Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian metafora

Metafora adalah bahasa figuratif yang membandingkan antara satu hal dengan sesuatu yang
lainnya. Manusia menciptakan metafora dari pengalaman hidup serta pengamatan sifat dan
segala tingkah laku di lingkungan tempat mereka hidup.

Dale dalam Tarigan (1986:121) mendefinisikan metafora adalah sebuah perbandingan antara
dua hal atau benda untuk menciptakan suatu kesan mental hidup namun tidak dinyatakan secara
implisit. Secara harfiah, metafora berasal dari bahasa Yunani metaphora yang berarti
memindahkan, yaitu gabungan dari kata meta yang bermakna ‘di atas, melebihi’ dan kata pherein
yang bermakna ’membawa’. Tarigan (1986:121) mendeskripsikan bahwa”:
“Metafora adalah sejenis majas perbandingan yang paling singkat, padat, tersusun rapi. Di
dalamnya terlihat dua ide: yang satu adalah suatu kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, yang
menjadi objek; dan yang satu lagi merupakan pembanding terhadap kenyataan tadi; dan kita
membandingkan yang belakang ini menjadi yang terlebih dahulu”.

Sejalan dengan deskripsi di atas, Johnson dalam Duranti (1997:38) menjelaskan bahwa
metaphors as processes “by which we understand and structure one domain of experience in
terms of another domain of a different kind”. Metafora sebagai proses penggunaan istilah dari
jenis domain yang berbeda untuk memahami dan menyusun sebuah domain yang didasarkan
pada pengalaman. Dengan kata lain, metafora merupakan analogi yang didasarkan pada
pengalaman penutur dengan cara mengganti suatu hal atau kejadian tertentu dengan istilah lain.

Metafora menyatakan suatu hal atau kejadian yang senilai atau setara dengan hal atau kejadian
lain walaupun sebenarnya sangat berbeda. Kesetaraan tersebut misalkan dalam hal kesamaan
sifat. Di samping itu, metafora tidak menggunakan kata-kata perbandingan di dalamnya, seperti
ibarat, bak, seperti, bagai, dan bagaikan. Tarigan (1986) juga telah menguraikan dalam buku
Pengajaran Semantik bahwa metafora mengandung dua ide, yaitu (1) suatu kenyataan, sesuatu
yang dipikirkan dan menjadi objek; dan (2) perbandingan terhadap kenyataan tadi yang
digantikan atau diposisikan sebagai kenyataan yang pertama.

Metafora adalah frase yang digunakan secara konotatif, dengan kata lain, simbol terikat terutama
pada konsepnya dan bukan pada objeknya. Dalam banyak kasus, sebenarnya memang demikian
perlu mengabaikan objek simbol yang biasa dan menerapkan konsep ke yang baru objek atau
fenomena sesuai dengan konteks kemunculannya.

2 Metafora Konseptual

Lakoff dan Johnson via Nirmala (2014:4) menyatakan bahwa metafora adalah refleksi pikiran,
perasaan, dan pengalaman dalam realitas kehidupan seseorang. Seseorang dengan pikiran,
perasaan, pengalaman hidup, dan segala tindakannya mampu untuk mengekspresikan kejadian
dalam hidupnya tersebut melalui kode tertentu, misalkan bahasa. Apabila seseorang mengalami
suatu kejadian dan ingin menceritakan kepada orang lain namun secara tersirat, maka seseorang
akan menggunakan kode atau bahasa lain yang diketahui sesuai pengalamannya sebagai suatu
analogi.
Lakoff dan Johnson dalam Nirmala(2014:5) juga menjelaskan tentang metafora konseptual yang
merupakan konsep metaforis yang tersusun rapi karena aktifitas yang juga tersusun dengan baik,
hingga akhirnya bahasa yang digunakan juga tersusun dengan baik. Dengan kata lain, suatu
pengalaman seseorang yang telah terkonsep dengan baik pada pikirannya dapat diekspresikan
dengan bahasa yang baik pula secara metaforis.

Silalahi (2005:97) juga menambah deskripsi metafora konseptual sebagai suatu pemetaan
konseptual diantara dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran, yang mengandung
pengertian bahwa setiapkonsep yang diambil dari ranah sumber merujuk pada makna ekspresi
literal sehingga dapat dipakaiuntuk mendeskripsikan konsep pada ranah sasaran yang sepadan.

Anda mungkin juga menyukai