Bermedia Masyarakat di Era Digital Publisher 1. Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. 2. Ekonomi Syariah, Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Volume dan halaman Vol. 02, (01) , hal. 24 – 35 Tahun 2021 Penulis 1. A. Fikri Amiruddin Ihsani 2. Novi Febriyanti Reviewer Hildayanti ( C1D121079 ) Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan mengetahui peran etika komunikasi sebagai kontrol kesalehan virtual dalam perilaku bermedia masyarakat di era digital. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan dokumentasi. Hasil observasi dan dokumen yang telah berhasil dikumpulkan tersebut kemudian dianalisis, dibandingkan, dan dipadukan sehingga terbentuk sebuah hasil kajian yang sistematis, padu, dan utuh. Hasil Pergeseran nilai sosial ditandai dengan transparasi sosial, yakni suatu kondisi lenyapnya kategori sosial, batas sosial, hierarki sosial yang sebelumnya membentuk suatu masyarakat. Berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa proses komunikasi di media sosial sering dilakukan dengan menggunakan bahasa yang tidak baku. Salah satu penyebabnya yakni di dunia virtual sering tidak jelas siapa lawan komunikasinya dan di mana posisinya, meskipun banyak juga orang yang sudah berinteraksi dan bertemu di dunia nyata, dan berlanjut komunikasi di dunia virtual. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa etika dalam berkomunikasi masih sangat kurang bahkan orang cenderung merasa aneh keika dalam bermedia sosial menggunakan Bahasa baku. Sementara itu, perilaku bermedia masyarakat dapat dirangkum menjadi beberapa hal di antaranya swafoto (selfie), cyberwar, belanja daring, personalisasi diri pengguna, dan budaya share. Media sosial sendiri telah menjadi bagian dari hidup seseorang dimana mayoritas orang bermedia sosial sebagai tempat untuk bercerita, meluapkan emosi dalam bentuk tulisan maupun video dan gambar tanpa memperhatikan etika yang ada. semakin majunya teknologi maka pola piker setiap inidividu harus berkembang pula agar tidak terjadi ketimpangan di dalamnya. Komunikasi yang beretika kini tentu saja menjadi persoalan penting terkait dengan kontrol kesalehan virtual, selain itu juga menjadi persoalan penting dalam penyampaian aspirasi. Etika komunikasi sering terpinggirkan, dikarenakan etika komunikasi belum membudaya sebagai urat nadi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Jadi, etika komunikasi bukan merupakan kajian filsafat yang mengawang-awang dan sulit dibumikan. Kajian etika komunikasi masuk dalam kajian etika terapan yang bersifat empiris dan bersumber dari fenomena yang benar-benar terjadi di sekitar. Masyarakat komunikatif yang bisa mengedepankan etika dalam bermedia diharapkan mampu mengatasi masalah yang ada dan dapat menjadi teladan untuk semua orang yang bermedia sosial agar menjadi lebih bijak. Pembahasan Sesuai dengan materi yang telah diberikan sebelumnya mengenai prinsip etika komunikasi dimana dalam jurnal etika komunikasi sebagai kontrol kesalehan virtual dalam perilaku bermedia masyarakat di era digital sangat ditekankan untuk bermedis sosial dengan bijak menggunakan kata- kata yang sopan dan beretika sesuai dengan EYD dan menghargai orang juga menghargai orang laim yang juga bermedia di era digital ini. Selain itu, terkait dengan penerapan etika komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mengutamakan pesan yang disampaikan dengan etika yang baik. Ini erat kaitannya dengan etika komunikasi sebagai kontrol kesalehan virtual karena bagaimana seseorang akan bermedia sosial jika tidak memperhatikan tata etika yang ada mulai dari etika pesan, etika komunikator, etika komunikan, etika penggunaan media, dan etika dalam umpan balik. Jika telah menerapkan tata etika tersebut maka akan sangat brpengaruh dengan cara seseorang menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada. Untuk itu pentingnya melibatkan kebenaran komunikan dan komunikator,komunikasi transaksional (komumikasi langsung) maupun aktivitas saluran media dalam bermedia sangat berdampak positif guna menjadi individu yang mampu bemedia dengan baik dan bijak. Apabila sudah mampu meneapkan hal tersebut maka secara tidak langsung sudah mampu pula dalam menerapkan fungsi etika komunikasi dalam bermedia di era digital seperti sekarang ini. Kesimpulan Etika komunikasi dapat di jalankan dalam kehidupan apabila dalam berkomunnkasi tidak memandang usia, status, hubungan dan lain sebagainya, melainkan tetap menggunakan etika yang baik dalam membangun hubungan saat berkomunikasi. Berikutnya kesalehan virtual secara sederhana dapat dipahami sebagai ketaatan dalam menjalankan ibadah atau suatu kesungguhan dalam menjalankan agama yang tersaji dalam ruang maya (cyberspace) yang terhubung secara global, serta didukung oleh berbagai media. Sementara itu, perilaku bermedia masyarakat dapat dirangkum menjadi beberapa hal di antaranya swafoto (selfie), cyberwar, belanja daring, personalisasi diri pengguna, dan budaya share. Etika komunikasi sebagai kontrol kesalehan virtual ini merupakan suatu kondisi dari komunikasi yang nantinya diharapakan dapat membawa hal positif terutama dalam menggargai norma-norma maupun nilai-nilai moral dalam kehidupan manusia. Inti dari jurnal Membahasa bagaimana cara seseorang dalam bermedia yang berdasar pada etika dalam berkomunikasi. Dengan memperhatikan dan memahami etika berkomunikasi maka dapat lebih mudah mewujudkan kesalehan virtual dalam perilaku bermedia masyarakat di era digital.
DAFTAR PUSTAKA Ihsani A. Fikri A., dan Febriyanti N., 2021, Etika Komunikasi Sebagai Kontrol Kesalehan Virtual dalam Perilaku Bermedia Masyarakat di Era Digital, Vol 02 (01).
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik