Anda di halaman 1dari 33

Green Pavement is not a Chasing

Pavement thing
Outline Pelatihan
• Pendahuluan
• Dasar Perkerasan
• Konsep Pembangunan Kinerja Sistem Perkerasan
• Konsep Green Pavement (Perkerasan Berwawasan Lingkungan)
• Aspek Green Input
• Material Agregat
• Campuran
• Material Aspal
• Aspek Green Process
• Konstruksi Perkerasan Baru
• Perkerasan Daur
• Aspek Green Output/Outcome
• Kerusakan dan Penurunan Kinerja Perkerasan
• Perkerasan Perpetual
• Preservasi Perkerasan
• Penutup
Pendahuluan
Dasar Perkerasan
Konsep Manipulasi Tegangan

s >>

Perkerasan
s <<
Tanah Dasar

Parameter Tinjauan:
- Tegangan (P/A)
- Kekauan lapis perkerasan (Stiffness)
- Daya dukung tanah dasar (CBR)
- Repetisi Beban
Konsep Tekstur
Roda Kendaraan

Roda
Kendaraan

Bidang
Kontak
Perkerasan

Parameter Tinjauan:
- Tektur Mikro (Microtexture) à Menciptakan Friksi Makro Air
- Tektur Makro (Macrotexture) à Drainase Mikro
Mikro
Jenis Perkerasan 1
• Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)
• Berlapis
• Bahan dasar lapisan biasanya mengandung aspal
• Memiliki efek peredaman yang baik
• Rawan terhadap pembebanan yang lambat
• Rawan terhadap tumpahan material yang berbahan dasar minyak bumi

• Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)


• Berlapis
• Bahan dasar permukaan adalah beton
• Memiliki efek peredaman yang kurang baik
• Tahan terhadap pembebanan yang lambat
• Lebih tahan terhadap tumpahan material yang berbahan dasar minyak bumi
Jenis Perkerasan 2
• Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

Ilustrasi Perlapisan Perkerasan Lentur

Ilustrasi Permukaan Perkerasan Lentur


Jenis Perkerasan 3
• Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)

Ilustrasi Perlapisan
Perkerasan Kaku

Ilustrasi Permukaan Perkerasan Kaku


Karakteristik Struktur Perkerasan
1. Stress à Perubahan Bentuk
Perkerasan Lentur
s s
kelenturan

deformasi s’

2. Stress à Kekakuan (Kontra Stress)


Perkerasan Kaku/ Perkerasan Lentur yang Kaku

s s

kekakuan

s’
Efek Pembebanan

Lebih sempit dan dalam Lebih dangkal dan meluas


Prinsip Sebaran Tegangan
Pada Perkerasan Lentur
s

Permukaan (surface)

Pondasi (base)

Pondasi Bawah
(subbase)

Tanah Dasar
(subgrade)
Perkerasan Konvensional
• Menggunakan lapisan
σ
dengan fungsi yang unik
• Lapisan Sub Base Permukaan (surface)
menyebarkan strees dan
menjadi interface dari Base
dan Subgrade Pondasi (base)

• Lapisan Base menyebarkan


stress mayor
• Lapisan Permukaan Pondasi B awah
(subbase)
menyebarkan stress dan
menjadi lapisan pengedap air
• Biasanya didesain dengan Tanah Dasar
beban kendaraan yang (subgrade)
diprediksi terjadi dalam 10
tahun
• Sumber: Berbagai Sumber
Perkerasan Perpetual
• Telah berhasil High Quality PG Binder – High Quality HMA
dikembangkan di Amerika (40 – 75mm)
Serikat
• Menggunakan prinsip High Modulus – Rut Resistance Material
menahan kerusakan sesuai (100 – 175mm)
Failure Criteria
• Dapat mencapai umur
Flexible Fatique Resistant Material
lebih dari 75 tahun
(75 – 100 mm)
• Sumber:Asphalt Pavement
Alliance (APA) tahun 2002
dan TRB, 2004 Base Material
(As Required)

Subgrade
Failure Criteria
Lapis
• Retak yang dimulai dari batas lapisan Bituminous
bituminous dan granular, akibat dilampauinya
batas regangan horisontal lapisan bituminous.
εh
Regangan ini terjadi akibat perilaku yang
berbeda antar lapisan tersebut dalam Lapis Granular
menerima beban (lalu lintas atau lingkungan)
(Croney, 1992)

• Penurunan permanen yang terjadi pada Permukaan


permukaan tanah dasar, akibat dilampauinya
batas regangan vertikal (daya dukung) tanah Pondasi
dasar. Regangan ini terjadi karena kekakuan
lapis permukaan tidak dapat menyebarkan Pondasi
beban (tegangan) pada tingkat yang masih Bawah
εv
bisa diterima tanah dasar (Croney, 1992)

Tanah Dasar
Perkerasan Long Life
• Kombinasi perkerasan High Quality PG Binder – High Texture Mix,
konvensional dan perpetual dapat berupa AC WC, SMA dll.
• Menggunakan Binder dengan
Stiffness yang tinggi sehingga High Modulus – Rut Resistance Material
bersifat kaku sehingga dapat dapat berupa AC BC, Superpave Surface
menahan tegangan
• Menggunakan Binder dengan
nilai PI yang tinggi sehingga
tahan perubahan cuaca
• Mengandalkan Base sebagai Base Material
lapisan stress bearing mayor (As Required)
• Untuk perkerasan lama, lapisan
Base dapat berupa lapisan hasil
proses Recycling
• Sumber: Berbagai Sumber
Subgrade
Pendahuluan
Konsep Pembangunana Kinerja Sistem Perkerasan
Konsep Pencapaian Kinerja - 1

Pengkondisian: Dukungan Sistem:


• Pemadatan • Drainase
• Kadar Air • Rambu dan Marka
• dll • dll

Kinerja
Property Karakteristik (Performance)
Material Fisik Fungsional dan
Struktural

• ACV Agregat • CBR Sub Base • IRI


• AIV Agregat • CBR Base • PCI
• LAAV Agregat • Kepadatan Lapis Base • Kekesatan
• Penyerapan Agregat • Kepadatan Lapis Sub Base • Structural Number
• Pen Aspal • Modulus Lapis Permukaan • Kerusakan Dini
• Titik Lembek Aspal • Ketercapaian Umur
• Daktilitas Aspal • Tingkat Kecelakaan
• dll
Konsep Pencapaian Kinerja - 2

Properties Characteristic Performance


Pendahuluan
Konsep Green Pavement (Perkerasan Berwawasan Lingkungan)
Green Pavement

Input Process Output


Pavement System with
Pavement Material
longer service life à
that not create or give New Pavement
lower rate of
less negative impact to Construction or
resource(s) utlization
the environment Maintenance Process
that that not create or
Pavement System with
Pavement Material give less negative
less maintenance
that solve impact to the
needed à lower
environmental environment
interruption to the
problem
road users
Green Pavement Indonesia
from the Input Perspective - 1
• Utilization of Plastic Waste on Bitumen System:
• Since early 2010 ITB has been involving in researches on modifying Pen 60/70 Bitumen with Plastic
Waste.
• The best role of Plastic Waste is as Plastomer Modifier.
• The major benefit from the process is improving the Stiffness Modulus of the Bitumen.
• Projected target of application is for heavily loaded roads that tend to have (trucks) overloading problems.
• Other target is for heavily loaded with very low speed characteristics of (aircrafts) traffic on the Parallel
Taxiway System.

Plastic Waste Pen 60/70 Bitumen Stiffer Bitumen


Green Pavement Indonesia
from the Input Perspective - 2
• Utilization of Latex and other Rubber Derivative(s) Product on Bitumen System:
• Since 2015 ITB has been involving in researches on modifying Pen 60/70 Bitumen with Rubber Derivatives
Product(s).
• The best role of Plastic Waste is as Elastomer Modifier.
• The major benefit from the process is improving the Elasticity of the Bitumen.
• Projected target of application is for high speed with high frequency of roads that tend to have fatigue
problems.
• Other target is for high frequency of (aircrafts) traffic on the Runway System.

Over-supplied Rubber Product Pen 60/70 Bitumen More Elastic Bitumen


Green Pavement Indonesia
from the Input Perspective - 3
• Utilization of Coal Powerplant By Product on Aggregate System:
• ITB and Ministry of Public Works and Human Settlements has been working together in researches on
utilizing Fly Ash and Bottom Ash (FABA) as replacement of Filler and Aggregates.
• Beside the benefit of managing the waste, the FABA also could reduce the demand of Filler and Aggregates.
• The FA also improving the grading characteristics that further will Increase the Service Life of the Pavement
System.
• Projected target of application is for the roads and airports close to the Powerplants.

FABA Pen 60/70 Bitumen More Durable Mix


FABA ..
• Indonesia merupakan salah satu negara produsen batubara terbesar di dunia.
• PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) adalah salah satu produsen terbesar limbah fly
ash dan bottom ash dikarenakan bahan bakar utamanya adalah batubara.
• Abu yang dihasilkan dari pembakaran batubara dimana sekitar 10-20% merupakan
bottom ash dan sekitar 80-90% fly ash dari abu yang dihasilkan secara total termasuk
limbah beracun berbahaya atau B3 dan memerlukan penanganan yang tepat (PP 101
Tahun 2014).
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, material FABA yang merupakan limbah hasil
sisa pembakaran di PLTU menjadi limbah non B3.
• Produksi limbah FABA PLTU PT. Bukit Asam Tbk. sangat tinggi, dalam sehari dapat
menghasilkan 250 ton bottom ash dan 200-1000 ton fly ash dengan kandungan SiO2
(Silikon Dioksida), Al2O3 (Alumunium Oksida), dan Fe2O3 (Ferioksida), total > 70%
(Pozzolan). Oleh karena itu, perlu adanya pemanfaatan yang tepat untuk pengolahan
limbah tersebut.
• Penipisan sumber-sumber alam dan meningkatnya permintaan akan agregat dan aspal
terhadap lingkungan, khususnya bidang konstruksi teknik sipil.
• Difokuskan untuk mencari kemungkinan adanya bahan alternative yang dapat
digunakan pada konstruksi teknik sipil khususnya konstruksi jalan raya salah satunya
yaitu material sisa (limbah), dimana pemanfaatan material sisa (limbah) merupakan
salah satu kriteria dari Green Construction.
• Objek penelitian ini adalah fly ash sebagai substitusi filler dan bottom ash sebagai
substitusi pasir (agregat halus).
• Penelitian ini merupakan penelitian disertasi (S3) Mirka Pataras ST., MT. pada Program Sumber: Pataras 2022
Doktoral (S3) Ilmu Teknik Universitas Sriwijaya.
Batubara ..
Indonesia berada pada peringkat ke 5 produsen
batubara teratas pada tahun 2016 (BP Statistical
Review of World Energy, 2017).
Tahun 2019, berdasarkan produksi batubara
Indonesia mencapai 565,81 juta ton dengan
penggunaan dalam negeri sebesar 128,38 juta
ton.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu


provinsi yang menghasilkan batubara terbesar
dalam produksi batubara di Indonesia melalui
salah satu perusahaan milik negara yaitu PT.
Bukit Asam Tbk yang berfokus pada
pertambangan batubara yang didirikan pada
tahun 1950.
Bisnis Batubara

Pengembangan
Bisnis Pembangkit

Pengembangan Bisnis Generik Hilirisasi Batubara &


(Tambang & Infrastruktur) Bisnis Pendukung

Sumber: Pataras 2022


Limbah FABA
Isu penumpukan fly ash and bottom ash Berdasarkan PP 101 tahun 2014 FABA masuk
(FABA) yang merupakan limbah dari kategori limbah B3 sehingga dalam
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang penanganannya menjadi sulit dan
berpotensi menjadi resiko bencana jika tidak membutuhkan biaya hingga menembus
segera termanfaatkan, diperlukan solusi angka triliun. Padahal, berdasarkan TCLP dan
teknologi pemanfaatan FABA agar dapat LD50 atau parameter yang mengukur suatu
diubah menjadi barang bernilai ekonomi bahan masuk B3 atau bukan, FABA terbukti
tinggi. memenuhi syarat sebagai limbah yang tidak
tergolong B3.

