Anda di halaman 1dari 12

PERMUKIMAN PERKOTAAN

Yemima Natalie - 2110106016


PERMUKIMAN
Permukiman dalam Undang-Undang No.4 tahun 1992 adalah sebagai suatu kelompok yang
memiliki fungsi lingkungan tempat hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
lingkungan.

Menurut Koestoer (1995) batasan permukiman terkait erat dengan konsep lingkungan hidup dan
penataan ruang dan area tanah yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar kawasaan lindung baik yang berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan.

Menurut Parwata (2004) permukiman terdiri dari:


a. Isi, yaitu manusia sendiri maupun masyarakat.
b. Wadah, yaitu fisik hunian yang terdiri dari alam dan elemenelemen buatan manusia.
PERMUKIMAN PERKOTAAN ?
PERMUKIMAN PERKOTaAN
Merupakan kawasan permukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan
rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas
untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.

Ciri fisik dan kehidupan permukiman perkotaan meliputi hal sebagai berikut:

• Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan.


• Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga.
• Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan
pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
• Cara berpikir dan bertindak warga perkotaan tampak lebih rasional.
• Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial.
PERMASALAHAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
Menurut Yunus (1987), permasalahan permukiman perkotaan menyangkut hal-hal
yang berkaitan dengan upaya penyediaan air bersih, sistem pembuangan sampah,
sistem pembuangan kotoran, air limbah, tata bangunan, saluran air hujan,
penanggulangan bahaya kebakaran, serta pencemaran air, udara, dan tanah.

Masalah yang dihadapi dalam pembangunan perumahan di daerah perkotaan adalah


luas lahan yang semakin menyempit, harga tanah dan material bangunan yang
dari waktu kewaktu semakin bertambah mahal, serta kebutuhan masyarakat
yang semakin meningkat. Kondisi semacam ini mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perumahan, bahkan seringkali menumbuhkan pemukiman kumuh (Keman 2005).
Peran Pemerintah Boyolali Dalam Pengelolaan
Sampah Lingkungan Permukiman Perkotaan
(Studi Kasus: Perumahan Bumi Singkil Permai)
PERMASALAHAN SAMPAH DAN SOLUSINYA

Pembuangan dan penumpukan sampah atkawasan terbuka akan


mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak
ke saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan
mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke
sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya
saluran air dan banjir (Sicular 1989).

Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin


banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat,
kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah
sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan
tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan
udara serta berdampak pada kesehatan.
Pengelolaan sampah di lingkungan permukiman perkotaan dapat dilihat di Perkotaan Boyolali.
Boyolali telah mendapat piala Adipura selama lima kali berturut-turut. Salah satu penilaian Adipura
adalah pengelolaan sampah pada skala lingkungan permukiman. Penelitian ini dilakukan di
Perumahan Bumi Singkil Permai yang telah berhasil mengelola sampah rumah tangga menjadi
barang yang berguna sehingga pengangkutan sampah dari perumahan ini telah berkurang.

Pengelolaan sampah di lingkungan permukiman perkotaan Boyolali ini tidak terlepas dari peran
pemerintah yang besar, dan kemudian berangkat dari pertanyaan, “bagaimana peran pemerintah
Boyolali dalam pengelolaan sampah lingkungan permukiman perkotaan?”
Dapat diidentifikasi peran pemerintah dalam pengelolaan sampah yaitu sebagai regulator dan service
provider
Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah
Lingkungan Permukiman PERKOTAAN

Pemerintah daerah memiliki peran khusus pada pengelolaan sampah, yaitu:

1. Pengatur Kebijakan (Regulator): Pemerintah daerah memiliki wewenang menetapkan


kebijakan dan strategi pengelolaan sampah. Penyelenggaraan pengelolaan sampah tersebut juga
berdasarkan pada norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Selain itu, peran pemerintah sebagai pengatur kebijakan ini juga dapat dilakukan dengan
pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pihak lain.

2. Penyedia Layanan (Service Provider) Pelayanan pemerintah dalam pengelolaan sampah


sebagai bentuk upaya memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan pengurangan,
penanganan, dan pemanfaatan sampah. Pada pelaksanaannnya, pemerintah juga memfasilitasi
penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Pemerintah juga turut serta dalam
mengembangkan hasil dari pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
METODE

Skema Teknik Operasional Pengelolaan Persampahan


Peran pemerintah Boyolali sebagai service provider dalam pengelolan sampah yaitu menyediakan
prasarana pengelolaan sampah seperti papan informasi volume sampah, tong sampah organik dan
anorganik, gerobak sampah, TPS, dan pengangkutan sampah. Selain itu, pemerintah Boyolali juga
memberikan percontohan pengelolaan sampah di Perumahan Bumi Singkil Permai. Pelayanan
pengelolaan sampah di Boyolali yang menyediakan prasarana pengelolaan sampah merupakan tugas
dan kewajiban pemerintah yang diatur dalam peraturan daerah.

KESIMPULAN:
Diatas semuanya itu, dapat kita simpulkan bahwa hal ini bukan merupakan tugas pihak pemerintah
semata, namun sudah menjadi kewajiban kita sebagai masyarakat bersama dalam menjaga
kebersihan dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan
cara membuang sampah ke tempat sampah, melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recylce).
REFERENSI
o http://eprints.undip.ac.id/60229/4/BAB
_II.pdf
o http://perkimtaru.pemkomedan.go.id/a
rtikel-763-permasalahan-
permukiman-perkotaan.html
o PEMUKIMAN KOTA
(wenyra.blogspot.com)
o file:///C:/Users/dedec/Downloads/122-
763-1-PB.pdf
o https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/ar
ticle-
pdf/PERMASALAHAN%20SAMPAH%2
0DAN%20%20SOLUSINYA.pdf

Anda mungkin juga menyukai