Anda di halaman 1dari 2

Nama : LUTFI ARGOBI

NIM : 048885563
Kode mata kuliah : ISIP4130
Kelas Tuton : 198

Ada dua jenis hukum berdasarkan bentuknya, hukum tertulis dan hukum tidak tertulis

Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum tertulis adalah
UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dan lain-lain.

Hukum Tidak Tertulis


Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan
dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir
dan tumbuh di kalangan masyarakat tersebut. Contoh hukum tidak tertulis adalah
hukum adat, hukum agama, dan lain-lain.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia terdiri atas:


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri/ Setingkat Menteri / Lembaga;
9. Peraturan Desa.

Adapun apabila dihubungkan dengan hukum berdasarkan bentuknya maka hierarki


perundang undangan termasuk didalam hukum tertulis karena jelas didalam hierarki
perundang undangan ada produk hukum atau aturan yang diterbitkan secara tertulis.
Sedangkan didalam hukum tidak tertulis misalnya seseorang yang tertangkap tangan
membawa, memiliki dan menguasai senjata tajam tanpa hak (UU Darurat No 12 Tahun
1951) disebuah daerah yang terbiasa membawa sajam menjadi hal yang biasa hingga
menjadi budaya didaerah tersebut. Hingga penegak hukum melakukan penyidikan atas
perbuatan tersebut berdasarkan Undang Undang tersebut. Namun penegak hukum
seperti Polisi, Jaksa dan Hakim harus wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-
nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Penegakan hukum yang
dilakukan seharusnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal dan
2

kebudayaan masyarakat setempat demi mendapat keadilan yang substansi. Dalam arti
bahwa penegakan hukum tidak hanya melihat pada aspek formal suatu perbuatan saja
tetapi juga harus melihat bagaimana hukum yang hidup di lingkungan masyarakat
sekitar. Termasuk hukum adat karena Hukum adat diakui juga keberadaannya
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengakui dan menghormati kesatuan-
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Terimakasih

Referensi
Inisiasi Tuton Ke-5
Modul ISIP4130
https://www.mkri.id/ diakses pada 19 Mei 2023
Sinaga, Erlina Maria Christin, POLITIK LEGISLASI HUKUM TIDAK TERTULIS DALAM
PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL, Pusat Penelitan dan Pengkajian Perkara, dan
Pengelolaan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai