Tahun : 2019
ii
KATA PENGANTAR
iii
iv
DAFTAR ISI
v
BAB V PENUTUP 61
Bahan Rujukan 62
Lampiran 63
vi
BAB I
PENDAHULUAN
K
urikulum 2013 pendidikan kesetaraan tetap
mempertahankan bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
sebagai satuan untuk menghitung beban belajar peserta
didik. Pada kurikulum lama pendidikan kesetaraan beban
belajar sudah didistribusi pada setiap tingkatan dan mata
pelajaran, sedangkan kurikulum 2013 belum terdistribusikan. Jumlah
satuan kredit kompetensi dalam struktur kurikulum 2013 pendidikan
kesetaraan disajikan utuh pada kelompok umum dan kelompok
khusus.
1
mengalami kesulitan dalam memetakan satuan kredit kompetensi
pada setiap mata pelajaran dan tingkatan/setara kelas.
2
pemetaan satuan kredit kompetensi dan jadwal pelajaran akan
menjadi salah satu bagian atau lampiran dokumen 1 Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP dokumen I).
3
4
BAB II
PEMETAAN SATUAN KREDIT KOMPETENSI
5
baru. Jadi implementasi kurikulum baru tidak serentak untuk semua
jenjang tingkatan atau setara kelas.
6
Gambar 2. Lokakarya Peninjauan Kurikulum PKBM Sebelum Dimulai
Tahun Pelajaran
7
pendidikan kesetaraan. Berikutnya tutor wajib membaca silabus
mata pelajaran dan modul. Setelah itu tutor melakukan analisis
modul dengan tujuan agar dapat menetapkan materi pelajaran yang
akan dibelajarkan, bentuk pembelajaran (tatap muka, tutorial dan
atau mandiri) serta alokasi waktu yang diperlukan. Analisis modul ini
menjadi penting sebagai dasar untuk menyusun RPP agar sesuai
dengan pelaksanaan yang sesungguhnya. RPP yang disusun tidak
sekedar untuk kepentingan pemenuhan borang akreditasi, melainkan
benar-benar dilaksanakan dalam pembelajaran. Selanjutnya untuk
memahami penyusunan perangkat pembelajaran dapat dibaca
Panduan Penyusunan Perencanaan Pembelajaran yang disusun oleh
BP PAUD dan Dikmas DIY Tahun 2019.
8
Jika langkah-langkah di atas dilakukan, maka penetapan
kurikulum 2013 memiliki dasar di tingkat satuan pendidikan, tidak
serta merta melaksanakan Kurikulum 2013 pendidikan kesetaraan
tanpa ada landasan. Jika dalam analisis modul, tutor mengalami
kesulitan dalam penyusunan perangkat pembelajaran (silabus, RPP
dan penilaian), satuan pendidikan secara mandiri atau bersama-
sama dengan satuan pendidikan lainnya dan forum tutor pendidikan
kesetaraan menfasilitasinya melalui kegiatan
workshop/lokakarya/pelatihan.
9
dirancang dengan pasti, menggunakan pembelajaran tatap muka,
tutorial dan atau mandiri.
10
Tabel 1. Struktur Kurikulum Paket C Setara SMA
11
6.1 dan 6.2. Untuk mendistribusikan satuan kredit kompetensi yang
secara utuh ke dalam setiap mata pelajaran dan paket kompetensi
maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
Mata Pelajaran Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
PK 5.1 PK 5.2 PK 5.3 PK 5.4 Tingkatan 5 PK 6.1 PK 6.2 Tingkatan 6
Kelompok Umum 0 0 0 0 0 0 0 0
Pendidikan Agama dan Budi
1. 0 0
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 0 0
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 0 0
4. Matematika 0 0
5. Sejarah Indonesia 0 0
6. Bahasa Inggris 0 0
12
Pembelajaran pendidikan kesetaraan disajikan dalam sistem
modular. Pada penjelasan merancang implementasi pembelajaran
berbasis modul pada Bab berikutnya akan diketahui bahwa pada
paket kompetensi ganjil peserta didik mempelajari 3 modul,
sedangkan pada paket kompetensi genap mempelajari 2 modul.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka sisa 2 SKK didistribusikan
pada paket kompetensi ganjil, bisa di 5.1. atau 5.3. pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
13
Pemetaan pada Tingkatan 6 juga dilakukan dengan cara yang
sama. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa bobot SKK kelompok
umum pada tingkatan 6 memiliki bobot 14 SKK. Sedangkan jumlah
sel yang harus didistribukan sejumlah 12 sel, yaitu berasal dari 6
baris mata pelajaran dan dua kolom paket kompetensi. Dengan
demikian masih tersisa 2 SKK, sisa SKK tersebut didistribusikan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika pada paket
kompetensi 6.1. Kenapa pada paket kompetensi 6.1.? Karena jumlah
modul pada paket kompetensi 6.1 adalah sejumlah 3 modul dan pada
paket kompetensi 6.2. peserta didik sudah persiapan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN).
Mata Pelajaran Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
PK 5.1 PK 5.2 PK 5.3 PK 5.4 Tingkatan 5 PK 6.1 PK 6.2 Tingkatan 6
Kelompok Umum 6 6 8 6 26 8 6 14
Pendidikan Agama dan Budi
1. 1 1 1 1 4 1 1 2
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 1 1 1 1 4 1 1 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 1 1 2 1 5 2 1 3
4. Matematika 1 1 2 1 5 2 1 3
5. Sejarah Indonesia 1 1 1 1 4 1 1 2
6. Bahasa Inggris 1 1 1 1 4 1 1 2
14
b. Langkah Kedua Memetakan Mata Pelajaran Peminatan
15
Tabel 5. Struktur Kurikulum Peminatan SMA
16
Tabel 6. Hasil Pemetaan Kelompok Peminatan Paket C Setara SMA
Mata Pelajaran Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
PK 5.1 PK 5.2 PK 5.3 PK 5.4 Tingkatan 5 PK 6.1 PK 6.2 Tingkatan 6
Peminatan Matematika dan
6 8 8 8 30 8 7 15
Ilmu Alam
7. Matematika 2 2 2 2 8 2 2 4
8. Biologi 1 2 2 2 7 2 1 3
9. Fisika 2 2 2 2 8 2 2 4
10. Kimia 1 2 2 2 7 2 2 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 8 6 8 8 30 8 7 15
7. Geografi 2 2 2 2 8 2 2 4
8. Sejarah 2 1 2 2 7 2 1 3
9. Sosiologi 2 1 2 2 7 2 2 4
10. Ekonomi 2 2 2 2 8 2 2 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan
6 8 8 8 30 8 7 15
Budaya
7. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 2 2 2 8 2 2 4
8. Bahasa dan Sastra Inggris 1 2 2 2 7 2 2 4
Bahasa Asing Lain (Arab,
9. Mandarin, Jepang, Korea, 1 2 2 2 7 2 1 3
Jerman, Perancis)
10. Antropologi 2 2 2 2 8 2 2 4
17
satuan kredit kompetensi kelompok khusus dapat disajikan pada
Tabel 7 berikut ini.
Mata Pelajaran Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
PK 5.1 PK 5.2 PK 5.3 PK 5.4 Tingkatan 5 PK 6.1 PK 6.2 Tingkatan 6
Kelompok Khusus 6 6 6 6 24 7 6 13
11. Pemberdayaan 2 2 2 2 8 2 2 4
12. Keterampilan
a. Keterampilan Wajib 2 2 2 2 8 3 2 5
b. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 8 2 2 4
Jumlah Bobot SKK Ditempuh 18 20 22 20 80 23 19 42
18
harus didistribusikan seimbang dalam bobot SKK dengan beban
belajar satuan waktu (jam pelajaran) pada struktur kurikulum SMP.
19
a. Langkah Pertama Memetakan Mata Pelajaran Kelompok Umum
20
Tabel 10. Struktur Kurikulum SMP
21
Cara yang sama dilakukan untuk memetakan satuan kredit
kompetensi mata pelajaran kelompok umum pada Tingkatan 4.
Setelah dilakukan pemetaan maka hasilnya seperti disajikan pada
Tabel 11 berikut ini.
22
3. Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi Paket A Setara SD
23
jika memperhatikan struktur kurikulum Sekolah Dasar akan
memudahkan dalam mempertimbangkan besar satuan kredit
kompetensi setiap mata pelajaran pada setiap tingkatan.
24
pemetaan satuan kredit kompetensi Paket A sesuai dengan
padanannya Sekolah Dasar.
