SIMANJUNTAK
KELAS :PJKR G 21
2. Amanah
ِ ِإنَّ هّللا َ َيْأ ُم ُر ُك ْم َأن ُتؤدُّو ْا اَأل َما َنا
ت ِإلَى َأهْ لِ َها
“Sungguh, Allah Menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya.” (QS.an-Nisa’:58)
3. Memberi Maaf
ُّ اص َف ْح ِإنَّ هّللا َ ُيح
َِب ا ْل ُم ْحسِ نِين ْ ف َع ْن ُه ْم َو ْ َف
ُ اع
“Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah Menyukai orang-
orang yang berbuat baik.” (QS.al-Ma’idah:13)
4. Kejujuran
ًسدِيداَ ًَيا َأ ُّي َها الَّذِينَ آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْوال
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ucapkanlah perkataan yang benar.” (QS.al-Ahzab:70)
َّ َيا َأ ُّي َها الَّذِينَ آ َم ُنو ْا ا َّتقُو ْا هّللا َ َو ُكو ُنو ْا َم َع
َالصا ِدقِين
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar.” (QS.at-Taubah:119)
5. Istiqomah
َ اس َتقِ ْم َك َما ُأم ِْرتَ َو َمن َت
اب َم َع َك ْ َف
“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat
bersamamu.” (QS.Huud:112)
6. Syukur
ِ ش ُك ُرو ْا لِي َوالَ َت ْكفُ ُر
ون ْ َف ْاذ ُك ُرونِي َأ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan Ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS.al-Baqarah:152)
7. Lemah Lembut
شى َ َفقُواَل لَ ُه َق ْوالً َّل ِّينا ً لَّ َعلَّ ُه َي َت َذ َّك ُر َأ ْو َي ْخ
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS.Thaha:44)
8. Tawadhu’
َاح َك لِ َم ِن ا َّت َب َع َك مِنَ ا ْل ُمْؤ ِمنِين
َ ِض َج َن ْ َو
ْ اخف
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang
mengikutimu.” (QS.asy-Syuara’:215)
9. Berbuat Kebaikan
سنَ هَّللا ُ ِإلَ ْي َك
َ َوَأ ْحسِ ن َك َما َأ ْح
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Alla
Sahabat Nabi yang bernama lengkap 'Abdullah ibn 'Ustman ibn 'Amir ibn
'Amr ibn Ka'ab ibn Sa'ad ibn Taym ibn Murrah ibn Ka'ab ibn Lu-ay ibn
Ghalib ibnFihr al-Taimiy itu tidak pernah minum khamr atau minuman
keras dalam hidupnya. Dia mengharamkan miras untuk dirinya.
2. Setia kawan
Abu Bakar setia kepada kawan yang sedang dalam kesusahan. Sikap
setia kawan ini bisa terlihat saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari
Makkah ke Yatsrib. Abu Bakar melakukan persiapan dengan membawa
perbekalan dan menemani Rasulullah SAW dalam perjalanan.
َ ار ِإ ْذ َي ُقو ُل ل
َ ِصاح ِِب ِه اَل َتحْ َز ْن ِإنَّ هَّللا ْ ْ َ ص َر ُه هَّللا ُ ِإ ْذ َأ ْخ َر َج ُه الَّذ
ِ ِين َك َفرُوا َثان َِي اث َني ِْن ِإذ ُه َما فِي ْال َغ َ ِإاَّل َت ْنصُرُو ُه َف َق ْد َن
َم َع َنا "Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah
telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari
Makkah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya
berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan
engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita..." (QS At-Taubah:
40)
Abu Bakar adalah yang pertama kali percaya terjadinya Isra Miraj, meski
dia tidak mendengar hal itu langsung dari Nabi Muhammad SAW sendiri.
Apalagi perjalanan ke langit yang dilakukan Nabi Muhammad dengan
buraq itu tentu sukar dipercaya. Karena itulah Abu Bakar mendapat gelar
Ash-Shiddiq yaitu orang yang membenarkan apa yang dikatakan Nabi
SAW.
5. Tawadhu
Sikap ini terlihat saat Abu Bakar diangkat menjadi khalifah. Dalam pidato
politiknya, Abu Bakar menunjukkan ketawadhuannya dengan
menyampaikan bahwa dia bukanlah orang yang terbaik di antara orang-
orang kala itu.
Abu Bakar memperlihatkan bahwa dia bisa saja terjebak pada suatu
kesalahan sehingga seorang pemimpin perlu menerima masukan agar
kembali ke jalan yang benar. Berikut ini pidato Abu Bakar:
5. Bertanggung Jawab
Sebagai seorang khalifah tentu saja Umar bin Khattab harus bertanggung jawab
terhadap tugas dan kewajibannya. Misalnya ketika ia rutin berpatroli untuk mengecek
keadaan rakyatnya. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi adalah sifat penting yang
harus dimiliki. Seseorang yang bertanggung jawab akan lebih dipercaya, dihormati,
diandalkan dan disukai orang lain. Setuju?
Itu dia 5 sifat keteladan dari Umar bin Khattab yang sudah sepatutnya kita contoh.
Penasaran dengan kisah hidup dan sifat-sifat keteladanan dari sahabat Nabi yang
lain? menyediakan fitur menarik, yaitu ‘Widya Islami’. Fitur ini akan membantumu agar
bisa menyimak kisah dari sahabat-sahabat Nabi dan cerita-cerita Islami lainnya yang
edukatif dan inspiratif dengan mudah. Selain itu, Widya Islami juga menyediakan fitur
Al-Quran, Hadis Pilihan, Doa Harian, dan sebagainya. Pastinya Widya Islami akan
memberimu kemudahan untuk menjalankan aktivitas harian dan juga ibadah. Yuk, miliki
Speaker Pintar Widya Wicara sekarang!
4. Ahlak Ustaman bin Affan Dzu AN-
Nurain(5contoh+ Riwayat pada setiap contoh)
Ali terkenal akan sifatnya yang pemberani. Hal ini banyak disebut dalam
buku-biografi dan al-Maghazi. Ini juga termasuk konfrontasinya dengan
musuh. Saat Perang Khaibar, Ali menantang Murhib Yahudi dan
membunuhnya. Pada Parang Khandaq, dia berduel dengan Amr bin Abdu
Wudd yang terkenal prima dan berani dari Suku Quraisy, Ali berhasil
membuatnya tersungkur dan tewas.
2. Pengorbanan diri
4. Ketakwaan
5. Kedermawanan