Anda di halaman 1dari 11

Makalah

BIOTEKNOLOGI
“PARASEKSUAL”

OLEH

KELAS : B-S1 FARMASI 2020


KELOMPOK : I (SATU)
1. Kadaria Toana (821420035)
2. Effi Kurniasih (821420042)
3. Intan Nusi (821420044)
4. Luthfia Nurfadilah Arifin (821420054)
5. ARINI (821420050)
6. Vizay Refansyah Alie (821420051)
DOSEN : Mahdalena Sy. Pakaya, S.Farm., M.Si, Apt.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GOROTALO
2023
KATA PENGANTAR
Assalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada bapak/ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena pengalaman dan pengetahuan
yang penulis miliki terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dibutuhkan agar terciptanya laporan yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Gorontalo, Maret 2023

Kelompok I

i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
2.1 Pengertian bioteknologi...........................................................................4
2.2 Paraseksual..............................................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................7

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri (bacteria) kerap juga disebut sebagai eubacteria. Dalam Bahasa
Yunani, kata eu, berarti sejati. Itulah sebabnya eubacteria kadang disebut bakteri
(bacteria) saja saat ini, dengan dua kata ini menjadi sinonim dalam Ilmu Biologi.
Dalam KBBI, bakteri diartikan sebagai makhluk hidup terkecil bersel tunggal,
terdapat di mana-mana, dapat berkembang biak dengan kecepatan luar biasa
dengan jalan membelah diri, ada yang berbahaya dan ada yang tidak, dapat
menyebabkan peragian, pembusukan, dan penyakit.
Bakteri adalah organisme uniseluler atau bersel satu dan tidak memiliki
membran inti sel alias prokariotik, umumnya juga tidak berklorofil pada dinding
selnya. Organisme prokariota terdiri dari dua domain terpisah, awalnya disebut
Eubacteria dan Archaebacteria, kini disebut sebagai Bacteria atau bakteri dan
Archaea.
Bakteri atau eubacteria bisa berkembang biak secara vegetatif (aseksual)
dan generatif (seksual). Reproduksi bakteri secara aseksual atau vegetatif
dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), dalam keadaan optimal
bisa membelah diri setiap 20 menit pada beberapa bakteri. Jika kondisi tak
optimal atau menguntungkan, bakteri bisa membentuk endospora, ada spora
dalam bakteri, yang bisa jadi organisme baru jika kemudian keadaan berubah
menjadi lebih baik. Reproduksi seksual atau generatif tidak terjadi dengan
penyatuan sel kelamin, tetapi terjadi pertukaran materi genetik dengan sel
pasangannya.
Hal ini yang membuat perkembang biakan dengan cara ini disebut
paraseksual. Paraseksual bisa terjadi dengan cara transformasi (pemindahan
pemotongan materi genetik dari luar ke sel), konjugasi (pertukaran dengan
membentuk jembatan), dan transduksi (pertukaran dengan perantara virus).
Pemindahan materi genetik pada bakteri tanpa membentuk zigot disebut
paraseksual. Paraseksual pada bakteri terdiri dari konjugasi, transduksi dan
transformasi. Pemindahan materi secara kunjugasi terjadi melalui jembatan

1
sitoplasma. Pemindahan materi secara transduksi terjadi melalui perantara virus.
Pemindahan materi secara transformasi terjadi melalui lingkungan
Paraseksual adalah proses reproduksi pada bakteri yang dilakukan dengan
cara memindahkan materi genetik dan pada reproduksi jenis ini tidak dihasilkan
zigot. Reproduksi bakteri terdiri dari aseksual dan paraseksual. Paraseksual pada
bakteri terdiri dari konjugasi, transduksi dan transformasi.
Reproduksi paraseksual merupakan perkembangbiakan bakteri yang
menyerupai dengan perkembangan seksual. Disebut paraseksual karena dalam
perkembangbiakan ini tidak melibatkan sel gamet seperti pada organisme
multiseluler. Prinsip dasarnya adalah terjadi pertukaran materi genetik antara dua
bakteri yang berbeda jenis. Cara reproduksi ini jarang dilakukan oleh bakteri,
hanya terjadi ketika lingkungan tidak mendukung kehidupan bakteri atau
lingkungan ekstrem. Individu yang terbentuk dari hasil reproduksi ini memiliki
materi genetik yang berbeda dengan induknya. Peristiwa ini akan menambah
kekayaan jenis dari kelompok bakteri tersebut.
1.2 Tujuan
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui reproduksi bakteri secara paraseksual
2. Agar Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis reproduksi paraseksual.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi merupakan pemanfaatan sistem kehidupan dan organisme
untuk mengembangkan dan menciptakan produk baru untuk menghasilkan atau
memodifikasi produk atau proses dengan tujuan memperoleh produk yang lebih
baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta singkat dalam waktu produksi.
Bioteknologi berasal dari kata Bios yang artinya hidup, teuchos yang artinya alat,
dan logos yang artinya hidup sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai
cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatkan mahluk hidup maupun produk dari
mahluk hidup dalam proses produksi barang dan jasa untuk meningkatkan
kesejahteraan umat manusia.
Primrose mengartikan bioteknologi sebagai penerapan prinsip-prinsip
biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dan jasa
memanfaatkan organisme hidup dan komponennya untuk menghasilkan barang
dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Office of Technical Assistance (OTA),
Amerika Serikat menyatakan bioteknologi sebagai teknik pendayagunaan
organisme hidup atau bagian dari organisme tersebut untuk membuat atau
memodifikasi produk guna meningkatkan atau memperbaiki sifat tanaman atau
hewan. European Federation of Biotechnology menyatakan bahwa bioteknologi
merupakan integrasi dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa dengan tujuan
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, atau bagian dari organisme hidup
untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian bioteknologi kemudian
berkembang sejak penemuan metode pembuatan DNA rekombinan dan fusi sel
sehingga mengarah ke proses bioteknologi modern. Organization for Economic
Co-operation and Development (OECD) mendefenisikan bahwa teknologi
merupakan penerapan prinsip pengetahuan dan rekayasa untuk penanganan dan
pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis dalam menghasilkan barang dan
jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

3
Pengguaan istilah bioteknologi pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan
asal Hungaria, Karl Ereky, pada tahun 1917 untuk menggambarkan interaksi
biologi dan teknologi manusia dengan memanfaatkan sistem biologi serta
organisme untuk mengubah bahan baku menjadi suatu produk yang berguna bagi
masyarakat. Tonggak sejarah bioteknologi modern dimulai sejak tahun 1928 sejak
antibiotik penicilin digunakan oleh Alexander Fleming untuk pengobatan penyakit
kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus hingga pada tahun 1940
penicilin digunakan untuk mengobati infeksi pada manusia. Tahun 1950,
antibiotik berhasil ditemukan pada beberapa strain bakteri sehingga produksi skala
besar mulai dilakukan untuk mendapatkan berbagai antibiotik untuk kepentingan
pengobatan.
2.2 Paraseksual
2.2.2 Pengertian Paraseksual
Paraseksual adalah proses reproduksi pada bakteri yang dilakukan dengan
cara memindahkan materi genetik dan pada reproduksi jenis ini tidak dihasilkan
zigot.
Reproduksi secara paraseksual memungkinkan terjadinya pertukaran materi
genetik antara bakteri satu dengan yang lainnya. Reproduksi paraseksual bakteri
terdiri atas tiga cara yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
2.2.3 Proses atau tahapan-tahapan
1. Transduksi
Transduksi adalah tipe reproduksi seksual pada bakteri dengan melibatkan
bakteriofage (virus yang menyerang bakteri) menjadi vektor pembawa dan
pemindah materi genetik menurut satu sel bakteri ke bakteri lainnya. Prosesnya
merupakan sebagai berikut: Pada mulanya, bakteriofage akan menginfeksi suatu
bakteri. Kemudian, materi genetik yg dimiliki bakteriofage tersebut akan
ditransfer ke DNA kromosomal atau plasmid bakteri. Proses penyisipan materi
genetik bakteriofage ke pada sel bakteri akan mengakibatkan terjadinya
rekombinasi DNA pada materi genetik bakteri. Bakteriofage yang sudah
menyisipkan materi genetiknya merogoh alih sistem metabolisme bakteri sebagai
inang, sehingga sel bakteri yang telah disisipi akan mengalami lisis. Bakteriofage

4
yang telah dirakit ulang dengan membawa materi genetik hasil rekombinasi akan
mencoba untuk menginfeksi inang baru lalu melakukan proses serupa.
2. Transformasi
Transformasi adalah galat satu proses perkembangbiakan bakteri yang pada
pada tahapannya terjadi daur perpindahan DNA yg berasal dari sel bakteri donor
akan menggantikan sebagian menurut kedudukan sel bakteri penerima. Akteri
akan berikatan dengan DNA dan kemudian memasukkan DNA tadi ke dalam
selnya. DNA yang baru masuk ini akan bergabung menggunakan DNA bakteri
dan menghasilkan kombinasi materi genetik baru. Akan namun perlu diketahui
bahwa proses transformasi ini tidak bisa terjadi melalui kontak secara
langsung.Siklus perkembangbiakan transformasi hanya dapat terjadi pada
beberapa jenis spesies bakteri saja. Beberapa model bakteri yang melakukan
reproduksi secara transformasi adalah Streptococcus pneumoniae, Neisseria
gonorrhoeae, Bacillus, & Rhizobium.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah proses reproduksi bakteri yg terjadi menggunakan adanya
transfer DNA yg berasal menurut sel bakteri donor, kemudian diteruskan ke
bagian sel bakteri penerima. Dari proses konjugasi tadi, terbentuk jembatan yang
sering disebut menggunakan kata pilus. Jembatan atau pilus ini berfungsi menjadi
alat cara lain buat memindahkan materi genetik menuju tempat tertentu. Pilus
memiliki karakteristik dalam bagian ujung yg inheren dibagian sel penerima,
selanjutnya DNA berdasarkan bakteri donor akan ditransfer melalui jembatan
pilus.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Reproduksi paraseksual merupakan perkembangbiakan bakteri yang
menyerupai dengan perkembangan seksual. Disebut paraseksual karena
dalam perkembangbiakan ini tidak melibatkan sel gamet seperti pada
organisme multiseluler
2. Paraseksual pada bakteri terdiri dari konjugasi, transduksi dan transformasi
Konjugasi merupakan pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke
bakteri lain dengan membentuk jembatan sitoplasma. Transduksi merupakan
pemindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke bakteri lain dengan
menggunakan perantara (vektor) virus. Transformasi merupakan
pemindahan materi genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lain dimana
bakteri donor merupakan bakteri yang mengalami lisis (sel bakteri hancur).

1.

6
2.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai