikan sebagai rujukan atau
informasi untuk petugas kesehatan, organisasi profesi atau instansi
terkait dengan masalah penelitian ini, sehingga dapat menambah
atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan pengetahuan
asuhan keperawatan pada pasien dengan dengan ST Elevation
Myocardial Infarction (STEMI) Inferior
DAFTAR PUSTAKA

Depertemen kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan


Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI tahun
2018.
Dharmatanna, S. W. 2016. Rumah Sakit Khusus Jantung di Yogyakarta dengan
Pendekatan Healing Environment
Fikriana, Riza. (2018). Sistemkardiovaskuler. Yogyakarta: Deepublish.
Hermawati, R, dkk. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Kandas Media
Kumar & Cannon. (2015). Acute Coronary Syndromes: Diagnosis and
Management. 84(10) 917- 38. Mayo Clin Proc.
Murti, B. 2009. Mendesak, Kebutuhan untuk Memperbaiki Pelayanan Intensif
Bayi dan Anak.
Perry, P. &. (2009). Buku ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4 (Vol. I). Jakarta:
EGC.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Smit, M., Coetzee, A. R., & Lochner, A. (2019). The Pathophysiology of
Myocardial Ischemia and Perioperative Myocardial Infarction. Journal of
Cardiothoracic and Vascular Anesthesia.
https://doi.org/10.1053/j.jvca.2019.10.0 05
Sunaryo. (2015). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.
Sunaryo & Lestari (2014). Pengaruh Reaksasi Benson terhadap Penurunan Skala
Nyeri Dada Kiri pada Pasien Acute Myocardial Infarction Tahun 2014.
Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, volume 4(2), p82 – 196

Anda mungkin juga menyukai