Isu dan Kebijakan Otonomi Daerah Dosen Pengajar : Guntur Khayangan Sitompul, S.Sos. MIP
Disusun oleh : Dian Hardiati 198520020
UNIVERSITAS MEDAN AREA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ADMINISTRASI PUBLIK 2022 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatklan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas Mata Kuliah Isu dan Kebijakan Otonomi Daerah pada semesrer VI, di tahun ajaran 2022 dengan judul “ Konsep Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah”. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terumata disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dan sumber yang telah membantu dan memberikan saya pengarahan sehingga bisa menyelesaikan makalah ini. Karena itu, sudah sepantasnya jika saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalh ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan saya, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan kesadaran tersendiri bagi generasi muda. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1.3 Tujuan Pembelajaran............................................................................ BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2.1 Pengertian Pedofilia dan Kekerasan Seksual........................................ 2.2 Analisa Kebijakan ................................................................................ 2.3 Kebijakan Pemerintah........................................................................... a) Kebijakan yang berlaku................................................................. b) Sanksi Pidana................................................................................. 2.4 Kasus Kejahatan................................................................................... a) Modus Kejahatan............................................................................ b) Bentuk Kekerasan........................................................................... 2.5 Perlindungan Anak.............................................................................. BAB III PENUTUP......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UUD 1945, negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Sesuai ketentuan pasal 4 ayat (1) UUD 1945, dalam penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan. Pemerintahan dibentuk dengan maksud untuk membangun peradaban dan menjaga sistem ketertiban sosial sehingga masyarakat bisa menjalani kehidupan secara wajar dalam konteks kehidupan bernegara. Dalam perkembangannya, konsep pemerintahan mengalami transformasi paradigma dari yang serba negara ke orientasi pasar (market or public interest), dari pemerintahan yang kuat, besar dan otoritarian ke orientasi small and less government, egalitarian dan demokratis, serta transformasi sistem pemerintahan dari yang sentralistik ke desentralistik. Pasal 18, Pasal 18A, Pasal18B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur pemerintahan daerah. Sebagai konsekuensi yuridis konstitusional, maka dibentuklah pemerintahan daerah yang diatur dengan peraturan perundang- undangan. Adapun yang menjadi syarat bisa dikatakan sebuah negara haruslah mempunyai yaitu yang pertama adanya wilayah, kedua adanya rakyat, ketiga adanya pemerintah yang berdaulat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah berjalan ? 2. Bagaimana Kebijakan Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah ?
1.3 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini mahasiswa dapat mengkaji lebih dalam mengenai konsep pemerintahan dan pemerintahan daerah dalam hal memberikan informasi tentang adanya aturan-aturan hukum yang tertuang dalam perundang-undangan di Indonesia. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan yang teroganisir yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan yang berlandaskan dasar negara demi tercapainya tujuan negara. Pemerintahan dengan Pemerintah memiliki arti dan makna yang berbeda, pemerintah itu sendiri merujuk kepada organ atau alat kelengkapan. Sedangkan Pemerintahan menunjukan bidang tugas atau fungsi. Pemerintahan memiliki arti seperti kegiatan, tugas, dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. UU Nomor 5 Tahun 1974 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah adalah kepala daerah dan Dewan Perwakilan Daerah atau DPRD. UU Nomor 5 Tahun 1974 tidak mengenal istilah pemerintahan daerah. Menurut UU Nomor 22 Tahun 1999 yang dimaksud dengan Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan pemerintahan daerah otonom oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi. Pemerintahan daerah tidak identik dengan pemerintah daerah, tetapi pemerintah daerah merupakan merupakan bagian dari pemerintahan daerah. 2.2 Tugas dan Fungsi Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah 2.3 Kebijakan Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah