Anda di halaman 1dari 2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

“GANESHA”
TERAKREDITASI BAN PT
Kampus : Jl. Legoso Raya No. 31 Ciputat, Tangerang Selatan
Telp / Fax. (021) 744 3078, email info@stieganesha. ac. id, website : stieganesha.ac.id

NAMA : RANDA ADI PUTRA


NIM : 120200494
MATA KULIAH : AL ISLAM SEMESTER : V.D.B
NAMA DOSEN : SITI MULASIH, S.PDI.,M.M WAKTU : 14:30 – 16:30
HARI / TANGGAL : Sabtu, 21 Januari 2023 SIFAT : CLOS BOOK
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN KELAS : LEGULER D

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER GANJIL

JAWABAN ESSAY

1. Hukum ijtihad Fardu 'ain untuk melakukan ijtihad untuk kasus dirinya
sendiri dan harus mengamalkan hasil ijtihadnya sendiri. Fardu 'ain juga untuk
menjawab permasalahan yang belum ada hukumnya.

2. Enam syarat-syarat mujtahid


a. Menguasai ilmu bahasa Arab. Karena Al-Quran berbahasa Arab dan
As Sunnah diucapkan oleh Nabi berbahasa Arab. Ahli Ushul Fiqih sepakat
bahwa untuk melakukan ijtihad diperlukan kemampuan untuk menguasai
bahasa Arab.
b. Mengetahui tentang Al-Quran dan pengetahuan tentang nasikh
mansukh.
c. Mengetahui tentang As Sunnah. Ulama sepakat bahwa untuk
melakukan iitihad diperlukan pengetahuan tentang As Sunnah, baik sunnah
qauliyah, fi’liyyah maupun taqririyah terhadap obyek bahasanya.
d. Mengetahui masalah-masalah yang telah disepakati dan yang masih
diperselisihkan.
e. Mengetahui tentang qiyas. Dalam hal ini dapat melaksantkzn qiyas,
yang memedukan ilmu Ushul Fiqh, mengetahui tentang kaidah-kaidah qiyas
dan mengetahui tentang cara-cara yang ditempuh ulama salafush shalih
dalam menetapkan illah sebagai dasar pembinaan hukum Fiqhilyah.
f. Mengetahui tentang tujuan ditetapkannya hukum bagi manusia untuk
dapat membawa kemashlahatan manusia, dan itulah inti Risalah Muhammad
sebagai yang dimaksudkan dalam Firman Allah.

3. Sebutkan jenis-jenis hukum pidana yang ada di Indonesia


a. Hukum pidana umum. Hukum pidana umum mengacu pada hukum
pidana yang berlaku untuk setiap masyarakat (berlaku terhadap siapapun
tanpa mempedulikan golongan, status, dan lain sebagainya).
b. Hukum pidana khusus. Hukum pidana khusus seperti pada militer atau
TNI dikenal dengan Hukum Pidana Militer dan ada jugu hukum pidahana
khusus untuk perlindungan ibu dan anak.

4. Hukum pidana dalam Islam (fiqh jinayah) adalah segala ketentuan hukum
mengenai tindak pidana atau perbuatan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
“GANESHA”
TERAKREDITASI BAN PT
Kampus : Jl. Legoso Raya No. 31 Ciputat, Tangerang Selatan
Telp / Fax. (021) 744 3078, email info@stieganesha. ac. id, website : stieganesha.ac.id

mukallaf (orang yang dapat dibebani kewajiban), sebagai hasil dari pemahaman
atas dalil-dalil hukum yang terperinci dari Alquran dan hadis.

5. Hukum pidana di Indoensia adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan


yang menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak
pidana di Indonesia, serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan
terhadap yang melakukannya. Larangan dalam hukum pidana secara khusus
disebut sebagai tindak pidana.

6. Dasar hukum utang – piutang dalam islam adalah diperbolehkan dan dapat
dinyatkan sah, apabila terpenuhinya rukun dan syarat, salah satunya yaitu tidak
adanya tambahan baik berupa uang maupun barang yang disebut riba. Pada
hakikatnya hutang piutang dalam Islam dilakukan atas dasar tolong menolong
untuk kebaikan.

7. Rukun dan syarat utang – piutang


a. 'Aqid yaitu orang yang berhutang piutang, yang terdiri dari muqrid
(pemberi hutang) dan muqtarid (penerima hutang).
b. Ma'qud'alayh yaitu barang yang diutangkan.
c. Sighat al-'aqd yaitu ungkapan ijab dan qabul, atau suatu persetujuan
antara kedua belah pihak akan terlaksanya suatu akad.

8. Etika dalam transaksi utang – piutang


a. Berilah hutang (pinjaman) kepada orang yang meminta pinjaman,
karena pahalanya lebih besar dari pada sedekah.
b. Catatlah waktunya, tanggal dan tahunnya.
c. Ambil dua orang saksi,
d. Jangan disyaratkan dengan pengembalian lebih, karena itu menjadi
Riba.

9. Bersumpah dengan talaq termasuk bersumpah dengan selain Allah karena


setiap umat manusia harus bersumpah boleh bersumpah Cuma kepada Allah SWT.

10. Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi bahwa talak saat haid adalah tidak sah
talaknya. Menurut As-Shan'ani bahwa talak dalam Islam terletak pada haid
tidaknya seorang Istri, apabila saat haid maka haram ditalak, dan apabilah saat suci
boleh untuk ditalak.

Anda mungkin juga menyukai