PTK B Inggris 2 VIC
PTK B Inggris 2 VIC
oleh
i
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1CEPER
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini mengesahkan laporan penelitian tindakan kelas
berjudul “PENERAPAN STRATEGI PICTURE WORD INDUCTIVE
MODEL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM
MENYUSUN TEKS DESKRIPTIF BERBAHASA INGGRIS BAGI SISWA
KELAS VII/a SMP NEGERI 1 CEPER SEMESTER 1 TAHUN
PELAJARAN 2019/2020.
Mata Pelajaran:
Bahasa Inggris
Sekolah:
SMP Negeri 1 Ceper
Peneliti:
Theresia Enny Murwani, S.Pd.
Kata kunci: hasil belajar, menulis berbahasa Inggris, teks deskriptif, siswa kelas
VII/a, Picture Word Inductive Model
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………...…i
PENGESAHAN ……………………………………………………………….....ii
ABSTRAK ……………………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI ………………………………………………...…………………..iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………...…………………..v
DAFTAR TABEL …………………………………………...…………………..vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...…….vii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .....................................................................1
1.2 PEMBATASAN MASALAH .............................................................................2
1.3 RUMUSAN MASALAH. ..................................................................................3
1.4 TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................3
1.5 MANFAAT PENELITIAN. ...............................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 5
2.1 KAJIAN TEORETIS. ....................................................................................... 5
2.2 BAHASA INGGRIS. ........................................................................................ 5
2.3 MENULIS BERBAHASA INGGRIS. .................................................................. 5
2.4 PEMBELAJARAN MENULIS BERBAHASA INGGRIS . ....................................... 7
2.5 PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL ............................................................ 8
1.6 KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................................. 10
1.7 HIPOTESIS TINDAKAN ................................................................................ 11
III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 12
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN .............................................................12
3.1.1 Waktu penelitian. ...............................................................................12
3.1.2 Tempat penelitian. ..............................................................................13
3.2 SUBYEK PENELITIAN ..................................................................................13
3.3 SUMBER DATA. ..........................................................................................13
3.3.1 Sumber Primer. ..................................................................................13
3.3.2 Sumber Sekunder. ...............................................................................14
3.4 TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA. .................................................14
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data. ................................................................14
3.4.2 Alat Pengumpul Data. ........................................................................15
3.5 VALIDASI DATA. ........................................................................................15
3.6 ANALISIS DATA. .........................................................................................16
3.7 INDIKATOR KEBERHASILAN........................................................................16
3.8 PROSEDUR PENELITIAN. .............................................................................16
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 24
4.1 DESKRIPSI KONDISI AWAL. ........................................................................24
4.2 PENJELASAN HASIL PELAKSANAAN TINDAKAN: ........................................24
V. PENUTUP .....................................................................................................31
5.1 SIMPULAN ..................................................................................................31
5.2 IMPLIKASI PEDAGOGIS ...............................................................................32
5.3 SARAN .......................................................................................................32
iv
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….……………………28
LAMPIRAN …………………………………………………………………....30
v
Daftar Lampiran
No. Lampiran Hal.
1. Surat Izin Penelitian 36
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 37
3. Pedoman observasi yang diinginkan (on task) bagi siswa pada 46
siklus 1 dan 2.
4. Lembar Observasi yang diinginkan (on task) Siswa siklus 1 47
dan 2.
5. Pedoman observasi yang diinginkan (on task) bagi siswa pada 49
siklus 3
6. Lembar Observasi yang diinginkan (on task) Siswa siklus 3 50
7. Pedoman observasi yang tidak diinginkan (off task) dari siswa 52
untuk siklus 1, 2 dan 3
8. Lembar observasi yang tidak diinginkan (off task) dari siswa 53
untuk siklus 1, 2 dan 3
9. Pedoman pengamatan bagi guru 54
10. Lembar pengamatan bagi guru 56
11. Pedoman wawancara untuk siswa sesudah pelaksanaan 58
tindakan.
12. Instrumen wawancara untuk siswa. 60
13. Hasil observasi yang diinginkan (on task) bagi siswa pada 61
siklus 1
14. Hasil observasi yang tidak diinginkan (off task) dari siswa 63
untuk siklus 1.
15. Contoh hasil tulisan siswa pada siklus 1. 64
16. Hasil pengamatan bagi guru siklus 1 66
17. Rekapitulasi kehadiran siswa pada tindakan siklus 1 68
18. Catatan harian pada tindakan siklus 1 69
19. Hasil observasi yang diinginkan (on task) bagi siswa pada 71
siklus 2
20. Hasil observasi yang tidak diinginkan (off task) dari siswa 73
untuk siklus 2
21. Contoh hasil tulisan siswa pada siklus 2 74
22. Hasil pengamatan bagi guru siklus 2 76
23. Rekapitulasi kehadiran siswa pada tindakan siklus 2 78
24. Catatan harian pada tindakan siklus 2 79
25. Hasil observasi yang diinginkan (on task) bagi siswa pada 81
siklus 3
26. Hasil observasi yang tidak diinginkan (off task) dari siswa 83
untuk siklus 3
27. Contoh tulisan siswa pada siklus 3 84
28. Hasil pengamatan bagi guru siklus 3 85
29. Rekapitulasi kehadiran siswa pada tindakan siklus 3 87
30. Catatan harian pada tindakan siklus 3 88
31. Peningkatan jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM 89
dalam mendiskripsikan benda/orang/tempat tertentu berbahasa
vi
Inggris.
32. Catatan perubahan jumlah siswa yang berhasil mencapai 91
KKM dalam mendiskripsikan benda/orang/tempat tertentu
berbahasa Inggris.
33. Hasil wawancara dengan perwakilan siswa kelas VII/a 92
vii
Daftar Tabel
No. Tabel Hal.
viii
Daftar Gambar
ix
BAB I
PENDAHULUAN
b. Guru
• Pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru selama ini adalah
dengan cara memberikan beberapa unsur kebahasaan yang diperlukan,
memberikan beberapa contoh tulisan yang dikendaki, kemudian
meminta siswa untuk membuat tulisan sejenis, tanpa asistensi guru;
• Guru berpedoman pada buku, bukan kurikulum, dalam mengajar,
sehingga kurang variasi;
• Guru jarang menerapkan strategi-strategi yang menarik dalam
mengajar.
Sebagai akibatnya, siswa kurang bisa mengembangkan tulisan yang mereka susun.
2
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
pendekatan kwalitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII/a SMP
Negeri 1 Ceper pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Pemilihan subjek
penelitian yaitu kelas VII/a pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 adalah
karena hanya 23,68% siswa bias tuntas dalam pembelajaran menulis berbahasa
Inggris. Fokus penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa kelas VII/a
SMP Negeri 1 Ceper pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 (minimal 66%)
dalam pembelajaran menulis berbahasa Inggris. Pembelajaran menulis yang
dimaksud di sini adalah mendeskripsikan benda, orang, atau tempat tertentu guna
berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
2. Bagi guru:
Guru peneliti/lain bisa menerapkan metode yang sama guna meningkatkan
pembelajaran pada aspek yang sama/lainnya, dengan permasalahan yang
sama/berbeda.
3. Bagi Sekolah
Peningkatan hasil belajar siswa dalam bahasa Inggris akan ikut menaikkan
prestasi sekolah, mengingat pelpelajaran bahsa Inggris termasuk salah satu
pelpelajaran yang diujikan secara nasional.
Secara pedagogis, penggunaan strategi Picture Word Inductive Model
dalam pembelajaran menulis akan membuat siswa mendapatkan inspirasi untuk
menuliskan kosa kata sebanyak-banyaknya, apalagi kalau dilombakan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lisan
Tulis
Diagram Bahasa Lisan dan Tulis (Hammond et al., 1992:5)
6
Diagram tersebut menunjukkan bahwa belajar bahasa dimulai dari
mempelajari bahasa lisan menuju bahasa tulis.
Menulis dalam bahasa Inggris tidak sekedar merangkai kata-kata/frasa atau
kalimat bahasa Inggris. Diperlukan beberapa seni dan strategi agar siswa bisa
mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana
yang berbentuk deskriptif dan prosedur.
Secara teori menulis termasuk ketrampilan yang lebih sulit dilakukan
siswa dari pada ketrampilan berbicara. Beberapa fitur bahasa tulis seperti
penggunaan huruf, tanda baca dan susunan kalimat yang benar sedikit
menyulitkan siswa, apalagi bahasa Inggris memiliki perbedaan aturan penulisan
dengan bahasa Indonesia. Siswa diharapkan bisa menulis dengan huruf, tanda
baca, dan susunan kalimat yang benar agar pembaca bisa memahami tulisan tanpa
harus bertanya kepada penulisnya. Selain itu, tidak banyak orang tua siswa yang
mengajarkan menulis pada anaknya di rumah, apalagi dalam bahasa Inggris.
Apabila anak bisa belajar berbicara di dalam lingkungan keluarganya, tidak
demikian dengan belajar menulis. Menulis dipelajari dengan lebih formal di
sekolah, dengan berbagai aturan mainnya.
7
2.5 Teks Deskriptif
Menurut Wikipedia dan kamus Webster, teks deskriptif adalah sebuah teks
yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas mengenai benda/orang/tempat
tertentu. Yang membedakan teks deskriptif dengan teks report (laporan) adalah
bahwa teks deskriptif dibuat berdasarkan fakta tentang benda/orang/tempat
tertentu secara khusus, sementara teks laporan dibuat secara umum berdasarkan
hasil observasi.
black hat
Bright
skin
9
1.7 Kerangka Pemikiran
Hanya 9 dari 32 siswa atau (10,53%) kelas VII/a SMP Negeri 1 Ceper
pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 berhasil tuntas belajar pada aspek
menulis berbahasa Inggris guna mendeskripsikan benda, orang atau tempat
tertentu sebelum diadakan tindakan. Beberapa penyebab diantaranya adalah siswa
tidak memiliki kosa-kata yang cukup untuk mengungkapkan gagasan, pikiran dan
perasaannya, pelpelajaran kurang menarik dan monoton atau perasaan tidak bisa.
Untuk alasan tersebut peneliti mencoba menggunakan strategi pembelajaran guna
mendeskripsikan benda, orang, tempat tertentu dengan menggunakan strategi
Picture Word Inductive Model.
Kerangka berfikir peneliti bisa digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3
Guru
menerapkan Siklus I
strategi
Tindakan pembelajaran Siklus II
menulis
menggunakan
PWIM Siklus III
Hasil belajar
Kondisi siswa dalam
akhir pembelajaran
menulis
(setelah berbahasa Inggris
tindakan) meningkat
10
1.8 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir di atas diajukan hipotesa sebagai berikut:
Pembelajaran menulis berbahasa Inggris menggunakan Picture Word Inductive
Model bisa meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII/a SMP Negeri 1 Ceper
pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 secara sederhana guna membantu
siswa mendiskripsikan benda, orang atau tempat tertentu.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai waktu dan tempat penelitian, subjek
penelitian, sumber data, teknik dan alat pengumpul data, validasi data, teknik
analisis data, indikator keberhasilan, serta prosedur penelitian.
BULAN
KEGIATAN
JULI AGST. SEPT. OKT. NOV. DES.
Merencanakan tindakan.
Menyusun instrumen
penelitian.
Melaksanakan
tindakan/mengumpulkan
data dan menganalisis
data
Membuat laporan
3.1.2 Tempat penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII/a SMP Negeri 1 Ceper semester
dua tahun pelajaran 2019/2020.
SMP Negeri 1 Ceper merupakan salah satu sekolah berstandar nasional di
Kota Ceper. Secara geografis, sekolah ini sangat mendukung pembelajaran.
Letaknya yang di tengah pemukiman elit, membuat sekolah ini nyaman dan aman
untuk belajar serta jauh dari kebisingan lalu lintas. Namun demikian, pandangan
bersekolah di sekolah favorit masih menjadi prioritas utama para calon siswa dan
orang tua siswa. Untuk itu tidak banyak siswa yang berprestasi tinggi bersekolah
di SMP Negeri 1 Ceper
Secara akademis, sekolah ini menduduki peringkat 30 dari 40 sekolah negeri
di Ceper Kabupaten Klaten. Namun kemampuan siswa kelas VII/a pada semester
1 tahun pelajaran 2019/2020 belum sesuai harapan.
Kelas VII/a dipilih sebagai tempat penelitian mengingat peneliti mengajar
di kelas tersebut.
13
3.3.2 Sumber Sekunder.
Untuk memperkuat data dari sumber primer, diadakan pula pengambilan
data dari sumber sekunder. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada
beberapa perwakilan siswa kelas VII/a.
Observasi
Observasi atau pengamatan secara langsung dilaksanakan pada saat proses
belajar mengajar. Data yang diungkap melalui pengamatan dalam penelitian ini
adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis berbahasa Inggris. Selain
itu, pengamatan juga dilakukan terhadap sikap dan perilaku siswa, baik yang tidak
dikehendaki (Off Task), seperti mengobrol, mengganggu teman, bergerak ke arah
yang tidak semestinya, berdiri dan duduk terlalu sering pada saat pembelajaran,
keluar/masuk kelas, mengantuk, melamun, bermain HP/benda lain, dan lain-lain.
Wawancara.
Wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi secara langsung (Wikipedia). Disamping mendapatkan
gambaran secara menyeluruh, dengan wawancara diharapkan juga didapatkan
informasi yang mendalam dan penting.
Wawancara hanya ditujukan pada beberapa siswa yang mewakili
kelompok siswa kurang berminat dan berminat dalam pelpelajaran bahasa Inggris.
Dalam pelaksanaan wawancara digunakan pedoman guna memperoleh informasi
yang lebih akurat dari siswa. Wawancara dilakukan secara langsung sehingga
diperoleh penyebab permasalahan yang pokok.
14
Wawancara dilaksanakan secara santai dan terbuka agar subyek tidak
merasa tegang sehingga jawaban yang diharapkan akan terlontar. Sebelum
diadakan wawancara disampaikan tujuan wawancara kepada subyek penelitian
dan bahwa wawancara tersebut tidak akan mempengaruhi apapun.
15
Penilaian hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan hasil
tulisan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal belajar bahasa Inggris di kelas VII.
16
Sukojo, S.S, seorang dosen bahasa Inggris Universitas Muhamadyah Ceper.
Kolaborasi tidak dilakukan secara langsung mengingat kesibukan kolaborator.
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga (3) siklus dengan metode yang
berbeda seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Setiap siklus ditempuh dengan
empat langkah atau tahap yaitu perencanaan (planning), penerapan tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Setiap penerapan
tindakan dilakukan pembelajaran dengan empat (4) tahap, yaitu BKoF, MoT,
JCoT, dan ICoT, seperti yang telah diuraikan pada bagian 2.1.3. Berikut ini adalah
penjelasan prosedur penelitian.
Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini meliputi: a. rencana
pembelajaran, lengkap dengan metode, materi, dan penilaiannya, b. Gambar-
gambar benda tertentu guna pelaksanaan strategi pembelajaran (Picture Word
Inductive Model), dan c. instrumen penelitian.
Siswa direncanakan menulis dalam kelompok berempat menggunakan
gambar benda tertentu. Siklus pertama diselesaikan dalam satu pertemuan. Pada
penerapan tindakan, selalu dilakanakan dalam 4 tahap, yaitu Building Knowledge
of the Field (BkoF), Modeling of the Text (MoT), Joint Construction of the Text
(JcoT), dan Independent Construction of the Text (IcoT).
18
c. Pengamatan (Observing)
Selama kegiatan ini guru mengamati siswa dan mencatatnya. Pengamatan
bisa meliputi sikap dan perilaku siswa, baik yang dkehendaki (On Task), seperti
menuliskan kata benda dengan benar sebanyak-banyaknya, menuliskan kata sifat
dengan benar sebanyak-banyaknya, menuliskan frase benda, kalimat dan paragraf
dengan benar untuk mendeskripsikan gambar, maupun yang tidak dikehendaki
(Off Task), seperti mengobrol, mengganggu teman, bergerak ke arah yang tidak
semestinya, berdiri dan duduk terlalu sering pada saat pembelajaran, keluar/masuk
kelas, mengantuk, melamun, bermain HP/benda lain, mengerjakan tugas
pelpelajaran lain, dan lain-lain. Selain itu juga diadakan penilaian terhadap tulisan
siswa. Dari hasil pengamatan digunakan untuk menentukan apakah tindakan bisa
dihentikan atau perlu dilanjutkan.
d. Refleksi (Reflexion)
Pada tahap ini siswa diajak berdiskusi apakah mereka menyukai strategi
pembelajaran tersebut. Apabila siswa masih merasa belum menyukai, atau siswa
masih belum berhasil belajar aktif dalam pembelajaran, maka perlu ditanyakan
apa yang menjadi kendala mereka. Siswa juga diberitahu apa yang seharusnya dan
tidak seharusnya dilakukan selama pembelajaran. Pada tahap ini juga dilakukan
untuk mengoreksi apa yang telah dilakukan oleh guru selama tindakan, apakah
sudah sesuai dengan rencana atau belum, apakah guru cukup memberikan bantuan
kepada siswa, serta memberikan motivasi pada siswa yang kurang aktif. Refleksi
dalam penelitian tindakan kelas sekaligus merupakan analisis data.
Siklus II
a. Perencanaan Ulang (re-Planning)
Untuk tindakan ke dua dibuat rencana ulang berdasarkan hasil tindakan
pada siklus pertama. Pada siklus ini direncanakan siswa bisa mendeskripsikan
orang tertentu dengan lebih mudah. Selain itu, siswa diberikan sedikit penjelasan
ulang mengenai penyusunan frase benda, serta beberapa unsur kebahasaan
lainnya.
19
b. Penerapan tindakan (Action)
Sama seperti pada tindakan siklus I, pada tahap ini dilaksanakan
pembelajaran empat tahap, yaitu BKoF, MoT, JCoT, dan ICoT. Berikut
penjelasannya.
20
Joint Construction of the Text (JcoT),
• Siswa dibagi dalam kelompok empat.
• Masing-masing kelompok diberi gambar orang tertentu yang berbeda.
• Siswa diminta mendeskripsikan gambar tersebut secara berkelompok
dengan cara yang sama seperti di dalam contoh/tahap Modeling of the text.
• Guru mengamati pekerjaan siswa sambil mencatat hal-hal yang penting
dan memberikan penjelasan.
c. Pengamatan (Observing)
Sama dengan tindakan siklus I, selama kegiatan ini guru mengamati siswa
dan mencatatnya. Sasaran pengamatan juga sama dengan tindakan siklus I.
d. Refleksi (Reflexion)
Pada tahap ini siswa diajak berdiskusi apakah ada perbedaan suasana
antara pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang baru saja dilakukan.
Apabila siswa merasa ada perbedaan suasana pada siklus ini. Siklus ke tiga tetap
dilaksanakan untuk membuktikan apakah peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran menulis berbahasa Inggris, terutama dalam mendeskripsikan
benda/orang/tempat tertentu karena penerapan strategu Picture Word Inductive
Model, atau karena faktor lain.
Siklus III
a. Perencanaan ulang (re-Planning)
Pada siklus ini kembali diterapkan strategi pembelajaran menggunakan
gambar-gambar tanpa didahului dengan menuliskan kata benda dan kata sifat
21
sebanyak-banyaknya, namun siswa langsung diminta mendeskripsikan gambar
yang ada. Siswa tetap bekerja berkelompok empat.
22
c. Pengamatan (Observing)
Sama dengan tindakan sebelumnya, selama kegiatan ini guru mengamati
siswa dan mencatatnya. Sasaran pengamatan juga sama dengan tindakan
sebelumnya.
d. Refleksi (Reflexion)
Siswa diminta memberikan masukan apa saja yang mereka sukai dalam
pembelajaran menulis seperti yang baru saja mereka lakukan.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
b. Pengamatan (Observing)
Dari hasil pengamatan tindakan pada siklus I, didapatkan data bahwa
belum banyak siswa yang bisa mendiskripsikan benda tertentu dengan benar.
Masih banyak siswa yang melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak dikehendaki
selama pembelajaran seperti mengobrol, saling melihat gambar, menulis dalam
bahasa Indonesia, dan bahkan tertawa lebar setelah melihat gambar.
25
Meskipun demikian, pada siklus ini telah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran menulis berbahasa Inggris, namun belum memenuhi
kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 65% dari seluruh siswa
mencapai KKM 65. Hanya 15 siswa (± 39,47%) berhasil mencapai KKM.
c. Refleksi (Reflexion)
Pada saat dilaksanakan refleksi, siswa menyampaikan bahwa siswa masih
menemui kesulitan untuk menuliskan kata-kata yang mendeskripsikan benda
tertentu. Guru menyampaikan kembali bahwa yang harus dilakukan siswa pertama
kali adalah menyebutkan semua benda yang terlihat di dalam gambar. Siswa tidak
perlu terpaku harus menuliskan banyak benda apabila yang ada di dalam gambar
memang tidak terdapat banyak benda. Kemudian baru menyebutkan kata yang
menerangkan benda tersebut (kata sifat), dan seterusnya.
Guru masih belum banyak memberikan bantuan kepada siswa pada siklus
ini. Guru masih sibuk mengamati siswa. Dari hasil tersebut, direncanakan dalam
tindakan pada siklus ke dua.
Siklus II.
a. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Seperti pada tindakan siklus satu, tindakan pada siklus ini juga
dilaksanakan dalam 4 tahap, seperti pada pembelajaran sehari-hari, yaitu Building
Knowledge of the Text (BkoF), Modeling of the Text (MoT), Joint Construction of
the Text (JCoT), dan Independent Consrtuction of the Text (IcoT). Berikut
penjelasannya.
Pada tindakan siklus ke dua, siswa masih bekerja berkelompok empat
kemudian mandiri untuk mendeskripsikan orang tertentu. Pelpelajaran dimulai
dengan mereview cara mendiskripsikan gambar benda tertentu menggunakan
prosedur seperti dalam strategi PWIM. Kemudian siswa diminta berlatih
melakukannya di depan kelas.
Pada kegiatan ini guru mengoreksi siswa apabila terjadi kesalahan dalam
mendiskripsikan gambar benda tertentu. Perhatikan gambar 5 berikut.
26
Gambar 5
Siswa sedang mendiskusikan kata apa saja yang akan dituliskan untuk
mendiskripsikan orang tertentu.
Siswa bekerja berkelompok 4 pada tahap JCoT. Pada tahap ini siswa
bersama-sama menuliskan beberapa kata benda yang ada di dalam gambar
maupun yang berhubungan dengan gambar tapi tidak ada di dalam gambar.
Kemudian mereka mencoba menuliskan kata sifat apa saja yang bisa menerangkan
kata benda tersebut, untuk kemudian disusun menjadi frase kata benda, kalimat,
paragraf dan dilanjutkan dengan membuat teks diskriptif.
b. Observasi (Observing)
Pada siklus ini, strategi menulis tidak diubah. Siswa tetap bekerja
kelompok berempat dan mendapatkan gambar orang tertentu untuk dideskripsikan
dengan strategi PWIM. Selama pembelajaran, hampir lebih dari 50% siswa
berhasil belajar. Tidak banyak siswa yang melakukan hal-hal yang tidak
diinginkan. Ada 25 siswa (± 65,79%) berhasil belajar aktif. Masih ada siswa yang
kurang berhasil belajar. Siswa saling memberikan kontribusi tentang kata-kata
yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan orang tertentu.
Guru lebih banyak memberikan umpan balik kepada siswa agar bisa
memunculkan kosa kata sebanyak mungkin berdasarkan gambar. Siswa
dipersilakan langsung menuliskan kata kata berdasarkan gambar atau
mendiskusikannya terlebih dahulu dengan teman dalam kelompokknya.
27
c. Refleksi (Reflexion)
Berdasarkan refleksi pembelajaran yang dilakukan sesuai kegiatan, didapat
keterangan bahwa siswa lebih menikmati kegiatan dengan berbagi kosa kata yang
mereka munculkan untuk mendeskripsikan orang tertentu. Untuk membantu
memunculkan kosa kata baru dari siswa guru memberikan umpan balik elisitasi.
Untuk memastikan apakah peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran menulis berbahasa Inggris disebabkan adanya penggunaan Picture
Word Inductive Model maka dilakukan tindakan pada siklus ke tiga.
Siklus III.
a. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Seperti pada tindakan kedua siklus sebelumnya, tindakan pada siklus ini
juga dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu Building Knowledge of the Text
(BkoF), Modeling of the Text (MoT), Joint Construction of the Text (JCoT), dan
Independent Consrtuction of the Text (IcoT). Berikut penjelasannya.
28
Joint Construction of the Text (JcoT),
• Siswa dibagi berkelompok empat.
• Masing-masing kelompok diberi gambar tempat tertentu yang berbeda.
• Siswa diminta mendeskripsikan gambar tersebut secara berkelompok
empat dengan cara yang sama seperti di dalam contoh/tahap Modeling of
the text yaitu langsung mendiskripsikan gambar tempat tertentu tanpa
melalui prosedur PWIM.
• Guru mengamati pekerjaan siswa sambil mencatat hal-hal yang penting
dan memberikan penjelasan.
b. Observasi (Observing)
Berdasarkan pengamatan selama tindakan pada siklus ke tiga, diperoleh
data bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran tersebut menurun. Hanya 20
siswa (±52,63%) berhasil mendiskripsikan tempat tertentu dengan benar. Berikut
suasana pada saat siswa mendiskeripsikan gambar tempat tertentu.
Gambar 6
Grafik pencapaian KKM siswa kelas VII/a semester 1 tahun pelajaran 2019/2020
dalam mendiskripsikan gambar sebelum dan sesudah tindakan tiga siklus
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan pengamatan selama tindakan, ada perubahan signifikan hasil
belajar siswa kelas VII/a SMP Negeri 1 Ceper semester 1 tahun pelajaran
2019/2020 dalam mendiskripsikan benda/orang/tempat tertentu ketika digunakan
Picture Word Inductive Model.
Sebelum diadakan tindakan, hanya 9 siswa bisa mendiskripsikan
benda/orang/tempat tertentu berbahasa Inggris. Ketika diadakan wawancara,
diperoleh jawaban penyebab siswa kurang bisa mengikuti pembelajaran menulis
berbahasa Inggris, diantaranya adalah a. siswa tidak memiliki bahan apa yang
harus dituliskan, dan b. siswa bosan dengan tehnik yang terkesan monoton.
Setelah diadakan tindakan sebanyak 3 siklus, ada peningkatan hasil belajar
siswa dalam mendiskripsikan benda/orang/tempat tertentu. Pada siklus pertama,
siswa diminta menulis teks deskriptif tentang benda tertentu dalam kelompok
berempat menggunakan strategi Picture Word Inductive Model. Hasilnya, hanya
15 siswa (39,47%) yang bisa mendiskripsikan benda tertentu dengan benar. Masih
banyak siswa yang belum bisa melakukannya dengan benar, dan cenderung
melakukan kegiatan yang tidak dikehendaki.
Pada siklus ke dua, siswa diminta menyusun teks deskriptif tentang orang
tertentu menggunakan stretegi Picture Word Inductive Model. Ada 25 siswa
(65,79%) yang berhasil mendiskripsikan orang tertentu dengan benar. Hasil sudah
mencapai target yang diharapkan. Namun untuk mengetahui apakah Picture Word
Inductive Model membantu peningkatan tersebut, maka tindakan dilanjutkan.
Pada siklus ke tiga, siswa diminta menulis teks deskriptif tentang tempat
tertentu tanpa menggunakan strategi Picture Word Inductive Model. Siswa
langsung diminta mendiskripsikan gambar tempat tertentu. Hasilnya, hanya 20
siswa (52,63 %) yang berhasil belajar aktif.
Bisa disimpulkan bahwa pembelajaran menulis berbahasa Inggris
menggunakan media Picture Word Inductive Model dapat meningkatkan ketrampilan
siwa kelas VII/a SMP Negeri 1 Ceper pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020
dalam mendiskripsikan benda/orang/tempat tertentu.
Kelebihan dari penggunaan Picture Word Inductive Model adalah siswa
menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis berbahasa
Inggris karena mereka terbantu dalam memunculkan kosa kata yang akan mereka
gunakan. Selain itu, kontribusi siswa dalam memunculkan kosa kata membuat
siswa semakin tertantang. Sementara kekurangan dari penggunaan Picture Word
Inductive Model adalah mungkin metode ini hanya bisa meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII/a semester 1 tahun pelajaran 2019/2020, karena setiap
siswa mengalami masalah yang berbeda dan memiliki cara yang berbeda pula
dalam belajar.
5.3 Saran
Beberapa saran bagi peneliti berikutnya adalah agar guru mencoba
menerapkan metode ini di kelasnya untuk mengetahui apakah betul Picture Word
Inductive Model bisa membantu siswa kelas VII menulis berbahasa Inggris
dengan lancar dan berterima guna mendeskripsikan benda, orang atau tempat
tertentu. Selain itu, hendaknya guru mengembangkan penelitian tindakan kelas
pada aspek yang lain dengan metode yang berbeda agar segala kekurangan selama
proses belajar mengajar bisa diketahui kendalanya.
32
DAFTAR PUSTAKA
Carr, W. & Kemmis, S. (1986) Becoming Critical: education, knowledge and
action research. Lewes: Falmer.
Hammond, J., et. al.. (1992). English for Social Purposes: a Handbook for
teachers of Adult Literacy. Sydney: NCELTER.
33
Hollingsworth, S., Noffke, S.E., Walker, M. & Winter, R. (1997) Epilogue: What
have we learned from these case on action research and educational
reform? in: Hollingsworth, S. (ed.) International Action Research: a
casebook for educational reform. London: Falmer.
http://www.bath.ac.uk/~edsajw/
http://www.did.stu.mmu.ac.uk/carn/
http://www.edu.plymouth.ac.uk/resined/actionresearch/arhome.htm
http://www.edu.plymouth.ac.uk/resined/actionresearch/arhome.htm - top
http://www.edu.plymouth.ac.uk/resined/Qualitative%20methods%202/qualrshm.h
tm#Triangulation
http://www.open.ac.uk/cobe/docs/AR-Guide-final.pdf
http://www.tandf.co.uk/journals/titles/09650792.asp
Hustler, D., Cassidy, A. & Cuff, E. (eds.) (1986) Action Research in Classrooms
and Schools. London, Allen and Unwin.
34
Lampiran
35
Lampiran 1.
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 CEPER
Kepala Sekolah,
36
Lampiran 2
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi:
12 Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek
sederhana yang berbentuk deskriptif dan prosedur.
B. Kompetensi Dasar:
12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sangat
sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks
berbentuk deskriptif dan prosedur.
C. Tujuan:
Pada akhir pertemuan, diharapkan siswa dapat:
Menyebutkan fungsi komunikatif teks yang dibaca.
Menyebutkan ciri kebahasaan teks yang dibaca.
Menyebutkan struktur generik teks berbentuk deskriptif.
Mengungkapkan berbagai informasi dalam teks tulis berbentuk
descriptive.
Menyusun teks berbentuk descriptive tentang benda/orang/tempat
tertentu.
D. Materi Pembelajaran:
Teks Descriptive.
Unsur kebahasaan:
Identifikasi:
Jakarta is the capital and the largest city of Indonesia.
Deskripsi:
Located on the northwest coast of Java, it has an area of
661 square kilometres (255 sq mi) and a 2010 census count
population of 9,580,000. Jakarta is the country's economic,
cultural and political centre. It is the most populous city
in Indonesia and in Southeast Asia, and is the twelfth-
largest city in the world. The metropolitan area,
Jabodetabek, is the second largest in the world. Jakarta is
listed as a global city in the 2008 Globalization and World
Cities Study Group and Network (GaWC) research.The city's
name is derived from the Old Javanese word "Jayakarta" which
translates as "victorious deed", "complete act", or
"complete victory".
E. Langkah Pembelajaran.
I Siklus I
Pembukaan
• Salam, tegur sapa dan mengabsen siswa.
Building Knowledge of the Field (BkoF)
• Guru menunjukkan gambar benda tertentu di papan tulis.
• Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang gambar tersebut.
Contoh:
What picture is it?
What can you see in it? Mention it.
How is it?, dst.
38
• Guru mereview struktur generik teks deskriptif beserta unsur
kebahasaannya yang pernah dibahas selama pembelajaran mendengarkan,
berbicara maupun membaca.
• Siswa diminta menuliskan kata benda berdasarkan gambar.
• Guru meminta siswa menuliskan kata sifat (kata yang mendiskripsikan
benda di gambar) sebanyak mungkin.
• Guru bersama siswa menyusun kata-kata yang telah disebutkan oleh siswa
menjadi frase benda.
• Dari beberapa frase benda yang sudah tersusun, guru mengajak siswa
untuk menyusunnya menjadi sebuah kalimat sederhana.
• Kemudian merangkainya menjadi sebuah teks deskriptif tentang benda
tertentu.
Penutup
• Melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
• Membuat rangkuman.
• Memberikan tugas.
• Menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya.
II Siklus II
Pembukaan
• Salam, tegur sapa dan mengabsen siswa.
39
Mention it.
How is he/she?, dst.
Penutup
• Melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
• Membuat rangkuman.
• Memberikan tugas.
40
• Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bisa memancing siswa untuk
menyebutkan beberapa kata (kata benda/sifat) tentang gambar tersebut.
• Contoh:
What picture is it?
What can you see in it? Mention it.
How is it?, dst.
Penutup
• Melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
• Membuat rangkuman.
• Memberikan tugas.
• Menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya.
G. Penilaian
Tes kinerja :
Menyusun teks deskriptif tentang benda, orang atau tempat tertentu.
INDIKATOR TEHNIK BENTUK INSTRUMEN SKOR
1. Menuliskan Tertulis Uraian 1. What is the 2
fungsi purpose of a
komunikatif descriptive text?
teks
deskriptif.
41
2. Menuliskan 2. What language 2
ciri features support
kebahasaan a descriptive
teks text?
deskriptif.
5. Describe certain 6
5. Menyusun thing
teks /person/place
berbentuk based on the
descriptive. picture given.
Total Score 20
Kunci Jawaban:
Soal
Uraian Skor
no.
1. The purpose of a descriptive text is to describe particular 2
thing/person/place.
To describe particular thing/person/place. 1,5
Wrong answer. 1
No answer. 0
43
3. The generic text of a descriptive text is identification and 2
descriptions.
Identification and descriptions. 1,5
Wrong answer. 1
No answer. 0
Pedoman penskoran:
1. Jumlah soal : 8 nomer
2. Skor maksimal: 20
3. Nilai tertinggi : 100
4. Nilai didapat : skor yang diperoleh/skor maksimal x 100
44
H. Perbaikan/Pengayaan:
• Bila waktu memungkinkan, perbaikan/pengayaan dilakukan selama
pelpelajaran (intra kurikuler)
• Bila waktu tidak memungkinkan, perbaikan/pengayaan dilakukan di
luar jam pelpelajaran.
45
Lampiran 3
Pedoman observasi terhadap kegiatan siswa yang dikehendaki (on Task)
selama siklus 1 dan 2.
a. Ya
b. Tidak
Klaten , --2019
Peneliti,
Peneliti,
48
Lampiran 5
Pedoman observasi terhadap kegiatan siswa yang dikehendaki (on Task) selama
siklus 3.
Klaten , --2019
Peneliti,
49
Lampiran 6.
Lembar observasi terhadap kegiatan siswa yang dikehendaki (on Task) untuk
siklus 3.
Mata
Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : ______________________
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
51
Lampiran 7
Pedoman observasi terhadap kegiatan siswa yang tidak dikehendaki (off Task)
selama siklus 1, 2, dan 3.
Mata Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : ______________________
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
Klaten , , --2019
Peneliti,
52
Lampiran 8
Lembar observasi terhadap kegiatan siswa yang tidak dikehendaki (off Task)
selama siklus 1, 2, dan 3.
Mata Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : ______________________
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
3. Keluar/masuk kelas
5. Mengerjakan/mempelajari
pelpelajaran lain.
Klaten, , --2019
Peneliti,
53
Lampiran 9
Pedoman observasi terhadap kegiatan guru selama siklus 1, 2 dan 3.
II Pengembangan
3. Penguasaan materi
4. Penggunaan metode
5. Penekanan materi yang
penting
6. Penciptaan suasana siswa
aktif
III Penerapan
7. Kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan
Indikator
8. Pemberian bantuan
terhadap kegiatan siswa
54
IV Penutup
9. Refleksi
10. Pemberian Tugas
Skor Penilaian
Nilai (n/50) x 100 :
Kategori
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang baik
Skala Penilaian
No Item yang diamati Jumlah
5 4 3 2
I Pendahuluan
1. Apersepsi
2. Motivasi
II Pengembangan
3. Penguasaan materi
4. Penggunaan metode
5. Penekanan materi
yang penting
6. Penciptaan suasana
siswa aktif
III Penerapan
7. Kesesuaian dengan
Indikator
8. Pemberian bantuan
terhadap kegiatan
siswa
IV Penutup
56
9. Evaluasi
10. Pemberian Tugas
Skor Penilaian
Nilai (n/50) x 100 :
Kategori
Klaten , , --2019
Peneliti,
57
Lampiran 11
Pedoman wawancara untuk siswa sesudah pelaksanaan tindakan.
Mata Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : ______________________
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
Komponen Sumber
yang Pewawa Pertanyaan
diungkap ncara
Permasalahan Siswa Guru 1. Apakah kalian sudah pernah
mendapatkan
pokok yang kelas peneliti pelpelajaran bahasa
dari siswa VII/A Inggris di sekolah sebelumnya?
semester 1
tahun 2. Apakah kalian bisa membuat
pelajaran paragraf berdasarkan gambar
2006/ benda/orang/tempat tertentu
2007 dengan mudah? Mengapa?
58
8. Apakah pembelajaran menulis
gunamendiskripsikan
benda/orang/tempat tertentu
menggunakan strategi PWIM
sangat membantu kalian?
Mengapa?
Klaten , , --2019
Peneliti,
59
Lampiran 12
Instrumen wawancara untuk siswa.
Nama : ..........................
No. absen : ..........................
Kelas/smt : ............/.............
Tahun : .......................
Sekolah : ..........................
♦ Jawablah semua pertanyaan dengan jujur.
♦ Jawaban kalian tidak akan mempengaruhi apa-apa bagi kalian.
Klaten , , --2019
Peneliti,
60
Lampiran 13
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa yang dikehendaki (on Task) untuk siklus
1.
Mata
Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : Senin, 12 Agustus 2019
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
62
Lampiran 14
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa yang tidak dikehendaki (off Task) selama
siklus 1.
Mata Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : Senin, 12 Agustus 2019
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
5. Mengerjakan/mempelajari 5 33 13,16
pelpelajaran
lain.
64
65
Lampiran 16
Skala Penilaian
No Item yang diamati Jumlah
5 4 3 2
I Pendahuluan
6. Apersepsi ✓ 5
7. Motivasi ✓ 5
II Pengembangan
8. Penguasaan materi ✓ 5
9. Penggunaan metode ✓ 5
10. Penekanan materi yang ✓ 5
penting
11. Penciptaan suasana siswa ✓ 4
aktif
III Penerapan
12. Kesesuaian dengan ✓ 5
Indikator
13. Pemberian bantuan ✓ 4
terhadap kegiatan siswa
IV Penutup
14. Evaluasi ✓ 5
66
15. Pemberian Tugas ✓ 5
Skor Penilaian 48
Nilai (48/50) x 100 : 96
Kategori A
67
Lampiran 17
68
Lampiran 18
Catatan harian pada tindakan siklus 1
A. Siswa
1. Tindakan yang diinginkan (on task).
a. Siswa menuliskan kata benda berdasarkan/berhubungan dengan gambar.
Ada 21 siswa (55,3%) yang berhasil menuliskan jumlah kata benda
berdasarkan gambar sesuai dengan keinginana. Siswa lain menuliskan kata
benda tetapi hanya satu atau dua saja.
d. Siswa menuliskan kalimat berdasarkan frase benda yang telah ditulis, atau
mengelaborasinya.
Tidak semua siswa yang berhasil menyusun frase benda dengan benar bisa
menyusun sebuah kalimat dengan benar pula. Diperlukan pengetahuan pada
siswa tetang unsur minimal yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah
kalimat, yaitu adanya subyek dan predikat. Kebanyakan siswa tidak
menyertakan predikat dalam menyusun kalimat. Misalnya, mereka
seharusnya menulis ‘The color is red’, mereka menulis ‘The color red’.
Hanya 19 siswa (50,0%) bisa menyusun kalimat dengan lengkap dan benar.
69
+
3. Kehadiran siswa
Pada tindakan siklus 1, semua siswa hadir.
B. Guru
Pada umumnya guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana.
Guru perlu lebih meningkatkan dalam menciptakan suasana siswa aktif,
serta memberikan bantuan. Masih banyak siswa yang melakukan hal-hal
yang tidak diinginkan. Siswa harap dibantu apa yang harus dilakukan pada
saat pelaksanaan pembelajaran.
70
Lampiran 19
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa yang dikehendaki (on Task) untuk siklus
2.
Mata
Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : Senin, 02 september 2019
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
72
Lampiran 20
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa yang tidak dikehendaki (off Task) selama
siklus 2.
Mata Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : Senin, 02 september 2019
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
5. Mengerjakan/mempelajari 3 35 7,89
pelpelajaran
lain.