25
Tabel 14. Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi Paket A Setara SD
26
Strategi pembelajaran pada Paket A dapat dilakukan dengan
pendekatan tematik, terutama pada Tingkatan 1. Namun demikian
dalam pemetaan satuan kredit kompetensi setiap mata pelajaran
pada Tingkatan 1 tetap dialokasikan satuan kredit kompetensi,
demikian pula pada Tingkatan 2. Jika pembelajaran dilakukan
dengan pola tematik tidak akan berpengaruh pada pemetaan, karena
nilai hasil belajar tetap disajikan untuk setiap mata pelajaran, bukan
mata pelajaran tematik. Kemudian untuk menghitung beban belajar
digabungkan semua mata pelajaran yang dilakukan pembelajaran
tematik tersebut.
27
Pada Panduan Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan disampaikan jika alokasi
waktu yang dibutuhkan berdasarkan analisi modul ternyata lebih
besar dari ketersediaan waktu yang ada maka beberapa langkah
pembelajaran dilakukan dengan belajar mandiri.
28
BAB III
RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
BERBASIS MODUL
P
embelajaran pendidikan kesetaraan pada kurikulum 2013
dilaksanakan berbasis modul. Modul sebagai delivery system
dapat dilakukan dengan cara belajar mandiri, karena modul
disusun agar peserta didik dapat belajar mandiri. Namun
demikian belajar mandiri tidak dilakukan secara penuh
karena pembelajaran modul tetap memerlukan kegiatan tatap muka
dan atau kegiatan tutorial. Artinya belajar mandiri menggunakan
modul tidak bisa dilakukan 100% mandiri. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh peserta didik menggunakan modul melalui
belajar mandiri, dan hanya datang saat ujian pendidikan kesetaraan
atau ujian nasional merupakan pemahaman yang salah dan tidak
dibenarkan.
29
Modul-modul tersebut didistribusikan pada dua paket kompetensi.
Satu paket kompetensi setara dengan satu semester pada pendidikan
formal. Pada paket kompetensi atau semester ganjil melaksanakan
pembelajaran tiga modul dan paket kompetensi atau semester genap
dua modul. Mengapa pada paket kompetensi atau semester genap
diberikan beban dua modul? Karena pada semester genap satuan
pendidikan (PKBM/SKB) waktu efektif belajar berkurang karena
kegiatan USBN dan Ujian Nasional. PKBM/SKB biasanya tidak hanya
menyelenggarakan satu jenjang program pendidikan, tapi banyak
yang menyelenggarakan Paket C, Paket B dan Paket A sekaligus
sehingga kegiatan ujian akhir akan menyita waktu belajar efektif
kelas di bawahnya.
30
Gambar 3. Alokasi Pembelajaran Modul ke dalam Paket Kompetensi
atau Semester dalam Satu Tahun.
31
atau paket kompetensi ganjil terdapat 18 minggu efektif dan
melaksanakan pembelajaran tiga modul, maka setiap modul
memerlukan waktu belajar selama enam minggu efektif.
32
JPL X 6 minggu efektif, yaitu 6 JPL. Jika dalam perencanaan
pembelajaran ternyata dinyatakan bahwa pembelajaran modul
Bahasa Indonesia memerlukan alokasi waktu 12 JPL, maka harus ada
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara mandiri. Pemilihan
kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan secara mandiri dapat
dilihat dari silabus atau merubah kegiatan pembelajaran tertentu
menjadi kegiatan pembelajaran mandiri dengan merubah rumusan
kalimat dalam silabus yang mencirikan pembelajaran mandiri.
33
jumlah pertemuan satu modul lebih sedikit dengan melakukan
kombinasi belajar mandiri, dan bukan menambah beban belajar
peserta didik di luar tatap muka atau tutorial. Model secama ini
memang dirancang untuk mengurangi jumlah jam pertemuan.
Meskipun demikian, kegiatan pertemuan dalam bentuk tatap muka
atau tutorial masih tetap dibutuhkan guna memberikan pemahaman
dan atau pengayaan jika peserta didik kurang memahami saat
melakukan belajar mandiri. Pola semacam inilah yang disebut
penerapan modul sebagai delivery system pembelajaran.
C. Belajar Mandiri
34
secara fisik ke satuan pendidikan. Secara daring peserta didik pada
kontrak belajar dan ujian modul dilakukan melalui media internet.
Di antara kontrak belajar dan ujian modul dapat dilakukan kegiatan
pembelajaran tatap muka dan atau tutorial. Pembelajaran tatap
muka dilakukan untuk menyampaikan materi, sedangkan
pembelajaran tutorial dilakukan untuk membahas materi yang sulit
atau latihan soal. Jumlah atau frekuensi pembelajaran tatap muka
dan tutorial disesuaikan dengan kebutuhan dan kesulitan yang
dihadapi peserta didik.
35
belajar yang berupa kesepakatan antara peserta didik dan tutor
untuk belajar modul dan menyelesaikan tugas dan atau tagihan.
Satuan pendidikan yang menerapkan pembelajaran daring, kontrak
belajar dapat dilakukan secara daring yaitu melakukan pembicaraan
daring dan peserta diminta untuk mengirim kembali form kontrak
belajar melalui email.
36
Jadwal pembelajaran tatap muka dan tutorial tidak dijadwal
mingguan namun menyesuaikan dengan kebutuhan.
37
38
BAB IV
MERANCANG PROGRAM KELOMPOK KHUSUS
S
alah satu ciri khas kurikulum 2013 pendidikan kesetaraan
adalah adanya program kelompok khusus yang dirancang
berisi muatan pemberdayaan dan muatan keterampilan.
Kedua muatan tersebut menjadi mata pelajaran
pemberdayaan serta mata pelajaran keterampilan wajib dan
mata pelajaran keterampilan pilihan. Muatan kelompok khusus
memiliki bobot beban belajar 30% SKK dari keseluruhan SKK tiap
tingkatan.
39
pengembangan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam
memasuki dunia kerja atau memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ditinjau dari konsep kecakapan hidup (life skills) muatan
pemberdayaan berorientasi mengembangkan soft skills, sedangkan
muatan keterampilan berorientasi mengembangkan hard skills atau
vocational skills.
40
Program pemberdayaan memiliki dua arti strategis, yaitu
pertama, sebagai kepemilikan kuasa atau kapasitas bertindak dalam
diri subjek, kedua, sebagai subjek yang mandiri, berdaulat, dengan
segala potensi dan kekuatan dimiliki dalam bertindak yang
menentukan nasib hidup. Keberdayaan juga bisa diartikan secara
strategis sebagai kemampuan atau kapasitas bertindak secara
kolektif yang bersifat relasional dalam hubungan dan kerjasama
dengan pihak atau orang lain.
41
mengembangkan diri sejalan dengan tingkat perkembangannya
dan kemajuan berlangsung di masyarakat. Muatan
pemberdayaan ini diberikan baik dalam bentuk penguatan
kapasitas diri maupun kemampuan mengenali struktur sekitar
yang menghambat pengembangan diri dan sekaligus yang
memberi peluang bagaimana menggunakannya, khususnya
menggunakan kelembagaan yang ada, bagi penguatan-penguatan
kapasitas dalam pengembangan diri.
2. Keberdayaan relasional, diperlukan untuk berkontribusi pada
masyarakat sekitar dan dunia kerja. Keberdayaan dalam arti
kapasitas bertindak secara relasional ini ditentukan bukan hanya
oleh pribadi atau individu peserta didik, tetapi secara kontigen
atau terbuka ditentukan oleh momentum berlangsungnya relasi
atau hubungan sosial sebagai hasil dari tindakan kolektif.
3. Keberdayaan kolektif, bisa diartikan sebagai kemampuan
membentuk keduanya, baik mengembangkan diri maupun secara
kolektif dalam artinya yang progresif. Dalam praktek
pemberdayaan ini ditekankan pembentukan diri sekaligus
struktur atau kelembagaan melalui proses emansipasi dalam
kepemimpinan kelompok.
42
B. Program Muatan Keterampilan
43
Pendidikan kesetaraan program Paket A dan Paket B, jenis
keterampilan pilihan yang dipilih diutamakan yang non sertifikasi
atau tidak harus dilakukan uji kompetensi, dan dilaksanakan oleh
penyelenggara secara mandiri untuk mendukung pekerjaan atau
profesi peserta didik sehari-hari. Sedangkan pada program Paket C,
peserta didik dapat memilih jenis keterampilan pilihan yang diuji
kompetensi ataupun keterampilan yang tidak dilakukan uji
kompetensi.
44
Langkah-langkah dalam menyusun mata pelajaran
pemberdayaan adalah sebagai berikut:
NO ASPEK POTENSI
1. Peserta didik 1.
2.
3.
4.
2. Tutor 1.
2.
3.
4.
3. Lingkungan sosial 1.
budaya
2.
3.
4.
4. Lingkungan alam 1.
2.
3.
4.
45
Kesimpulan:
Potensi pemberdayaan yang dapat dikembangkan pada Program
Paket A/Paket B/Paket C:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
46
Tabel 16. Muatan Mata Pelajaran Pemberdayaan
Muatan Mata Pelajaran Pemberdayaan Program Paket A/B/C
(Pilih salah satu, dan dibuat semuanya jika ada)
47
Tabel 17. Contoh Format Rencana Pelaksanaan Mata Pelajaran Pemberdayaan
Rencana Pelaksanaan Mata Pelajaran Pemberdayaan Paket C Tingkatan 5
Nama PKBM/SKB: ……………………………………………………………….
JML
NO PK SKK MG EF KEGIATAN MATERI JPL
JPL
1 5.1 2 18 36
2 5.2 2 14 28
3 5.3 2 18 36
4 5.4 2 14 28
48
Keterangan kolom dan isian.
PK : Paket kompetensi, ditulis sesuai paket kompetensi
yang dilaksanakan.
SKK : Satuan kredit kompetensi, diisi sesuai hasil
pemetaan SKK pada paket kompetensi yang
bersangkutan.
MG EF : minggu efektif, diisi jumlah minggu efektif
pembelajaran pada paket kompetensi yang
bersangkutan. Sebagai contoh, pada paket
kompetensi ganjil (5.1 dan 5.3) jumlah minggu
efektif adalah 18 minggu. Sedangkan pada paket
kompetensi genap (5.2 dan 5.4) terdapat minggu
efektif 14 minggu, karena ada pelaksanaan USBN dan
ujian nasional sehingga minggu efektif lebih sedikit
daripada paket kompetensi ganjil.
JML JPL : jumlah jam pelajaran, adalah jumlah perkalian
antara SKK dan minggu efektif. Hasil perkalian,
misalnya 2 X 18 = 36 JPL, adalah jumlah alokasi
waktu pelaksanaan mata pelajaran Pemberdayaan
selama satu paket kompetensi.
KEGIATAN : uraian kegiatan diambilkan dari hasil identifikasi
pada tabel 2, yaitu kolom kegiatan.
MATERI : uraian materi diambilkan dari hasil identifikasi pada
tabel 2, yaitu kolom materi. Setiap kegiatan terdiri
dari beberapa materi. Setiap materi diberikan
alokasi waktu jam pelajaran. Jumlah keseluruhan
alokasi waktu harus sama dengan jumlah
ketersediaan jam pelajaran pada paket kompetensi
tersebut.
49
pelajaran ditemukan sebuah kegiatan pemberdayaan
memerlukan waktu 10 jam pelajaran. Kegiatan pemberdayaan,
misalnya latihan kepemimpinan pemuda, dilakukan blok waktu
jika dilakukan langsung selama 10 jam pelajaran dalam satu hari.
Kegiatan dilakukan secara mingguan jika setiap minggu
dilaksanakan 2 jam pelajaran pada hari tertentu.
50
kegiatan lainnya yang bersifat meningkatkan kapasitas diri agar lebih
berdaya di tengah masyarakat.
51
Gambar 11. Kegiatan Mata Pelajaran Keterampilan Wajib
52
Tabel 18. Muatan Mata Pelajaran Keterampilan Wajib
Muatan Mata Pelajaran Keterampilan Wajib Program Paket A/B/C
Nama Satuan Pendidikan: ………………………………………………
1.
2.
3.
53
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
54
Tabel 19. Contoh Format Rencana Pelaksanaan Mata Pelajaran Keterampilan Wajib
Rencana Pelaksanaan Mata Pelajaran Keterampilan Wajib
Program Paket C Setara SMA Tingkatan 5
Prakarya
Prakarya
Prakarya
Prakarya
55
E. Menyusun Program Mata Pelajaran Keterampilan Pilihan
56
6. How: Bagaimana sumberdaya disiapkan baik internal dan
eksternal?
Untuk menjawab pertanyaan di atas perlu analisis mendalam
dan dituangkan ke dalam format berikut ini.
57
Selanjutnya untuk membagi beban belajar ke dalam paket
kompetensi maka dituangkan dalam format rencana pelaksanaan
Keterampilan Pilihan sebagaimana tabel 21 berikut ini.
58
Tabel 21. Contoh Format Rencana Pelaksanaan Mata Pelajaran Keterampilan Pilihan
2 5.2 2 14 28
3 5.3 2 18 36
4 5.4 2 14 28
Keterangan:
• Jenis/kegiatan keterampilam dituliskan dari kolom jenis/kegiatan keterampilan hasil analisis konteks
tabel 6.
• Materi dituliskan dari kolom materi hasil analisis konteks tabel 6.
59
60
BAB V
PENUTUP
P
emetaan satuan kredit kompetensi sangat penting
dilakukan untuk menentukan beban belajar peserta didik
pendidikan kesetaraan. Langkah pemetaan ini sangat
penting dilakukan karena pada kurikulum 2013 pendidikan
kesetaraan, bobot satuan kredit kompetensi yang disajikan
untuk setiap tingkatan serta kelompok umum dan kelompok khusus
belum didistribusikan pada setiap mata pelajaran. Di samping itu
rancangan program kelompok khusus yaitu mata pelajaran
Pemberdayaan dan mata pelajaran Keterampilan Wajib serta
Keterampilan Pilihan perlu dipahami dalam rangkaian pemetaan
satuan kredit kompetensi agar dapat menyajikan pembelajaran
pendidikan kesetaraan yang utuh.
61
BAHAN RUJUKAN
62
LAMPIRAN
63
64
Lampiran 1. Contoh Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi Tiap Paket Kompetensi pada Paket A Setara SD
65
Lampiran 2. Contoh Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi Tiap Paket Kompetensi pada Paket B Setara SMP
66
Lampiran 3. Contoh Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi Tiap Paket Kompetensi pada Paket C Setara SMA
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Mata Pelajaran Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
PK 5.1 PK 5.2 PK 5.3 PK 5.4 Tingkatan 5 PK 6.1 PK 6.2 Tingkatan 6
Kelompok Umum 6 6 8 6 26 8 6 14
Pendidikan Agama dan Budi
1. 1 1 1 1 4 1 1 2
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 1 1 1 1 4 1 1 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 1 1 2 1 5 2 1 3
4. Matematika 1 1 2 1 5 2 1 3
5. Sejarah Indonesia 1 1 1 1 4 1 1 2
6. Bahasa Inggris 1 1 1 1 4 1 1 2
Peminatan Matematika dan
6 8 8 8 30 8 7 15
Ilmu Alam
7. Matematika 2 2 2 2 8 2 2 4
8. Biologi 1 2 2 2 7 2 1 3
9. Fisika 2 2 2 2 8 2 2 4
10. Kimia 1 2 2 2 7 2 2 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 8 6 8 8 30 8 7 15
7. Geografi 2 2 2 2 8 2 2 4
8. Sejarah 2 1 2 2 7 2 1 3
9. Sosiologi 2 1 2 2 7 2 2 4
10. Ekonomi 2 2 2 2 8 2 2 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan
6 8 8 8 30 8 7 15
Budaya
7. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 2 2 2 8 2 2 4
8. Bahasa dan Sastra Inggris 1 2 2 2 7 2 2 4
Bahasa Asing Lain (Arab,
9. Mandarin, Jepang, Korea, 1 2 2 2 7 2 1 3
Jerman, Perancis)
10. Antropologi 2 2 2 2 8 2 2 4
Kelompok Khusus 6 6 6 6 24 7 6 13
11. Pemberdayaan 2 2 2 2 8 2 2 4
12. Keterampilan
a. Keterampilan Wajib 2 2 2 2 8 3 2 5
b. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 8 2 2 4
Jumlah Bobot SKK Ditempuh 18 20 22 20 80 23 19 42
67
Lampiran 4. Contoh Konversi SKK ke dalam Jam Pelajaran Paket C Setara SMA (Konversi ke Tatap Muka
Semua)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) dan Konversi Jam Pelajaran
Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
Mata Pelajaran
Paket Kompetensi 5.1 Paket Kompetensi 5.2 Paket Kompetensi 5.3 Paket Kompetensi 5.4 SKK Paket Kompetensi 6.1 Paket Kompetensi 6.2 SKK
Jam Jam Jam Jam Tingkatan Jam Jam Tingkatan
SKK SKK SKK SKK SKK SKK
TM TT M TM TT M TM TT M TM TT M 5 TM TT M TM TT M 6
Kelompok Umum 6 6 0 0 6 6 0 0 8 7 0 0 6 6 0 0 26 8 7 0 0 6 6 0 0 14
Pendidikan Agama dan Budi
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
4. Matematika 1 1 1 1 2 2 1 1 5 2 2 1 1 3
5. Sejarah Indonesia 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
6. Bahasa Inggris 1 1 1 1 2 1 1 1 5 2 1 1 1 3
Peminatan Matematika dan
6 6 0 0 8 8 0 0 8 8 0 0 8 8 0 0 30 8 8 0 0 7 6 0 0 15
Ilmu Alam
7. Matematika 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
8. Biologi 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 1 1 3
9. Fisika 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
10. Kimia 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 1 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 8 8 0 0 6 6 0 0 8 8 0 0 8 8 0 6 30 8 8 0 0 7 7 0 0 15
7. Geografi 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
8. Sejarah 2 2 1 1 2 2 2 2 7 2 2 1 1 3
9. Sosiologi 2 2 1 1 2 2 2 2 3 7 2 2 2 2 4
10. Ekonomi 2 2 2 2 2 2 2 2 3 8 2 2 2 2 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan
6 2 0 0 8 8 0 0 8 8 0 0 8 8 0 0 30 8 8 0 0 7 7 0 0 15
Budaya
7. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
8. Bahasa dan Sastra Inggris 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 2 4
Bahasa Asing Lain (Arab,
9. Mandarin, Jepang, Korea, 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 1 1 3
Jerman, Perancis)
10. Antropologi 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
Kelompok Khusus 4 4 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 16 4 4 0 0 4 4 0 0 8
11. Pemberdayaan 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
12. Keterampilan
a. Keterampilan Wajib 2 2 2 2 2 2 2 2 8 3 3 2 2 5
a. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
Jumlah Bobot SKK Ditempuh 16 18 20 18 72 20 17 37
68
Lampiran 5. Contoh Konversi SKK ke dalam Jam Pelajaran Paket C Setara SMA (Konversi ke Tatap Muka dan
Mandiri)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) dan Konversi Jam Pelajaran
Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
Mata Pelajaran
Paket Kompetensi 5.1 Paket Kompetensi 5.2 Paket Kompetensi 5.3 Paket Kompetensi 5.4 SKK Paket Kompetensi 6.1 Paket Kompetensi 6.2 SKK
Jam Jam Jam Jam Tingkatan Jam Jam Tingkatan
SKK SKK SKK SKK SKK SKK
TM TT M TM TT M TM TT M TM TT M 5 TM TT M TM TT M 6
Kelompok Umum 6 6 0 0 6 6 0 0 8 7 0 0 6 6 0 0 26 8 7 0 0 6 6 0 0 14
Pendidikan Agama dan Budi
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
4. Matematika 1 1 1 1 2 2 1 1 5 2 2 1 1 3
5. Sejarah Indonesia 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
6. Bahasa Inggris 1 1 1 1 2 1 1 1 5 2 1 1 1 3
Peminatan Matematika dan
6 5 0 3 8 8 0 0 8 8 0 0 8 8 0 0 30 8 8 0 0 7 6 0 0 15
Ilmu Alam
7. Matematika 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
8. Biologi 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 1 1 3
9. Fisika 2 1 3 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
10. Kimia 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 1 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 8 5 0 9 6 4 0 6 8 5 0 9 8 5 0 9 30 8 5 0 9 7 7 0 0 15
7. Geografi 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 8 2 1 3 2 2 4
8. Sejarah 2 1 3 1 1 2 1 3 2 1 3 7 2 1 3 1 1 3
9. Sosiologi 2 1 3 1 1 2 1 3 2 1 3 7 2 1 3 2 2 4
10. Ekonomi 2 2 2 1 3 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan
6 2 0 6 8 5 0 9 8 5 0 9 8 5 0 9 30 8 5 0 9 7 7 0 0 15
Budaya
7. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 8 2 1 3 2 2 4
8. Bahasa dan Sastra Inggris 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 2 4
Bahasa Asing Lain (Arab,
9. Mandarin, Jepang, Korea, 1 1 2 1 3 2 1 3 2 1 3 7 2 1 3 1 1 3
Jerman, Perancis)
10. Antropologi 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 8 2 1 3 2 2 4
Kelompok Khusus 4 4 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 16 4 4 0 0 4 4 0 0 8
11. Pemberdayaan 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
12. Keterampilan
a. Keterampilan Wajib 2 2 2 2 2 2 2 2 8 3 3 2 2 5
a. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 4
Jumlah Bobot SKK Ditempuh 16 18 20 18 72 20 17 37
69
Lampiran 6. Contoh Konversi SKK ke dalam Jam Pelajaran Paket C Setara SMA (Konversi ke Tatap Muka,
Tutorial dan Mandiri)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) dan Konversi Jam Pelajaran
Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII
Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Setara Kelas XII Jumlah
Mata Pelajaran
Paket Kompetensi 5.1 Paket Kompetensi 5.2 Paket Kompetensi 5.3 Paket Kompetensi 5.4 SKK Paket Kompetensi 6.1 Paket Kompetensi 6.2 SKK
Jam Jam Jam Jam Tingkatan Jam Jam Tingkatan
SKK SKK SKK SKK SKK SKK
TM TT M TM TT M TM TT M TM TT M 5 TM TT M TM TT M 6
Kelompok Umum 6 6 0 0 6 6 0 0 8 7 0 0 6 6 0 0 26 8 7 0 0 6 1 10 0 14
Pendidikan Agama dan Budi
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 1 1 1 1 2 1 1 1 5 1 1 1 2 2
4. Matematika 1 1 1 1 2 2 1 1 5 2 2 1 2 3
5. Sejarah Indonesia 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2
6. Bahasa Inggris 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 2 3
Peminatan Matematika dan
6 5 2 0 8 4 8 0 8 8 0 0 8 8 0 0 30 8 8 0 0 7 2 8 0 15
Ilmu Alam
7. Matematika 2 2 2 1 2 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 4
8. Biologi 1 1 2 1 2 2 2 2 2 7 2 2 1 2 3
9. Fisika 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 4
10. Kimia 1 1 2 1 2 2 2 2 2 7 2 2 2 2 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 8 5 6 0 6 4 4 0 8 5 6 0 8 5 6 0 30 8 5 6 0 7 3 8 0 15
7. Geografi 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 8 2 1 2 2 1 2 4
8. Sejarah 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 7 2 1 2 1 2 3
9. Sosiologi 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 7 2 1 2 2 1 2 4
10. Ekonomi 2 2 2 1 2 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan
6 2 4 0 8 5 6 0 8 5 6 0 8 5 6 0 30 8 5 6 0 7 4 6 0 15
Budaya
7. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 8 2 1 2 2 1 2 4
8. Bahasa dan Sastra Inggris 1 1 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 1 2 4
Bahasa Asing Lain (Arab,
9. Mandarin, Jepang, Korea, 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 7 2 1 2 1 1 3
Jerman, Perancis)
10. Antropologi 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 8 2 1 2 2 1 2 4
Kelompok Khusus 4 4 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 16 4 4 0 0 4 2 4 0 8
11. Pemberdayaan 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 4
12. Keterampilan
a. Keterampilan Wajib 2 2 2 2 2 2 2 2 8 3 3 2 1 2 5
a. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 4
Jumlah Bobot SKK Ditempuh 16 18 20 18 72 20 17 37
70
Lampiran 7. Contoh Jadwal Pembelajaran Paket C Setara SMA Jadwal Pembelajaran Paket C Ilmu-ilmu
Sosial Tingkatan 5 Setara Kelas X Paket Kompetensi 5.1. (Semua Tatap Muka)
Hari
Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
71
Lampiran 8. Jadwal Pembelajaran Paket C Ilmu-ilmu Sosial Tingkatan 5 Setara Kelas X Paket Kompetensi
5.1. (Tatap Muka dan Mandiri, belajar mandiri tidak ada di jadwal)
Hari
Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis
Catatan: Dalam kedua contoh di atas, mata pelajaran Pemberdayaan, Keterampilan Wajib, dan
Keterampilan Pilihan dilakukan secara blok waktu. Jika disajikan secara reguler maka dicantumkan dalam
jadwal.
72