NIM : 221010500460
Hadis, disebut juga sunnah, adalah perkataan, perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari nabi
Muhammad SaW yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadis dijadikan sumber hukum Islam selain al-
Qur'an, dalam hal ini kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Hadits juga
berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada
orang lain. Hadits menurut istilah syara' ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan,
perbuatan, atau pengakuan (taqrir).
Jumhur ulama berpendapat bahwa Hadits berkedudukan sebagai sumber atau dalil kedua setelah Al-
Quran dan mempunyai kekuatan untuk ditaati serta mengikat untuk semua umat Islam. Fungsi hadits
yang utama adalah untuk menjelaskan Al-Qur'an. Bila kita lihat dari fungsinya hubungan Hadits dengan
Al-Qur'an sangatlah berkaitan
Karena pada dasarnya Hadits berfungsi menjelaskan hukum-hukum dalam Al-Qur'an dalam segala
bentuknya sebagaimana disebutkan di dalamnya. Allah SWT menetapkan hukum dalam Al-Qur'an
adalah untuk diamalkan, karena dalam pengalaman itulah terletak tujuan yang digariskan.
Bahan-bahan tugas/ latihan pada pertemuan ke-6 adalah sbb :
Ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja
yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran
maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.
Ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Qur'an dan hadis. Ijtihad
digunakan untuk menetapkan suatu hukum Islam yang belum disebutkan secara tegas dalam Al-Qur'an
dan hadis.
Secara historis, ijtihād pada dasarnya telah tumbuh sejak masa-masa awal Islam, yaitu sejak zaman Nabi
Muhammad SAW dan kemudian berkembang pada masa-masa sahabat dan tabi’in serta masa-masa
generasi selanjutnya dan mengalami pasang surut dan karateristiknya masing-masing. Dari beberapa
hadits Nabi saw. menunjukkan kebolehan hukum terhadap ber-ijtihād, di antaranya riwayat Amr bin Ash
ra., ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “apabila seorang hakim hendak menetapkan suatu hukum
kemudian dia ber-ijtihād dan ternyata ijtihād-nya benar maka baginya dua pahala, dan apabila dia
hendak menetapkan hukum kemudian dia ber-ijtihād dan ijtihādnya salah maka baginya satu pahala”.
Penegetahuan tentang hal-hal yang telah disepakati (ijma’) dan hal-hal yang masih diperselisihkan
(khilaf) mutlak diperlukan bagi seorang mujtahid
Mengetahui Maqashid al-Syariah, bahwa semua keputusan hukum harus selaras dengan tujuan syariat
islam
Al-Qur'an merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat panduan kehidupan manusia.
Adapun hadis merupakan sumber hukum Islam setelah Al-Qur'an yang berisi perkataan, perbuatan, dan
ketetapan Nabi Muhammad saw. Sementara itu, ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum
Islam ketiga setelah Al-Qur'an dan hadis.