Anda di halaman 1dari 2

Biografi Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun memiliki nama lengkap Abu Zaid 'Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadhrami
yang lahir pada 27 mei 1332 di Tunisia, beliau adalah seorang sejararawan yang terkemuka pada
zamannya, bahkan penemuan dan pemikiran beliau menjadi inspirasi dan pengetahuan yang digunakan
hingga zaman sekarang. Ibnu Khaldun diberikan julukan bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi, dan
ekonomi. Beliau menguasai banyak ilmu mulai dari sosiologi hingga antropologi dan bekerja sebagai
seorang sejarawan, disamping itu beliau merupakan seorang hakim yang dikenal memiliki sikap adil yang
sangat tinggi, tak hanya menjadi seorang hakim beliau bahkan bekerja sebagai seorang politikus untuk
membantu mengembangkan ilmu politik dan islam. Beliau dijuluki sebagai bapak ekonomi karena
pemikiran beliau yang logis dan realistis. Ibnu Khaldun meninggal pada 17 maret 1406 atau tepat saat
beliau menginjak usia 73 tahun

Ibnu Taimiyah memandang bahwa mekanisme pasar stidak terbatas pada masalah moneter, lebih dari
itu mencakup beberapa bagian kehidupan bernegara dan beragama. Menurutnya ekonomi merupakan
jaringan yang luas tidak hanya sistem moneter, namun bagaimana kegiatan ekonomi itu dapat
mempengaruhi kehidupan bernegara dan beragama. Contohnya adalah bagaimana kegiatan ekonomi
memberikan pengaruh pada kekayaan negara atau kemakmuran rakyatnya, tanpa adanya kegiatan
ekonomi yang dilakukan maka kehidupan yang sejahtera pada rakyatnya tidak akan terwujud, maka dari
itu beliau memandang bagaimana masalah moneter itu dapat menjadi pengaruh besar terhadap suatu
negara. Ekonomi dalam islam juga berpengaruh karena sebagai seorang muslim ketika kita melakukan
kegiatan ekonomi tetap mempertahankan nilai islam yang ada dan nilai moral yang ada pada tatanan
hidup, menurut beliau perekonomian berkaitan erat dengan agama karena pada dasarnya kegiatan
ekonomi pun memberikan pengaruh yang besar dalam menjalankan kehidupan beragama. Beliau
memiliki pandangan yang sangat luas mengenai mekanisme pasar yang memiliki pengaruh dalam
berbagai hal. Dalam pandangan Islam pasar merupakan wahana transaksi ekonomi yang ideal. Pasar
mendapat kedudukan yang penting dalam perekonomian Islam, Pasar merupakan bagian penting dalam
kehidupan seorang muslim. Pasar dijadikan katalisator hubungan antara Muslim dengan Tuhannya.
Dengan kata lain, bertransaksi dalam pasar merupakan Ibadah seorang muslim dalam kehidupan
ekonomi. Ajaran Islam sangat menghargai pasar sebagai tempat perniagaan yang halal, sehingga secara
umum merupakan mekanisme perniagaan yang paling ideal. Menurut konsep pemikiran Ibnu Taimiyah
pemerintah hanya berperan memberikan harga dalam pasar, menurutnya kegagalan pasar bisa saja
berasal dari pemerintah itu sendiri. Ibnu Taimiyah mengusulkan adanya petugas yang mengawasi pasar
yang disebut Al muhtashib atau secara kelembagaan dinamakan al Hisbah. Al muhtashib memiliki peran
aktif dan permanen dalam menjaga mekanisme pasar yang Islami ini sehingga banyak dijadikan model
bagi pemerintah terhadap pasar. Berbeda dengan penegasan Ibn Taimiyah di atas, Islam pada dasarnya
memberikan kebebasan kepada para pedagang untuk mengelola perdagangannya, dan juga dalam
menentukan harga barang-barang. Bagaimana hubungan ini menjadi pandangan rasionalisme karena
arti rasionalisme sendiri adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran dapat diperoleh hanya
melalui hasil pembuktian, logika dan analisis terhadap fakta. Segala sumber pengetahuan dalam
rasionalisme berasal dari akal pikiran atau harus bersifat rasional realistis. Tentu saja ini berhubungan
dengan konsep pemikiran beliau karena beliau menggunakan logika bagaimana hal yang dijadikan teori
tersebut dapat terjadi, lalu dengan fakta yang ada beliau membentuk pendapat dan pemikiran beliau
mengenai suatu masalah, cara pandang beliau sangat realistis.

Ibnu Khaldun memiliki pandangan yang luas mengenai ekonomi islam sehingga beliau diberi julukan
bapak ekonomi islam yang banyak memberikan inspirasi hingga zaman sekarang. Ibnu Khaldun
memprediksikan bahwa dalam perkembangan perekonomian standar uang akan mengalami perubahan.
Artinya bahwa dari masa ke masa sejalan dengan perkembangan ekonomi, standar uang yang tadinya
tinggi kemudian berubah menjadi rendah. Ibnu Khaldun memiliki pandangan bahwa setiap zaman
memiliki nilai standar perekonomian masing masing dan akan terus berkembang begitu pula dengan
mata uang pada setiap zaman, pemikiran realistis beliau ini banyak melahirkan teori seperti teori mata
uang dan teori pertumbuhan ekonomi. Adapun beberapa teori Ibnu Khaldun mengenai masalah
ekonomi

teori harga. Menurutnya jika tingkat keuntungan stabil akan mendorong pertumbuhan perdagangan,
namun jika sebaliknya tingkat keuntungan tidak stabil

teori mata uang. Mata uang merupakan alat pengukur harga suatu barang, yang berfungsi sebagai alat
penukaran dan sebagai nilai kekayaan

teori pajak. Ia menyampaikan secara lebih rinci beberapa pernyataan tentang pandangan pajak ekonomi
dan pemerintahan yang bersifat politis dan teoritis

teori korelasi pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sistem pertambahan penduduk akan menciptakan
suatu kreatifitas kerja, serta bertambahnya kebutuhan kerja di masyarakat.

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa apabila pemerintah semakin besar nilai belanjanya, atau semakin
banyak menggunakan anggaran yang dimilikinya untuk kepentingan pembangunan, maka dampaknya
akan semakin baik bagi perekonomian

Anda mungkin juga menyukai