Anda di halaman 1dari 21

JURNAL INTERMEDIATE TRAINING (LK II)

KAJIAN ISLAM SEBAGAI WADAH INTERNALISASI NILAI-NILAI


KEISLAMAN (IMTAQ) DI TENGAH PERKEMBANGAN IPTEK
Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Latihan Kader II (Intermediate Training)
HMI Cabang TASIKMALAYA
(Kode Jurnal : J )

Disusun Oleh:

Agustian Maulana

Disusun Oleh :

AGUSTIAN MAULANA

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

KOMISARIAT LA-TANSA MASHIRO

CABANG LEBAK

2021 M / 1443 H
ABSTARAK

Pendidikan adalah factor strategis dalam maju tidaknya sumber daya manusia di

suatu negara, karena dengan pendidikan SDM mampu mengenali hakikatnya di

muka bumi. Di abad ke-21 pendidikan tidak bisa terlepas dari kemajuan teknologi,

dan dipandang perlu pendidikan mampu memanfaatkan teknologi untuk kemajuan

pendidikan itu sendiri. Di sisi lain dengan adanya teknologi, terindikasi dapat

menghambat perkembangan pendidikan, maka perlunya ada batasan teknologi yang

sifatnya negatif yang berakibat fatal bagi perkembangan pendidikan.

Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendidikan dan pendidikan Islam.

Memahami definisi Imtaq dan Iptek, Menelaah bagaimana relevansi pendidikan

islam di tengah kemajuan Iptek, mengetahui upaya realisasi penanaman nilai-nilai

keislaman terhadap Iptek melalui pendidikan islam. Metode yang digunakan

adalah tealaah pustaka secara kritis dari sumber buku dan literature media yang

digunakan.

Kata kunci : pendidikan, nilai nilai islam, dan IPTE


1. PENDAHULUAN yang cukup berarti bagi kemajuan dan
Jika hanya mempunyai iman kemaslahatan umat dan bangsa.
dan takwa tetapi tertinggal dari Fakta lainnya harus kita akui
Ilmu pengetahuan dan teknologi teknologi hari ini dikuasi barat, tentu
maka umat islam akan tergantung dalam hal ini terindikasi teknologi
kepada bangsa lain. Islam akan dibarengi misi agama dalam upaya
terpinggirkan dari percaturan pelemahan islam sebagai agama
global.Sebaliknya bila hanya unggul terbesar di Indonesia, masyarakat
secara Iptek tapi kering Iman dan Indonesia dibenturkan dengan
takwa maka umat Islam hanya akan kegiatan-kegiatan yang sipatnya
menjadi bangsa yang arogan, suatu merusak moral.
peradaban yang hanya mengejar Kekhawatiran ini cukup
kesenangan dunia dan hidup secara beralasan, karena sejauh ini sistem
hedonistic, fakta ini yang harus kita pendidikan kita tidak cukup mampu
sikapi dengan system Pendidikan yang menghasilkan manusia Indonesia
relevan sehingga mampu menanamkan yang beriman dan bertaqwa kepada
Nilai-nilai keislaman tanpa Allah SWT sebagaimana yang
menghambat perkembangan IPTEK. diharapkan. Berbagai masalah sosial
Selain karena adanya dikotomi dan tindak kejahatan sering terjadi dan
antara apa yang dinamakan ilmu-ilmu banyak dilakukan justru oleh orang-
umum (sains) dan ilmu-ilmu agama orang yang terpelajar, bahkan
(Islam), juga oleh adanya kenyataan mumpuni. Merekalah yang berpotensi
bahwa pengembangan iptek dalam untuk menimbulkan kerawanan sosial
sistem pendidikan kita tampaknya berupa degradasi moral dan hanyutnya
berjalan sendiri, tanpa dukungan asas etika-etika ketimuran atau lebih
iman dan taqwa yang kuat. Sehingga khusus lagi merosotnya akhlakul
dikhawatirkan pengembangan dan karimah. Ini berarti, aspek
kemajuan iptek tidak memiliki nilai pendidikan turut menyumbang dan
tambah dan tidak memberikan manfaat memberikan saham bagi
kebangkrutan bangsa yang kita terhadap Quran dan Sunnah dan rasa
rasakan sekarang. ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu
pengetahuan. Bagaimana tidak,
2. TINJAUAN PUSTAKA sebelum menaklukan wilayah
Bekenaan dengan perkataan kekuasaan Alexander Agung (356-
Prof. Haidar Daulay, dalam bukunya 323 SM) ummat islam hanya
“Pendidikan Islam dalam perspektif memiliki Quran dan Sunnah namun
filsafat”, beliau menjelaskan bahwa, itu tidak membuat islam lantas
“awal mula persentuhan ummat islam menjadi seluarbiasa itu, justru islam
dengan ilmu pengetahuan diawali terkenal dengan kemajuan
dengan penaklukan daerah bagian pengetahuanya ketika mulai
utara yang menjadi pusat ilmu bersentuhan dengan ilmu
pengetahuan. Jauh sebelum itu pengetahuan. Bahkan daerah yang
sumber pengetahuan yang dimiliki ditaklukan dibagian utara seperti
oleh ummat Islam hanyalah Alquran Persia, Syiria, Irak, Iran tidak
dan Sunnah, semenjak penaklukan semaju ummat islam saat itu,
tersebut perkembangan ilmu padahal dari merekalah ilmu-ilmu
pengetahuan di dunia islam tersebut di dapat. Satu hal yang
mengalami kemajuan hingga membedakan mereka saat itu adalah
mencapai puncaknya pada abad ke-9 islam memiliki keyakinan tentang
sampai 12 M. kemudian mulai dasar kebenaran (Quran) sedangkan
meredup ketika memasuki abad ke- bangsa Persi, Syiriah dll hanya
13”. memeiliki keyakinan tentang
Dari uraian di atas, dapat kita kebenaran yang ada. Sehingga ketika
kritisi bahwasannya, alasan kemajuan islam masuk dan mempelajari ilmu-
ilmu pengetahuan di dunia islam yang ilmu tersebut islam jauh lebih maju
pernah tercatat dalam sejarah dari mereka.
mencakup dua aspek penting di Lalu problem yang muncul saat
dalamnya yaitu keyakinan yang kuat ini adalah Negara-negara yang
berpenduduk mayoritas Muslim, saat alamnya, namun miskin kualitas
ini pada umumnya adalah negara- sumber daya manusianya (pendidikan
negara berkembang atau negara dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini
terkebelakang, yang lemah secara terlihat dari fakta bahwa 80%
ekonomi dan tidak menguasai kekayaan dunia hanya dikuasai oleh 20
perkembangan ilmu pengetahuan sains % penduduk kaya di negara-negara
dan teknologi. Karena nyatanya, maju. Sementara 80% penduduk dunia
saudara-saudara Muslim kita banyak di negara-negara miskin hanya
yang masih bodoh dan lemah, memperebutkan sisa makanan pesta
sehingga mereka kehilangan harga diri pora bangsa-bangsa negara maju.
dan kepercayaan dirinya. Beberapa di
antara mereka kemudian menjadi 3. METODE PENELITIAN
hamba budaya dan pengikut buta Penelitian ini dilakukan dengan cara
kepentingan negara-negara Barat. tinjauan pustaka. Adapun sumber yang
Mereka menyerap begitu saja nilai- digunakan adalah buku-buku yang
nilai, ideologi dan budaya materialis menjadi referensi peneliti dalam
(’matre’) dan secular (anti Tuhan) penelitian ini.
yang dicekokkan melalui kemajuan
teknologi informasi dan media 4. PEMBAHASAN
komunikasi Barat. Akibatnya krisis- A. Perbedaan definisi pendidikan
krisis sosial-moral dan kejiwaan pun dan Pendidikan Islam.
menular kepada sebagian besar Walaupun kata “pendidikan”
bangsa-bangsa Muslim. sudah sangat akrab dalam kehidupan
Kenyataan ini sangat ironis. sehari-hari, namun hakikat dan
Umat Islam yang mewarisi ajaran suci maknanya masih menimbulkan
Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam perdebatan. Keragaman pemaknaan
yang jaya di masa lalu, justru kini pendidikan secara umum tidak hanya
terpuruk di negerinya sendiri, yang terjadi di kalangan masyarakat umum,
sebenarnya kaya sumber daya tetapi juga terjadi di kalangan para ahli
pendidikan tentunya masing-masing kebudayaan dari generasi lama ke
ahli memiliki definisinya sendiri- generasi baru”, definisi yang dibuat
sendiri. Hal ini merupakn sesuatu yang oleh Koentjaningrat ini sarat dengan
wajar karena perbedaan individu dan nuansa budaya, karena beliau adalah
banyaknya perbedan lain seperti latar ahli antropologi.
belakang sosial, Agama, budaya, dan Dari definisi-definisi
pendidikan namun dari banyaknya pendidikan diatas, dapat kita ketahui
pengertian tentang arti kata adanya perbedaan dimensi antar
pendidikan. definisi tersebut. Namun demikian,
Sebagaimana yang telah dari keragaman perbedaan tersebut,
dijelaskan sebelumnya, para ahli ada titik kesamaan yang dapat
memiliki perbedaan pendapat dalam "dianggap" sebagai titik temu.
mendefinisikan makna pendidikan. Setidaknya titik temu tersebut diwakili
Darmaningtyas mendefinisikan oleh aspek proses menuju kedewasaan
pendidikan sebagai, “usaha sadar dan dan memanusiakan manusia.
sistematis untuk mencapai taraf hidup Keragaman definisi juga terjadi
atau kemajuan yang lebih baik”. pada pendidikan Islam. Berbeda
Sementara bapak pendidikan dengan definisi pendidikan secara
Indonesia, Ki Hajar Dewantara umum, dalam pendidikan islam
merumuskan hakikat pendidikan terdapat sebuah karakteristik yang
sebagai, “usaha orangtua bagi anak- khusus. Tetapi, justru disinilah akar
anaknya dengan maksud untuk bagi munculnya keragaman definisi
menyokong kemajuan hidupnya, pendidikan Islam. Rekomendasi
dalam arti memperbaiki tumbuhnya konferensi internasional pendidikan
kekuatan ruhani dan jasmani yang ada Islam di Universitas King Abdul Aziz
pada anak-anak”. Koentjaningrat, ahli Jeddah tahun 1977, mendefinisikan
antropologi Indonesia, mendefinisikan pendidikan Islam sebagai keseluruhan
pendidikan sebagai, “usaha untuk pengertian yang terkandung dalam
mengalihkan adat istiadat dan seluruh istilah ta'lim, tarbiyah, dan ta'dib.
Berdasarkan pemaknaan ini, sebagai hamba Allah.
Abdurrahman Al-Nahlawy Menurut Zarkowi Soejoeti, ada
menyimpulkan bahwa pendidikan beberapa pengertian pendidikan Islam.
Islam terdiri dari empat unsur, yaitu: Pertama, jenis pendidikan yang
1. Menjaga dan memelihara fitrah pendirian dan penyelenggaraannya
anak menjelang baligh didorong oleh hasrat dan semangat
2. Mengembangkan seluruh cita-cita untuk menjelaskan nilai-nilai
potensi Islam, baik yang tercermin dalam
3. Mengarahkan seluruh fitrah dan nama lembaganya maupun dalam
potensi menuju kesempurnaan kegiatan-kegiatan yang
4. Dilaksanakan secara bertahap diselenggarakannya. Kedua, jenis
pendidikan yang memberikan
Ahmad Tafsir, guru besar perhatian dan sekaligus menjadikan
Pendidikan Islam UIN Sunan ajaran Islam sebagai pengetahuan
Gunung Djati Bandung, untuk program studi yang
menyimpulkan bahwa yang diselenggarakannya. Disini, kata Islam
dimaksud dengan pendidikan Islam ditempatkan sebagai bidang studi,
adalah bimbingan terhadap seseorang sebagai ilmu dan diperlakukan seperti
agar berkembang secara maksimal ilmu yang lain. Ketiga, jenis
sesuai dengan ajaran Islam. Bimbingan pendidikan yang mencakup kedua
ini berarti mengarahkan segenap pengertian diatas. Dalam hal ini, Islam
potensi yang dimiliki oleh anak didik ditempatkan sebagai sumber nilai dan
dalam kerangka menuju ke arah sebagai bidang studi yang ditawarkan
kesempurnaan, baik dalam segi melalui program studi yang
jasmani maupun ruhaninya menuju diselenggarakan.
manusia yang beriman, berilmu, Dari ketiga pengertian tersebut,
terampil dan bermoral. Dengan dapat dipahami bahwa keberadaan
posisi ideal semacam ini, manusia pendidikan Islam tidak sekedar
akan mampu menjalankan fungsinya menyangkut persoalan cirri khas,
melainkan lebih mendasar lagi, yaitu 4. Penguasaan dan pengembangan
tujuan yang diidamkan dan diyakini ilmu pengetahuan tersebut
sebagai yang paling ideal, atau dalam hanyalah untuk pengabdian
pembahasan filsafatnya, diistilahkan kepada Allah dan kemaslahatan
sebagai "insan kamil" atau "muslim umum
paripurna". Tujuan ini sekaligus 5. Penyesuaian pada
mempertegas bahwa misi dan perkembangan anak. Pendidikan
tanggung jawab yang diemban diberikan sesuai dengan umur,
pendidikan Islam lebih berat lagi. kemampuan, perkembangan
Ketika membandingkan antara jiwa dan bakat anak
pendidikan secara umum dengan 6. Pengembangan kepribadian.
pendidikan Islam, Azyumardi Azra Pengembangan ini berkaitan
menyebutkan adanya tujuh dengan seluruh nilai dan sistem
karakteristik yang dimiliki oleh Islam, sehingga setiap anak
pendidikan Islam sebagai berikut: didik diarahkan untuk mencapai
1. Penguasaan ilmu pengetahuan. tujuan Islam
Hal ini selaras dengan ajaran 7. Penekanan pada amal saleh
dasar Islam yang mewajibkan dan tanggung jawab. Setiap
umatnya untuk mencari dan anak didik diberikan semangat
menguasai ilmu pengetahuan. dan dorongan untuk
2. Pengembangan ilmu mengamalkan ilmunya sehingga
pengetahuan. Ilmu yang telah benar-benar bermanfaat bagi
dikuasai harus diberikan dan diri, keluarga, dan masyarakat
dikembangkan kepada orang secara keseluruhan.
lain
3. Penekanan pada nilai-nilai B. Pengertian Imtaq dan Iptek
akhlak dalam penguasaan dan 1. IMTAQ (Iman dan Taqwa)
pengembangan ilmu Iman dari bahasa Arab yang
pengetahuan artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, pengertian iman adalah muslim. Orang-orang ini lah yang
membenarkan dengan hati, diucapkan telah bebas dari perbudakan oleh
dengan lisan, dan diamalkan sesama manusia dan menjadi manusia
dengan tindakan (perbuatan). Jadi, merdeka yang menghambakan dirinya
seseorang dapat dikatakan sebagai hanya kepada tuhan yang esa.
mukmin (orang yang beriman) Taqwa adalah nilai atau
sempurna apabila memenuhi ketiga akumulasi dari nilai-nilai islam. Pakar
unsur keimanan di atas. Apabila Tafsir Abu Hayyan al-Andalusi,
seseorang mengakui dalam hatinya menyebutkan takwa sebagai
tentang keberadaan Allah, tetapi tidak kumpulan ketaatan (majami’ al-
diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan tha’la) yang membentuk kualitas
dengan amal perbuatan, maka orang pribadi orang yang beriman dan
tersebut tidak dapat dikatakan sebagai melindunginya dari siksa dan bencana.
mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga Sedangkan jika dilihat dari segi
unsur keimanan tersebut merupakan bahasa, perkataan takwa menurut
satu kesatuan yang utuh dan tidak pakar tafsiran al-isfahani, berakar kata
dapat dipisahkan. waqa, yaqi, al-wiqayah, yang secara
Dalam NDP bab IV tentang harfiah bermakna memelihara sesuatu
ketuhanan yang maha esa dan peri dari apa yang membahayakan, dari
kemanusiaan yang di catut dari buku sini takwa kemudian diberi arti
basic training, “Iman” berarti percaya. sikap hati-hati dari berbagai
Dalam hal ini percaya kepada Tuhan kemunginan buruk.
sebagai tujuan hidup yang mutlak
dan tempat mengabdikan diri 2. IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
kepadanya. Sikap menyerahkan diri Teknologi)
dan mengabdi kepada tuhan itu Ilmu adalah pengetahuan
disebut islam nama bagi segenap yang sudah diklasifikasi,
ajaran pengabdian kepada Tuhan yang diorganisasi, disistimatisasi, dan
maha esa (3:19) pelakunbya di sebut diinterpretasi, menghasilkan
kebenaran obyektif, sudah diuji ekspresi jiwa yang berkembang
kebenarannya, dan dapat diuji ulang menjadi bagian dari budaya manusia.
secara ilmiah. Teknologi dapat membawa
Secara etimologis, kata ilmu dampak positif berupa kemajuan dan
berarti kejelasan, karena itu segala kesejahteraan bagi manusia juga
yang terbrntuk dari akar katanya sebaliknya dapat membawa dampak
mempunyai ciri kejelasan. Kata ilmu negatif berupa ketimpangan-
dengan berbagai bentuknya berulang ketimpangan dalam kehidupan
854 kali dalam Al-Qur’an. Dari manusia dan lingkungannya yang
sudut pandang fisafat, ilmu lebih berakibat kehancuran alam semesta.
khusus dibandingkan dengan Netralitas teknologi dapat digunakan
pengetahuan. untuk kemanfaatan sebesar-besarnya
Istilah teknologi merupakan bagi kehidupan manusia dan atau
produk ilmu pengetahuan. Dalam digunakan untuk kehancuran manusia
sudut pandang budaya, teknologi itu sendiri.
merupakan salah satu unsur budaya
sebagai hasil penerapan praktis dari C. Relevansi Pendidikan Islam
ilmu pengetahuan. Meskipun pada Terhadap Kemajuan Iptek
dasarnya teknologi juga memiliki 1. Respon awal masyarakat
karakteristik obyektif dan netral. terhadap kemajuan Iptek.
Dalam situasi tertentu teknologi tidak Konon, ketika Raja Faisal yang
netral lagi karena memiliki potensi bijaksana dan berpikiran maju dari
untuk merusak dan potensi kekuasaan. Kerajaan Arab Saudi mulai
Di sinilah letak perbedaan ilmu memperkenalkan radio kepada
pengetahuan dengan teknologi. masyarakat negerinya, ia mendapat
Adapun seni termasuk bagian reaksi keras yang tidak disangka-
dari budaya, berbagai hasil ungkapan sangka dari para pemimpin agama atau
akal budi manusia dengan segala ‘ulamā’. Mereka ini tidak saja menolak
prosesnya. Seni merupakan hasil kehadiran alat komunikasi modern
itu, tetapi malah memandangnya (perkataan “kopi”, “coffee” “café”,
sebagai barang tiruan setan. Mungkin “Kaffee” berasal dari “qahwah” dalam
karena bagi mereka sebuah benda mati babasa Arab) dan banyak digunakan
tidak akan dapat memproduksi suara oleh kaum Sufi agar betah berzikir,
kecuali jika ada ruh di dalamnya, maka ada masa-masa ketika minuman
maka mereka menganggap adanya “berkhasiat” itu oleh para pemimpin
setan dalam benda tersebut. Karena agama (Kristen) Eropa dicap sebagai
itu, konon lagi, ketika Raja Faisal buatan setan. Sikap ini tidak begitu
memerintahkan untuk menyiarkan mengherankan, mengingat betapa
pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an benci dan takutnya orang-orang Eropa
melalui radio itu, para ‘ulamā’ saat itu kepada bangsa-bangsa Muslim
mulai menunjukkan tanggapan positif. yang telah menaklukkan mereka di
Mereka mulai berpikir, sebuah benda banyak tempat (semenanjung Siberia
yang dapat memproduksi suara-suara di barat dan Balkan di timur). Tetapi
dari Kitab Suci adalah mustahil ketika mereka mendapatkan bahwa
buatan setan. Sebab, bukankah setan kopi tidak punya urusan dengan
akan lari mendengar ta‘āwudz dan makhluk jahat mana pun, dan setelah
tidak mungkin menyiarkan Kalām sebagian mereka mulai belajar
Ilahi yang suci? Bandingkanlah meneguknya, mereka beralih kepada
cerita itu dengan cerita lain yang pandangan serba takhayul
mirip, yang dialami oleh orang-orang (superstitious) mengenai minuman
Eropa ketika mereka pertama kali dari Arab itu. Sebuah contoh yang
berkenalan dengan beberapa segi tidak kurang bizarre-nya dibanding
peradaban Islam. Misalnya, sikap dengan sikap ‘ulamā’ Arabia terhadap
mereka terhadap benda yang kini radio itu ialah kepercayaan Raja
dianggap lumrah saja, yaitu kopi. Gustav III dari Swedia pada paruh
Barangkali karena minuman dan kedua abad ke-18 bahwa kopi
industri kopi dirintis dan adalah racun yang mematikan, yang
dikembangkan oleh orang-orang Arab dapat digunakan untuk melaksanakan
hukuman mati atas seorang pembunuh. Raja sendiri terbunuh pada tahun
Sebuah kutipan tentang hal itu terbaca 1792. Akhirnya, selang bertahun-
demikian: tahun, salah seorang penjahat tersebut
Gustav III of Sweden believed that pun mati pada umur 83. Dia adalah
coffee was poison. To prove his theory, yang minum teh [bukan yang minum
he sentenced a murderer to drink kopi]). Kopi memang bukan barang
coffee every day until he died. To teknologi seperti radio. Namun
provide comparison, another murderer kedua-duanya memiliki segi
was pardoned on condition that he persamaan, yaitu merupakan barang
drink tea every day. Two doctors baru bagi masyarakat-masyarakat
were appointed to supervise the terkait. Dan cerita di atas memang
experiment and see who died first. The sangat anekdotal. Tapi cerita itu juga
doctors were the first to die. Then the merupakan karikatur yang baik
King was murdered in 1792. Finally, tentang suatu kenyataan umum
after many years, one of the criminals sekali pada umat manusia. Yaitu,
died at the age of 83. He was the tea disebabkan adanya semacam daya
drinker.(Raja Gustav III) dari Swedia “inertia” pada psikologi manusia,
berkeyakinan kopi adalah racun. maka masyarakat manusia cenderung
Untuk membuktikan teorinya, ia menolak apa saja yang baru, yang
menghukum seorang pembunuh agar belum dikenal. Barangkali merupakan
minum kopi setiap hari sampai mati. bagian dari insting untuk bertahan
Untuk membuat perbandingan, hidup (survival), sikap manusia
seorang pembunuh lain diampuni menolak sesuatu hal atau benda yang
dengan syarat ia minum teh setiap belum dikenal itu berakar dalam
hari. Dua orang dokter ditunjuk kekhawatiran kalaukalau hal atau
untuk mengawasi eksperimen itu benda itu dapat menjadi sumber
dan melihat siapa yang mati terlebih ancaman baginya, atau dikhawatirkan
dahulu. Ternyata dokter-dokter itulah ia tidak bisa menguasainya. Dalam
yang lebih dahulu mati. Kemudian suatu perenungan kembali, tidak
mustahil reaksi kita sekarang ini bahwa yang sedang kita alami
terhadap teknologi dan masalah- sekarang ini adalah tidak unik, dan
masalahnya mempunyai hakikat yang bisa merupakan ulangan hal yang sama
sama dengan reaksi ‘ulamā’ Arab di tempat lain atau di zaman lain.
Saudi terhadap radio dan Raja Sementara itu, jelas terkandung
Gustav III terhadap kopi. Dikatakan beberapa kesejatian dalam
dalam pepatah Arab, “al-nās-u a‘dā’u peringatan banyak ahli bahwa
mā jahilū” (Manusia adalah musuh apa teknologi modern dan pilihan-
saja yang tidak dipahaminya). pilihannya mengandung masalah yang
Sebagaimana reaksi instingtif tidak boleh dipandang enteng.
untuk menolak di zaman modern
sekarang tidak hanya terbatas kepada 2. Relevansi pendidikan Islam
radio atau sesuatu tertentu lainnya, di dengan kemajuan Iptek
zaman Pertengahan dahulu itu pun Sebelum membahas tentang
reaksi menolak terhadap segi-segi relevansi pendidikan islam terhadap
peradaban yang lebih maju (Islam) kemajuan iptek seperti yang telah di
tidak hanya terbatas kepada kopi, tapi sebutkan di awal bahwa, Salah satu
juga kepada banyak sesuatu yang lain ciri pada era kemunduran umat Islam
seperti gula, mesiu, kertas, angka Arab adalah berkembangnya paham
(yaitu angka umum yang kini paling dikotomisasi keilmuan. Ilmu terpilah
banyak digunakan seluruh dunia), menjadi dua pertama ilmu-ilmu
sampai handuk dan kebiasaan mandi, keagamaan dan ilmu sains atau ilmu
dan seterusnya. Penuturan anekdot- pengetahuan umum. kedua kedua ilmu
anekdot di atas itu bukanlah tersebut memang secara epistimologi
dimaksudkan untuk meremehkan berbeda.
problem pilihan bagi kita sekarang ini. Konferensi internasional
Telah diisyaratkan bahwa hal-hal di tentang pendidikan menggambarkan
atas itu, sebagai bahan perbandingan, bahwa dikotomis tersebut telah
menunjukkan adanya kemungkinan berlangsung lama dikalangan umat
islam. Ilmu-ilmu agama semuanya dibekali dengan satu ilmu saja
tentang pendidian telah berlangsung melainkn ilmu agama dan ilmu
lama pemikiran dikotomi tersebut umum pun di ajarkan kepada
dikalangan umat islam. Ilmu-ilmu mereka, hal ini yang mendasari
agama orientasinya keakhiratan dan berdirinya pondok pesantren moder
ilmu-ilmu umu orientasinya seperti Gontor dan pondok pesantren
keduniaanpada saat itu lah timbul modern lainnya yang saat ini tumbuh
pemikiran-pemikiran di sebagian berkembang di setiap daerah di tanah
kalangan umat islam bahwa lebih air.
penting belajar ilmu agama dari pada Kemudian pada tahun 1970-
ilmu umum, hal inilah yang membuat an muncullah pemikiran islamisasi
kemunduran umat di dalam ilmu ilmu oleh Ismail al-Faruqi hal ini
pengetahuan. berkenaan dengan konsep bagaimana
Keadaan ini mulai berubah mengislamkan sains. Sejak saat itu
ketika ide-ide pembaharuan tumbuh dengan pestnya semangat
memasuki kaum muslimin. Salah satu mengislamkan sains dikalangan uat
tuntutan dari masuknya ide-ide islam. Dilanjutkan pula semangat itu
pembaharuan tersebut yakni dengan menggelar konferensi
pengintegrasian antara ilmu pendidikan islma internasional yang
pengetahuan dan ilmu agama. inti pembahasannya ialah
Sehingga menjadikan proses pengintegrasian ilmu perennial
pendidikan lebih kompleks dengan knowledge dengan acquired
adanya hal ini, beberapa lama knowledge. Tindak lanjut dari
kemudia muncul lah lembaga konferensi nasional. Salah satunya
pendidikan islam yang terletak di Gombak Kuala Lumpur,
mengintegrasikan hal tersebut Malaysia, International Islamic
sebagai bentuk dari merelevankan University (IIU). Semangan
system pendidikan dengan kemajuan pengitegrasian dua ilmu ini pun
Iptek. Sehingga siswa tidak hanay muncul di Indonesia menyebabkan
lahirnya Universitas Islam Negeri penanaman nilai keislaman terhadap
(UIN).11 Iptek ada sebuah kutipan menarik
Catatan pentingnya adalah sebagai pengantar dalam pembahasan
semenjak bergulirnya pandangan Al- ini, Merujuk pada perkataan Ali
Faruqi ini banyak menarik perhatian Syariati seorang revolusioner Iran,
para pemikir muslim dan menjadi dalam bukunya Idiologi Kaum
perbincangan agar hal ini terus dapat Intelektual dia menuturkan bahwa,
di kembangngkan. Sampai disini dapat “Manusia ideal memiliki tiga aspek:
kita yakini bahwa pendidikan islam kebenaran, kebajikan, dan keindahan.
yang berorientasi pada keakhiratan dan Dengan perkataan lain: pengetahuan,
berlandasakan Al-quran dan Sunnah akhlaq, dan seni. Menurut fithrahnya
selain memegang erat nilai keimanan dia adalah khalifah Allah. Dia adalah
dan ketakwaan segala sesuatunya kehendak yang komit dengan tiga
bersifat tetap, konsisten dan tidak macam dimensi: kesadaran,
berubah tapi system pendidikan islam kemerdekaan, dan kreativitas.”
terus mengalami perkembangan Secara tidak langsung dapat
terhadap ilmu agama tersebut diasumsikan bahwa beliau mengajak
sebagai bentuk internalisasi nilai nilai bahkan menarik kita untuk kembali
keagamaan ditengah perkembangan kepada fitrah manusia yang
ilmu pengetahuan dan sebagai bukti menurutnya memiliki tiga aspek
nyata relevansinya di tengah kemajuan tersebut. Dalam bukunya—dengan
zaman. judul yang sama, terdapat suatu
deskripsi singkat tentang kaum
D. Realisasi Penanaman Nilai intelektual dalam arti yang sebenarnya,
Keislaman Terhadap Iptek Melalui bukan hanya sarjana, bukan hanya
Pendidikan Islam ilmuwan melainkan orang yang terlibat
1. Dasar dan tujuan Pendidikan secra kritis dengan nilai, tujuan, cita-
Islam cita yang mengatasi kebutuhan-
Dalam rangka pererelisasian kebutuhan praktis dan mecoba
membentuk lingkungannya dengan karimah pendidikan islam merujuk
gagasan analitis dan normative dan pada hal tersebut walaupu terdapat
menguasi ajaran Islam. Hal itu disebut perbedaan dalam metodologisnya.
dengan Rausyanfikr. Kembali pada rujukan awal
Syariati meyakini bahwa penulisan makalah ini sebagai mana di
betapa pentingnya intelektual muslim sampaikan oleh Prof Haidar Daulay
menghubungkan dirinya dengan masa bahwa dasar dan tujuan pendidikan
(zaman), Menentang reaksioner dan islam ialah membentuk pribadi muslim
membangkitkan islam sebagai agama seutuhnya. Mengembangkan seluruh
jihad yang menentang penindasan dan potensi manusia baik jasmaniyah dan
menegakkan keadilan. Kemudian ia rohaniyah, menumbuhkan hubungan
memandng orang yang mengikuti yang harmonis setiap pribadi manusia
pemikiran barat tanpa berpikir kritis dengan Allah, manusia dan alam
adalah orang yang kehilangan latar semesta.
belakangn, asing terhadap yng Pendidikan Islam bertolak dari
dibangun bangsa, sejarah dan nenek pandangan Islam tentang manusia Al-
moyangnya didunia ini. Disinilah letak quran menjelaskan bahwa manusia
urgensi pendidikan islam dalam dunia adalah makhluk yang mempunyai dua
pendidikan. Harusnya hal diatas di fungsi sekaligus mencakup dua tugas
jadikan landasan pendidikan bukan pokok yakni sebagai khalifah Allah di
hanya sekedar di dunia pendidikan Bumi, makna ini mengandung arti
islam semata. Sebagaimana inti dari bahwa manusia diberi amanat untuk
pendidikan islam yang mencakup Ima, merawat, memanfaatkan serta
Ilmu dan Amal hal ini sejalan dengan melestarikan alam raya. Sedangkan
perkataan Syariati sebelumnya yakni fungsi ke dua ialah manusia adalah
tida aspek manusia ideal kebenaran makhuk yang diberi tugas untuk
yang di usung oleh iman, kebajikan mengabdi dan menyembah kepadanya.
yang di landasi oleh ilmu dan Selain itu manusia sendiri merupaan
keindahan yang di hiasi oleh Akhlakul makhluk yang memiliki potensi lahir
dan batin. Potensi lahir diwakilkan itu adalah kelembagaan yang
oleh fisik dan jasmani sedangkan menekankan upaya agar dapat
potensi ruhani di wakilkan oleh unsur merealisasikan seluruh aspek
spiritual manusia untuk menuju kearah pendidikan islam yang disebutkan
kesempurnaan. terdahulu, terutama pendidikan
1. Realisasi Penanaman Nilai formal dan nonformal dapat
Keislaman terhadap kemajuan meberikan tekanan pada aspek
Iptek. tertentu, misalnya aspek pendidikan
Hal yang membuat pendidikan ketuhanan atau aspek pendidikan
islam berbeda dan lebih baik dari keterampilan. Selanjutnya dari sudut
pendidikan pada umumnya ialah kurikulum, pendidikan islam harus
konsep pendidikannya, sebagaimana mampu merencanakan untuk
tujuannya yakni mengembangkan memuat berbagai aspek pendidikan
pribadi manusia dengan seluruh islam dalam rancanganya, yang
potensi yang dimilikinya baik kemudian diuraikan dalam bentuk
jasmani maupun rohani serta mata pelajaran, silabus GBPP,
menanamkan rasa cinta pada Tuhan, evaluasi dan seterusnya yang
Manusia dan Alam Semesta. Maka tujuannya ialah untuk meraih
konsep pendidikannya pun di buat berbagai aspek tersebut di atas.
agar mendukung tercapinya tujun Menejemen pendidikan upaya
tersebut. Untuk merealisasikan memperbedayakan operasional
konsep pendidikan islam di perlukan pendidikan. Sulit dibayangkan jika
perencanaan pendidikan yang meliputi suatu saat oprasional pendidikan dapat
kelembagaan, kurikulum, menejemen, berjalan tanpa menejemen. Sedangkan
pendidik, peserta didik dan alat pendidik adalah orang yang secara
pendidikan. langsung bertanggung jawab untuk
Pendidikan Islam ditinjau dari membawa peserta didik kearah yang di
segi kelembagaan mengandung makna cita-citakan. Seorang pendidik
bahwa kelembagaan pendidikan islam memiliki tanggung jawab yang besar.
Untuk itu, diperlukan beberapa dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh
kompetensi pokok untuk dapat (Albert Einstein) hal terpenting ialah
menjalankan perannya dengan baik. bagaimana mengintegrasikan ilmu
Peserta didik adalah seseorang keislaman dan ilmu pengetahuan agar
akan diajar, dibimbing, dilatih, kearah sampai makna yang sesungguhnya
tujuan yang ingin diraih. Sementara pada generasi penerus. Dan pendidikan
alat pendidikan ada dua yaitu alat yang islam adalah salah satu jalur
bersifat fisik, yaitu saran dan fasilitas penginternalisasi nilai nilai tersebut
yang digunakan untuk mencapai agar dapat di terima dengan sebaik
tujuan pendidikan. Selanjutnya alat mungkin.
yang bersifat non fisik yaitu segala Disamping penanaman nilai
upaya yang bersifat edukatif guna agar di terima hal selanjutnya adalah
mencapai tujuan pendidikan, seperti bagaimana agar hal-hal tersebut dapat
hukuman, dan penghargaan di realisasikan dalam bentuk yang
(Punishment, Reward), suruhan, lebih nyata dengan pengamalan karena
larangan, dan dorongan atau motivasi. ketika Iman menjadi landasan dan
Ilmu menjadi pegangan maka setiap
5. KESIMPULAN Amal tidak akan berakhir dengan
Ilmu tanpa agama adalah buta kesia-sia.
DAFTAR PUSTAKA

Daulay Haidar Putra. Pendidikan Islam Dalam Prespektif Filsafat

. Jakarta:Kencana,2014.

Naim Ngainun dan Achmad Sauqi. Pendidikan Multikultural Konsep dan

Aplikasi.Maguwoharjo: Ar-ruzz Media,2010

Ismail Ilyas. Pilar-Pilar Takwa. Jakarta: Rajawali Pers, 2009 Suriasumantri, Jujun.

Ilmu Dalam Prespektif. Jakarta:YOI, 2015.

Nurcholis Majid. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta:NCMS, 2019

Nawawi-Albanna Hasan. Hadits Arbain. Depok:Gema Insani, 2012

HMI Ciputat. Basic Training, Ciputat, 2015


CURICULUM VITAE CALON PESERTA
LATIHAN KADER II (INTERMEDIATE TRAINING) TINGKAT NASIONAL
HMI CABANG TASIKMALAYA
TAHUN 2021

Data Personal

Nama Lengkap : AGUSTIAN MAULANA

Tempat, Tgl Lahir : Pandeglang, 08 Agustus 1999

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kp. Pabuaran, Des. Sukajaya, Kec. Koroncong

Kab. Pandeglang Banten

Asal Cabang : Lebak

Nomor Kontak : HP/Nomor WA : 085693499113

: E-mail : agustianmaulana1999@gmail.com

Pengalaman pendidikan

SD/Mi : SDN Sukajaya 2

SMP/MTs : MTs Sholatiyah Petir

SMA/MA/SMK : SMKN 2 Pandeglang

PerguruanTinggi

Jurusan : Manajemen

Perguruan tinggi : STIE LATANSA MASHIRO


PENGALAMAN ORGANISASI

No Nama Organisasi Jabatan Tahun


HMI KOMISARIAT
1 LATANSA MASHIRO Anggota 2020-sekarang
CABANG LEBAK
2 FALMS (FAMILY Divisi vokal 2021-2022
MUSKALITAS DAN
SENI)
3 LDK (LEMBAGA Anggota 2020-sekarang
DAKWAH KAMPUS)

Moto Hidup : Yakinkan dengan iman, usahakan dengan ilmu, sampaikan

dengan amal.

Lebak, 25 November 2021


Calon Peserta

Agustian Maulana

Anda mungkin juga menyukai