73
Lampiran 21
74
75
Lampiran 22
Skala Penilaian
No Item yang diamati Jumlah
5 4 3 2
I Pendahuluan
1. Apersepsi ✓ 5
2. Motivasi ✓ 5
II Pengembangan
3. Penguasaan materi ✓ 5
4. Penggunaan metode ✓ 5
5. Penekanan materi yang ✓ 5
penting
6. Penciptaan suasana siswa ✓ 5
aktif
III Penerapan
7. Kesesuaian dengan ✓ 5
Indikator
8. Pemberian bantuan ✓ 4
terhadap kegiatan siswa
IV Penutup
9. Evaluasi ✓ 5
76
10. Pemberian Tugas ✓ 5
Skor Penilaian 49
Nilai (49/50) x 100 : 98
Kategori A
77
Lampiran 23
78
Lampiran 24
Catatan harian tindakan siklus 2
A Siswa
1. Tindakan yang diinginkan (on task).
a. Siswa menuliskan kata benda berdasarkan/berhubungan dengan gambar.
Ada 22 siswa (57,9%) yang berhasil menuliskan jumlah kata benda
berdasarkan gambar sesuai dengan keinginana. Siswa lain menuliskan kata
benda tetapi hanya satu atau dua saja. Jumlah ini tidak mengalami perubahan
dibandingkan dengan tindakan siklus 1.
d. Siswa menuliskan kalimat berdasarkan frase benda yang telah ditulis, atau
mengelaborasinya.
Dari 28 siswa yang bisa menyusun frase benda dengan baik, hanya 25 siswa
(65,8%) berhasil menyusun kalimat dengan benar. Kasus masih sama dengan
yang terjadi pada tindakan siklus 1, yaitu kalimat tidak lengkap.
3. Kehadiran siswa
Pada tindakan siklus 2, semua siswa hadir.
B Guru
Pada umumnya guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana.
Guru telah menciptakan suasana siswa aktif, namun memberikan bantuan.
Masih ada siswa yang melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Siswa
harap dibantu apa yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan
pembelajaran.
80
Lampiran 25
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa yang dikehendaki (on Task) untuk siklus
3.
Mata
Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : Senin, 07 Oktober 2019
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
82
Lampiran 26
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa yang tidak dikehendaki (off Task) selama
siklus 3.
Mata Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
Hari/tanggal : Senin, 07 Oktober 2019
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
5. Mengerjakan/mempelajari 4 34 10,53
pelpelajaran
lain.
83
Lampiran 27
84
Lampiran 28
Skala Penilaian
No Item yang diamati Jumlah
5 4 3 2
I Pendahuluan
1. Apersepsi ✓ 5
2. Motivasi ✓ 5
II Pengembangan
3. Penguasaan materi ✓ 5
4. Penggunaan metode ✓ 5
5. Penekanan materi yang ✓ 5
penting
6. Penciptaan suasana siswa ✓ 4
aktif
III Penerapan
7. Kesesuaian dengan ✓ 5
Indikator
8. Pemberian bantuan ✓ 4
terhadap kegiatan siswa
IV Penutup
9. Evaluasi ✓ 5
85
10. Pemberian Tugas ✓ 5
Skor Penilaian 48
Nilai (48/50) x 100 : 96
Kategori A
86
Lampiran 29
87
Lampiran 30
Catatan harian tindakan siklus 3
A Siswa
3. Kehadiran siswa
Pada tindakan siklus 3, semua siswa hadir.
B Guru
Pada umumnya guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana.
Guru kurang menciptakan suasana siswa aktif, serta memberikan bantuan.
Masih ada siswa yang melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Siswa
harap dibantu apa yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan
pembelajaran.
88
Lampiran 31
Peningkatan jumlah siswa yang bisa mencapai KKM dalam mendiskripsikan
benda/orang/tempat tertentu.
Mata
Pelpelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : VIIA/1 (satu)
t.a. : 2019/2020
Sekolah : SMP Negeri 1 Ceper
: Senin, 07
Hari/tanggal Oktober 2019
PTK : Pembelajaran Menulis menggunakan Strategi Power Word
Inductive Model.
Aspek : Menulis
Jenis teks : Deskriptif
Guru peneliti : Theresia Enny Murwani, S.Pd.
.
89
Jumlah skor 11 24 17
Skor maksimal 32 32 32
Prosentase 39,7 65,8 62,6
*) Harap diisi sesuai dengan pedoman
Klaten , 07 Oktober 2019
Peneliti,
90
Lampiran 32
Catatan perubahan jumlah siswa yang bisa mendiskripsikan gambar
benda/orang/tempat tertentu dengan benar selama 3 siklus.
Dari data pada lampiran 31 di atas bisa dilihat bahwa ada peningkatan jumlah
siswa yang bisa mendiskripsikan gambar dengan benar melalui prosedur seperti
strategi PWIM. Namun ketika siswa tidak lagi diberikan kesempatan untuk
melakukan prosedur tersebut, terjadi penurunan jumlah siswa yang bisa
mendiskripsikan gambar dengan benar.
91
Lampiran 33
Hasil wawancara dengan perwakilan siswa kelas VII/a semester 1 tahun pelajaran
2019/2020
Jawaban : Pernah.
4 Pertanyaan : Apakah kalian memiliki sahabat pena penutur asli bahasa
Inggris?
Jawaban : Ya. Satu, dari Singapura.
5 Pertanyaan : Bagaimanakah biasanya kalian belajar menulis bahasa Inggris?
Jawaban : Mengerjakan latihan di buku paket atau LKS.
6 Pertanyaan : Apakah guru kalian sering memberikan latihan/pekerjaan
rumah untuk menulis?
Jawaban : Ya.
7 Pertanyaan : Apakah guru kalian pernah menggunakan tahapan-tahapan
dalam mendiskripsikan benda/orang/tempat tertentu?
Jawaban : Tidak.
8 Pertanyaan : Apakah pembelajaran menulis guna mendiskripsikan
benda/orang/tempat tertentu menggunakan strategi PWIM
sangat membantu kalian? Mengapa?
Jawaban : Ya. Saya bisa mengingat apa saja yang akan saya tulis
dan menyusun paragraf dengan lebih mudah.
93