Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN KELOMPOK 15

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN YANG KOMPLAIN

Nama Anggota :

Ade Trika Andaresta : Pasien


Gianika Salsa Raharja : Keluarga Pasien
Vivi Indah Safitri : Pasien

Pada pagi hari di Ruang Azalea gedung E lantai 8 RSUD Kota Bekasi terjadi situasi
dimana bel berbunyi terus menerus. Semua Perawat yang sedang berjaga sedang berada
dikamar Pasien yang kritis. Pasien kritis itu memerlukan tindakan darurat, sementara ada
1 Pasien lain yang terus membunyikan bel tanpa henti.

Keluarga Pasien : "Perawat yang segini banyak kemana sih, daritadi mencet bel ga dateng –
dateng. Apa dia ga tau suami saya anggota DPR"

Pasien :"ma, terus ini gimana ga jalan-jalan. Rumah sakit segede ini ga ada satu
pun yang peduli apa ya. Samperin aja ma, kita kan bayar disini bukan BPJS"

Keluarga Pasien :"yaudah iya mama panggil"

Saat Keluarga Pasien mendatangi Ners Station. Tidak tampak satu Perawat pun disana.

Keluarga Pasien :"Yaampun pada kemana sih Perawat nya. Huh!"

Setelah 15 menit kemudian Pasien yang kritis tadi telah menutup usia. Dan lagi-lagi
Keluarga Pasien yang tadi membunyikan bel kembali karena Perawat tak kunjung datang.

"TUTTTTT TUTTTTTTTTTT TUTTTTTTTT"


Setelah melihat bel, salah satu Perawat melihat status Pasien tersebut

--- (Tahap Pre-Interaksi) ---

Perawat :"kamar berapa tuh yang ngebel?" (Perawat menengok kearah bel tersebut)

Setelah Perawat mengecek status Pasien, Perawat pergi kekamar Pasien tersebut.

---(Tahap Orientasi)---

Perawat :"permisi mba, perkenalkan saya suster vivi, saya yang akan berjaga dari
jam 13.00 sampai 21.00 malam nanti. Bagaimana perasaan mba sekarang?"

Pasien : “perasaan yang bagaimana sus, daritadi saya udah nunggu lama banget
gadateng – dateng”

Keluarga Pasien :"iya nih sus, infusan anak saya macet daritadi!"

Perawat :"baik boleh saya cek dulu gelangnya?" (setelah cek gelang)

"benar ya dengan mba resta usia 19 tahun?"

Pasien :"iya sus bener"

Keluarga Pasien :"kemana aja sih sus daritadi saya udah pencet bel berkali kali ga ada yang
dating, suster gatau ya saya ini istrinya anggota DPR"

Perawat :"sebelumnya mohon maaf bu, atas keterlambatan saya.."

Keluarga Pasien :"ga usah minta maaf ini bukan lebaran ya. suster mau tanggung jawab
kalo anak saya kenapa kenapa?'"

Perawat :"jadi seperti bu....."

Pasien :"saya bisa aja ya sus ngajuin komplain ke kepala ruangan temennya papa
saya"

Keluarga Pasien :"bisa aja ya sus ini dibawa kejalur hukum dengan tuntutan merugikan
Pasien"

Perawat :"baik bu, sekarang kita duduk dulu ya. Kita bicarakan baik baik"
Perawat :"jadi seperti ini bu, kenapa tadi saya tidak memenuhi panggilan ibu
dikarenakan ada pasien yang sedang kritis. Berhubung keadaannya sangat darurat mengharuskan
kami menangani pasien tersebut". (sambil memberikan sentuhan)

Keluarga Pasien :"se-kritis apa sih sus sampai anak saya dinomorduakan!"

Pasien : “ini udah macet daritadi ya sus!"

Perawat :"iya mba, Pasien yang kami tangani tadi sudah menjelang ajalnya. Dan
waktu kematiannya baru beberapa menit yang lalu"

Pasien & Keluarga Pasien :"innalillahi wainna ilaihi rojiun. turut berduka cita ya sus"

Perawat :"iya bu jadi seperti itu. Saya mohon maaf sekali lagi"

Keluarga Pasien :"yaudah kalo gitu sus, terus ini anak saya gimana ya?"

Perawat :"boleh saya liat tangannya?"(sambil melihat infusan)

"iya ibu, ini infusnya macet karena darah naik disertai penggumpalan
darah diselang. Tadi mba abis dari kamar mandi ya?"

Pasien :"iya sus saya abis dari kamar mandi"

Perawat :"baik, saya akan menyiapkan alatnya dulu untuk mengeluarkan darah
yang menggumpal tadi. sekitar 5 menit lagi saya akan kembali sebentar ya mba"

Keluarga & Pasien : “iya sus”

Setelah 5 menit kemudia Perawat kembali dengan perlaatannya

---(Tahap Kerja)---

Perawat :"permisi mba, saya sudah membawa peralatannya, saya akan


mengeluarkan darah yang menggumpal diselang. Tujuan nya agar aliran infus mba lancar
kembali. Tindakan ini memburuhkan waktu kurang lebih 5 menit. Apakah mba bersedia?"

Pasien :"iya sus, saya bersedia"


(Tindakan)

Perawat :"mba, aliran infusnya sudah lancar ya. Nanti sekitar 15 menit kemudian
saya akan kembali lagi untuk melihat infusan nya. Permisi ya mba"

Pasien & keluarga :"iya sus"

Setelah 15 menit kemudian

---(Tahap Terminasi)---

Perawat :"permisi mba, masih ingat dengan saya?"

Pasien :"masih sus, dengan suster vivi kan?"

Perawat :"iya benar. Bagaimana mba infus nya masih macet?"

Pasien :"udh engga sus lancar kok"

Perawat :"bagaimana mba perasaanya setelah infus lancar?"

Pasien :"ya enakan sus, udah ga sekhawatir tadi"

Perawat :"alhamdulillah jika seperti itu. Aliran nya sudah lancar ya mba, sebaiknya
jika mba ingin ke kamar mandi tangan diposisikan didepan perut seperti ini ya, dan usahakan
tangan yang diinfus tidak banyak bergerak agar darah tidak naik ke selang dan tidak terjadi
penyumbatan"

Pasien :"oh gitu sus"

Perawat :"iya mba, dan juga jika ingin kekamar mandi ininya (klem) diturunin yaa,
jika sudah kembali dari kamar mandi silahkan pencet bel nanti Perawat yang akan mengatur
tetesan infus kembali"

Keluarga Pasien :" oke sus, tapi jangan lama lagi ya"

Perawat :"baik mba, diusahakan jika tidak ada keadaan darurat seperti tadi ya mba.
saya permisi dulu"

Pasien :" baik sus terimakasih ya"

Anda mungkin juga menyukai