Sumber: Pataras 2022


Fakta dan Data terkait FABA
• Timbunan FABA cukup tinggi mencapai 5 juta ton lebih per tahunnya. Jika
dibiarkan dapat beresiko tinggi terjadi bencana seperti yang pernah terjadi di
Amerika, dimana tanggul penampung FABA rusak sehingga FABA tumpah ke
sungai yang berujung pada bencana banjir akibat terjadi pendangkalan sungai.
Padahal, dari sisi sustainability consumption and production, FABA ini
mempunyai potensi circular economy yang bagus.
• Teknologi pemanfaatan FABA sudah dikembangkan di BPPT dan siap untuk
diterapkan, namun terkendala oleh status FABA sebagai limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun). Untuk itu pihaknya mengusulkan perlu segera
dibuatkan satuan tugas tim ahli yang terdiri dari lembaga litbang, perguruan
tinggi dan instansi terkait untuk menyelesaikan kajian guna mendelisting atau
menghapus status FABA sebagai limbah B3.
• Sementara itu, di negara lain seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia atau
Jepang tidak mengkategorikan FABA sebagai limbah B3, padahal negara
tersebut memiliki standar dan regulasi lingkungan yang lebih ketat, sehingga
pemanfaatan dan pengolahannya dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi
tinggi dan tidak memerlukan biaya perawatan atau penumpukan yang dapat
memakan biaya triliunan per tahun.

Sumber: Pataras 2022


Fakta dan Data terkait FABA cont.
• Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan
Beracun (PSLB3) Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati menegaskan
bahwa pengelolaan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), sebagai limbah B3 dan
limbah non B3 yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan, tetap memiliki kewajiban untuk dikelola hingga
memenuhi standar dan persyaratan teknis yang ditetapkan.
• Material FABA yang merupakan limbah hasil sisa pembakaran di PLTU
menjadi limbah non B3. Hal tersebut disebabkan karena pembakaran
batubara di kegiatan PLTU dilakukan pada temperatur tinggi, sehingga
kandungan unburnt carbon di dalam FABA menjadi minimum dan lebih
stabil saat disimpan.
• Sedangkan pada proses pembakaran batubara di industri lain, dengan
fasilitas stoker boiler dan/atau tungku industri yang digunakan untuk
pembuatan steam dengan temperatur rendah, limbah FABA yang dihasilkan
merupakan limbah B3 yaitu Fly Ash kode limbah B409 dan Bottom Ash kode
limbah B410.

Sumber: Pataras 2022


Green Pavement Indonesia
from the Input Perspective - 4
• Utilization of Tire Waste on Bitumen and Aggregate System:
• ITB has been involving in researches on utilizing Crumb Rubber as replacement of Aggregates and as
additives for Bitumen Pen 60/70.
• The best role of Crumb Rubber is as Flexible Aggregate that will Increase the Durability of Pavament
System.
• The major benefit from the process is improving the Elasticity of the Bitumen.
• As Bitumen Additives the best role of Crumb Rubber is as Elastomer Modifier.
• Projected target of application is for the roads and airports close to the Waste Collectors and Processors.

Crumb Rubber More Durable Mix


Green Pavement Indonesia
from the Process Perspective
• Since early 2000 The Ministry of Public Works has already introduced Pavement Recycling approach for PANTURA
National Road.
• Some issues regarding the process are:
• Understanding of proper Rejuvenating Agent (type and mix quantity).
• Limited information of Layering System and Historical Maintenance Program.
• Placing the Recycled Layer as Surface Layer without any special treatments.
• Projected target for Pavement Recycling application will be more on the urban road networks with very specific issues,
such as:
• Utility System under the Pavement that becomes more and more difficult to maintain as a result of multiple overlay
over the years.
• Crossing Bridge with less and less Freeboard (Space) also as a result of multiple overlay over the years.
Thank you
for your attention ..

Anda mungkin juga menyukai