TUGAS PERTEMUAN 3
GEORAFI DESA KOTA
(Book Report)
Buku 1: [Michael_Woods]_Rural_Geography__Processes
PART 1: Memperkenalkan Geografi Pedesaan
1. Mendefinisikan Pedesaan
Jadi, jika 'pedesaan' adalah konsep yang sulit untuk didefinisikan, mengapa repot-repot dengan itu
sama sekali? Sebagai permulaan, perbedaan antara perkotaan dan pedesaan, kota dan negara, memiliki
silsilah sejarah dan signifikansi budaya yang besar. Raymond Williams, salah satu penulis sejarah
terkemuka bahasa dan sastra Inggris, telah mengamati bahwa, kebijakan' dan satu untuk 'kebijakan
pedesaan', dan sebagian besar yang terakhir akan dikelola oleh Departemen Lingkungan, Pangan dan
Urusan Pedesaan dan diimplementasikan melalui Badan Pedesaan pemerintah.
a. Indeks pedesaan
Dalam upaya untuk mengenali beberapa perbedaan antara tingkat pedesaan, dan untuk
mengatasi masalah yang dihasilkan dari mendefinisikan daerah pedesaan hanya dengan menggunakan
satu atau dua indikator, Cloke (1977) dan Cloke dan Edwards (1986) membangun 'indeks pedesaan'
untuk distrik pemerintah lokal di Inggris dan Wales menggunakan berbagai statistik dari sensus 1971
dan 1981.
b. Definisi Sosial Budaya
Sama seperti definisi deskriptif telah berusaha mengidentifikasi wilayah pedesaan, maka
definisi sosiokultural telah digunakan untuk mencoba mengidentifikasi masyarakat rur l. Dalam
pendekatan ini, perbedaan dibuat antara masyarakat 'perkotaan' dan 'pedesaan' berdasarkan nilai-nilai
dan perilaku penduduk dan pada karakteristik sosial dan budaya masyarakat.
c. Pedesaan sebagai Lokalitas
Pendekatan ketiga untuk mendefinisikan daerah pedesaan berbeda dari above two dengan
berfokus pada proses yang tidak menciptakan daerah pedesaan yang khas. Perkiraan ini dipengaruhi
oleh perdebatan yang lebih luas dalam geografi pada akhir 1980-an yang telah mengeksplorasi
seberapa jauh struktur lokal dapat membentuk hasil dari proses sosial dan ekonomi.
d. Pedesaan sebagai Representasi Sosial
"Ada cara alternatif untuk mendefinisikan pedesaan, 'tulis Halfacree,' yang, pada awalnya,
tidak mengharuskan kita untuk mengabstraksi struktur kausal yang beroperasi pada skala pedesaan.
Alternatif ini muncul karena "pedesaan" dan sinonimnya adalah kata-kata dan konsep yang dipahami
dan digunakan oleh orang-orang dalam pembicaraan sehari-hari' (Halfacree, 1993, hlm. 29).
2. Memahami Pedesaan
a. Tradisi Geografis
• Geografi pertanian.
• Organisasi dan dampak aktivitas manusia atas ruang pedesaan.
• Bentang alam pedesaan dan penggunaan lahan.
b. Tradisi Sosiologis
• Masyarakat pedesaan versus masyarakat perkotaan.
• Hubungan sosial di daerah pedesaan.
• Sosiologi pertanian.
• Perubahan dalam masyarakat pedesaan.
c. Tradisi Antropologis
Ada tumpang tindih yang signifikan antara tradisi antropologisl dan tradisi sosiologis, paling
tidak karena banyak penelitian antropologis pedesaan yang berkaitan dengan struktur dan proses sosial.
e. Pendekatan Ekonomi Politik
Jika tradisi yang diuraikan di atas mengarahkan kita pada awal studi pedesaan, asal-usul ilmu
sosial pedesaan kontemporer seperti yang kita kenal sekarang dapat ditelusuridari sebuah paradoks
yang dihadapi penelitian pedesaan pada tahun 1970-an.
f. Studi Pedesaan dan Perubahan Budaya
Pada akhir 1980-an, human geografi dan ilmu-ilmu sosial pada umumnya masuk ke dalam apa
yang kemudian diberi label 'cultural turn'.
PART 5: Kesimpulan
22. Berpikir Lagi Tentang Pedesaan
a. Pedesaan yang Berbeda
Ada banyak pedesaan yang berbeda. Mereka dibedakan oleh lanskap dan lingkungan alam yang
berbeda; oleh sejarah, pola pemukiman, dan kepadatan penduduk yang berbeda; dengan isolasi relatif
atau kedekatan dengan pusat-pusat metropolitan; oleh struktur ekonomi yang berbeda, jenis pertanian,
perkembangan industri dan pengalaman perubahan ekonomi; dan oleh pola migrasi dan rekomposisi
populasi yang berbeda.
b. Proses, Tanggapan, dan Pengalaman
Buku ini telah berusaha menganalisis restrukturisasi pedesaan kontemporer dengan mengkaji
pada gilirannya proses utama restrukturisasi, tanggapan masyarakat dan pemerintah, dan pengalaman
orang-orang yang tinggal di, bekerja di atau mengkonsumsi ruang rural.
c. Memikirkan Kembali Pedesaan
Menelusuri proses restrukturisasi pedesaan dan konsekuensinya dapat membuat kita berpikir
ulang cara kita mendekati 'pedesaan' sebagai mahasiswa dan peneliti.
PENJELASAN TAMBAHAN
A. Profil Desa
"Profil desa" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan informasi umum tentang suatu
desa. Informasi ini biasanya mencakup data demografi, geografis, ekonomi, sosial, budaya, dan sumber
daya desa. Tujuan dari membuat profil desa adalah untuk mempermudah perencanaan pembangunan dan
pengelolaan desa, dan memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat desa terpenuhi.
Informasi yang mungkin termasuk dalam profil desa adalah sebagai berikut:
a. Nama desa
b. Luas wilayah
c. Jumlah penduduk
d. Rasio jenis kelamin
e. Tingkat pendidikan
f. Tingkat kemiskinan
g. Sumber pendapatan utama
h. Tingkat kesehatan
i. Aksesibilitas ke fasilitas umum (seperti air bersih, listrik, dan transportasi)
j. Ketersediaan sumber daya alam
k. Adat istiadat dan budaya setempat
Informasi ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti hasil survei, data administrasi, wawancara
dengan masyarakat setempat, dan laporan pemerintah. Profil desa yang akurat dan lengkap dapat
membantu perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan memberikan gambaran tentang kebutuhan
dan potensi desa.
B. Trias Politika
Trias Politika adalah konsep yang menjelaskan bagaimana pemerintahan dan kekuasaan
dipisahkan dan dibagi antara tiga pihak yang berbeda, yaitu pihak eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh John Locke pada abad 17 dan kemudian dikembangkan oleh
Montesquieu pada abad 18.
Trias Politika memiliki tiga prinsip utama:
1. Separasi kekuasaan: Kekuasaan pemerintah dibagi antara tiga pihak yang berbeda untuk mencegah
terjadinya kekuasaan absolut oleh satu pihak saja.
2. Kekuasaan yudikatif independen: Pihak yudikatif memiliki kekuasaan untuk memeriksa dan
membatasi tindakan eksekutif dan legislatif.
3. Kekuasaan legislatif yang berbeda: Pihak legislatif memiliki kekuasaan untuk membuat undang-
undang dan membatasi kekuasaan eksekutif dan yudikatif.
Trias Politika diterapkan dalam sistem pemerintahan demokratis untuk memastikan bahwa tidak
ada satu pihak yang memiliki kekuasaan absolut dan untuk mencegah terjadinya tindakan yang merugikan
masyarakat. Ini membantu memastikan bahwa hak asasi manusia dan kebebasan individu dilindungi, dan
bahwa pemerintah bekerja sesuai dengan hukum dan konstitusi.
C. LKMD
LKMD adalah singkatan dari Lembaga Kebijakan dan Manajemen Desa. LKMD merupakan
organisasi pemerintahan desa yang memiliki tugas untuk membuat kebijakan dan mengelola pembangunan
di desa. LKMD dibentuk untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan
desa.
Tugas utama LKMD antara lain:
1. Menyusun rencana pembangunan dan pengelolaan desa
2. Menyediakan fasilitas dan pelayanan umum bagi masyarakat desa
3. Menjalankan program-program pembangunan dan pengembangan ekonomi desa
4. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk pembangunan desa
5. Menyediakan informasi dan edukasi kepada masyarakat desa tentang program pembangunan.
LKMD memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan
memastikan bahwa pembangunan desa dilakukan secara adil dan merata. Keberadaan LKMD membantu
masyarakat desa untuk memiliki suara dan mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait pembangunan
desa.